Cha tidak menjawab pertanyaan Yoga, dia diem dan berfikir, apakah kalau dia dekat berteman sama Yoga, itu artinya dia mengkhianati Binyu. Cha yang polos cara berfikirnya takut mengecewakan orang dan takut memberikan harapan terhadap orang lain.
"Cha kenapa diem lagi...., apa aq salah mengutarakan perasaan qu sama kamu ya?" tanya Yoga yang penasaran dengan Cha.
"Tidak, kamu tidak salah kok, cuma.. cuma aneh aja kenapa harus gw yang dipilih, kan masih banyak cewek yang suka sama kamu dan jauh lebih baik dari gw, gw gak bisa balas perasaan kamu Ga, maaf.." kata Cha dengan suara yang pelan.
"Tidak apa Cha, mungkin saat ini kamu blom punya perasaan sama aq, tapiii boleh kan kita menjadi teman dekat Cha?" tanya Yoga
"Ya kita berteman mulai saat ini, gw mau jadi temen kamu Ga, thanks ya sudah punya perasaan ke gw Ga." kata Cha
"Iya Cha yang baiiiik, terima kasih juga karena kamu mau jadi temen dekat aq, sekarang kita temanan." Yoga membalas perkataan Cha.
Akhirnya mereka sepakat untuk berteman saat ini. Tapi sapa yang tau ke depannya bagaimana apakah teman biasa atau teman spesial.
Akhirnya malam pun terlewati dengan rasa yang nyaman. Cha dekat dengan dua laki-laki, yang satu pacar dan satu lagi teman dekat. Cha tidur dengan nyenyak dan senyum yang mengembang di bibirnya.
Keesokan paginya, seperti biasa Cha pamit sama mamanya untuk berangkat ke sekolah. Dia tidak tau dan tidak menyangka bahwa di depan gang sudah ada mobil Yoga yang menjemputnya. Cha pun berjalan ke depan gang, dia kaget melihat Shanti sudah menunggu di dalam mobil bersama Yoga dan Bimo.
"Cha......!" ayok naik kita berangkat bareng mereka. Gw juga tadi gak tau ternyata Bimo dan Yoga menjemput kita, ya lumayan ngirit ongkos hehehe." Shanti cengengesan
"Kenapa gak kasih tau kemaren malem mau berangkat bareng Ga?" tanya Cha sama Yoga
"Iya Cha, biar surprise aja sama kamu. Gak masalah kan Cha?" Yoga balik bertanya.
" Gak apa-apa kok Ga, cuma kaget aja hehehe." jawab Cha yang salah tingkah melihat Yoga senyum kepadanya.
Akhirnya mereka berangkat bareng kesekolah. Dan sampai disekolah semua mata tertuju ke mereka berempat, para ciwik-ciwik melihat Cha dan Shanti. Mereka pada tidak suka dan mencibir.
"Idih kegatalan dekat-dekat sama Ketua OSIS", kata ciwik yang satu.
"Kok bisa mereka bareng Ketua OSIS ?" kata ciwik kedua.
"Sok kecakapan tuh cewek dari kemaren nempel terus sama Ketua OSIS." kata ciwik yang lain.
"Awas aja tuh cewek ngeduluani gw dia, jangan coba-coba saingan sama gw, gw bakalan singkirkan dia kalau berani menggoda Yoga," kata seorang ciwik yang naksir dan ngejar-ngejar Yoga tapi tak digubris sama Yoga.
Dan masih banyak cibiran lainnya yang di lontarkan para ciwik-ciwik disekolah. Tapi Cha cuek aja, dia tidak perduli dengan perkataan mereka. Malah Shanti yang gregetan mendengar nya. Yoga melirik ke arah Cha, dia menyunggingkan bibirnya melihat sikap Cha yang super duper cuek. Mereka pun memasuki kelas masing-masing. Tapi sebelum masuk kelas, yoga memanggil Cha.
"Cha..!" panggil Yoga
"Ya ada yang bisa saya bantu pak," kata Cha sambil tersenyum manis
"Hehehehe tar kantin bareng ya, aq mau traktir buat rayakan hari pertemanan kita," kata Yoga sambil menyerahkan bungkusan kecil beserta setangkai bunga mawar.
"Ehhhh apa ini Ga, buat apa ngasih beginian, gak ah, gw gak mau terima," kata Cha dengan menolak pemberian Yoga.
"Nih buat tanda jadi kita sebagai temen dekat", Yoga menyunggingkan senyumnya dengan penuh arti.
"Iya udah gw terima, thanks ya Ga, bunganya gw suka banget, unik, harum lagi," Cha mencium aroma mawar yang masih sangat segar itu.
"Ya Cha sama-sama, unik seperti kamu," kata Yoga penuh makna sambil tersenyum dalam hati.
