14. Laraku

...Happy Reading...

Akhir pekanpun telah tiba, malam tadi Gemintang menginap dirumah Sabrina, walau awalnya sempat tidak diberikan izin oleh William namun dengan berbagai alasan yang Gemintang berikan, akhirnya William menerimanya.

Namun dia harus kembali pulang hari ini, karena dia juga tidak bawa baju ganti, sementara ini dia mencoba menguatkan hati agar tidak terlalu dicurigai, sebelum Gemintang benar-benar memastikan perusahaannya dalam keadaan baik-baik saja dia akan tetap menjadi Gemintang yang dulu, walau dia sudah bertekad dalam hati tidak ingin berhubungan intim lagi dengan suaminya itu.

Gemintang sudah berada didepan pintu rumahnya siang ini, namun rumah itu tak lagi nyaman untuknya, hanya ada luka didalamnya, padahal dulu dia sangat menyukai rumah itu, dia selalu menunggu moment-moment saat suaminya pulang kerja, dengan bodohnya dia mondar-mandir didepan pintu jika suaminya telat pulang dari Kantor, namun ternyata selama ini kesetiaan dan perhatiannya terbuang percuma.

" Fuuh... kuat Gem.. yang kuat, kamu pasti bisa."

Gemintang akhirnya membuka pintu rumah itu setelah menghela nafas berkali-kali dan menguatkan diri sendiri.

" Sayang... kamu sudah pulang?"

Ternyata William sedang duduk berdua dengan Farah di ruang Tv dengan dua cangkir teh, menemani mereka disore itu.

Dulu Gemintang sering melihat kejadian seperti itu, namun dia tidak curiga, wajar saja ngobrol bareng sama kakak ipar menurutnya, namun sekarang pikirannya langsung mengarah ke hal yang negatif, walau mereka duduk terpisah dan beda kursi.

" Hmm.."

Gemintang hanya menganggukkan kepalanya perlahan dan melihat mereka sekilas, tanpa ada niatan untuk civm tangan kepada suaminya seperti rutinitasnya, dia lebih memilih melenggang menuju kamarnya.

" Sayang are you okey?"

Ternyata William mengikutinya masuk ke kamar dan langsung memelvk tubuhnya dari belakang setelah menutup pintu.

Argh... aku benci pelvkan hangatnya.

" Mas... aku mau mandi dulu."

Gemintang mencoba meloloskan dirinya dari pelukan suaminya, namun tidak bisa.

" Sayang... mas kangen loh, kemarin pulang dari kantor nggak ngabarin, trus tadi malam nggak pulang, sebenarnya Sabrina ada masalah apa? sampai kamu harus menemaninya?" Tanya William sambil menyembunyikan wajahnya dicervk leher istrinya.

Gemintang memang memberikan alasan bahwa Sabrina sedang membutuhkan dirinya karena ada masalah, padahal sebenarnya Gemintang sendiri yang punya masalah.

" Pacarnya selingkuh, dia hampir prustasi, masih baik dia tidak jadi bunvh diri, jadi aku menemaninya." Jawab gemintang asal.

" Owh ya... kasian sekali temanmu itu, semoga keadaan mereka segera membaik ya?"

Cih... aku yang perlu kamu kasihani, mana ada orang kepergok selingkuh trus bisa membaik.

" Boleh aku mandi dulu?" Ucap Gemintang yang ingin lepas dari pelukan Suaminya.

" Okey, mau aku ambilkan makanan ke atas? kamu pasti belum makan kan?" William mengusap lengan istrinya dengan penuh kelembutan.

Gemintang mematung sejenak, perhatian suaminya masih penuh seperti biasa, selalu membuat dirinya meleleh.

Kenapa harus kamu mas? aku begitu tersanjung dengan semua perlakuan manismu, tapi kenapa kamu tega mengkhianati aku, seoalah semua jadi sia-sia sekarang.

" Hmm."

