Bab 10 (Pincang)

“Ibu tidak mau, memberi ku uang bu.” suara Fi kian redup, ia bingung harus membayar dengan apa.

Kemudian Yuri terpikir dengan cincin emas yang ada di jemarinya.

“Jual ini saja nak,” ucap Yuri.

“Jangan bu, itukan perhiasan ibu,” Fi menolak pemberian Yuri.

“Tidak apa-apa nak, maaf ibu tidak bisa membantu banyak, tapi semoga ini cukup, karena hanya ini yang ibu miliki.” Yuri melepas cincin emasnya, lalu meletakkan ke telapak tangan putrinya.

“Apa maksud ibu mengatakan satu-satunya? Bukannya aku selalu rutin memberi ibu dan Dewi uang selama ini? Aku juga memberi banyak ibu perhiasan, apa ibu menjualnya?” Fi makin penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya.

“Ibu hanya dapat uang makan pas-pasan dari Dewi, dan perhiasan yang kau beri, ibu berikan pada adik mu, karena dia bilang, kebutuhan kuliahnya sangat besar.” Yuri pun menjelaskan situasi yang sebenarnya.

“Apa? Pada hal aku selalu membayar uang kuliah dan kebutuhannya yang lain, tega sekali dia tak memberi uang yang ku titipkan pada ibu!” Fi sangat menyesal karena pernah mempercayai adiknya.

“Sabar Fi, semua sudah terlanjur, kau tunggulah disini, ibu akan menjual cincin ibu dulu.” meski merasa tak enak, namun Fi tak bisa berbuat apapun, sebab ia sendiri tak memiliki apa-apa.

30 menit kemudian, Yuri kembali dengan membawa uang sebesar 12 juta rupiah.

“Hanya ada 12 juta, bagaimana Fi?” tanya Yuri.

“Ya sudah bu, kita bayar seadanya saja.” kemudian Fi dan Yuri menuju kasir.

“Maaf bu, kami hanya punya uang 12 juta, apa kekurangannya bisa menyusul?” tanya Fi dengan polosnya.

“Maaf bu, itu tidak ada dalam prosedur rumah sakit ini,” terang petugas kasir.

“Jadi gimana enaknya bu? Kami benar-benar tak punya uang lagi.” Fi meminta solusi dari si petugas kasir.

“Begini saja. Ibu bayar biaya rawat inap ibu saja, totalnya 11.959.000 rupiah, untuk obat, ibu bisa tebus nanti kalau sudah punya uang, atau di apotik lain juga bisa bu, yang jelas, sebelum ibu pulang, biaya kamar harus lunas.” Fi menghela nafas panjang mendengar penjelasan sang petugas kasir.

“Sudah, bayar saja, lagi pula memang kau wajib bayarkan?” ucap Yuri.

“Iya bu.” akhirnya Fi membayar biaya rumah sakitnya.

Setelah itu, mereka keluar dari rumah sakit tersebut tanpa membawa obat untuk Fi minum sesuai anjuran dokter. “Bu, aku akan pulang ke rumah ibu mertua.” Fi meminta izin pada ibunya.

“Iya nak, titip salam pada bu Alisyah.” sebelum berpisah, Yuri memeluk putrinya.

Kemudian Fi berangkat ke rumah sang mertua dengan menggunakan angkutan umum.

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, ia pun sampai di depan gerbang rumah mertuanya.

Ia pun turun dari dalam angkot, kemudian menyebrang jalan dengan sangat lambat. Karena kakinya yang sakit belum sembuh.

Satpam penjaga gerbang yang mengenalinya langsung membuka gerbang dan mempersilahkannya masuk.

“Assalamu'alaikum.” Fi mengucap salam saat memasuki rumah sang mertua yang pintunya terbuka lebar.

Emir yang sedang berada di ruang tamu melihat kehadiran Fi.

“Mama! Hiks!” Emir dengan berlari kencang mendatangi Fi yang berada di pintu.

“Emir!” Fi pun berlutut untuk memeluk anaknya.

“Mama kok pulangnya lama? Emir rindu, hiks...” Emir memeluk Fi dengan sangat erat.

“Maaf ya sayang, mama baru datang sekarang.” Fi menepuk-nepuk punggung Emir.

“Akh, jangan pegang ma, sakit!” Emir meringis menahan nyeri di punggungnya.

“Maaf ya sayang.” Fi yang penasaran akan tubuh Emir menyingkap bajunya.

“Astagfirullah.” Fi syok ketika melihat lebam di punggung Emir.

“Mama tahu enggak?” Emir melepas pelukannya dari sang ibu.

