...Happy Reading...
Hari ini Gemintang mulai aktif masuk kembali kedunia perkantoran, bahkan semalaman dia hanya tidur beberapa jam, saat William masuk kembali kedalam kamar dia sudah wangi, artinya dia sudah mandi.
Namun sepertinya dia sudah puas bermain dengannya saja malam tadi, karena saat Gemintang keluar dari kamar mandi kamarnya, William sudah selesai mandi duluan.
Gemintang juga hanya pura-pura memejamkan mata saja semalaman, saat William tertidur dia membuka laptopnya, mencoba mencari info atau apapun disana, namun sepertinya tidak ada yang mencurigakan, atau mungkin Gemintang yang kurang begitu paham dengan istilahnya.
Dan ternyata saat Gemintang terlelap saat hampir pagi, William masih tetap berada disampingnya.
Namun Gemintang tidak ambil pusing, yang pasti Gemintang sudah berhasil mengirim beberapa copy an file agar bisa dipelajari oleh Sabrina nantinya.
" Sstt... gimana?" Sabrina langsung menggeser kursinya.
" Apaan?"
" Kalau tadi malam dia masih jajan di kamar sebelah nggak?" Tanya Sabrina yang langsung kepo, dia sengaja satu ruangan dengan Gemintang agar lebih mudah menyelidiki semuanya.
" Sepertinya dia sudah pvas bermain denganku saja, jadi dia tepar didalam kamar sampai pagi." Jawab Gemintang tanpa sadar menceritakan aksi fanas mereka tadi malam.
" Gilaaak! elu masih mau aja main dengannya? bahkan setelah kamu tahu kalau dia sering genj○t kakak ipar elu juga? diih... geli gue dengernya!" Sabrina langsung mengusap lengannya yang tiba-tiba meremang.
" Gue terpaksa Na, mas Iam maksa gue?"
" Ceileh... terpaksa atau kamu menikmatinya juga? jangan jadi wanita bodoh deh Gem, sudah dikhianati kok masih mau aja duel goyang ama dia, emang elu nggak ada jijiknya gitu sama dia? kalau sekalian nikah ama duda nggak papa sob, walau bekas tapi kan sudah berlalu, nah elu diselang-seling bos, sadar nggak sih luu?"
Sabrina yang malah tidak terima, dia merasa ikut sakit hati saat membayangkannya saja.
" Aku sudah berontak, namun tenagaku tidak sekuat itu untuk melawannya, apalagi badanku juga capek."
" Yang bener? atau mungkin kakak ipar loh sedang datang bulan kali ya?"
" Hmm... bisa jadi."
" Eh.. btw kamu sampai klim@ks berapa kali?" Sabrina mencoba memancing sahabatnya yang sering rem blong itu.
" Tiga kayaknya deh!" Jawab Gemintang tanpa sadar.
" Woooo... dasar wong gemblung! mana ada orang dipaksa bisa sampai keluar tiga kali."
Sabrina langsung menoyor kepala Gemintang, memang tidak ada rahasia diantara mereka berdua, bahkan tema pembicaraan mereka pun tidak dibatasi, bahkan hal tabu pun sering tanpa sadar mereka ceritakan.
" Aish... elu nggak tahu aja kalau mas William lagi main Na, gue sering dibuat gila dan nggak sadar sama dia, mas Iam itu terlalu perfect dalam hal Ranj@ng bergoy@ng." Gemintangpun langsung mengacak rambutnya dengan kesal saat menyadari kebodohannya sendiri.
" Hoek... mau muntah gue dengernya, sudah separah ini pun kamu masih bisa muji dia? sadar woi... cinta tak selamanya indah Gemintang!"
" Aku sudah berusaha menolaknya, namun kalau aku menolak terlalu keras dia bisa curiga Na, sedangkan masih banyak yang harus kita selidiki sebelum membongkar semua kebusukannya."
" Cih... bilang aja keen@k@n luu!"
" Emang nagih sih!"
" Woi... Gemintang Pe ak, sadar nggak sih luu ngomong kayak begitu, jangan mau dimanfaatin hanya untuk sekedar sebagai istri pemu@s n@fsu bejatnya saat dia bosan Gem!"
" Bercanda kali Mblo, kamu belum ngrasain aja, coba kalau udah pernah, kebayang-bayang tiap mau tidur." Gemintang sadar dia bod○h namun untuk saat ini tidak banyak yang bisa dia lakukan selain bertahan dalam kesakitan.
" Dasar wong edan!"
" Berisik luu, nanti ada yang dengar, coba kamu pelajari file yang aku kirim ke kamu, cek sampai teliti, jangan sampai ada yang terlewat."
Tulilut.. tulilut..
Tiba-tiba ponsel Gemintang berbunyi.
" Siapa lagi yang nelpon?"
" Si ahli Neraka kali, ngajakin elu mendes@h di Kantor!" Ucap Sabrina yang masih kesal karena diledek oleh sahabatnya itu.
" Astaga... si Chris ini? haduh... aku lagi nggak mood berdebat atau dia suruh-suruh lagi!"
" Emang kamu disuruh ngapain aja ama dia?"
" Banyaklah, ckk... gara-gara kamu ini, pengorbananku jadi berlipat ganda!"
" Yaelah... gue kali yang berkorban buat elu, gue udah tenang-tenang bekerja disana tanpa ada kendala satu pun, eeh... elu recokin, dasar teman nggak ada akhlak kamu memang!" Sabrina langsung saja nerocos seperti biasa.
" Hehe... gitu aja ngambek, stop jangan berisik, gue mau angkat telponnya." Gemintang langsung terkekeh melihat wajah murka sahabatnya, dia memang sengaja menggoda Sabrina, karena sewotnya adalah hiburan bagi dirinya yang terdzolimi.
