Bak seorang detektif penampilan Ferdan yang memakai kacamata hitam dan juga jaket kulit membuatnya terlihat maskulin dan macho.
Hari ini Ferdan ditugaskan untuk mengawasi gerak-gerik Naeswari keponakannya. Ia sengaja mengawasi gadis itu mulai dari Nay berangkat ke sekolah.
"Kalau lihat anak-anak sekolah gini, jadi pengin balik jadi anak SMA lagi, kangen bolos sekolah, tawuran dan juga dimarahin pak Ali," ucap Ferdan lirih
"Anj*r, anak siapa tuh yang terlambat, gila dia melompati gerbang!, berani banget tuh anak padahal cewek tapi lebih keren dari pada gaya gue dulu saat terlambat," Ferdan mendekati siswa itu pelan-pelan
"Hmmm, pantesan keren!, ternyata Al junior alias Cassey," gumam Ferdan
"Hai Om, ngapain disitu?" tanya Cassey dari balik gerbang
"Jadi satpam gue!, buat ngawasin lo biar ga telat lagi!" sahut Ferdan
"Santuy Om!, baru sekali telat," jawab Cassey
"Iya sekali yang ketahuan, yang gak ketahuan ratusan kali kan?" sahut Ferdan
"Om tahu aja, hehehe, dadah om..." Cassey berjalan menuju ke kelasnya
Bel pulang sekolah yang ditunggu-tunggu akhirnya berdering juga, semua siswa berhamburan meninggalkan area sekolah.
Ferdan segera mengikuti Naeswari yang terlihat keluar dari gerbang sekolahnya.
Gadis itu berjalan menuju ke halte bus dan segera naik sebuah bus kecil menuju ke tempat les pianonya.
Ia menghentikan langkahnya didepan rumah sederhana yang cukup rindang dan lebih mirip sebuah villa.
"Kok tempat les pianonya sepi dan kayaknya itu rumah biasa deh bukan tempat les formal," Ferdan mendekati rumah itu dan mulai menyelinap masuk kedalamnya.
Ia melihat Nay duduk disebuah kursi panjang untuk beristirahat melepaskan penat, seorang laki-laki paruh baya terlihat keluar membawakan segelas minuman dingin padanya,
"Paman Danar??, masa si Nay les piano sama paman Danar, emang dia bisa apa main piano?, setahuku bukannya dia cuma bisanya berantem saja ya, apa Nay bolos les terus main kesini ya," ucap Ferdan semakin bertambah penasaran
Setelah selesai beristirahat Danar mengajak Naeswari menuju ke halaman belakang rumahnya. Sementara Ferdan tampak kebingungan mencari Nay yang sudah tidak ada diruang tamu lagi.
"Kemana mereka?" tanya Ferdan, ia segera masuk kedalam rumah itu.
Laki-laki itu tercengang melihat Naeswari yang sedang berlatih beladiri dihalaman belakang.
**Grepp!!
Ferdan segera menepis tangan seseorang yang menarik bahunya. Ia reflek melayangkan pukulannya kearah laki-laki yang membuatnya kaget karena telah menarik bahunya.
"Eehh paman, maaf," ucap Ferdan ketika mengetahui Danar Gumilang yang menariknya
"Kenapa kamu masuk mengendap-endap ke rumahku, apa yang kau cari Ferdan?" tanya Danar Gumilang
"Mmm, Lulu memintaku untuk menyelidiki Nay, apakah dia benar-benar les piano atau tidak," jawab Ferdan
"Nay tidak pernah tertarik untuk les piano dari awal, aku sudah mengantarnya untuk les tapi ia selalu menolak, dan ia lebih tertarik untuk belajar beladiri denganku," jawab Danar Gumilang
"Jadi Nay, bisa beladiri dong?" tanya Ferdan kaget
"Bukan hanya bisa, Nay sudah menguasai semua jurus yang aku punya, entahlah kenapa anak itu sangat cepat belajar, mungkin dia mewarisi sifat Lulu, hanya saja Nay lebih pendiam dan aku sudah melarangnya untuk tidak memamerkan kemampuannya, di depan teman-teman sekolahnya," sahut Danar Gumilang
"Keren!!, emejiiing!!" seru Ferdan
"Terus kamu mau apalagi sekarang?" tanya Danar
"Mau makanlah kalau boleh, seharian mengawasi Nay disekolah lapar juga paman," ucap Ferdan tersenyum simpul
"Sue!, sudah kuduga kamu pasti akan mengatakan itu!" cibir Danar Gumilang
"Hahaha, bisa ae paman!" sahut Ferdan
"Yaudah kamu makan aja seadanya didalam," perintah Danar Gumilang
"Ok paman, thengkyu," Ferdan segera bergegas menuju ke ruang makan
**********
"Halo Cassey!!, gak nyangka yah, ternyata dunia ini benar-benar sempit, hingga kita bisa ketemu lagi disini," ucap seorang berseragam sekolah didepannya
"Ngapain lo jauh-jauh datang ke Jogja?" tanya Cassey
"Tentu saja nyariin kamu dong babe!, aku sudah gak sabar untuk membalas semua yang kau lakukan terhadap teman-teman ku, apalagi kau sudah membuat Reno babak belur, dan seperti seorang pecundang setelah membuat anak-anak Madani babak belur kamu pindah ke Jogja untuk menghilangkan jejak, dasar pecundang!!" cibir cowok itu
"Bukannya aku kabur atau lari cuy, itu karena gue dikeluarkan dari sekolah gue dan terpaksa gue pindah kesekolah ini, karena tidak satupun sekolah di Magelang yang nerima gue lagi," sahut Cassey
"Bacot lo!," Laki-laki itu segera melayangkan pukulannya kearah Cassey dan gadis itu segera menghindar.