Gemintang hanya bisa mengganguk saja, karena bingung harus ngomong apa, lagian lebih baik dia ada kegiatan makan, daripada hanya duduk diam saja didalam kamar, bisa-bisa dia diterjang sama suaminya nanti, jadi dia harus mencari kesibukan sekarang.

Gemintang sengaja mandi berlama-lama dan berendam di bath up dengan sabun aromatherapy yang menentramkan hati, hampir satu jam lebih dia didalam kamar mandi, dan akhirnya dia harus keluar, takut masuk angin jika terlalu lama didalam air, walau hangat sekalipun.

" Sini sayang, mas suapin."

Baru saja keluar dari kamar mandi, William sudah memangku piring beserta isinya. Gimana nggak sakit kalau didepannya dia terus saja manis seperti ini, namun di belakang dia menusuknya terlalu dalam dan mungkin sulit terobati.

" Aku makan sendiri aja mas." Gemintang berusaha untuk tersenyum walau Lara dihatinya membekas tidak bisa hilang.

" Mas suapin aja, biasanya kamu paling suka kalau makan mas suapin kan?"

Itu dulu mas, sekarang aku muak dengan itu semua.

" Aak... buka mulutnya dong yank?"

Dia sudah mengangkat satu sendoknya, mau tidak mau Gemintang menurut saja, bertahan walau sebenarnya makanan itu sulit masuk kedalam tenggorokannya.

" Nanti malam kita dinner yuk yank, di Kafe favorit kamu, gimana?"

Dulu saat semua kebusukan suaminya belum terungkap, Gemintang pasti akan melonjak kegirangan kalau diajak kesana, apalagi akhir pekan begini, dia sangat menyukainya.

" Aku sedikit capek mas, kurang tidur, Sabrina mewek terus seharian, jadi aku nggak bisa tidur nyenyak, ngantuk sekali, badanku juga terasa pegel-pegel, sakit semua." Keluh Gemintang dengan lemas, dia memang kurang tidur, tapi bukan karena Sabrina, karena masalahnya sendiri.

" Hmm... sayang sekali, padahal mas sudah memesannya tadi."

" Lain kali saja ya mas, aku capek banget." Akhirnya satu piring itupun ludes juga dimakan oleh mereka berdua.

" Baiklah... hmm... trus apa mas dianggurin lagi malam ini?"

Wajah William sudah berada di bahu Gemintang dan meninggalkan beberapa kecvpan hangat disana.

Fuuh... tahan Gem, tahan... kuatkan iman, bulatkan tekad, semangat!

" Mas kangen banget sayang, rindu semua tentang kamu."

Aaaaaa... sebenarnya aku juga rindu mas, tapi aku sudah tidak bisa lagi melakukan itu denganmu.

Hati wanita mana yang ikhlas jika suaminya mendua, bahkan menyentuh wanita lain selain dirinya.

" Maaf.. aku capek mas."

" Sebentar saja yank, satu ronde saja ya, mas akan pelan-pelan, kamu cukup menikmatinya saja okey?"

Cih... biasanya juga kamu menyelinap dikamar sebelah kalau malam, rindumu itu palsu mas..

Tulilut.. tulilut.. Ponsel Gemintang berbunyi disela-sela rayuan suaminya.

" Sebentar ya mas, aku angkat telpon dulu." Gemintang menyingkir dari sana karena ada nomor baru yang masuk diponselnya.

" Hmm... jangan lama-lama, aku menunggumu." William mencolek hidung mancung istrinya dengan manja, bahkan senyum manis yang selalu membuat Gemintang terlena.

" Hallo, siapa ya?"

" Chris, kita ketemuan sore ini, di Kafe XX pukul 5 sore."

" Harus sore ini kah?"

" Katanya kapanpun aku mau bisa menghubungimu, apa kamu lupa?"

" Fuuh... baiklah, aku akan kesana."

" Jangan telat walau satu detik saja, atau aku akan membatalkan perjanjian kita."

" Iya Bawel, bye!"

Gemintang langsung menutup ponselnya, sebenarnya dia nggak mood mau kesana, namun apalah daya, dia juga tidak mau rencana yang sudah dia susun gagal begitu saja.

