Hermes menghentikan sebuah bus kecil dan naik kedalamnya, Pandu nampak kebingungan karena kehilangan jejak Naeswari.
"Kita mau turun dimana?" tanya Nay yang melepaskan tangannya dari genggaman Hermes
"disini saja, sepertinya sudah aman," Hermes kemudian meminta sopir bus untuk menghentikan mobilnya dan turun.
Cowok itu menatap Nay yang tampak berbeda derasnya air hujan membuat make up Nay luntur sehingga terlihat wajah aslinya.
"Kamu kenapa?" tanya Nay yang merasa risih karena Hermes terus menatapnya
"Kamu cantik!" ucap Hermes
"Astaghfirullah!" gadis itu baru sadar kalau ia baru saja terguyur hujan dan langsung mengeluarkan cermin dari dalam tasnya
"Oh tidak!!, dia tahu wajahku sekarang," gumamnya
"Kenapa kamu kaget?" tanya Hermes
"Kau sudah tahu wajahku, tolong rahasiakan ini dari yang lain, termasuk kemampuan bela diriku," ucap Naeswari
"Kenapa?" tanya Hermes
"Jangan bawel lakukan saja!" ucap Naeswari dengan nada tinggi
Hermes hanya mengangguk dan duduk dilantai, ia mulai merasakan perih karena lukanya yang terguyur air hujan.
Wajahnya mulai memucat dan menggigil kedinginan. Nay segera duduk disampingnya dan mengusap keningnya.
"Sepertinya kamu demam," ucap Nay gadis itu kemudian mengajak Hermes untuk masuk kedalam bangunan kosong itu
"Buka bajumu!!" perintah Nay
Pemuda itu segera membuka seragam sekolahnya, Nay mengeluarkan jaketnya dari dalam backpacknya.
"Untung tidak basah jadi bisa dipakai," ucap Nay lirih
"Pake saja jaketku, supaya kamu tidak kedinginan lagi," Nay memberikan jaketnya
Ia membuka ponselnya yang bergetar dari dalam tasnya.
"Kamu dimana Nay?" tanya Pandu
"Aku gak tahu, tapi biar ku kirim shareloc ke kamu," jawab Nay
"Ok," Tama segera mengakhiri obrolannya dan melesatkan motornya menjemput Naeswari
***Tak!, tak!, tak!
Suara sepatu Pandu bergema ketika memasuki gudang tua itu, ia menghentikan langkahnya ketika melihat Nay sedang berdiri memainkan ponselnya.
"Ayo kita pulang!" ucap Pandu
"Dia bagaimana?" tanya Nay menunjuk kearah Hermes yang meringkuk di sudut ruangan
"Kenapa kau sibuk mengurusi orang lain sedangkan kamu sendiri tidak kau pikirkan," Pandu melepaskan jaketnya dan melemparnya kepada Naeswari
"Sekalian lap jerawat jadi-jadian yang mulai luntur di wajahmu!!," cibir Pandu
Naeswari segera meraih tisu dari tangan Pandu dan mengusap wajahnya.
"Kotor sekali!!" ucap Naeswari kaget
"Makanya terus saja pakai make up itu, agar impianmu untuk memiliki jerawat segera terwujud," ucap Pandu
"Kenapa sih kamu marah-marah mulu!, lagi PMS ya?" goda Nay
"Kalau iya kenapa?" Pandu balik bertanya
"Iya maaf, baiklah kita pulang sekarang," ucap Nay yang selalu menurut pada Pandu
" Kamu cari taksi di depan!, aku akan memapah dia kedepan!" perintah Pandu
"Siap bosku!" sahut Nay yang langsung berlari meninggalkan ruangan itu
Ia menghentikan sebuah taksi yang melintas didepanya, dan tidak lama kemudian Pandu keluar memapah Hermes.
"Antar dia kerumahnya pak," Pandu memberikan dua lembar uang ratusan ribu pada sopir taksi itu
"Baik Mas, " jawab sopir taksi itu
Pandu segera menarik lengan Naeswari untuk naik kedalam motornya.
"Kita mampir ke mall sebentar ya Pi, aku mau beli novel dulu," ucap Nay
"Besok saja aku antar, sekarang kita pulang, aku tidak mau ibu kamu khawatir!" sahut Pandu
"Kenapa sih kamu selalu saja kaku, sekali-kali jadi anak nakal kenapa sih, kalau ibu tidak usah khawatir, aku akan menelponnya supaya ia tidak khawatir," ujar Naeswari
"Tapi baju kamu basah, aku khawatir kamu masuk angin," jawab Pandu
"Cie...yang perhatian sama aku," goda Nay
"Kapan aku tidak perhatian sama kamu Nay, aku selalu peduli sama kamu selama ini cuma kamunya aja yang cuek," sahut Pandu
Nay hanya terdiam karena yang dikatakan Pandu memang benar, cowok itu selalu peduli dengannya melebihi perhatian kaka kandungnya.