"Sorry bro, gue gak bisa ngelayanin lo sekarang, gue udah insaf sekarang jadi lo mendingan pulang ke Magelang, kasian emak lo nyariin," cibir Cassey yang meninggalkan pria itu sendiri
"Wooiii jangan pergi anj*ng!!, dasar pecundang!, lo sekarang sudah jadi pengecut hah!!, apa takut denganku!!" teriak Raga
Cassey tetap tidak bergeming, gadis itu terus mempercepat langkahnya meninggalkan Raga yang terus mengejarnya.
"Bisa gawat kalau gue berantem didepan sekolah, apalagi kalau ketahuan bu Melati, bisa runyam urusannya!!" batin Cassey yang sengaja berlari menjauh dari sekolahnya.
"Dasar pengecut!!, sembunyi saja dibalik ketiak mbokmu!, dan buatlah bapakmu malu karena punya anak pecundang yang sama dengan bapaknya yang juga pengecut!!," teriak Raga
Cassandra masih tahan ketika mendengar Raga memaki dan mencibirnya, namun ia tidak terima ketika pria itu menghina almarhum ayahnya.
"Sabar Key, ingat ibu kamu, jangan sampai ibu kamu dipanggil kesekolah lagi dan kamu juga dikeluarkan lagi dari sekolah," ucap Bagas yang melihat Cassey sudah mengeratkan jarinya
"Dasar pengecut mati saja kamu!!" Raga menghadang langkah mereka dan memanggil teman-temannya
"Gue sudah gak tahan lagi baby!" ucap Cassey
Ia berjalan maju mendekati Raga dan membuka seragamnya, lalu melemparkannya ke tanah.
***Plok...plok!!!
Raga bertepuk tangan ketika melihat aksi Cassey.
"Good girl, jadilah Cassey yang garang dan hadapi aku!"
"Jangan banyak bacot lo!, hyaaat!!!" Cassey segera melesatkan tendangannya kearah Raga
**Wuuushhh, Buuughhh!!!
Seketika pria itu jatuh tersungkur di tanah membuat teman-temannya segera beringsut mengitari Cassey, mereka kemudian bersamaan menyerang gadis itu.
Bagas yang sedari tadi hanya menonton segera meletakkan tas ranselnya dan bergegas membantu Cassey.
***Bruuughhh!!!
"Aaarrrghh!!!" Cassey mengerang keras ketika salah seorang dari mereka menebaskan samurainya kelengannya.
"Gila!!, kalian curang!!" teriak Bagas
"Bacot lo gendut, kita bantai juga dia!!" teriak salah seorang dari mereka
"Hajaaar!!" salah seorang dari mereka memberi komando
Bagas sudah tidak punya pilihan lain selain melawan mereka, ia mulai melancarkan serangannya dan menjatuhkan musuhnya satu persatu.
"Gilaa!!, si gembul ini hebat juga!" ucap Raga yang mulai kewalahan
"Baby!, ternyata kau bisa berantem juga, makin lope-lope deh sama kamu," ucap Cassey bangkit dan membantu Bagas menghajar musuh-musuhnya
Suara sirine polisi menghentikan pertarungan mereka, semuanya segera berlari menyelamatkan diri mereka masing-masing.
Bagas segera memapah Cassey dan menghentikan sebuah taksi yang melintas didepannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Warsono Dor
kereeen, lanjuut thoorr
2022-01-29
0
Anisa Mohi
lannut.. 😘😘
2021-10-16
0
Wati Simangunsong
d seosan 1 crita nie.cassey mnikah dgn bagaskn..??
dan niken mnikah dgn ryan
2021-09-06
0