" Kenapa sayang?"

" Aku harus pergi."

" Kenapa? Sabrina lagi?" Tanya William dengan lemas.

" Iya... ini berhubungan dengannya, aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja mas, dia sahabatku sejak dulu."

Silahkan puas-puasin bemesraan dirumah mas, anggap saja aku tidak pernah hadir didalam hidupmu.

" Aku pergi mas."

Bahkan dia tidak mengganti pakaiannya, dia hanya mengambil sweater rajut dan menggunakan jeans juga kaos oblong saja.

" Tapi yank?"

" Maaf, Sabrina membutuhkanku mas."

" Aku juga membutuhkanmu sayang?"

Cih... omong kosong, noh... istri orang nganggur dibawah sana.

" Sabrina lebih membutuhkanku kali ini, kasihan dia mas, aku tidak ingin terjadi apa-apa dengannya."

" Ya sudah, tapi kamu pulang ya?"

" Okey, tapi lihat sikon nanti ya mas."

" Jangan lupa hubungi mas ya, balas dong pesan dari mas, jangan cuekin mas terus."

Beberapa hari ini pesan darinya sering diabaikan, kalau membalaspun pendek-pendek, seperti orang yang tidak niat ngechat.

" Hmm.." Gemintang tersenyum agar suaminya tidak curiga.

" Kiss dulu." Pinta William sambil memonyongkan bibiirnya.

Gemintang langsung menyambarnya sekilas, walau setelahnya dia usap bibirnya dengan sweaternya.

Ada apa dengannya, aku benar-benar merindukan dirinya saat bersikap manja denganku.

Dengan berat hati William melepas kepergian istrinya, entah mengapa ada yang hilang dari hatinya, seharusnya dia senang karena bisa bebas bermanjaan dengan Farah didalam kamarnya, namun perubahan sikap istrinya membuat dirinya begitu kesal dan malah semakin penasaran dibuatnya. Semua kelakuannya tertutup rapat beberapa tahun ini, jadi dia tidak terlalu curiga tentangnya, karena dia selalu bermain dengan aman.

..." Perasaan paling buruk didunia adalah ketika kita sudah melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, dan itu masih belum cukup baik dimatanya."...

Terpopuler

Comments

Vera Diani

Vera Diani

Yg namanya bangkai itu lama lama y kecium jg la Williams 😠

2022-10-01

0

GOD BLESS

GOD BLESS

hadeh...william...kau pikir 3thn lamanya kau selingkuh bakal tidak ketahuan mau mainnya aman kek, mau gimn pun kau tutupi kebusukan itu bakal tercium suatu saat. sepandai pandai tupai melompat bakal terjatuh jg sewaktu2. begitu pula perselingkuhan yg kau tutupi bakal ketahuan juga😡

2022-09-01

0

✪⃟𝔄ʀ sⷡεͬɴͦɢͫᴏͦᴛ ʰᶦᵃᵗ🦈

✪⃟𝔄ʀ sⷡεͬɴͦɢͫᴏͦᴛ ʰᶦᵃᵗ🦈

wiliam
wiliam
sampai kpn km akan berasandiwara?

