Pertandingan basket

‘’Apa lihat-lihat?’’ Ucap Jenie dengan gerakan kecil pada bibirnya yang disertai dengan tatapan melototnya.

‘’Siapa yang melihatmu, PD banget sih.’’ Exel membalas dengan cara yang sama.

‘’Dasar manusia pithecan.’’ Masih dengan cara berbicara yang sama.

‘’Dasar ulat bulu.’’ Balas Exel lagi, entah dari mana sebutan itu, ia hanya refleks saja saat mengatakannya.

Jenie melotot kesal, ingin sekali menghampiri Exel dan menarik rambut Exel atau mencabik wajah Exel yang terlihat sangat menyebalkan dimatanya, ingin berdiri tapi ia mengurungkan niatnya saat melihat seseorang yang sepertinya akan menghampirinya.

Jenie tersenyum, merapikan rambut dan penampilannya.

‘’Udah cantik belum?’’ Tanyanya pada Sasa sambil mengatupkan bibirnya, memberikan senyum cantiknya kearah Exel, lebih tepatnya pada seseorang yang sedang berjalan dibelakang Exel.

Exel yang tak tau, berpikir Jenie sedang tersenyum padanya hingga pria itu tanpa sadar tersenyum pada Jenie yang tentu saja membuat seisi kampus histeris karena itu pertama kali mereka melihat Exel tersenyum selebar itu.

‘’Oh ya Tuhan jantungku.’’ Ucap Beberapa wanita dengan memegang dada.

Ada juga yang langsung berdoa. ‘’Tuhan tolong kabulkan doaku, semoga kak Exel menjadi jodohku, amin.’’

‘’Senyumnya saja sudah mengalihkan duniaku.’’

Para wanita tersenyum senang, mengagumi senyum indah Exel kecuali Jenie, ia sama sekali tak melihat Exel, matanya hanya fokus pada Kevin.

Setelah bertemu Exel lagi, tiba-tiba ia memutuskan untuk mengejar Kevin secara terang-terangan, tak ingin pikirannya teralihkan karena kedatangan Exel lagi.

Dulu, begitu banyak usaha yang dilakukannya agar bisa melupakan Exel makanya ia tak ingin goyah lagi yang akhirnya akan membuatnya kembali kecewa dan patah hati.

‘’Kak Kevin sudah makan belum?’’ Tanyanya saat Kevin berdiri di samping mejanya dan Sasa dengan wajahnya yang selalu tersenyum dan itulah yang membuat Jenie sangat menyukainya.

Berbeda dengan Jenie, Sasa terus memaki dalam hatinya, makin hari ia makin tak menyukai Jenie apalagi setelah kehadiran Exel.

Sasa, wanita itu sama sekali tak peduli dengan kehadiran Kevin, matanya terus terfokus pada Exel yang juga sepertinya sedang melihat ke arah mereka, bukan melihatnya atau Kevin, lebih tepatnya Exel sedang memperhatikan Jenie dan itu kembali membuat Sasa kesal, sekilas ia melirik tajam pada Jenie.

Tentu saja dari tadi Kevin juga beberapa kali melihat sikap Sasa yang sedikit tak biasa menurutnya, ia dapat melihat Sasa yang dari tadi seperti tak bisa mengalihkan perhatiannya dari Exel.

‘’Kak.’’ Jenie memberikan makanan pada Kevin yang tentu saja membuat pria itu sedikit kaget, pasalnya dari tadi ia hanya memikirkan Sasa dan sedikit terganggu akan cara Sasa memandang Exel.

‘’Nih makannya.’’ Ucap Jenie lagi, Kevin tersenyum dan mengambilnya, pria itu kembali tersenyum saat Jenie menyiapkan satu botol air mineral tepat di samping piringnya.

‘’Ck lihatlah wanita itu, genitnya bukan main.’’ Decak Exel kemudian berdiri dan memutuskan meninggalkan kantin, malas jika harus melihat pemandangan memuakkan itu.

‘’Makasih ya.’’ Kevin tersenyum, Sasa kesal melihatnya, beberapa menit yang lalu, setelah Exel pergi dari kantin, Sasa terus memperhatikan Jenie dan Kevin, sangat tak suka melihat pemandangan itu, baginya jenie tak bisa memiliki siapapun baik itu Exel maupun kevin.

‘’Kalian tak menganggapku ya?’’ Protes Sasa yang membuat Jenie dan Kevin melihat padanya, hanya sekilas lalu keduanya kembali melanjutkan obrolan membuat Sasa tambah kesal.

Kevin sama sekali tak bermaksud mencueki Sasa, ia hanya ingin urusannya dan Jenie cepat kelar agar tak perlu berpura-pura di depan wanita itu lagi.