Mereka pun masuk ke dalam kelas masing-masing. Kegiatan belajar mengajar pun berlangsung dengan baik. Hingga bunyi bel tanda istirahat berbunyi. Siswa/siswi pada bersorak karena pelajaran berhenti dan mereka keluar kelas.
Cha dan Shanti keluar dari kelas dan mereka menuju ke kantin.
"Ekhem, dicuekin aja nih, perasaan tadi udah janjian deh buat ke kantin bareng," kata Yoga yang sudah berdiri dibelakang Cha.
"Astaghfirullahal'adzim kaget gw, siapa sih," Cha kesel karena tiba-tiba ditegur dari belakang. Lalu dia berbalik dan terdiam karena ternyata yang negur nya adalah Yoga.
"Eh maaf, kirain siapa yang iseng ngagetin gw, sorry ya Ga," Cha memohon dengan mengatupkan kedua tangan nya.
"Iya Cha gak apa-apa, yuk ke kantin," ajak Yoga. Mereka bertiga ke kantin dan di kantin sudah ada Bimo yang nunggu karena Bimo tadi duluan kekantin, dia udah paper banget pengen makan. Mereka ngobrol santai tanpa memperdulikan sekitarnya. Padahal yang disekitar nya sudah pada heboh ngelihat kedekatan mereka.
Setelah itu mereka kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran.tiga jam sudah berlalu pembelajaran, bel pulang sekolah berbunyi. Cha dan Shanti pulang dan ternyata dibelakang mereka sudah berjalan Yoga tanpa Bimo. Karena Bimo dijemput sama bokap nya.
"Hai Cha, kita pulang bareng yuk biar aq anterin," Yoga menawarkan diri buat nganter Cha.
"Ah gak usah Ga, gw gak mau repotin lo," Cha menolak secara halus.
"Gak Cha, gw malah seneng bisa nganter lo," Yoga meyakinkan Cha agar mau pulang bareng.
Sampai depan gerbang sekolah, Cha tidak menyadari dari arah parkiran sudah ada yang menunggunya, Cha berjalan bareng dengan Yoga yang ada di sampingnya. Hingga seseorang memanggilnya.
"Cha...!" Ternyata Binyu cowok yang menunggu Cha diparkiran. Binyu sudah menunggu Cha dari tadi, dia sengaja tidak memberikan khabar bahwa dia sudah kembali dari Kota Ja*****. Dia ingin ngasih kejutan buat Cha.
Cha berhenti dan terdiam ditempat, dia seperti mengenal suara itu, tapi tidak mungkin karena Cha tau nya Binyu lagi di luar Kota.
"Hai Cha kok malah diem," Binyu nyamperin Cha yang dia mematung melihat kedatangannya.
Yoga dan Bimo saling melirik dan bertanya dalam hati siapa cowok ini dan kenapa bisa kenal sama Cha. Lain dengan Shanti, dia juga kaget melihat Binyu yang tiba-tiba sudah ada didepan sekolah. Cha yang melihat kedatangan Binyu, merasa seneng bercampur kangen dan dia sekilas melirik ke arah Yoga, berharap Yoga tidak bertanya soal Binyu.
"Bang Binyu...., kapan datang, kenapa gak ngasih tau Cha, terus kenapa tiba-tiba jemput Cha?" banyak sekali yang Cha tanya kan sama Binyu. Udah kayak pak polisi yang bertanya kepada penjahat aja.
" Ya ampun sayang..., gimana abang mau jawab, banyak banget pertanyaannya. Yang penting sekarang abang sudah berdiri disini buat jemput sayang abang yang abang kangenin," kata Binyu sambil mengedipkan sebelah matanya ke Cha.
Cha tersipu malu melihat tingkah konyol Binyu dihadapan teman-teman Cha. Cha gak sadar kalau Yoga sedang memperhatikan Binyu. Tatapan yoga tidak bersahabat dengan Binyu. Ntah kenapa dia merasa Binyu bukan cowok yang baik, apalagi dia lebih dewasa dari mereka semua.
"Oh ya bang nih kenalin teman-teman Cha, tadi rencana kita mau pulang bareng sambil bahas rencana acara PENTAS SENI disekolah, tapi karena abang yang jemput, jadi besok aja di bahas lagi," kata Cha sambil melihat temen-temen nya.
Binyu mengulurkan tangan nya ke Bimo, Bimo pun membalas dan berkenalan. Ketika bersalaman sama Yoga, mereka saling melempar pandangan tidak suka, tapi hanya mereka yang tau, Binyu menjabat tangan yoga sambil meremasnya sedikit kuat, dia memperingati Yoga agar tidak mendekati Cha. Yoga pun tidak kalah, dia juga membalas nya, dengan memberikan tatapan tajam dan menyunggingkan bibirnya penuh makna, lalu berbisik kita bersaing. Yoga mengucapkan kata tersebut lalu melepaskan tangan dan berpamitan sama Cha.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 227 Episodes
Comments
tintakering
bersaing sehat😊
2022-11-17
0