‘’Benar katamu, sebaiknya kita pindah mall saja.’’ Ucap Jenie menarik tangan Sasa.
‘’Hai kalian mahasiswi baru yang terkenal itu kan?’’ sapa seorang pria menghentikan langkah keduanya, mau tidak mau keduanya berbalik, ternyata pria yang bertanya adalah pria yang dari tadi bersama Exel.
‘’Ternyata benar gosipnya, kalian berdua sangat cantik jika dilihat secara langsung.’’ Memuji dan hanya dibalas senyum oleh kedua wanita itu, pujian seperti itu bukan hal baru lagi untuk mereka, bahkan sepanjang hidup sudah tak terhitung banyaknya orang melontarkan kata itu pada mereka.
‘’Maaf kak kami permisi dulu.’’ Ucap Sasa pada akhirnya karena tak suka melihat Exel yang dari tadi terus memandang Jenie bahkan tak sekalipun memandangnya, jangankan memandang, melirik pun tidak, dan hal itu sangat, sangat, sangat membuat Sasa kesal, setelah sekian lama, pria itu tetap saja menatap Jenie dengan tatapan yang masih sama seperti dulu dan sama sekali tak peduli akan kehadirannya.
‘’Cantik banget ya.’’ Puji Andre, pria yang sejak tadi bersama Exel dengan matanya yang terus melihat punggung Jenie dan Sasa sedang Exel hanya berlalu pergi meninggalkan Andre dengan perasaannya yang kesal.
*****
Sepulang dari mall, Jenie langsung masuk dan mengurung diri di kamarnya, ia bahkan melewatkan makan malamnya.
‘’Kenapa aku harus bertemu dengannya lagi sih, jangan memikirkannya lagi Jenie, sekarang kau memiliki kak Kevin, pria yang begitu tampan dan sempurna jadi untuk apa lagi kau mengingat manusia pithecan itu.’’ Mengambil foto Kevin yang lumayan banyak menghiasi kamarnya.
Tersenyum mengusap foto itu, beberapa kali menciumnya setelahnya mencoba memejamkan matanya dengan memeluk foto Kevin.
‘’Jen kamu kenapa nggak turun makan malam?’’ Papa tiba-tiba membuka pintu kamar Jenie dan berjalan mendekat, duduk di sisi ranjang Jenie dan mengelus lembut kepala wanita itu.
Karena belum tidur, Jenie kembali membuka matanya, tersenyum pada papanya.
‘’Jenie sudah makan di mall tadi pa sama Sasa.’’ Bohongnya padahal tadi ia sama sekali tak makan, bagaimana mau makan, mereka memutuskan keluar bahkan sebelum 10 menit mereka tiba di mall itu, setelahnya keduanya tak mood lagi untuk pindah mall dan memutuskan pulang dengan Jenie yang terlebih dulu mengantar Sasa ke rumahnya.
‘’Nggak mau makan lagi?’’ Tanya papa, Jenie menggeleng.
‘’Kalau begitu temani papa dan mama makan saja.’’
Jenie kembali menggeleng. ‘’Jenie mau tidur saja pa, capek.’’ Mengambil boneka yang biasa dipeluknya saat tidur, papa tersenyum, mencium kening Jenie sebelum keluar dari kamar itu.
Sebelum pintu tertutup papa kembali tersenyum melihat Jenie yang kini sudah memejamkan matanya. ‘’Love you Jen.’’ Ucap papa dan benar-benar menutup pintu kamar Jenie.
*****
‘’Pagi mama papa.’’ Sapa Jenie lalu mencium pipi orang tuanya seperti biasanya.
‘’Udah deh nggak usah akting, kamu lagi bahagia atau lagi pengen sesuatu?’’ Tebak papanya yang sudah sangat mengerti sikap Jenie.
‘’Ih papa hebat banget deh, tau aja kalau Jenie lagi pengen dibeliin mobil baru.’’
‘’Nggak ada sebelum kamu janji mau meneruskan perusahaan papa.’’
‘’Astaga papa durhaka banget sih, masa pakai timbal balik gitu.’’
‘’Yasudah kalau kamu nggak mau.’’
‘’Yasudah, aku nggak sarapan, mulai hari ini aku mogok makan sama papa.’’
‘’Sama aja bohong, nanti di kampus pasti makannya banyak.’’ Jawab papa santai yang sama sekali tak ditanggapi Jenie, wanita itu berlari keluar dan meminta sopir untuk mengantarnya ke kampus.
‘’Jen mau kemana, kamu belum sarapan loh.’’ Teriak papa berlari menyusul Jenie dengan membawa 2 potong sandwich di tangannya, mama hanya menggeleng melihat putri dan suaminya itu setelahnya kembali meneruskan sarapannya.
