...Happy Reading...
Chris Arthur adalah anak dari pemilik perusahaan ditempat Sabrina bekerja saat ini, dia baru saja kembali dari Amerika karena permintaan ayahnya yang sudah sakit-sakitan dan ingin pensiun dari dunia bisnis, beliau meminta putranya untuk memimpin perusahaannya.
Dan orang yang selalu berada disampingnya setiap saat adalah Peter, adek sepupunya yang sekaligus menjadi asisten pribadinya dan tangan kanan Chris.
Chris adalah pribadi yang sedikit bicara namun banyak bekerja, otaknya yang cerdas membuatnya enggan memikirkan hal yang tidak menyangkut dengan pekerjaan, karena hanya buang-buang waktu saja pikirnya.
Sedangkan sifat Peter adalah kebalikan darinya, namun kalau soal kecerdasannya itu juga tidak perlu diragukan lagi, mereka berdua selalu kompak dalam bermusyawarah dengan satu misi dan visi yang sama.
" Sabrina! ponselmu KW ya? dichat sedari tadi centang goreng aja, bikin emosi jiwa melanda saja kamu ini." Baru saja keluar dari lift, ternyata kedua matanya menangkap sosok Sabrina yang ternyata sedang menunggu didepan lift sebelah kiri.
" Gemintang? astaga... kenapa kamu naik lift itu?" Sabrina langsung berjalan mendekat kearah Gemintang yang nampak santai-santai saja keluar dari sana.
" Kenapa emangnya? nggak ada larangannya kok, mana ada tanda nggak boleh masuk?" Gemintang menjawabnya dengan tenang, bahkan seolah tidak ada beban dengan itu.
" Itu lift khusus para petinggi dan pemilik perusahaan Gem, kamu sudah gila ya?" Umpat Sabrina, ingin sekali dia mengajak adu gulat sahabatnya itu.
" Mana ku tahu? lain kali suruh kasih tulisan dong, dilarang masuk kecuali pejabat dan pemilik perusahaan, gitu baru aku paham." Ucapnya dengan cuek dan tidak peduli.
Sedari dulu apapun yang Gemintang mau selalu dituruti, saat orang tuanya tiada Lewis lah yang mengurusnya dan saat dia sudah menikah William juga yang selalu mengurus segalanya tentangnya.
" Ada orangnya nggak tadi?" Sabrina bahkan sampai mencengkeram lengan Gemintang.
Karena sudah pasti akan berimbas kepadanya nanti ditempat kerja, karena big bos di perusahaan itu terkenal tidak punya ampun, sekali melakukan kesalahan fatal tidak akan ada kesempatan kedua kali apalagi tiga kali, selesai semua saat kesalahan fatal itu terjadi, dan bahkan bisa berimbas saat kita mencari pekerjaan lainnya, karena nama kita akan di blacklist.
" Ada dua." Gemintang bahkan tidak takut sama sekali.
" Astaga, kamu ini nekad sekali, apa dia menuju kelantai paling atas?" Sabrina semakin ketar ketir dibuatnya.
" Entahlah, mana kutahu? lihat orangnya aja udah sebel, males mau nanya-nanya." Entah mengapa hari ini seolah dia apes berkali-kali lipat, sudah memergoki suaminya bermain gila dikantor, dan ditempat kerja sahabatnya pun dia harus beradu mulut dengan seorang pria yang tidak dia kenal.
" Emang kek mana orangnya?" Tanya Sabrina langsung antusias.
" Diih... amit-amit dah pokoknya, nggak ada indah-indahnya dipandang mata, bikin pengen mual tau nggak, tapi kalau yang satunya sih terlihat cool." Jawab Gemintang menurut penilaiannya.
" Aish... benar-benar tuh cewek, minta di sumbat mulutnya!" Peter yang masih mengintip di lift kananpun langsung merasa tidak terima.
Dugh!
" Astaga!" Umpat Chris saat tubuhnya terhuyung kedepan karena Peter maju selangkah.
" Chris.. are you okey?" Peter kembali kebelakang saat CEO itu hampir saja jatuh karena tubuhnya tafi hanya menumpu ke punggung Peter.
" Hah, se... selamat siang pak?" Sabrina yang mendengar suara big bosnya langsung menunduk hormat, antara terkejut dan juga ketakutan.
" Itu dia orangnya." Gemintang bahkan menunjuk wajah Peter dengan santainya.
" Hush... jarimu itu, mau aku patahkan atau bagaimana!" Sabrina langsung memukul lengan sahabatnya itu.
" Dia dibagian apa? jabatannya apa!" Gantian Peter yang menunjuk Gemintang dengan wajah yang penuh amarah.
" Ma.. maaf pak, dia tidak bekerja disini, dia datang mencari saya." Jawab Sabrina yang langsung gemeteran.
" Ngapain kamu minta maaf sama dia Na? emang salah kamu apa?" Gemintang langsung tersenyum sinis.
" Diem kamu, dia itu CEO di perusahaan ini Gem!" Sabrina melotot kesal kearah Gemintang yang sama sekali tidak peka.
