🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Untuk apa?" tanya Jessy. Ia yang tak pernah suka melihat kedekatan Gala dan Ara tentu langsung merengut kesal.
"Tadi pagi aku tak mengantarnya, jadi siang ini aku akan menjemputnya sepulang sekolah" jelas Gala.
Jessy hanya diam tak menjawab lagi, ia pergi keluar dari ruangan Gala menuju ruangannya sendiri membawa amarah yang ingin segera meledak.
"Brengsek!"
Jessy mengepalkan tangannya dengan rahang yang mengeras, hatinya begitu panas saat Gala terus memberikan perhatian lebih dan terang terangan di hadapannya. Sebagai seorang wanita tentu Jessy paham dengan segala bentuk perhatian yang di berikan Gala pada Ara, jelas bukan sebagai kakak yang menyanyangi adik kecilnya.
"Matamu sangat berbeda saat melihatnya, aku paham hal itu!" gumamnya dengan nada kesal.
Jessy melempar tas ditangannya ke meja yang terbuat dari kaca. Dua kejadian menyebalkan di pagi ini membuat mood nya mendadak jadi berantakan.
"Aku harus menyingkir kan bocah ingusan itu, akan ku buat dia sadar akan derajatnya" tekad Jessy tak main main.
.
.
Gala yang sudah meminta waktu luang untuk pergi di jam dua siang tentu langsung melesat menuju sekolah Ara dengan mobil mewahnya.
Tak lebih dari sepuluh menit, gadis cantik yang di tunggunya pun kini sudah duduk di sisinya.
"Kok tahu, kalo kakak yang jemput?" tanya Gala.
"Yang punya mobil ini siapa lagi kalau bukan kakak, gak mungkin lah Ara salah" jawabnya sambil memakai seatbelt.
Gala yang mendengar ucapan Ara pun hanya tersenyum kecil, mobil mewah yang ia tumpangi memang limited edition, bahkan ia sampai berebut dengan Awan, sepupunya.
Obrolan kecil terus menemani perjalanan mereka menuju salah satu Mall untuk mencari apa yang di inginkan Ara, sebagai gadis remaja ia tak beda dengan teman seusianya, senang bermain, shoping dan bersolek.
Semua itu ia beli dengan sisa uang jajannya yang diberikan Bumi setiap bulan. Tapi saat pergi bersama Gala tentu itu adalah bonus tersendiri baginya, karna Gala akan menuruti semua maunya tanpa terkecuali.
"Kita makan dulu ya" ajak Gala saat sampai.
"Hem, boleh. Tapi Ara gak mau makan nasi ya, kata Merlin pipi Ara chuby, emang iya ya?" tanyanya sambil memengang pipinya sendiri.
"Chuby atau tirus juga tetep gak bisa kakak cium"
"Eh, enak aja! Ara bilangin Umi nanti" ancam nya yang malah membuat Gala tertawa, karna jika di pikir tentu sudah tak terhitung berapa kali ia menciumi pipi Ara semenjak gadis itu lahir kedunia.
Makan siang menjelang sore itu pun kini habis tak tersisa. Ara menggeser sedikit piring kotor yang tadi penuh dengan seporsi spagetti.
"Mau cari sekarang?" tanya Gala setelah ie menyeka bibirnya dengan tisue.
"Iya, dong. Mudah-mudahan sih masih ada" harapnya dengan nada sungguh-sungguh.
Keduanya keluar dari area foodcourt menuju lantai lima tempat dimana toko toko berjejer menjajakan barang branded.
Tujuan mereka pun kini ke toko tas, ada satu barang yang di incar Ara disana. Matanya mengedar dengan sorot mata tajam mencari apa yang ia inginkan.
"Ada gak?" tanya Gala saat Ara masih sibuk memilih dan memilah.
"Mungkin di sebelah sana, ayo kak" ajak Ara sambil menarik tangan Gala, Pria tampan itu hanya tersenyum kecil, ia akan selalu sabar demi Ara nya.
"Tuh kan, Ara bilang juga sebelah sini" ucapnya senang dengan tangan hampir menyentuh barang incarannya, tapi ia sedikit terkejut saat ada tangan lain yang sama-sama meraih barang tersebut
.
.
.
.
Ini milik saya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
kalo paham kenapa masih ngarep lagi,masih ngejar lagi..
2024-08-16
0
Ragil Saputri
tangan Jessy kah itu
2023-07-02
0
Susan Handayani
aduh berebutan tas ma siapa tuh kira"siapa y yg dpt tas itu 😔😔😔
2022-11-29
0