Pertemuan Pertama

Tiga bulan kemudian.

Reynal tersenyum cerah saat melihat tubuhnya yang sudah seperti sedia kala, pria itu mengelus perut sixpack nya yang sangat padat dan udah berkotak-kotak seperti dahulu.

“Seperti yang kamu bilang dulu, Bell. Sekarang perut ku udah kotak-kotak lagi seperti nasi kotak. kamu pasti bakal tergiur bila melihat nya nanti.”

Reynal tersenyum penuh percaya diri, dia yakin akan bisa mendapatkan Bella lagi, karena wanita itu dulu sangat tergila-gila padanya.

Reynal memakai pakaian casual, pria tampan itu akan mengejar Bella kembali, dia memberikan amanah pada sekretarisnya untuk menjalankan perusahaan dengan baik.

Sebab Reynal tahu bahwa dirinya tidak akan bisa terlalu fokus pada perusahaan lagi.

“Okey … sekarang juga aku akan menemui Bella,” ujar Reynal tersenyum cerah.

Pria tampan itu tak sabar untuk bertemu dengan istrinya itu, dia tak sadar bahwa dirinya dan Bella telah lama bercerai.

Reynal tahu dari anak buahnya bahwa Bella sedang berada di sebuah taman bersama dengan teman-temannya berkumpul membahas tentang kuliah.

*

*

“Gila, gue keder ngurusin skripsi, Njirr!” Bella menjatuhkan tubuhnya di rumput hijau. Wanita itu mengeluh karena harus membuat skripsi, dikarenakan dulu Bella menikah muda saat sedang menyusun skripsi.

“Salah lo sendiri siapa suruh nikah muda, begini ‘kan nasib elu! Lihat kami nih udah pada kerja, padahal kita udah janji buat lulus kuliah bareng.”

Sinta salah satu sahabat Bella dulu berkata kesal mengejek Bella membuat wanita itu terkejut mendengar ucapan sinta.

“Apa maksud lo, Sin? Gue nikah muda?” bella bangkit duduk menatap lekat wajah Sinta.

Sinta tersentak saat menyadari bahwa wanita itu sudah kelepasan saat berbicara. Begitu juga dengan Vika. Mereka bertiga adalah sahabat sejati dari masa SMP sampai kuliah.

“Ha ha … Sinta itu bercanda, Bell. Maksud dia itu yang salah itu lo kenapa harus sakit di waktu yang salah, coba aja kalau lo gak sakit pasti saat ini kita bisa kerja bareng.”

Vika buru-buru berkilah membuat wanita bertubuh mungil itu merasa heran, seperti ada sesuatu yang telah di sembunyikan oleh sahabat nya itu.

“I-iya bener, sorry kalau gue salah ngomong.” Sinta tersenyum paksa seraya merangkul bahu Bella.

“Kalian berdua gak nyembunyiin sesuatu dari gue, ‘kan?” Bella menatap lekat wajah Vika dan Sinta yang terlihat gugup.

“Enggak lah. Oh iya, Bell! Gue sama Vika balik ke kantor dulu karena jam makan siang udah habis.”

Vika dan Sinta segera pergi meninggalkan Bella yang seperti orang kebingungan, jarak kantor Vika dan Sinta berjarak dekat dengan taman yang menjadi tempat tongkrongan mereka.

“Aneh,” gumam Bella pelan lalu kembali melihat skripsi nya.

Seorang pria tampan memakai baju casual sedari tadi bersembunyi di balik pohon besar yang tak jauh dari tempat Bella.

“Akhirnya mereka pergi juga,” gumam Reynal pelan penuh semangat.

Pria tampan itu berjalan mendekati Bella yang sedang sibuk memeriksa skripsi nya.

Degg.

Bella terkejut saat merasakan tubuhnya dipeluk erat oleh seseorang yang tak dikenal.

“Aku kangen banget sama kamu, Bell.” Reynal menghirup aroma ceruk leher Bella, pria tampan itu mengecup pundak Bella yang terbuka karena wanita itu memakai pakaian lengan terbuka dengan satu tali di bahunya.

Bugh.

Bella menyikut perut Reynal membuat pelukan erat itu terlepas, pria tampan itu memegang perutnya yang terasa sangat sakit.

“Aduh .. kok kamu sikut aku sih, Sayang. Biasanya juga kamu suka banget elus perut aku!” keluh Reynal meringis kesakitan.

Bella berdiri lalu berbalik menatap wajah orang asing yang telah berani memeluk erat tubuhnya tanpa permisi.

“Anjimm … kurang ajar banget lo jadi cowok! Gak ada angin gak ada ujan lo dateng main peluk-peluk aja! Elu kira gue ini bini lo, huh?”

Bella membentak Reynal membuat pria itu terkejut karena bukan tatapan rindu yang ia dapatkan dari Bella melainkan tatapan murka.

“kamu memang istri aku! Kenapa kamu ngomong sama aku pakai lo gue? Bukannya aku ini suami kamu yang harus kamu patuhi?”

Reynal merasa heran karena biasanya Bella hanya akan memakai kata lo gue pada orang asing yang tidak memiliki hubungan darah, seperti sahabat dan teman.

Bella menatap sinis Reynal.

“Gila kali lo … mana mungkin gue jadi bini lo? Pacaran aja enggak … ihh ngeri banget! Ganteng-ganteng tapi sakau!” 

Bella segera merapikan skripsi nya karena ingin meninggalkan Reyhan, namun sebelum itu Reyhan lebih dulu mencekal tangan Bella lalu mencium lembut bibir Bella.

Degg.

*

*

*

Halo-halo … apakah masih ada yang setia di sini?

Hehe .. author kembali aktif lagi nih,

Bersambung.

Jangan lupa like komentar vote dan rate 5

Salem Aneuk Naggroe Aceh Darussalam.

Mampir juga ke novel temen author 🥰

Terpopuler

Comments

Molive(virgo girl)♍

Molive(virgo girl)♍

iisshh BASI🤢🤮

2023-10-12

0

Uci Adliyah Ayah Bunda

Uci Adliyah Ayah Bunda

Kirain kayak roti yg ada manis²nya... Modusssss...

2023-09-22

0

Wati_esha

Wati_esha

Reynal masih belum tahu keadaan terkini Bella.

2023-08-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!