“Apa nak?” sahut Fi dengan menahan air matanya.

“Andri, bibirnya mencong ke kiri ma.” penurutan dari Emir membuat Fi ingat saat suaminya menampar si kecil Andri.

Apa mungkin sistem sarafnya jadi terganggu? batin Fi.

Kemudian Alisyah datang dengan menggendong Andri.

“Dia sudah ku bawa ke dokter syaraf, nanti juga sembuh,” ucap Alisyah.

“Terimakasih banyak bu.” Fi sangat bersyukur, setidaknya mertuanya masih perhatian pada anak-anaknya.

“Untuk apa kau kemari?” tanya Alisyah dengan memendam rasa kesal pada menantunya.

“Aku ingin tinggal disini bu.” karena anak-anaknya berada di rumah mertuanya, Fi pun memutuskan untuk menatap disana.

“Enak saja, tidak bisa! Kembali kau ke rumah suami mu, urus rumah tangga mu dengan benar, memangnya kau dan Asir sudah cerai?”

“Tapi bu, bukankah ibu sudah dengan sendiri, kalau mas Asir telah mengusir ku dan tak menginginkan aku lagi?” Fi mengingatkan sang mertua akan kata-kata suaminya satu hari yang lalu.

“Aku tak perduli, itu bukan urusan ku, kalau masalah Andri dan Emir, biar ku tangani, tapi kalau soal dirimu, maaf saja ya! Keluar dari rumah ku, kau dan adik mu hanya akan membawa sial untuk ku, kalau kalian lebih ama disini!” Alisyah mengusir menantunya dengan kasar. Ia terlanjur benci pada kedua kakak beradik itu, karena Fi dan Dewi memiliki kekurangan masing-masing di mata Alisyah.

“Nenek, jangan usir mama, mama enggak boleh pergi!” Emir menangis saat tahu ibunya akan pergi.

Oek... Andri pun ikut menangis saat melihat abangnya menangis.

“Tutu, tutu!” Andri kecil menangis seraya membuka lebar tangannya pada Emir.

Kemudian Fi pun bangkit dari dari lantai, dan berjalan menuju Andri.

Alisyah yang melihat kaki menantunya pincang tersentak.

“Sekarang kau cacat? Ya Tuhan, apa yang bisa di lihat darimu kalau begitu Fi? Wajah mu hancur, kaki mu pincang, ini sih sudah jelas kau akan di ceraikan, sebaiknya kau kembali ke rumah mu, jual barang-barang yang bisa menghasilkan uang, kemudian lalukan operasi plastik, dan juga berobat ke spesialis khusus, agar kaki mu normal, ku ingat dulu aku memberi mu emas yang banyak sebagai hadiah karena telah melahirkan Emir, ayah mertua mu juga membelikan mu berlian dengan harga milyar, ku rasa itu cukup menyulap wajah mu, agar cantik kembali, dan juga lupa, operasi kulit juga, agar Stretch mark mu hilang! Ku yakin kalau kau cantik lagi, Asir masih mau menerima mu, andaikan tidak, kau masih bisa mencari pria lain di luar sana yang lebih baik dari anak kurang ajar itu!” Meski Alisyah membenci menantunya, tapi ia juga tak membela anaknya yang memiliki sikap buruk.

“Tapi bu...” Fi masih trauma jika kembali ke rumah suaminya.

“Keluar kau! Selesaikan urusan mu dengan Asir!” Alisyah terus mendesak Fi agar pergi dari rumahnya.

“Baiklah, tapi biarkan aku menyusui Andri bu.” Fi tak tega melihat si bungsu yang menangis karena meminta asinya.

“Nanti saja, lagi pula Andri baru saja minum susu formula, kau pergilah!”

“Tutu... tutu... hiks..” tangis Andri semakin keras, saat keinginannya tidak di penuhi.

“Nenek! ade nangis! Dia mau susu mama!” Emir begitu marah pada neneknya, yang bersikap kasar pada ibunya.

”Reni! Bawa Emir ke kamarnya.” titah Alisyah pada Art nya.

“Baik nyonya. Ayo tuan, kita ke kamar.” Reni pun membujuk Emir untuk ke kamar.

“Nenek jahat! Emir benci nenek!” putra sulung Fi pun menangis seraya kembali ke kamarnya

“Dasar cucu enggak tahu diri, makin lama sikapnya mirip seperti ayahnya, si kurang ajar itu!” pekik Alisyah.