" Ckkk... dia ternyata CEO nya, huh... kayak nggak ada yang lain aja!" Bukannya tambah takut, namun Gemintang malah semakin acuh karenanya.
" Gemintang, jaga sikap kamu." Sabrina langsung menarik mundur tubuh sahabatnya dengan paksa, saat sahabatnya itu terlihat seolah menantang Peter.
" Jadi aku harus meminta izin sama dia gitu, biar kamu bisa resign hari ini juga?" Tanya Gemintang kembali.
" Gemintang, woah... kamu benar-benar sudah gila ya!" Sabrina langsung menutup wajahnya dengan file yang dia bawa.
" O... jadi kamu bukan karyawan kami, pantas saja! baru saja aku mau memecat HRD kami tadi, karena sudah menerima karyawan gila seperti kamu." Umpat Peter sambil berkacak pinggang.
" Ciiihh... nggak sudi juga aku punya atasan kayak kamu!"
" Apalagi aku, amit-amit punya bawahan seperti kamu, bikin darah tinggi saja."
" Dih... CEO kok omongannya lemes! nggak banget deh!" Cibir Gemintang dengan kesal.
" Sssst... CEO kami yang satunya, dia asistennya." Sabrina kembali menyenggol lengan Gemintang yang masih beradu pendapat dengannya.
" Apa? jadi bukan kamu CEO nya? awas minggir... aku nggak ada perlu sama kamu!"
Gemintang langsung berjalan maju dan mengibaskan satu tangannya kearah Peter dan berjalan mendekati Chris.
" Apa? kenapa?" Chris yang merasa diincar langsung memundurkan langkahnya.
" Bisa kita ngobrol sebentar, berdua saja, tanpa dia!" Gemintang semakin berjalan maju dan Chris bahkan sampai mundur ke dinding kantor.
" Ow... tidak bisa, kalau kamu mau bicara sama dia, harus lewat saya dulu!" Peter langsung menjadi benteng dari Chris.
" Emang kamu siapanya? bapaknya? owh.. pantas saja, mukamu memang lebih tua darinya." Ledek Gemintang yang semakin membuat Peter darah tinggi.
" Pffth!"
Untuk pertama kalinya Chris tertawa didepan karyawannya, bahkan Sabrina sampai melongo melihatnya.
" ARGH... aku sudah tidak tahan lagi melihat wanita ini!" Peter terlihat sangat kesal sekali, baru kali ini dia menghadapi wanita yang berani mengajaknya berdebat, bahkan sampai mengejek didepan kedua matanya sendiri.
" Kalau begitu merem saja, kamu melek juga nggak ada gunanya buat aku sih." Bukan Gemintang kalau tidak bisa membalikkan semua kata-katanya.
" Kesabaranku sudah habis kali ini, keluar kau dari perusahaan ini!" Peter langsung menaikkan intonasi di nada paling tinggi.
" Sudahlah... biar aku yang bicara dengannya."
Dengan menahan senyuman, Chris langsung menarik lengan Peter agar memundurkan tubuhnya karena sepertinya emosinya sudah sampai di ubun-ubun.
" Cakep! memang itu yang kumau." Jawab Gemintang tersenyum dengan tidak kalah manisnya.
" Tapi Chris, dia sudah keterlaluan? buang waktu saja berbicara dengannya, kita ada meeting sebentar lagi." Ucap Peter tetap merasa tidak terima.
" It's okey, ini tidak akan lama." Jawab Chris yang tidak seperti biasanya.
" Are you serious? bicara dengan dia? dia bukan seperti manusia yang bisa diajak bicara baik-baik Chris."
" Enak saja kalau ngomong, jadi kalau bukan manusia aku apa?" Gemintang kembali memajukan langkahnya.
" Hantu!" Teriak Peter tepat didepan wajahnya.
" Cih... Hantu pun tidak masalah, tapi jangan menyesal jika nanti aku yang akan menghantui kamu setiap saat."
" Hooeeekkk... amit-amit jabang bayik!" Peter seolah ingin muntah saat mendengarnya.
" Ikuti aku!" Chris kembali menahan senyuman melihat perdebatan mereka.
Akhirnya Chris menaiki lift kembali dan diikuti Gemintang yang tersemyum dengan puas setelah menjulurkan lidahnya kearah Peter yang langsung melotot kearahnya.
Jangan membenci siapa pun, tidak peduli berapa banyak mereka telah menyakitimu. Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kayanya kamu.
Berpikir positif, tidak peduli seberapa keras hidup ini. Berilah banyak, bahkan jika kamu diberi sedikit. Maafkan semuanya, terutama dirimu sendiri. Dan jangan pernah berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Mohammad Hudha
keren bingits quote nya
2022-08-09
1
😍r4h!n4😍
cerita bertele tele yg tidak penting
2022-07-26
0
liena zie
kok karakter dan cara bicaranya gemintang gitu ya....
apa tidak ada sekolah kepribadian tuk horang kayah ya...
sak manja manjane iku sultan tetep ada tata caranya
mungkin itulah yg bikin suaminya berpindah ke lain hati
kekanak kanakan dan nggak sopan deh menurutku
2022-06-25
2