Bab.19

Akhirnya Luke dan Tiara pergi meninggalkan Ruangan tersebut.

[Ting]

[Selamat tuan berhasil menyelesaikan misi spesial]

[Ting]

[Selamat tuan berhasil menyelesaikan misi spesial]

[Ting]

[Selamat tuan telah naik level]

[Ting]

[Selamat tuan telah naik level]

[Ting]

[Selamat tuan menerima hadiah misterius]

[Ting]

[Selamat tuan menerima hadiah misterius]

Sambil berjalan keluar dari gedung OSIS Luke yang naik ke level 10 tak tahan dan ingin segera melihat apa hadiah yang telah di janjikan sistem.

“Inventory”

Lalu hologram muncul di hadapan luke yang tengah berjalan bersama Tiara. Di sana Luke melihat di dalam tas inventorynya ada sebuah kotak berwarna merah.

{Kotak misterius sistem}

{Berisi berbagai hal langkah yang tak bisa di dapatkan dari toko sistem}

Ketika melihat keterangan kotak misterius tersebut Luke tanpa pikir panjang langsung membukanya. Lalu secara sekilas Luke dapat melihat ada banyak benda yang berputar di dalam kotak misterius seperti halnya membuka kotak cash poin di game online dan dalam waktu yang hanya beberapa detik itu gambar benda di kotak misterius berhenti di sebuah benda bulat berwarna putih terang.

[Ting]

[Selamat tuan berhasil mendapatkan Mystic Gem]

[Ting]

[Selamat tuan berhasil mendapatan Mystic Gem]

“Haaa... Mystic Gem?... Benda apa ini?...”

Nampak Luke sedikit bingung dengan hadiah yang baru saja ia dapatkan dan Langsung melihat keterangan di bawah benda tersebut.

{Mysty Gem, permata langkah yang keberadaanya sangat di cari oleh banyak pemburu harta di tiap galaksi. dengan kekuatannya mampu menenagai portal teleportasi antar dunia}

Ketika melihat keterangan yang mengejutkaan itu Luke langsung bertanya pada sistem.

“Sistem batu apa yang sebenarnya ku dapatkan ini?.”

[Ting]

[Seperti yang di terangkan, batu itu adalah batu khusus yang kekuatannya dapat menghidupkan portal teleportasi antar dunia]

“Jadi dengan batu ini aku bisa pindah ke dunia lain di galaksi yang berbeda?.”

[Ting]

[Benar tuan, tapi tuan harus membuat mesin dan portal teleportasinya terlebih dahulu dan dengan kekuatan batu itu maka tuan dapat berpindah ke dunia yang memiliki portal yang sama]

“Hem...jadi aku harus membuat portalnya terlebih dahulu baru batu ini akan berguna.”

[Ting]

[Benar tuan]

Mendengar penjelasan sistem Luke hanya bisa meratapi nasibnya. Ia sedikit kecewa dengan hadiah misterius yang di berikan sistem.

Bukan karna apa apa Luke sendiri sudah melihat banyak barang yang di jual di toko sistem dan salah satunya toko bagian Teknologi dan ketika melihat daftar barang yang harus ia keluarkan untuk membuat sebuah mesin teleportasi antar dunia, ia hanya bisa menahan nafasnya yang sesak.

Karna itu semua membutuhkan berjuta juta CP bahkan beberapa barang masih terkunci. Luke yang masih syok dengan hadiah yang di berikan sistem berjalan dengan pelan.

“Lah..kenapa, kok wajahmu tiba tiba pucet?.”

“Haa...gpp kok aku cuman....”

“Cuman apa?.”

“Cuman laper....ahahaahaha, yaudah aku pergi duluan ya.” Nampak Luke berlari meninggalkan Tiara.

“Sialan...batu ini memang hebat tapi untuk sekarang aku tak bisa menggunakannya, bahkan jika pun bisa aku masih harus berpikir berulang kali untuk membuat portal teleportasi. Saat ini aku dan dunia ini belum cukup siap untuk hal yang terlalu besar seperti ini.” Nampak Luke berlari pelan ke arah ruang kesenian sambil tetap meratapi nasibnya.

“Sistem apa batu ini bisa di jual?.”

[Ting]

[Barang yang di dapat dari sistem tak bisa di jual ke sistem, tapi tuan bisa menghancurkaanya jika tuan mau]

“Apa caranya dengan membuangnya ke gambar tempat sampah di bawah tas inventory?.”