‘’Sebentar lagi aku tanding basket mau lihat nggak?’’ Tanya Kevin pada Jenie yang tentu saja langsung diiyakan oleh wanita itu, baginya ini kesempatan bagus untuk lebih dekat dengan Kevin.

‘’Sa kamu ikut juga ya.’’ Ajak Kevin, Sasa tak langsung menjawab, sebenarnya ia sangat tak suka dengan kegiatan seperti itu.

Sangat tak suka melihat pertandingan olahraga, apapun itu, baginya itu hanya membuang waktunya saja apalagi kalau harus berteriak memberi semangat, untuk apa? Kalau kalah ya tetap kalah, teriakan tak akan membuat seseorang menjadi hebat. Itulah yang dipikirnya.

Walau keberatan, Sasa tetap mengangguk menyetujui, ingin membuat Kevin senang dan lebih mencintainya lagi agar pria itu selalu menuruti apa yang dikatakannya, Semakin Kevin mencintainya semakin bagus untuk Sasa karena ia bisa terus memanfaatkan pria itu.

*****

‘’Banyak sekali.’’ Jenie heran saat melihat area lapangan basket yang sudah terisi full dan hampir 98% adalah wanita, katanya hanya pertandingan antar fakultas tapi yang datang menonton sangat banyak.

‘’Pantas saja.’’ Ucapnya lagi saat melihat seseorang membawa papan nama yang bertuliskan nama Exel.

Pertandingan basket kali ini hanya pertandingan persahabatan antar fakultas, pertandingan antara fakultas ekonomi dan bisnis VS fakultas hukum, Exel yang kebetulan berasal dari fakultas ekonomi dan bisnis harus bertanding melawan Kevin yang berasal dari fakultas hukum.

Sasa yang semula kurang bersemangat menjadi sangat semangat saat melihat Exel sedang berdiri di tengah lapangan baaket, pria itu sangat tampan dengan wajahnya yang terlihat basah, sepertinya ia baru saja membasuh wajahnya.

Kecuali Jenie, Sasa dan semua wanita di sekitar situ memandang Exel dengan tatapan berbinar, sambil berteriak, bersorak memanggil nama Exel sedang Exel, pria itu hanya berdiri santai dengan tangannya yang memeluk bola basket.

‘’Sok ganteng banget sih.’’ Cibir Jenie memandang tak suka pa Exel setelahnya menarik tangan Sasa dan menghampiri Kevin yang sedang berjalan menghampiri mereka.

‘’Bakalan menang nih kita, si ketua bawa penyemangatnya.’’ teriak seorang anggota tim Kevin dengan keras bahkan Exel dan timnya pun bisa mendengar teriakan itu dengan jelas.

Mendengar itu Kevin tersenyum dengan matanya yang sesekali melirik Sasa yang sama sekali tak memperhatikannya.

‘’Ternyata benar gosipnya kalau Jenie itu pacarnya Kevin.’’ Ucap Andre dengan nada yang dibuat sedih dengan satu tangannya diletakan diatas di pundak Exel, keduanya memperhatikan interaksi Jenie dan Kevin.

‘’Mon kayanya si Exel suka deh sama si Jenie, soalnya dari tadi aku perhatiin dia beberapakali lihatin tuh cewek.’’ satu teman Mona yang bernama Citra memberi tahu, Mona tak menjawab, melihat Jenie dari ujung kaki hingga kepala dengan tatapan tak sukanya.

Mona adalah salah satu dari banyaknya wanita yang menyukai Exel, hampir satu tahun terakhir ia terus berusaha mencari perhatian pria itu tapi hasilnya nihil, Exel sama sekali tak pernah memperhatikannya, pria itu sangat cuek pada semua wanita tapi itulah salah satu daya tariknya yang tidak dimiliki pria lain dan tentu saja hal penunjangnya adalah wajah dan harta kekayaannya yang diatas rata-rata.

‘’Tapi sumpah Mon, tuh cewek cantik banget.’’ Ucap Citra lagi dengan pujian yang tentu saja membuat Mona kesal padanya, Mona makin tak suka pada Jenie, merasa kehadiran Jenie dapat mengancam posisinya dalam memiliki Exel.

‘’Semangat ya kak.’’ Jenie mengangkat dua tangannya yang terkepal sebagai tanda memberikan semangat.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

cinta salah langkah

cinta salah langkah

jeni karena sangking polos nya atau gimana masa gak bs liat gelagat org d sekitar nya berubah...dan lagian apa karena terlalu d manja atau gimana jd d anggap semua orang bs suka dia kyk mama dan papa nya aja gt .

2023-05-03

0

Sri Yanti

Sri Yanti

kevin sasa .......itu ulet bulu

2022-12-28

0

Linda Z

Linda Z

Exel dan Jenny sama2 suka, cuma salah paham kykx.