2022-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Malam Kehancuran
2 2. Luluh Lantah
3 3. Mencoba Kuat
4 4. Masa Terindah
5 5. Belum Rejeki
6 6. Beda
7 7. Wanita Karier
8 8. Ku Menangis
9 9. Binatang
10 10. Anda sopan Saya segan
11 11. Ternyata dia Bos
12 12. Deal
13 13. Kekasihku
14 14. Laraku
15 15. Kegagalan Cinta
16 16. Kekasih Halu
17 17. Kekasih KW
18 18. Ayah
19 19. Hambar
20 20. Pengen Ketemu
21 21. Alergi
22 22. Manis
23 23. Hanya
24 24. It'll be okey
25 25. Si Julid
26 26. Berlakon.
27 27. Mendidih
28 28. Bungkam.
29 29. Takut
30 30. Piye iki?
31 31. Menikah?
32 32. Karena Ayah
33 33. Alasan utama.
34 34. Hanya Lelah
35 35. Esklusif
36 36. Rasa apa ini?
37 37. PATAH
38 38. Aku sudah lelah
39 39. Pecah Telor
40 40. Ini Gila!
41 41. Sapi Ompong
42 42. Ra keno Prawane tak enteni Randane
43 43. Abang
44 44. Dewasa karena Keadaan
45 45. Tukang Galon
46 46. Pesona Perjaka
47 47. Selesai sampai disini
48 48. Salah menilaimu
49 49. Menggila
50 50. Sambalado Terong
51 51. Share Lokasi
52 52. Kau Janda pun aku mau
53 53. Narsis
54 54. Surprize Kehidupan
55 55. Hanya Makhluk-Nya
56 56. Urus saja bahagiamu!
57 57. Oh Ternyata..
58 58. Bujang
59 59. Insiden
60 60. Penyesalan Terbesar
61 61. Bahu Jalan
62 62. Sendu
63 63. Tempe Mendoan
64 64. Ibu
65 65. Nyai Rempit
66 66. Pembukaan Produksi
67 67. Mediasi
68 68. Why?
69 69. Musibah atau Berkah?
70 70. Bukan ku tak sayang, tapi...
71 71. Kejora
72 72. Pertunjukan
73 73. Racun
74 74. Sohib
75 75. Hambar
76 76. The power of money
77 77. Terpesona
78 78. Pelakor VS Pebinor
79 79. Terngiang-ngiang?
80 80. Alumni
81 81. Horang kaya.
82 82. Fast Question
83 83. Ketapel
84 84. Mbaknya Sizuka
85 85. Siluman
86 86. Kalah Saing
87 87. Aji Mumpung
88 88. Tebak Kata
89 89. Kejutan Hidup
90 90. Mantan
91 91. It's Mine..
92 92. Modal Nekat
93 93. GG (Geger Gedhen)
94 94. Aku sudah biasa..
95 95. Bejana Kehidupan
96 96. Takdir
97 97. Loh kok?
98 98. Kena Sendiri
99 99. Jerit Malam
100 100. Nasip Bruno
101 101. Gara-gara Dinner
102 102. Dibalik Layar
103 103. Dia
104 104. Dijual Murah
105 105. Akibat mengabaikan Suami
106 106. No Coment!
107 107. Jangan Mimpi
108 108. Curhat
109 109. Nguping
110 110. ULIL-ULIL
111 111. Ngeri tapi Nagih
112 112. Kecewa
113 113. Kandang Burung
114 114. Mulai Nyerah?
115 115. Seleb of the month
116 116. Masa Iddah
117 117. Kode Keras
118 118. Plong!
119 119. Spy?
120 120. From This Moment
121 121. Mertua
122 122. Calm Down
123 123. Hingga Ujung Usiaku
124 124. Skill Koki Hajatan
125 125. Bestie selalu dihati
126 126. Tak mampu Merindu
127 127. Patah untuk Tumbuh
128 128. With You
129 129. Perihal Takdir
130 130. Aku Ninu-Ninu...
131 131. Siapa dia?
132 132. Entah siapa yang salah?
133 133. Gift
134 134. PR
135 135. Misi Kebaikan
136 136. Menantu Nakal
137 137. Licik
138 138. Iklan
139 139. Pesona Istri Pertama
140 140. Kesombongan Diri
141 141. Panggung Pelaminan Kedua
142 142. Kebahagiaan Hidup
143 143. HASRAT SI JODI (jomblo ditinggal Mati)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Malam Kehancuran
