...Happy Reading...
Saat lift khusus petinggi perusahaan itu terbuka, ternyata kemunculan Gemintang dan Chris sangat ditunggu oleh Sabrina dan Peter.
" Astaga... kalian berdua ngapain berdiri disitu?" Gemintang langsung memicingkan kedua matanya saat dua orang itu masih berdiri diposisi yang sama sebelum kepergiannya.
" Gimana hasilnya?" Sabrina langsung menarik lengan sahabatnya.
" Kita pulang sekarang." Jawab Gemintang sambil mengedipkan satu matanya.
" Pulang? sekarang juga? emang nggak papa?" Sabrina langsung melirik kearah sang CEO itu yang terlihat biasa-biasa saja.
" Hmm... aku pulang Chris, senang bisa bekerja sama denganmu." Ucap Gemintang dengan senyum yang merekah, karena dia hanya ingin pamer kepada Peter yang ternyata sudah membuka mulutnya karena terkejut, seolah tidak percaya dengan apa yang terjadi.
" Hah? panggil apa dia? Chris? apa dunia sudah akan kiamat?" Tanya Peter yang malah seperti orang kesambet.
" Berapa nomor ponselmu?" Chris pun tidak perduli dengan panggilan dari Gemintang, dia malah menyerahkan ponselnya agar Gemintang menuliskan nomornya disana.
" Sudah aku save, kapanpun kamu perlu bisa menghubungiku, kami permisi." Gemintang menyerahkan ponsel itu dan langsung menarik lengan Sabrina untuk pergi dari sana.
Banyak yang harus dia ceritakan kepada sahabatnya itu, agar beban di pundaknya setidaknya berkurang sedikit karena punya teman curhat.
" Nama kamu siapa?" Tanya Chris yang memang belum sempat kenalan.
" Gemintang." Jawab Gemintang sambil tetap meneruskan langkahnya.
" Nggak sopan banget jadi orang, kenapa kamu mau bekerja sama dengannya Chris? memang perusahaannya bergerak di bidang apa?" Tanya Peter yang langsung kepo.
" Entah." Chris menaikkan kedua bahunya.
" Hei... ini bukan kamu bro? kenapa dengan mudahnya kamu mau bekerja sama dengan orang lain, yang bahkan tidak tahu perusahaannya bergerak di bidang apa? apa kamu sudah gila?" Peter langsung mengoceh sambil terus membuntuti langkah Chris menuju ruangannya.
" Kami bekerja sama bukan tentang masalah perusahaan." Jawab Chris dengan enteng sambil duduk di kursi kebesarannya.
" Jadi?" Peter semakin dibuat heran dengan keduanya.
" Dia mengambil karyawan itu karena masalah pribadi, jadi aku mengajaknya bekerja sama juga tentang masalah pribadi." Chris memang tidak pernah ambil pusing dalam segala hal, dia selalu membuat semua hal menjadi mudah.
" Masalah apa?" Peter langsung duduk dimeja Chris, jiwa keponya langsung keluar, karena selama ini, semua masalah Chris dia juga mengetahuinya.
" Masalah ayah." Chris termangu sambil menatap layar laptopnya dengan pandangan kosong.
" Maksud kamu?" Peter langsung curiga.
" Aku hanya tidak ingin melihat ayahku terlalu banyak memikirkan aku, disaat dia sakit seperti ini."
" Semoga dugaanku salah." Peter langsung menggelengkan kepalanya.
" Dugaanmu benar, aku akan bekerja sama dengannya dalam hal itu."
Mereka berdua seolah punya telepati batin, sudah tahu apa yang dipikirkan bahkan sebelum bercerita.
" Astaga Chris, apa tidak ada wanita lain selain dia? aku bahkan hampir gila menghadapinya." Peter langsung lemas ditempat, baru sehari bertemu dengannya saja emosinya sudah meradang, bagaimana jika setiap hari, dia tidak bisa membayangkan tensi darahnya akan naik setiap hari.
" Lalu siapa?" Chris malah balik bertanya.
" Siapa kek, Jenifer, Brithney, Angel, atau banyak kan wanita didunia ini selain dia." Umpat Peter tidak habis pikir.
" Kamu pikir mereka mau bekerja sama denganku tanpa uang?"
" Memang wanita itu tidak mau uang?"
" No!"
" Mana ada didunia ini wanita yang tidak suka dengan uang?" Peter langsung menyanggahnya.
" Dia hanya ingin sahabatnya itu, tidak mau yang lain."
" Really? seistimewa apa sahabatnya itu sampai dia rela berkorban untuknya."
" Entahlah... akupun tidak perduli dengan masalahnya ataupun masalah keluarganya, yang pasti aku hanya ingin melihat ayah tersenyum dan tidak terlalu memikirkan jodohku lagi." Chris menghela nafasnya perlahan dan menyandarkan kepalanya dibahu kursi, seolah beban hidupnya langsung berkurang begitu saja.
" Lalu apa rencanamu?"
Peter pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi, jangankan mencarikan cewek buat saudaranya itu, buat dia sendiri saja dia gagal terus dengan alasan yang sama, diabaikan karena urusan pekerjaan. Sebab Chris dan Peter sama-sama orang yang gila kerja dan rela mengabaikan yang lain.
