Mentari sudah beranjak untuk tenggelam di ufuk timur, sinarnya hanya menyembur sedikit karena tertutup awan. Meski sudah seperti itu tetapi tidak menyurutkan semangat Yihua untuk tetap berdiri di belakang perguruan menunggu Yuan pulang.
Meski sangat ingin untuk menyusul tetapi ia juga tidaklah sebodoh itu untuk benar-benar menyusul. Wilayah selatan itu cukup luas dan jika ia mencari pun kemungkinannya sangat kecil untuk bisa bertemu Yuan.
Tetapi hari sudah beranjak gelap seperti ini Yuan belum juga menampakan dirinya, semakin membuat perasaannya tidak karuan.
Slappp,
Sebuah belati melesat, Yihua yang tidak siap pun hanya sempat sedikit menghindar dan membiarkan belati itu menggores lengan kanan atasnya. Darah mengalir, tetapi luka itu tidak dalam hanya menggores sedikit kulitnya.
"Pergi dari sini sebelum aku melalukan hal lebih!"
Yihua benar-benar membolakkan matanya begitu tahu kalimat itu mengalun dari bibir siapa. Seseorang yang selama ini hanya ia dengar dalam gosip teman-temannya.
Sosok pangeran ke sembilan belas yang katanya menguasai area hutan belakang perguruan dan tidak suka di ganggu. Itulah sebabnya tidak ada yang berani datang sendiri ke sini.
Orang yang katanya ditakuti karena merupakan seorang pangeran dari kekaisaran Han. Yihua kira orang ini berpenampilan seperti gembel yang tidak pernah mandi dan memiliki tampang menyeramkan karena menghabiskan sebagian waktunya seorang diri di hutan.
Tetapi rupanya dugaannya salah besar, hanfu biru mudanya terlihat sangat bersih dan rapi, wajahnya bersih dan kelereng berwarna coklat keemasan yang menandakan dia memiliki darah kekaisaran Han.
"Pergi sekarang juga!"
"Tempat ini bukan milikmu, jadi untuk apa aku pergi!"
Yihua meruntuki bibirnya yang mengucapkan kalimat itu, ia sebenarnya takut berhadapan dengan orang ini. Selain karena rumor itu tetapi juga ia sadar jika orang ini tidaklah enggan untuk melukai siapapun tanpa pandang buluh contohnya saja dirinya ini yang sudah ia lukai.
"Wanita memang menyusahkan, aku jadi harus mengotori tanganku dengan darah!"
Bai An menggerutu sembari mengambil belati di balik hanfu nya, ia bersiap untuk mengarahkan belati itu pada Yihua. Lelaki itu mengernyitkan dahinya karena Yihua justru tidak berlari, padahal ia yakin sudah sudah cukup untuk mengancamnya.
Tentu Bai An bukanlah seseorang berdarah dingin yang arogan, membunuh hanya dengan alasan sepele juga bukanlah dirinya. Tujuannya hanya ingin menakuti Yihua agar gadis itu berlari pergi dari tempat ini.
"Kau ingin membunuhku hanya karena ini? Aku mohon kali ini saja biarkan aku disini sebentar, aku sedang menunggu seseorang."
"Aku tidak peduli dengan urusanmu, pergilah!"
Yihua melangkahkan kakinya, bukan menuju ke perguruan tetapi justru semakin masuk ke dalam hutan.
"Hei, kau salah jalan!" teriak Bai An.
Teriakan itu tidak diidahkan oleh Yihua, ia meneruskan langkahnya hingga batang-batang pohon dan juga kegelapan segera melahap dirinya.
"Gelap sekali."
Meski hanya hutan kecil tetapi cahaya matahari sudah benar-benar hilang sehingga hanya gelap yang tersisa.
"Aneh sekali, seharusnya ada rumput roh yang bercahaya tapi ini benar-benar gelap gulita."
Beberapa jenis rumput roh akan mengeluarkan cahaya terang di malam hari. Tetapi disini tidak ada sekalipun tanaman roh itu.
"Apa jangan-jangan pangeran gila itu yang mengambilnya, tapi untuk apa?"
━━━━━ The Legend of Sword Lord ━━━━━
Suka dengan cerita ini?
Jangan lupa berikan like dan juga sebuah kalimat di kolom komentar sebagai bentuk aparesiasi, setiap jejak kalian sangat dihargai!
Terimakasih and love you full.
With love,
Khalisa🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Fhatirrahman Rahman
Dan Yuanpun mengajari Bai an cara berpantasi disungai sambil mengintip para jablai mandi dikali
2022-06-15
1
Jimmy Avolution
Asyiek...
2022-06-01
1