2
2. Luluh Lantah
3
3. Mencoba Kuat
4
4. Masa Terindah
5
5. Belum Rejeki
6
6. Beda
7
7. Wanita Karier
8
8. Ku Menangis
9
9. Binatang
10
10. Anda sopan Saya segan
11
11. Ternyata dia Bos
12
12. Deal
13
13. Kekasihku
14
14. Laraku
15
15. Kegagalan Cinta
16
16. Kekasih Halu
17
17. Kekasih KW
18
18. Ayah
19
19. Hambar
20
20. Pengen Ketemu
21
21. Alergi
22
22. Manis
23
23. Hanya
24
24. It'll be okey
25
25. Si Julid
26
26. Berlakon.
27
27. Mendidih
28
28. Bungkam.
29
29. Takut
30
30. Piye iki?
31
31. Menikah?
32
32. Karena Ayah
33
33. Alasan utama.
34
34. Hanya Lelah
35
35. Esklusif
36
36. Rasa apa ini?
37
37. PATAH
38
38. Aku sudah lelah
39
39. Pecah Telor
40
40. Ini Gila!
41
41. Sapi Ompong
42
42. Ra keno Prawane tak enteni Randane
43
43. Abang
44
44. Dewasa karena Keadaan
45
45. Tukang Galon
46
46. Pesona Perjaka
47
47. Selesai sampai disini
48
48. Salah menilaimu
49
49. Menggila
50
50. Sambalado Terong
51
51. Share Lokasi
52
52. Kau Janda pun aku mau
53
53. Narsis
54
54. Surprize Kehidupan
55
55. Hanya Makhluk-Nya
56
56. Urus saja bahagiamu!
57
57. Oh Ternyata..
58
58. Bujang
59
59. Insiden
60
60. Penyesalan Terbesar
61
61. Bahu Jalan
62
62. Sendu
63
63. Tempe Mendoan
64
64. Ibu
65
65. Nyai Rempit
66
66. Pembukaan Produksi
67
67. Mediasi
68
68. Why?
69
69. Musibah atau Berkah?
70
70. Bukan ku tak sayang, tapi...
71
71. Kejora
72
72. Pertunjukan
73
73. Racun
74
74. Sohib
75
75. Hambar
76
76. The power of money
77
77. Terpesona
78
78. Pelakor VS Pebinor
79
79. Terngiang-ngiang?
80
80. Alumni
81
81. Horang kaya.
82
82. Fast Question
83
83. Ketapel
84
84. Mbaknya Sizuka
85
85. Siluman
86
86. Kalah Saing
87
87. Aji Mumpung
88
88. Tebak Kata
89
89. Kejutan Hidup
90
90. Mantan
91
91. It's Mine..
92
92. Modal Nekat
93
93. GG (Geger Gedhen)
94
94. Aku sudah biasa..
95
95. Bejana Kehidupan
96
96. Takdir
97
97. Loh kok?
98
98. Kena Sendiri
99
99. Jerit Malam
100
100. Nasip Bruno
101
101. Gara-gara Dinner
102
102. Dibalik Layar
103
103. Dia
104
104. Dijual Murah
105
105. Akibat mengabaikan Suami
106
106. No Coment!
107
107. Jangan Mimpi
108
108. Curhat
109
109. Nguping
110
110. ULIL-ULIL
111
111. Ngeri tapi Nagih
112
112. Kecewa
113
113. Kandang Burung
114
114. Mulai Nyerah?
115
115. Seleb of the month
116
116. Masa Iddah
117
117. Kode Keras
118
118. Plong!
119
119. Spy?
120
120. From This Moment
121
121. Mertua
122
122. Calm Down
123
123. Hingga Ujung Usiaku
124
124. Skill Koki Hajatan
125
125. Bestie selalu dihati
126
126. Tak mampu Merindu
127
127. Patah untuk Tumbuh
128
128. With You
129
129. Perihal Takdir
130
130. Aku Ninu-Ninu...
131
131. Siapa dia?
132
132. Entah siapa yang salah?
133
133. Gift
134
134. PR
135
135. Misi Kebaikan
136
136. Menantu Nakal
137
137. Licik
138
138. Iklan
139
139. Pesona Istri Pertama
140
140. Kesombongan Diri
141
141. Panggung Pelaminan Kedua
142
142. Kebahagiaan Hidup
143
143. HASRAT SI JODI (jomblo ditinggal Mati)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!