Bab.7

Lalu setelah Luke menutup pintu rumahnya suara sistem tiba tiba muncul di kepala Luke.

[Ting]

[Menerima misi harian]

[Ting]

[ Menerima misi harian]

“Hem sudah kuduga...”

“Inventory”

Lalu di list misi bagian harian luke dapat melihat dengan jelas misi harian yang di berikan sistem padanya.

{berlari sejauh 10 km menuju sekolah}

{durasi waktu 30 menit}

{reward 200 CP dan 2 poin kekuatan}

Ketika melihat hadiah misi harian Luke langsung terbakar api semangat. Ia nampak telah siap mengambil ancang ancang untuk berlari.

“Baiklah ayo selesaikan....”

Luke yang terbakar api semangat nampak mulai berlari dengan cepat menuju sekolahnya. Banyak tetangga Luke yang melihatnya berlarian dengan kencang bahkan Luke sempat menyapa beberapa tetangganya di kompleks.

Sampai akhirnya ia tiba di jalan raya dan Luke tampak makin berlari kencang.

Di dalam sebuah mobil Ferrari berwarna merah terlihat sosok pria tampan berbadan tegap tengah mengendarai mobil tersebut. Ia tak lain adalah Satria Sanjaya.

Sambil menyetir mobil secara kencang Satria secara sekilas melihat sosok Luke yang tengah berlari di jalan. Tapi karna dalam keadaan ngebut ia tak bisa melihat dengan jelas sosok tersebut.

“Hoi beb....liatin apasih. fokus lihat jalan, nambrak loh nanti.”

“Iya iya....gue tau.”

Karna kecepatan mobil yang di kendarainya sosok pria yang menarik perhatianya itu tertinggal jauh di belakang.

“Hem....itu gak mungkin si gembel kan? aku jelas jelas dah ngebukin dia sampai abis kemaren dan untuk memastkan dia mati apa enggak aku dah ngirim anak buah papa buat ngecek dia. Tapi anehnya pas di cek dia udah gak ada, jadi kesimpulannya tuh anak masih idup dan pulang kerumahnya. Tapi gak mungkin dia bisa langsung sekolah, apa lagi tadi aku lihat orang yang mirip sama dia lari kenceng banget.” Nampak satria bicara dalam hati karna di buat sedikit penasaran.

Akhirnya dalam waktu 28:41 menit Luke berhasil sampai ke sekolah. Ia sampai ngos ngosan ketika sampai di gerbang sekolah.

[Ting]

[Selamat tuan telah berhasil menyelesaikan misi harian]

[Ting]

[Selamat tuan telah berhasil menyelesaikan misi harian]

Lalu luke yang akhirnya menyelesaikan misi harian mencoba mengambil nafas dalam dalam dan mengatur ulang pernafasannya.

“Huhh...”akhirnya luke berjalan kembali dengan normal memasuki sekolahnya.

Di dalam kelas sambil duduk luke langsung mengecek inventory lalu mengclaim misi yang telah selesai dan melihat lihat lagi daftar obat yang ia ingin beli dan ketika menemukan daftar obat tersebut Luke langsung membelinya.

[Ting]

[Berhasil membeli obat TY-098]

[Ting]

[Barang telah di pindahkan ke dalam inventory]

Dan saat ini luke dapat melihat di inventory miliknya ada sebuah obat berbentuk kapsul kecil berwarna putih berada di pojok kiri atas inventorynya.

Lalu di inventory bagian bawah sebelah sudut kanan ia bisa melihat total 120CP yang ia miliki dan 0 gold.

Dan di bagian statistik ia bisa melihat ada 3 poin kekuatan.

“Hem ... dengan ini penyakit Chika akan sembuh.”

Luke yang mengetahui itu terlihat sangat senang, walaupun tubuhnya masih sedikit berkeringat karna kelelahan berlari itu semua hilang begitu saja saat ia mendapatkan obat dari sistem.

Lalu luke sedikit berpikir karna ia belum tau apakah obat itu akan bekerja, dan sebelumnya ia juga belum pernah mengunakan barang dari sistem jadi masih ada sedikit keraguan dalam hatinya.

Tapi saat menatap layar hologram itu tiba tiba saja seorang gadis mendekati Luke dari depan. Lalu saat menyadari kehadiran gadis itu Luke menutup panel Inventory dan bersiap menyambutnya.

“Hai...apa kabar...kau nampak sangat bersemangat hari ini, apa ada hal yang membuatmu bahagia?.” Nampak seorang gadis cantik yang tak lain adalah Tiara Clarissa bertanya pada Luke.

“Hehehe..gpp aku hanya lagi seneng aja dan juga makasih buat bayaranya kemaren, sumpah itu uang nolong banget buatku.”

“Ohh.. jadi dah masuk kan, aku cuman mau ngasih tau kalau bayarannya dah ku trasnfer...baguslah kalo dah masuk, yaudah deh aku balik lagi ya trus kalo ada apa apa lagi aku minta tolong lagi ya...”

Nampak Tiara tersenyum manis pada Luke.

“Oke santai aja, asalkan masih sanggup pasti akan ku bantu kok.”

Akihirnya gadis cantik berambut pirang dengan sedikit merah itu pergi meninggalkan Luke. Tak lama kemudian seorang guru pria paruh baya memasuki kelas dan pelajaranpun di mulai.

Nampak para murid dengan tertib mendengarkan apa yang di ajarkan oleh guru paruh baya itu sampai akhirnya bel istirahat pun berbunyi.

[teng..tingg...teng..tong...]

“Ahh..laper ke kantin yok.”nampak banyak murid meninggalkan ruang kelas.

“Woi nyet yok makan.”

Mendengar ajakan Aryo, Luke langsung mengiyakannya. Sebab ia sendiri dah bilang pada Ange untuk gak membuatkannya bekal hari ini. Tapi ntah perkataanya bakalan di denger atau gak Luke hanya bisa melihat hasilnya siang ini.

Luke sendiri dah sering di buatin bekal walaupun dia udah bilang gak usah tapi pacarnya itu tetep aja ngebawa bekal buat dia. Tapi karna itu pula Luke sering terbantu di saat saat kantongnya udah kering.

Lalu Luke dan Aryo pergi berjalan berdua ke kantin sambil mengobrol.

“Lu napa nyet, kok kayaknya seneng banget hari nih.”

“Haa...gpp kok aku cuman lagi seneng aja.”

“Hem....jangan bilang lu dah berhasil gaet salah satu cewek di sekolah ini? ... ayo ngaku lu.”

“Kalo iya emang kenapa?.”

“Heh.” Mendengar jawaban sahabatnya itu Aryo terdiam sejenak dan langsung mengejar kembali sahabatnya itu yang terus berjalan meninggalkannya.

“Haaa.... sialan...siapa...siapa dia, cepet kasih tau aku.” Nampak Aryo merangkul leher Luke dan mulai bercanda denganya.

“Hahahaha... awas cok lepasin...sakit tau.”

“Gak bakalan gue lepasin sampe lu bilang siapa ceweknya...”

Nampak kedua sahabat itu berjalan ke kantin sekolah sambil bercanda tawa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***