Sampai pada waktunya bel pulang pun berbunyi. Luke yang mendengar bel pulang langsung bergegas merapikan buku pelajaran dan bersiap ke pasar untuk menjual batu permata yang ada di sistem shop bagian ore.
“Luke lu gpp pulang sendirian?.”
“Santai aja yo aku gpp kok.”
“Kalo ada apa apa telfon ya, mungkin aku bisa bantu.”
“Oke makasih tawarannya.”
Kemudian Luke langsung keluar kelas dan berjalan ke arah gerbang sekolah. Tapi di sana nampak sudah ada beberapa kakak kelas menunggunya di depan gerbang.
Tapi Luke tetap stay kalem enjoy dan berbalik arah. Lalu ia pergi ke arah berlawanan dan masuk ke dalam Perpustakaan.
“Hehehe... sambil membuat mereka kecapean nunggu, mending aku baca buku sambil menyelesaikan misi.”
Nampak Luke memasuki perpustakaan dan di sana juga nampak banyak murid yang sedang belajar. Saat melihat beberapa murid yang tengah belajar berkelompok di sana Luke mulai teringat kenangan saat ia kelas satu sma.
Saat itu ia sekelas dengan Ange dan mereka sering belajar bersama di perputakaan setelah pulang sekolah dan itulah awal mula kedekatan mereka.
Tapi semenjak kematian kedua orangtuanya Luke jadi tak punya banyak waktu untuk belajar dan lebih memilih berjualan di toko peninggalan keluarganya di pasar.
“ Baiklah di lantai tiga ini tempatnya cukup sepi dan juga ada banyak cctv di sini, jadi aku akan aman dan nyaman di sini.”
Lalu Luke mulai membuka inventory bagian misi dan mengambil misi kecerdasan tingkat rendah dan menyelesaikan satu persatu pertanyaan yang di berikan sistem padanya.
Mulai dari matematika, sejarah, sains dll semua pertanyaan di libas habis oleh luke. Sampai jam mulai menunjukkan pukul lima sore dan tepat ketika menyelesaikan misi terakhir ia naik level lagi....
[Ting]
[Selamat tuan telah naik level]
[Ting]
[Selamat tuan telah naik level]
“Yes...akhirnya aku naik ke level 3 dengan ini aku telah mengumpulkan 2470CP.”
“Sistem, apakah tak ada hadiah spesial saat aku berhasil menyelesaikan misi?.”
[Ting]
[Jawabanya ada, tapi itu saat tuan mencapai level kelipatan sepuluh dan hadiah yang akan tuan dapatkan juga random]
“Ohhh, Jadi ada ya... baiklah terima kasih sudah menjawab pertanyaanku sistem.”
Karna melihat hari sudah mulai sore, Luke akhirnya memutuskan untuk pulang. Saat sampai di depan gerbang ia melihat sudah tak ada lagi anggota geng Satria yang menunggunya.
Dalam hatinya Luke sangat di buat kesal. Itu karna saat ini ia memang belum mampu mengalahkan Satria dan gengnya bahkan saat melihat shop bagian keterampilan Luke dapat melihat sistem juga menjual beberapa kemampuan bertarung cuman harganya saat ini belum bisa di jangkau oleh Luke.
“Oke, nampaknya mereka dah pada pergi.”
Lalu Luke memesan ojek online dan menunggunya di pos securty. Sambil mengobrol dengan securty motor ojek pesanan Luke akhirnya sampai.
“Udah dulu ya pak, saya pulang dulu.”
“Iya hati hati ya... bisa jadi mereka masih nungguin kamu di luar.”
“Oke pak.”
Kemudian Luke di antar oleh ojek online ke pasar, lebih tepatnya ke depan toko perhiasan.
“Berapa mas?.”
“15 ribu aj dek.”
Setelah membayar ojek online, Luke langsung mendatangi salah satu toko perhiasan yang ada di pasar Flamboyan. Sebelum sampai Luke membeli sebuah berlian berwarna merah merona dengan harga 120CP.
[Ting]
[Red Diamond telah berhasil di beli]
Kemudian Luke mengambil berlian tersebut dan dalam sekejap batu permata merah itu muncul di tangan kanan Luke secara tiba tiba. Luke yang melihat batu itu muncul dengan refleks mengambilnya.
“Wah lumayan besar juga nih berlian.” Besarnya berlian sama dengan besar kelereng yang biasa di mainkan Luke saat masih kecil.