"Kok gak belok Phi?" tanya Naeswari
"Katanya mau mampir ke mall gimana sih, apa gak jadi?" tanya Pandu
"Jadi dong, makasih ya Pi, kamu memang terbaik!" jawab Naeswari memeluk Pandu dan merebahkan kepalanya di punggung Pandu
Pandu segera mengajak Nay kesebuah gerai baju, ia mengambilkan sebuah gaun berwarna biru untuknya.
"Pakai baju itu biar kamu gak kedinginan," ucap Pandu
Naeswari segera masuk keruang ganti dan memakai baju itu, ia tampak cantik memakai gaun itu membuat Pandu terperangah menatapnya.
"Biasa aja keles liatinnya," celetuk Naeswari ketika menghampiri Pandu yang masih ternganga melihatnya
Pandu segera mengatupkan mulutnya dan menepuk kedua pipinya.
"Duh!!, kenapa aku terlihat seperti orang bodoh gini!" batin Pandu
"Ini jaketmu!" Nay mengembalikan jaket itu pada Pandu, tapi cowok itu menolaknya
"Pakai saja, supaya tidak kedinginan," sahut Pandu
Nay kembali memakai jaket itu dan mengajak Pandu menuju toko buku langganannya.
Setelah selesai membeli novel incarannya Naeswari mengajak Pandu kesebuah foto box.
"Seumur hidup aku tuh pengin banget bikin foto box, kita foto dulu ya mumpung ada disini," ucap Nay
Pandu tidak menolak ajakan sepupunya itu, Nay terlihat memoleskan bedak tipis ke wajahnya, ia juga memoleskan lip tint warna peach ke bibirnya sehingga membuatnya semakin cantik.
"Gimana udah gak pucet kan?" tanya Naeswari
"Iya, kamu cantik banget Nay," jawab Pandu
Gadis itu tersipu malu mendengar ucapan Pandu.
"Udah dari dulu kali Pi," sahut Nay dengan senyum manisnya
"Iya...kan aku baru tahu karena kamu selalu menutupinya," jawab Pandu
"Iya juga sih, hihihi," balas Nay tertawa kecil
"Ayo buruan kita masuk!" Nay menarik lengan Pandu masuk kedalam foto box
"Gaya alay dulu ya, abis itu muka jelek terus free style, abis itu cute dan setelah itu gaya romance, kamu paham kan Pi?" tanya Naeswari
Pandu hanya mengangguk.
"Ok, cheese!!" teriak Nay
"Terakhir gaya romantis ya Pi!" Nay memperingatkan Pandu
"Gimana gayanya?, aku gak tahu!" jawab Pandu
"Dasar cowok kaku!, gitu aja gak tahu, sini mendekat, jangan jauh-jauh!, kata lagi marahan aja," Nay menempelkan wajahnya ke wajah Pandu hingga kedua pipi mereka bersentuhan
Deg!, jantung Pandu seketika langsung bergemuruh seperti hendak keluar dari dadanya, ia tak bisa menyembunyikan perasaannya yang sudah tidak karuan karena sikap Nay padanya.
"Sekarang senyum!!, dan cheese!!"
**Cklik!!..cklik!!...cklik!!!
"Wah bagus ya!, sekarang aku mau pake muka jelek aku," ucap Nay
"Gak usah, nanti aja!, sekarang udah malam kita harus pulang," sahut Pandu
"Kenapa kamu gak suka ya dengan wajah jelek aku," jawab Nay menyungutkan wajahnya
"Bukan Nay, Bagiku sama saja kamu cantik ataupun jelek aku akan menerima kamu apa adanya dan aku akan selalu menjaga dan melindungi kamu!," sahut Pandu
"Itu karena memang sudah tugas kamu kan!" gerutu Naeswari
"Tidak juga, aku melakukan semua ini karena aku sayang sama kamu Nay, ooppss keceplosan, " ucap Pandu langsung menutup mulutnya
"Apa!, bisa kamu ulang lagi Pi, aku gak denger!" kata Naeswari berpura-pura
"Hmmm, lupakan saja!, sekarang kita harus pulang karena ibumu sudah menelponku ratusan kali," Pandu memperlihatkan ponselnya pada Naeswari
"Aku juga sayang sama kamu Pi, tapi apa kedua orang tua kita menyetujui hubungan kita, karena kita kan sepupu?" gumam Naeswari
Setibanya di rumah Lulu sudah bertolak pinggang menyambut kedatangan kedua remaja itu.
"Kemana aja sih kalian, sampai malam begini kalian baru sampai rumah!!" ucap Lulu dengan nada tinggi
"Pacaran??, emang gak boleh??" ucap Naeswari sengaja menggoda ibunya yang sedang marah
"Masih kecil pacaran!!, gak boleh!!, daripada kalian pacaran mendingan aku kawinin sekalian biar gak bikin dosa!!" jawab Lulu
"Aku mau ibu, yaudah kawinin aja aku sama Pandu," sahut Nay
"Suee!!, bukannya nolak malah seneng," sahut Lulu kesal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Alfi Munawar Suku
👍🏻
2021-10-28
0
Wati Simangunsong
sepupu jauhh x nay
2021-09-05
0
ïm.ålgå†år~ ✨
ternyata yg bar bar itu nay lohhh
2021-05-23
0