[Ting]

[Benar sekali tuan]

[Ting]

[Tapi sistem menyarankan untuk tidak melakukannya karna semua barang yang nantinya tuan dapatkan dari kotak misterius sangat langkah dan tak di jual di sistem manapun]

Mendengar jawaban sistem Luke hanya bisa menerima hadiahnya. Memang benar jika kita bisa membuat portal teleportasi ke berbagai tempat di galaksi akan sagat hebat. Tapi balik lagi, Luke sendirI sangat takut dengan potensi portal tersebut karna dari portal itu juga bisa terjadi hal yang pastinya berada di luar nalar manusia yang hidup saat ini dan yang terburuk bisa saja terjadi perang atau hal mengerkan lainnya.

“Hiuh...makasih sistem, hadiah dari kotak misterius ini benar benar misterius ya sampai sampai mood ku langsung berubah.”

Lalu Luke sampai ke ruang kesenian dan dia mencari cari seseorang yang tak lain adalah sang kekasih. Sampai akhirnya ia melihat Ange sedang duduk di sana sambil main hp.

“Akhirnya datang juga, kemana aja sih kok lama?.”

“Iya maap, tadi aku ada urusan di gedung OSIS.”

“Eh...jangan bilang kamu masuk OSIS?.”

Nampak Ange sedikit tak suka jika Luke masuk OSIS. Ia bicara sambil melipat tanganya.

“Tapi aku baru aja masuk OSIS.” Nampak Luke langsung berkata jujur kepada pacarnya itu.

“Tapi kamu sendiri yang bilang sibuk kerja dan gak mau masuk, sekarang malah gabung...jangan bilang ini karna ketua OSIS itu.?” Nampak Ange menatap Luke dengan curiga.

“Gak lah...aku mau gabung karna bisa dapet rekomendasi masuk universitas ternama, cuman itu aja kok gak lebih.” Nampak Luke meyakinkan pacarnya.

“Hem...yaudahlah yok makan, waktu istirahat dikit lagi nih.”

Akhirnya mereka berdua berjalan ke atas gedung kesenian dan makan siang bersama di sana. Nampak mereka makan sambil bercanda tawa di atas gedung.

“Kamu kok gak pernah makan ke kantin sih?."

“Hemm...kenapa ya?..”

“Lah aku serius ini nayanya, kok kamu bawa bekal terus dari rumah?.”

Mendengar sang kekasih bertanya Ange hanya menjawab kalau itu karna perintah orang tuanya.

“Hadeh...kelakuan orang kaya emang aneh aneh ya.” Nampak Luke bicara sambil tertawa di ikuti oleh senyuman sang pacar.

Tapi satu hal yang Luke tak tau, itu adalah tentang penyakit Ange. Dan karna penyakitnya itu ia harus makan makanan yang terjamin bersih dan steril.

Sampai bel tanda istirahat pun selesai dan mereka kembali ke kelas masing masing.

Di dalam kelas nampak Luke dengan antusias memperhatikan guru yang sedang mengajar.

Walaupun bisa saja ia mengerjakan misi saat itu tapi ia lebih memilih menghargai guru dan mendengarkan pelajaran yag di sampaikan dengan baik.

Dan sampai jam pulang pun berbunyi lalu Luke yang bergegas ingin pulang melihat beberapa kakak kelas telah menunggunya di depan pintu kelasnya.

“Luke liat tuh ada anak buah Satria."nampak Aryo memberitahukan itu pada Luke.

Tapi Luke nampak cuek, stay kalem enjoy dan berjalan menghampiri kakak kelasnya itu.

“Woi lu mau ngapain...”

“Udah gpp yo, aku capek lari terus dari mereka, hari ini akan ku akhiri semuanya.” Nampak Luke berjalan ke arah anak buah Satria.

Terpopuler

Comments

Jemmy Mangkey

Jemmy Mangkey

⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡💪💪💪💪💪💪💪💪💪⭐⭐⭐⭐⭐⭐🔥🔥🔥🔥😡👹👹👹👹👹👹

2024-05-18

0

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

kurang bnyak thor

2023-11-29

0

Harman LokeST

Harman LokeST

Luke Lawrence kenapa tidak beli jenis keterampilan bela diri

2022-12-30

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 87 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!