"Aih Yuan ternyata kau sangat hebat, lihatlah tadi bagaimana si Gu sombong itu menerima malu."
"Aku yakin besok dia setelah sembuh akan datang menantang lagi." jawab Yuan, sembari merebahkan dirinya di ranjang.
Ia baru saja kembali ke kamarnya untuk beristirahat, tadi tentu banyak sekali orang-orang yang memujinya. Tadinya hampir semua orang menganggap Yuan akan kalah telak dari Fan Yi, tetapi yang mereka lihat justru bagaimana kehebatan Yuan yang terus menghindari serangan dari Fan Yi dan juga bagaimana cara Yuan yang dapat membuat Fan Yi tumbang dengan mudah.
"Pasti tidak akan berani lagi, si Gu sombong pasti tidak memiliki muka lagi untuk menyombongkan dirinya. Jadi sebenarnya kultivasi mu di tingkat berapa Yuan?"
"...." Yuan tidak menjawabnya.
"Tunggu, menciptakan pedang dari es? Bukankah mempelajari kekuatan dingin belum diajarkan dan itu juga hal yang sulit."
Di usia mereka saat ini masih di fokuskan untuk menaikkan tingkatan kultivasi, masih belum mempelajari empat elemen kekuatan yaitu Air, api, Angin dan tanah.
Biasanya seorang murid hanya akan menguasai satu elemen kekuatan saja, misalnya jika berbakat menguasai elemen api maka hanya elemen api saja yang akan dipelajari. Sedangakan sebuah kekuatan es merupakan kemampuan dari elemen air, setelah mempelajari elemen air baru bisa mengendalikan air itu menjadi kekuatan es.
Untuk saat ini pengenalan elemen saja belum diajakan oleh para guru, tentu Xingsheng mempertanyakan darimana Yuan menguasai elemen itu.
"Itu hal yang mudah, nanti aku akan mengajarkannya padamu."
Tok... Tok...
Pintu terketuk membuat obrolan mereka terjeda, dengan segera Xingsheng melangkahkan kakinya untuk membuka pintu.
"Ah senior Gao silahkan masuk."
Pandangan senior Gao langsung tertuju pada Yuan.
"Yuan, guru besar memanggilmu."
Yuan segera bangkit menginggalkan ranjangnya, ia mengangguk sebelum selanjutnya melangkahkan kakinya ke tempat guru besar.
Sepanjang perjalanan tentu saja berbagai pertanyaan muncul di kepala Yuan. Guru besar cukup jarang memanggil murid secara pribadi seperti ini.
Tidak lama Yuan sampai di ruangan guru besar yang kebetulan tidak jauh dari kamar murid lelaki sehingga ia tidak perlu berjalan terlalu jauh. Tak lupa memberi hormat pada guru besar selanjutnya ia duduk di kursi seperti apa yang diperintahkan guru besar.
Guru besar, usianya sudah 129 tahun, ia bersahabat dengan ayah Yuan. Di usianya yang 129 tahun jangan bayangkan ia sudah bertubuh renta dan berambut putih. Guru besar masihlah berbadan kekar dan wajahnya seperti seorang yang baru berusia 50 tahunan.
Memang semakin tinggi tingakatan kultivasi maka semakin panjang umurnya dan wajahnya juga semakin awet muda.
"Aku mendengar pertandinganmu dengan Gu Fan Yi, apakah benar kau mengeluarkan jurus Lanyin?"
Jurus Lanyin adalah sebuah jurus yang memadukan elemen air, jurus itu mengubah sebuah air atau bahkan energi saja menjadi sebuah es tajam.
"Benar guru, saat itu sudah tidak ada waktu untuk menciptkan jurus lain dan hanya kekuatan es yang lebih cepat diciptakan."
"Itu artinya kau sudah menguasai elemen air?"
"Benar guru tetapi belum sempurna."
"Lalu bagaimana saat pergi ke lembah Chuo kemarin? Kau menemukan senjata apa?"
Yuan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, rasa malu tentu bersarang di hatinya. Ia memiliki tingkatan lebih dari teman-temanya tetapi justru tidak bisa mendapatkan senjata apa-apa. Terlebih itu adalah kedua kalinya ia datang ke lembah Chuo dan tetap pulang dengan tangan kosong.
"Belum mendapatkan senjata apa-apa guru, mungkin memang tidak ada yang cocok dengan Yuan."
"Rasakan dengan hatimu, kau pasti akan menemukannya."
"Guru, bahkan aku sudah berkeliling tetapi tidak ada senjata yang ingin bertuan aku."
"Lembah Chuo itu luas, di tempat tanpa energi pun ada senjata tersegelnya. Tidak tertarik kah kau untuk mencari sekali lagi?"
"Ah iya guru, ada satu tempat menarik di lembah Chuo, entah guru sudah mengetahuinya atau belum."
"Tempat menarik?"
"Sebuah danau dengan air sangat jernih."
Guru besar mengernyitkan dahinya, lembah Chuo memang berada tidak terlalu jauh dari perguruan ini tetapi ia sendiri juga datang jaman dahulu kala hanya untuk mendapatkan satu senjata saja. Tidak memastikan satu-satu bagaimana kondisi lembah itu.
"Danau? Bukankah hanya ada beberapa kolam saja disana, tidak ada danau."
"Danau itu berada di balik semak yang sangat rimbun, awalnya aku mengira jika dibalik semak itu mungkin jurang tapi ternyata sebuah danau. Ada kupu-kupu Chu di danau itu."
"Pasti ada sesuatu di danau itu."
"Maksud guru?"
"Kupu-kupu Chu biasanya menjaga sebuah tempat yang memiliki energi besar. Pergilah ke sana Yuan, pastikan ada apa di tempat itu. Ajaklah seseorang untuk pergi kesana, untuk jaga-jaga jika ternyata disana hanya ada bahaya."
"Baik guru."
...━━━━━ The Legend of Sword Lord ━━━━━...
Suka dengan cerita ini?
Jangan lupa berikan like dan juga sebuah kalimat di kolom komentar sebagai bentuk aparesiasi, setiap jejak kalian sangat dihargai!
Terimakasih and love you full.
With love,
Khalisa🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ngurah Panji
menurut saya, elemen es bisa digunakan bila disekitar ada air
2025-02-09
1
Fhatirrahman Rahman
Yuan sangat senang karna yihua mau buat anak dengannya dan merekapun bercinta THE END
2022-06-15
0
Jimmy Avolution
Asyiek....
2022-06-01
2