" Angkat ya angkat aja kali, mesti hening segala, kayak lagi mau telponan sama ayang aja kamu ini!" Sabrina langsung ngedumel, namun dia merapatkan tubuhnya juga kearah Gemintang untuk menguping pembicaraan mereka.
" Hallo maszeh? ada yang bisa adek bantu?" Gemintang bertanya dengan nada yang manja.
" Hoeekk... sok mesra luu!" Sabrina kembali menoyor kepala sahabatnya yang sudah terkekeh, dia pun geli sebenarnya ngomong seperti itu.
" Kamu lagi apa?" Tanya Chris dengan nada datar seperti biasa.
" Lagi mikirin maszeh?" Gemintang yang memang sedang oleng, sengaja membuat lelucon agar pembicaraan mereka tidak terlalu tegang.
" Woi... eling, masih punya orang!" Sabrina bahkan menendang kursi putar yang diduduki Gemintang.
" Siapa itu?" Tanya Chris kembali saat mendengar suara orang dari arah belakang.
" Mantan karyawan bapak yang resek itulah, siapa lagi?" Gemintang memilih berdiri mendekat kearah jendela untuk melihat orang berlalu lalang disiang itu.
" Emang dia ngapain kamu? dia macam-macam sama kamu, atau dia juga mengkhianati kamu?" Tanya Chris yang membuat Gemintang langsung melongo.
Eeh... kenapa dia? apa dia khawatir?
" Owh.. bukan, dia sahabat terbaikku, dia nggak akan tega melihat aku menjadi orang paling terpuruk didunia ini." Jawab Gemintang sambil tersenyum menatap sahabatnya yang sudah melotot kearahnya.
" Kamu ada waktu siang ini?"
" Mau ngapain?" Tanya Gemintang yang sudah lemas duluan.
" Makan siang."
" Untuk?"
" Ya makan lah, namanya juga makan siang, gimana sih kamu ini?" Chris malah jadi heran sendiri.
" Maksudnya, makan aja apa mau bahas yang lainnya? tentang perjanjian kita gitu?"
" Owh... ya... ada, yang penting kamu datang aja dulu, ke kafe XX ya?"
" Lainnya kafe itu gimana?"
" Kenapa? kamu nggak suka makanan di kafe ku?"
" Suka sih, banget malah, tapi terlalu banyak kenangan buruk disana, jadi kita nyari kafe lain yang agak sepi saja gimana?"
" Okey... tidak masalah, kamu saja yang nyari tempat, nanti tinggal share lokasi saja."
" Baiklah."
" Bye!"
" Hmm." Gemintang langsung menutup kembali ponselnya.
" Kalian beneran ketemuan karena perjanjian atau ada modus yang lainnya hayow?" Ledek Sabrina yang mulai curiga.
" Kamu nggak denger apa tadi, dia mau ngomong sesuatu, mungkin tentang keluarganya."
" Tumben, biasanya juga sama pak Peter kan, kemana-mana mereka itu sering berdua, bahkan sampai pernah digosipkan hom○ mereka, ini tumben pengen ketemuan sama kamu?"
" Eh... bersihin itu otak kamu yang kotor, gimana kalau kamu ikut juga, takut pula nanti mas Iam curiga lagi, kemarin malam aja dia ngintilin aku ternyata, hampir saja ketahuan, untung gue cerdas cari alasan."
" Cuek aja lagi, sebentar lagi hubungan kalian juga pasti akan berakhir kan?"
" Tapi nggak sekarang, nunggu bang Lewis pulang dulu."
" Ckk.. ntar gue jadi kambing congek lagi?"
" Nggak akan, emang kamu pikir gue mau ngapain? pacaran gitu?"
" Siapa tahu ya kan, sambil menyelam minum kobokan!"
" Ngaco aja kamu, aku sudah tidak percaya lagi adanya cinta di muka bumi ini." Umpat Gemintang yang terlihat sudah mati rasa.
" Wuidih... berat euy... omongan wanita korban tikungan di Tanjakan!"
" Diem, berisik kamu!"
Akhirnya mereka berdua bersiap-siap untuk keluar makan siang, Gemintang bahkan tidak perduli saat ada banyak pesan masuk dari suaminya.
Seolah perasaannya sudah mulai mati karenanya, sedangkan akhir-akhir ini suaminya malah berbanding terbalik, dia seperti ingin selalu nempel terus dengan Gemintang.
..."Kesempatan itu mirip seperti matahari terbit, kalau kamu menunggu terlalu lama, kamu bisa melewatkannya."...
JANGAN LUPA PENCET TOMBOL FAVORIT 💙 YA BESTIE, BIAR TIDAK KETINGGALAN UPDATE...
JANGAN LUPA JEMPOL MANA JEMPOL, TETAP SEHAT, TETAP SEMANGAT YA KAWAN, JANGAN LUPAKAN HADIAHNYA🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Zarin Mayresa
baru hr ini nemu author super keren nih langsung otw rondain karyanya dari yg di bawah dulu tadinya baca suamiku bkn pria impoten langsung fallin love trus rondain deh beranda author ternyata aq makin terkesaaaannnnn
2023-11-07
1
Melya Siena Siena
🤣🤣🤣emang gitu gem laki mah kalau kita sayang yah bertingkah giliran menjauh eh ngejar lah itu otak sama hati terbuat dari apa kok picik banget
2023-01-12
0
gracerinny ☘️
nggak papa gempi, nikmati aja alurnya, demi kehidupan lebih baik nanti...
2022-07-28
0