2022-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Hari pertama masuk kampus
2 Bertemu lagi
3 Bertengkar
4 Pertandingan basket
5 Pertandingan basket 2
6 Menjambak rambut Exel
7 Diajak jalan
8 diganggu pria asing
9 Mengantar Jenie
10 Makan di taman
11 Jenie lapar
12 Membuatkan sarapan
13 Rencana pernikahan
14 Jenie galau lagi?
15 Fitting
16 Mengerjai Mona
17 menikah
18 Menu diet Jenie
19 Sudah punya kekasih
20 Kevin mengaku pada Jenie
21 Visual
22 kesalapahaman
23 Exel cemburu
24 Kena fitnah
25 Ancaman
26 Hampir dilecehkan
27 Teror lagi
28 ke cafe
29 Kedatangan mama dan papa Jenie
30 Kedatangan mama dan papa Jenie 2
31 Bertemu orang tua Kevin?
32 Gagal terus
33 Sasa memperlihatkan jati dirinya
34 Ice cream
35 Pertengkaran Jenie dan Sasa
36 Awal kebencian
37 Pantai
38 Wajah polos Jenie
39 Salah sasaran
40 Menangkap pelaku
41 Mengerjai jenie
42 Mona lagi
43 Masakan spesial untuk istri
44 Mona berbohong lagi
45 Ketahuan
46 Unboxing
47 Unboxing 2
48 Membuang foto Kevin
49 Membantu Alisha
50 Exel ditegur mama Sita
51 Kedatangan papa Robert di kampus
52 Kemarahan orang tua Jenie
53 Kehancuran Mona dan keluarganya
54 Bosan?
55 Share knowledge
56 Sasa lagi
57 Sasa dan pak Reza
58 Rencana Sasa
59 Bunga mawar
60 Tipu muslihat Sasa
61 Jenie diculik
62 Jenie diculik 2
63 Jenie diculik 3
64 Menjebak Sasa
65 Rencana pernikahan
66 Menemukan Jenie
67 Jenie pulang ke rumah orang tuanya
68 Sindrome Couvade
69 Baikan
70 Masakan Jenie
71 Alisha dan Eiden
72 Main ke rumah Jenie
73 Alisha akan menikah
74 Membantu Alisha
75 Pengakuan Eiden
76 Kedatangan model cantik
77 Berkunjung ke rumah Alisha
78 Berita pernikahan Jenie dan Exel
79 Wedding dress
80 Mengerjai Exel
81 End
82 Promo
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hari pertama masuk kampus
2
Bertemu lagi
3
Bertengkar
4
Pertandingan basket
5
Pertandingan basket 2
6
Menjambak rambut Exel
7
Diajak jalan
8
diganggu pria asing
9
Mengantar Jenie
10
Makan di taman
11
Jenie lapar
12
Membuatkan sarapan
13
Rencana pernikahan
14
Jenie galau lagi?
15
Fitting
16
Mengerjai Mona
17
menikah
18
Menu diet Jenie
19
Sudah punya kekasih
20
Kevin mengaku pada Jenie
21
Visual
22
kesalapahaman
23
Exel cemburu
24
Kena fitnah
25
Ancaman
26
Hampir dilecehkan
27
Teror lagi
28
ke cafe
29
Kedatangan mama dan papa Jenie
30
Kedatangan mama dan papa Jenie 2
31
Bertemu orang tua Kevin?
32
Gagal terus
33
Sasa memperlihatkan jati dirinya
34
Ice cream
35
Pertengkaran Jenie dan Sasa
36
Awal kebencian
37
Pantai
38
Wajah polos Jenie
39
Salah sasaran
40
Menangkap pelaku
41
Mengerjai jenie
42
Mona lagi
43
Masakan spesial untuk istri
44
Mona berbohong lagi
45
Ketahuan
46
Unboxing
47
Unboxing 2
48
Membuang foto Kevin
49
Membantu Alisha
50
Exel ditegur mama Sita
51
Kedatangan papa Robert di kampus
52
Kemarahan orang tua Jenie
53
Kehancuran Mona dan keluarganya
54
Bosan?
55
Share knowledge
56
Sasa lagi
57
Sasa dan pak Reza
58
Rencana Sasa
59
Bunga mawar
60
Tipu muslihat Sasa
61
Jenie diculik
62
Jenie diculik 2
63
Jenie diculik 3
64
Menjebak Sasa
65
Rencana pernikahan
66
Menemukan Jenie
67
Jenie pulang ke rumah orang tuanya
68
Sindrome Couvade
69
Baikan
70
Masakan Jenie
71
Alisha dan Eiden
72
Main ke rumah Jenie
73
Alisha akan menikah
74
Membantu Alisha
75
Pengakuan Eiden
76
Kedatangan model cantik
77
Berkunjung ke rumah Alisha
78
Berita pernikahan Jenie dan Exel
79
Wedding dress
80
Mengerjai Exel
81
End
82
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!