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

itu si merrua lucknut juga ya...
gak kasihan apa lihat kondisi menantunya.dia kan juga perempuan masa gak ada simpati dan empati sedikitpun.
ya ampun😢

2023-01-13

0

Ghiie-nae

Ghiie-nae

semuanya gak ada akhlak... huhft

2022-07-26

5

Lestari

Lestari

keluarga g ada ahklak semua g anak g ibu aama sama bengis

2022-07-06

2

lihat semua
Episodes
1 1 (Ranjang Bergoyang)
2 2 (Terusir)
3 3 (2017)
4 4 (Rayuan Maut)
5 5 (Tak Di Restui)
6 6 (Lamaran)
7 Bab 7 (Bikini)
8 Bab 8 (Noda Merah)
9 Bab 9 (Marah)
10 Bab 10 (Pincang)
11 Bab 11 (Penghinaan)
12 Bab 12 (Di Anggap Pengemis)
13 Bab 13 (Tak Pantas)
14 Bab 14 (Bom Atom)
15 Bab 15 (Rencana Perebutan Harta)
16 Bab 16 (Durhaka)
17 Bab 17 (Tante Jahat)
18 Bab 18 (Step Demam)
19 19 (Stres)
20 20 (Sampai Hati)
21 21 (Awas!)
22 22 (Dampak)
23 Bab 23 (Racun)
24 Bab 24 (Yudistira Hirarki)
25 25 (Cek)
26 26 (Merampas!)
27 Bab 27 (Pelarian)
28 28 (Di Bakar!)
29 29 (Hangus)
30 Bab 30 (Betis Panggang)
31 Bab 31 (Merasa)
32 32 (Melamar Kerja)
33 33 (Tegang)
34 34 (Rendang)
35 Bab 35 (Pilihan)
36 36 (Si Cantik)
37 37 (Niat Jahat)
38 38 (Apes)
39 39 (Minyak)
40 40 (Kena Batunya)
41 41 (Sopan santun)
42 42 (Angkuh)
43 43 (Menyesal)
44 44 (Penggoda)
45 45 (Curiga)
46 46 (Main Hati)
47 47 (Curhat)
48 48 (Kesepakatan)
49 49 (Terharu)
50 50 (Aborsi)
51 51 (Fitnah)
52 52 (Pecat!)
53 53 (Kecewa)
54 54 (Bau Darah)
55 Bab 55 (Nasi Padang)
56 56 (Isi Hati)
57 57 (Sup Iga)
58 58 (Karmakah?)
59 59 (Rebut)
60 60 (Otw Korea)
61 61 (Proses)
62 62 (Runtuh)
63 63 (Berjalan lancar)
64 64 (Malu)
65 65 (Tertangkap Basah)
66 66 (Minta Pisah)
67 67 (Sakit)
68 68 (Cuci Otak)
69 69 (Spg)
70 70 (Hina Menghina)
71 71 (Emir)
72 Bab 72 (Nonton Konser)
73 73 (Pulang Ke Indonesia)
74 74 (Bertamu)
75 75 (Kabar Berita)
76 76 (Derita)
77 77 (Sekarat)
78 78 (Akhirnya)
79 79 (Plak)
80 80 (Serviks)
81 81 (Terlalu)
82 82 (Dengki)
83 83 (Sedih)
84 84 (Beruntun)
85 85 (Menangis)
86 86 (Kantor Polisi)
87 87 (Pencitraan)
88 88 (Pingsan)
89 89 (Mengambil Hati)
90 90 (Mengaku Papa)
91 91 (Penuh Makna)
92 92 (Salting)
93 93 (Pengacara)
94 94 (Gila Harta)
95 95 (Racun)
96 96 (Al Mujahidin)
97 97 (Denise)
98 98 (Pernyataan Cinta)
99 99 (Putus Asa)
100 100 (Pura-pura)
101 101 (Tak Bersedia)
102 102 (Mencintai Dalam Diam)
103 103 (Makan bersama)
104 104 (Berasa Kencan)
105 Bab 105 (Demi Anak)
106 106 (Cari Perhatian)
107 107 (Balas Dengan Kebaikan)
108 108 (Asir Menangis)
109 109 (Terpesona)
110 110 (Say To Love)
111 111 (Mulai menyesal)
112 112 (Jahat)
113 113 (Hilang Raga)
114 114 (Persidangan)
115 115 (Aku Menyesal)
116 116 (Melamar Mu)
117 117 (Dewi)
118 118 (Masuk Kandang)
119 119 (Hadiah)
120 120 (Dewi Sekarat)
121 121 (Fitting Baju Pengantin)