" Mungkin akhir pekan ini aku akan memperkenalkan dia ke ayah."
" Sebagai?"
" Kekasihku."
" Owh... kirain jadi istri kontrakmu."
" Apa perlu seperti itu?"
" O... jangan! jangan coba-coba dengannya, bisa gila aku nanti dibuatnya!" Peter langsung menggelengkan kepalanya.
" Kenapa? dia lumayan lucu kan?"
Terlihat gurat senyuman diwajah Chris saat mengingat ocehan Gemintang saat berdebat dengan saudaranya tadi.
" Bukan lucu, tapi menyebalkan!"
" Jangan terlalu membenci, nanti kamu suka lagi dengannya." Ledek Chris sambil menendang kaki sahabatnya itu.
" Amit-amit dah, seharusnya bukan aku, elu yang harus waspada! karena akan berurusan dengan wanita jadi-jadian sepertinya, setiap hari lagi, hiih... ngeri sendiri aku ngebayanginnya." Peter langsung bergidik ngeri saat baru membayangkannya saja.
" Tapi baru kali ini aku melihat cewek seberani itu dengan kita, dia tidak mencoba menjadi orang lain saat berhadapan denganku, biasanya juga mereka pura-pura baik, lemah lembut didepanku, hanya untuk mencari perhatianku, tapi dia tidak." Chris pun kembali tersenyum saat mengingatnya.
" Lihat... kamu sudah tidak waras karena membayangkannya? hati-hati luu nanti kemakan rayuan gilanya." Peter langsung memiringkan wajahnya saat melihat ekspresi Chris.
" Cih... kamu ini asal aja kalau ngomong." Tiba-tiba Chris ingin mengecek nomor yang ditulis Gemintang tadi.
" Aku hanya memperingatkan saja, jangan sampai kamu lengah karenanya, wanita itu lain dimulut lain dihati." Peter berkata seolah dia sudah berpengalaman tentang kepribadian wanita.
" Heh? mana tadi nomornya? siapa namanya tadi?" Chris langsung menegakkan tubuhnya saat tidak mendapati nama Gemintang disana.
" Gempi.. eh.. Gemintang kayaknya." Peter pun hanya mendengarnya sekilas tadi.
" Kenapa tidak ada nama Gemintang di ponselku? apa dia membohongiku?" Chris menscrol nama-nama dikontaknya berulang kali, mencari kontak bernama Gemintang namun tidak muncul disana.
" Tuh kan, gue bilang juga apa? tu cewek tukang ngibul, elu sih mau aja dibohongi." Peter langsung tersenyum miring, seolah dialah pemenangnya dalam menilai seorang gadis.
" Hubungi divisi karyawan yang dia ambil tadi, minta nomornya cepat!" Chris seolah takut jika rencananya akan gagal kali ini.
" Baiklah tunggu sebentar." Peter langsung menghubungi divisi Sabrina dan langsung disambungkan ke ponsel Sabrina.
" Hallo." Jawab Sabrina disebrang sana.
" Mana gadis gila yang membawamu kabur itu?" Tanya Peter saat sambungan telponnya terhubung dengan Sabrina.
" Maksud anda Gemintang pak?"
" Siapapun namanya aku tidak perduli, kenapa dia membohongi Chris?"
" Maksudnya?" Sabrina merasa bingung sendiri.
" Mana dia?"
" Dia sedang mengendarai mobil, memangnya sahabat saya salah apa lagi ya pak, bukannya tadi sudah beres?" Tanya Sabrina perlahan.
" Kenapa nomornya tidak ada, dia sengaja menipu Chris ya?"
" Owh... kata Gemintang sudah dia save kok."
" Mana, nggak ada nama Gemintang di kontaknya." Tanya Peter yang juga ikut mengecek nama Gemintang disana, namun nihil.
" Kata Gemintang, kontak nomor paling atas pak, kontak favorit." Ucap Sabrina dari sebrang sana.
" Kontak favorit katanya Chris." Peter langsung ikut mendekat kearah Chris yang kembali mengecek nomor kontaknya.
" Nggak ada, emang dia save dengan nama apa?" Chris langsung ikut bersuara.
" Kekasihku." Teriak Gemintang sambil terus mengendarai mobilnya.
" APA?"
Tut.. tut.. tut.. sambungan telpon langsung terputus.
Kontak Favorit
KEKASIHKU💕
Tertulis dengan huruf besar di kontak itu, apalagi ditambah emot dengan dua hati diakhirnya. Akhirnya dua pria tampan itu masih melongo, tak tahu harus bilang apa, sambil terus menatap layar ponsel itu.
..."Perlu ditekankan bahwa kebencian tidak pernah meninggalkan kebaikan kepada siapa pun. Membenci orang karena warna kulit, hubungan atau secara umum karena penilaian, adalah salah."...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Andriyani
sukaaaaaaa...lucuuu.....ceweknya keren.....
2024-07-13
1
𝖒𝖔𝖓🆁🅰🅹🅰❀∂я💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
😂😂😂😂😂
2023-03-13
1
Sunarmi Narmi
Suka karakter gempita...tegar dan segera bangun dri keterpurukan cari solusi...hai readers mari ikuti jejak gempita...setidaknya mari kita bangun dri keterpurukan krn bojo gila selingkuh😆😆😆😆
2023-01-19
0