*****
Seperti janjian, tepat saat Jenie keluar dari mobilnya, disaat yang bersamaan juga exel keluar dari mobilnya, dalam sekejap semua mata memandang ke arah mereka.
Bagaimana tidak pria dan wanita paling populer dan bisa dikatakan paling tampan dan cantik di kampus itu datang diwaktu yang bersamaan.
‘’Bukankah itu Jenie, astaga dia cantik sekali, mulai hari ini aku akan mendaftar untuk jadi penggemarnya.’’
‘’Ngidam apa ya mamanya sampai melahirkan manusia berwujud dewi seperti Jenie?’’
‘’Bukankah itu kak Exel, mereka datang bersama?’’
‘’Mau pingsan rasanya bisa melihat kegantengan kak Exel pagi ini.’’
‘’Kak exel kenapa ganteng banget sih?’’
‘’Itu manusia apa bukan, kenapa cantik dan ganteng banget?’’
Jenie dan Exel sama sekali tak peduli dengan pujian-pujian yang dilontarkan pada mereka, keduanya saling memandang dengan tatapan membunuh.
‘’Apa liat-liat?’’ Bentak Jenie pada Exel.
‘’Idih kepedean banget sih, lagian siapa juga yang lihatin kamu?’’ sedikit mendorong kening Jenie dengan jari telunjuknya.
‘’Tak mengucapkan apa-apa, Jenie membalas Exel dengan menginjak kaki pria itu, setelahnya dengan santai Jenie memperbaiki penampilannya, mulai dari pakaian hingga rambutnya, dengan Exel yang menggerutu kesal di sampingnya.
Jenie mengejek Exel dengan mengikuti gaya bicaranya, wanita itu mengulang kata-kata Exel dengan bibirnya yang dibuat seaneh mungkin tanpa mengeluarkan suara, dan berjalan meninggalkan Exel yang sekarang sudah dikerumuni oleh para wanita.
Jenie berbalik sekilas, sepertinya Exel sangat populer di kampus ini bahkan banyak wanita yang memberikannya coklat dan bunga padahal hari ini bukan hari valentine.
‘’Kak Exel terimalah, aku membuatkan sarapan untuk kakak.’’ Seorang wanita memberikan kotak makan dengan kepalanya yang menunduk, tidak melihat Exel.
Exel sama sekali tak peduli dan hanya menatap sekilas pada wanita itu, ia bahkan tak menerima satupun coklat yang diberikan para penggemarnya, malah menyuruh mereka minggir karena sudah menghalangi jalannya.
‘’Kamu kenapa lagi?’’ Tanya Andre teman Exel ketika Exel masuk ke kelas.
Exel tak mengatakan apa-apa, wajahnya terlihat merah padam menahan emosi, entah apa yang membuatnya emosi tak ada yang mengetahuinya, hanya dia dan otor lah yang tau😀.
‘’Kau sedang apa sih?’’ Exel merebut ponsel Andre dari genggamannya.
‘’Apa yang kau lakukan, kenapa kau melihat media sosialnya?’’
‘’Aku menyukainya, memangnya salah jika aku melihat media sosialnya?’’ Andre kembali mengambil ponselnya.
‘’Nggak bisa, kamu nggak bisa menyukainya.’’ Exel kembali merebut ponsel Andre, melihat Andre dengan tatapan tak sukanya.
‘’Kamu kenapa sih, hari ini kok aneh banget?’’
‘’Pokoknya kamu nggak bisa menyukainya.’’ Exel mengambil tasnya dan kembali berjalan keluar dari kelas, tak mood lagi untuk mengikuti kelas.
-Siang harinya di kantin kampus-
‘’Lihatlah wanita itu, kenapa suka sekali mencari perhatian.’’ melihat tak suka pada Jenie yang sedang mengobrol santai bersama beberapa teman sekelasnya.
Sementara Jenie, wanita itu mencibik kesal saat matanya tak sengaja melihat Exel duduk tak jauh dari tempatnya.
‘’Apa lihat-lihat?’’ Ucap Jenie dengan gerakan kecil pada bibirnya yang disertai dengan tatapan melototnya.
‘’Siapa yang melihatmu, PD banget sih.’’ Exel membalas dengan cara yang sama.
‘’Dasar manusia pithecan.’’ Masih dengan cara berbicara yang sama.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
kia
CLBK cinta lama belum kelarr
2023-01-17
0
Linda Z
Exel suka tapi gengsi yah...?
2022-07-03
1
LisSari 🐬
good jennie
2022-05-21
0