122 Keluarga Bahagia
123 Pelakor Tak Berdosa
124 Fi Dan Yudi
125 Kualat Di Gunung Keramat
126 Menghajar Selingkuhan Suami Ku
127 Terpaksa Menikahi Perjaka Tua
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1 (Ranjang Bergoyang)
2
2 (Terusir)
3
3 (2017)
4
4 (Rayuan Maut)
5
5 (Tak Di Restui)
6
6 (Lamaran)
7
Bab 7 (Bikini)
8
Bab 8 (Noda Merah)
9
Bab 9 (Marah)
10
Bab 10 (Pincang)
11
Bab 11 (Penghinaan)
12
Bab 12 (Di Anggap Pengemis)
13
Bab 13 (Tak Pantas)
14
Bab 14 (Bom Atom)
15
Bab 15 (Rencana Perebutan Harta)
16
Bab 16 (Durhaka)
17
Bab 17 (Tante Jahat)
18
Bab 18 (Step Demam)
19
19 (Stres)
20
20 (Sampai Hati)
21
21 (Awas!)
22
22 (Dampak)
23
Bab 23 (Racun)
24
Bab 24 (Yudistira Hirarki)
25
25 (Cek)
26
26 (Merampas!)
27
Bab 27 (Pelarian)
28
28 (Di Bakar!)
29
29 (Hangus)
30
Bab 30 (Betis Panggang)
31
Bab 31 (Merasa)
32
32 (Melamar Kerja)
33
33 (Tegang)
34
34 (Rendang)
35
Bab 35 (Pilihan)
36
36 (Si Cantik)
37
37 (Niat Jahat)
38
38 (Apes)
39
39 (Minyak)
40
40 (Kena Batunya)
41
41 (Sopan santun)
42
42 (Angkuh)
43
43 (Menyesal)
44
44 (Penggoda)
45
45 (Curiga)
46
46 (Main Hati)
47
47 (Curhat)
48
48 (Kesepakatan)
49
49 (Terharu)
50
50 (Aborsi)
51
51 (Fitnah)
52
52 (Pecat!)
53
53 (Kecewa)
54
54 (Bau Darah)
55
Bab 55 (Nasi Padang)
56
56 (Isi Hati)
57
57 (Sup Iga)
58
58 (Karmakah?)
59
59 (Rebut)
60
60 (Otw Korea)
61
61 (Proses)
62
62 (Runtuh)
63
63 (Berjalan lancar)
64
64 (Malu)
65
65 (Tertangkap Basah)
66
66 (Minta Pisah)
67
67 (Sakit)
68
68 (Cuci Otak)
69
69 (Spg)
70
70 (Hina Menghina)
71
71 (Emir)
72
Bab 72 (Nonton Konser)
73
73 (Pulang Ke Indonesia)
74
74 (Bertamu)
75
75 (Kabar Berita)
76
76 (Derita)
77
77 (Sekarat)
78
78 (Akhirnya)
79
79 (Plak)
80
80 (Serviks)
81
81 (Terlalu)
82
82 (Dengki)
83
83 (Sedih)
84
84 (Beruntun)
85
85 (Menangis)
86
86 (Kantor Polisi)
87
87 (Pencitraan)
88
88 (Pingsan)
89
89 (Mengambil Hati)
90
90 (Mengaku Papa)
91
91 (Penuh Makna)
92
92 (Salting)
93
93 (Pengacara)
94
94 (Gila Harta)
95
95 (Racun)
96
96 (Al Mujahidin)
97
97 (Denise)
98
98 (Pernyataan Cinta)
99
99 (Putus Asa)
100
100 (Pura-pura)
101
101 (Tak Bersedia)
102
102 (Mencintai Dalam Diam)
103
103 (Makan bersama)
104
104 (Berasa Kencan)
105
Bab 105 (Demi Anak)
106
106 (Cari Perhatian)
107
107 (Balas Dengan Kebaikan)
108
108 (Asir Menangis)
109
109 (Terpesona)
110
110 (Say To Love)
111
111 (Mulai menyesal)
112
112 (Jahat)
113
113 (Hilang Raga)
114
114 (Persidangan)
115
115 (Aku Menyesal)
116
116 (Melamar Mu)
117
117 (Dewi)
118
118 (Masuk Kandang)
119
119 (Hadiah)
120
120 (Dewi Sekarat)
121
121 (Fitting Baju Pengantin)
122
Keluarga Bahagia
123
Pelakor Tak Berdosa
124
Fi Dan Yudi
125
Kualat Di Gunung Keramat
126
Menghajar Selingkuhan Suami Ku
127
Terpaksa Menikahi Perjaka Tua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!