Saat melihat Luke datang, sang penjaga toko yang tak lain adalah pak Mamad yang juga sudah mengenal Luke dari kecil langsung menyadari kehadirannya.
“Loh dek Luke... apa kabar, dah lama gak main ke sini?.”
“Hehehe iya pak haji, ini saya ada sedikit keperluan mangkanya mampir ke sini.”
“Keperluan apa?... kalo bisa pak Mamad bantu, pasti bapak bantu jadi jangan segan segan kalo butuh sesuatu ya.”
Mendengar ucapan pak Mamad Luke hanya bisa tersenyum. Sejak kematian orang tuanya pak Mamad memang sudah sering membantu ia dan adiknya.
“Jadi gini pak, saya punya ini.” Lalu luke menunjukkan berlian berwarna merah itu kepada pak Mamad.
“Sini coba pak Mamad lihat.”
“Hem... kamu dapat dari mana batu ini?.”
“ Itu peninggalan bapak saya pak, bapak saya berpesan kalau lagi butuh uang maka bisa jual batu ini.” Luke terpaksa berbohong pada pak Mamad. Dalam hatinya Luke sedikit tak enak berbohong pada orang yang selalu membantunya itu.
“Wih... kalau asli bisa mahal ini dek, bentar ya bapak cek dulu.”
Lalu pak Mamad mengeluarkan sebuah alat pendeteksi keaslian batu mulia dan alahkah terkejutnya ia saat menyadari kalau batu Berlian yang Luke berikan padanya adalah batu Berlian asli dengan kemurnian 100%.
“Astaga mata bapak gak salah liat ini kan?.”
Mendengar pak Mamad yang antusias memeriksa batu berlian merah itu luke sedikit terkejut saat mendengat perkataan pak Mamad.
“Kenapa pak, batunya asli atau palsu.”
“Dek Luke...selamat ya dek, ini batu 100% berlian asli dan kalau di jual harganya bisa milyaran.”
Mendengar perkataan pak Mamad jantung Luke langsung berasa mau copot.
“Huh....”
“Beneran pak...bapak gak sedang bercanda kan?.”
“Beneran dek...Alhamdulilah dengan berlian ini dek luke bisa hidup aman dengan kedua adik adek.” Nampak pak Mamad sedikit menahan air mata, melihat kalau batu berlian yang di jual Luke adalah asli.
“Jadi gimana pak, bapak mau beli gak?.”
“Gini yah dek Luke ....pak Mamad gak ada uang sebanyak itu untuk beli ini berlian, tapi dek Luke tenang aja bapak ada kenalan seorang kolektor batu mulia. Bapak yakin dia mau beli nih berlian dengan harga yang sewajarnya.”
Mendengar perkataan pak Mamad Hati luke di buat sangat senang. Ia tak menyangka batu yang ia beli di shop adalah batu berlian asli.
“Ya udah pak, kita jual aja sama dia...” Luke yang bersemangat langsung menyuruh pak Mamad menjualnya pada orang tersebut.
“Iya dek, adek duduk dulu ambil napas yang panjang. Sekarang bapak akan coba nelpon orang itu.”
Lalu pak Mamad langsung mengambil hpnya dan menelepon orang yang ia bicarakan tersebut.
Setelah di telpon nampak panggilanya tak di jawab sama sekali. Tapi pak Mamad terus menelepon sampai akhirnya di panggilan ke lima teleponya di angkat.
“Halo mad...kenapa nelpon, ada urusan apa?.”
“Gini pak Andre saya mau jual berlian asli sama bapak.”
Mendengar ucapan pak Mamad, orang yang ada di telpon itu langsung menjawabnya dengan nada sedikit tinggi.
“Kamu serius kan?.”
“ Benerlah pak masa saya berani bohong sama bapak.”
“Dapet dari mana kamu berliannya?.”
“Ini punya anak temen saya dia mau jual berlian peninggalan alm ayahnya.”
“ Anak itu di mana sekarang?... suruh ke kantor saya sini cepat.”
“Oke oke baik pak...saya langsung meluncur.”
Setelah menutup teleponnya pak Mamad langsung menutup toko dan pergi bersama Luke dengan mengendarai mobil Avanza miliknya.
“Yok dek Luke kita ke kantor pak Andre sekarang.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Cecef Rachman
/Frown/
2024-10-10
0
Cecef Rachman
penasaran lanjut dong
2024-10-10
0
Cecef Rachman
mantap lanjuuuut
2024-10-10
0