"Bukankah ini bulu burung merak merah?"
Yihua mengangkat sebuah bulu berwarna merah yang berada di tanah, bulu itu terlihat panajang dan lebih besar dari bulu burung lainnya. Bulu itu persis dengan bulu merak hanya saja warnanya merah dan hitam, dengan ujung-ujungnya berwarna emas.
Pagi ini Yihua, pergi ke belakang perguruan untuk mengumpulkan rumput herbal. Belakang perguruan bagian selatan banyak sekali rumput herbal, meski tingkatnya tidak terlalu tinggi seperti yang berada di gunung tetapi lumayan untuk menjadi stok obat herbal untuk perguruan.
Ia tidak datang sendiri tetapi bersama dengan beberapa gadis lainnya.
Yihua menatap sekelilingnya lalu memasukan bulu itu ke dalam lapisan hanfunya.
"Yihua kau sudah selesai?" ucap Ming Xiu yang juga membawa sebuah keranjang kecil di tangannya.
"Ya aku sudah selesai." Yihua menunjukkan keranjang kecilnya yang juga penuh.
"Mari kita kembali."
"Marilah."
Yihua dan Ming Xiu kembali lagi ke perguruan, jaraknya tidak terlalu jauh, sehingga mereka sampai dalam waktu sebentar.
Setelah meletakan daun herbal itu dikotak ruangan herbal Yihua dan Ming Xiu lekas melangkahkan kakinya. Daun-daun itu nantinya akan diproses mulai dari dikeringkan lalu ditumbuk menjadi butiran halus barulah di simpan di ruang penyimpanan.
"Ming Xiu kau kembali terlebih dahulu, aku memiliki urusan dengan kakakku."
Belum sempat Ming Xiu menganggukkan kepalnya Yihua sudah hilang dari padanganya. Tetapi selanjutnya Ming Xiu mengernyitkam dahinya karena Yihua terlihat pergi ke arah asrama lelaki bukannya pergi asrama perempuan untuk menemui kakaknya yang merupakan perempuan.
"Yihua aneh sekali, apakah dia lupa jalan ke asrama kakaknya atau jangan-jangan...."
***
Tok... Tok... Tok...
Yihua mengetuk pintu itu dengan tidak sabaran, ia berharap segera di bukakan pintu sehingga dia bisa cepat masul sebelum ada orang yang melihat. Saat ini ia sedang berada di asrama lelaki, tentu akan sangat memalukan jika ada yang melihatnya.
"Sebentar."
Tok... Tok... Tok...
Tidak dihiraukan sebuah teriakan dari dalam kamar itu, Yihua masih saja sibuk mengedor pintu. Tidak peduli apapun yang ia inginkan hanyalah cepat dibukakan pintu.
Ceklek,
Setelah pintu terbuka dengan segera Yihua segera masuk dan menutup pintu rapat-rapat.
Tetapi tak lama kedua matanya membola, dilihatnya lelaki di depan mantanya itu bertelanjang dada. Bukan hanya Yihua tetapi ia sepertinya juga terkejut, ia terkejut dengan kedatangan Yihua yang terbilang tiba-tiba.
"Yihua ka—"
Ucapan itu terhenti saat Yihua justru membalikkan badannya sehingga membelakangi lawan bicaranya.
"Yuan, bisakah kau kenakan pakaianmu dahulu."
Yuan menatap tubuhnya yang memang bertelanjang dada, dengan segera ia beranjak mengambil hanfunya lalu memakainya dengan benar. Ia baru saja selesai mandi, tetapi belum sampai memakai hanfunya pintu sudah diketuk dengan tidak sabaran.
Awalnya ia mengira itu adalah seniornya yang memang jika datang senang sekali mengetuk pintu begitu keras. Sama sekali tidak mengira itu Yihua yang datang.
"Aku sudah selesai."
Yihua membalikan tubuhnya, wajahnya sedikit memerah. Yihua selama ini jarang sekali berinteraksi dengan seorang lelaki, dalam keluarganya hanya ayahnya yang lelaki seorang diri, keempat kakaknya adalah seorang perempuan. Sedangkan ia juga sebelum kesini berguru di perguruan khusus perempuan.
"Duduklah Yihua, apakah kau ingin beberapa cemilan, apa kau ingin minum atau—"
"Yuan! Aku datang kesini untuk hal penting, bukan untuk mengunjungimu."
Yuan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebenarnya ia juga tahu Yihua tidak akan sekurang kerjaan itu mendatangi asrama lelaki hanya untuk melihatnya.
"Jadi, apa hal penting itu."
"Mengenai array hari itu, aku memang tidak terlalu memikirkannya tetapi tadi aku menemukan ini." Yihua memperlihatkan bulu burung merak merah di tangannya.
Array yang saat itu dibuat adalah array yang menunjukkam dimana adanya kekuatan hitam yang kuat. Yihua tidak begitu mempercayainya karena dulu gurunya bilang array itu tidak begitu akurat.
"Merak merah itu selalu berhubungan dengan suku iblis, benar begitu Yuan?"
Suku iblis adalah orang-orang pemuja iblis yang lama-lama malah nampak menyeramkan dan memiliki nafsu menyeramkan layaknya iblis. Bukan kultivasi yang mereka pelajari melainkan sebuah kekuatan hitam.
Suku iblis sudah sedari ribuan tahun lalu diam-diam bertransmigrasi dari benua lain menuju benua Jianling, tidak diketahui berapa banyak jumlah mereka karena mereka juga hidup disini dengan bersembunyi.
Dahulu kala pernah ada isu penyerangan oleh suku iblis tetapi ternyata tidak ada sama sekali. Tetapi untuk keberadaan mereka tentunya sudah pasti ada.
━━━━━ The Legend of Sword Lord ━━━━━
Suka dengan cerita ini?
Jangan lupa berikan like dan juga sebuah kalimat di kolom komentar sebagai bentuk aparesiasi, setiap jejak kalian sangat dihargai!
Terimakasih and love you full.
With love,
Khalisa🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Ayo...
2022-06-01
2