...Happy Reading...
Rumah mewah yang berlantai tiga dengan luas yang mungkin cukup untuk mengumpulkan orang satu RT itu pun sudah ada didepan mata, namun sepertinya keduanya masih ragu untuk melangkah.
Penjagaan dirumah itu sangat ketat, ada beberapa orang berbaju serba hitam yang menjaga didepan sana.
" Ini rumah anda pak?" Gemintang masih mencoba mengamati rumah itu dari dalam mobil.
" Hmm." Jawab Chris sambil mengganguk.
" Ya sudah, ayok kita masuk, nunggu apa lagi? bapak masih ragu dengan keahlianku?" Tanya Gemintang yang pantang diremehkan.
" Ckk... kenapa kamu yang jadi terlihat semangat?" Chris menatap heran wajah wanita disampingnya.
" Ya biar semua cepat kelar lah, masuk rumah sendiri kok kayak orang ketakutan gitu!" Gemintang pun tak kalah heran dengannya.
" Aku malas masuk rumah besar ini." Akhirnya Chris keluar duluan dari mobil itu.
" Lah.. emang biasanya bapak pulang kemana?"
" Apartement lah, ngapain juga pulang ke Neraka!"
Wuidih... sepertinya akan ada drama seru ini nanti?
" Are you ready?" Tanya Chris yang sepertinya sudah siap untuk memulai sandiwara cinta itu.
" Of coures lah." Jawab Gemintang dengan percaya diri penuh.
Mereka berdua terlihat menghela nafas dulu sebelum memasuki gerbang rumah mewah itu.
Sedangkan dari kejauhan William yang diam-diam mengikuti mereka langsung terperangah dan juga seolah tidak menyangka jika istrinya sampai masuk kerumah ini.
Namun tak lama kemudian, mobilnya diketuk oleh petugas keamanan disana.
" Maaf pak, sedang apa bapak disini?"
Argh sial... kenapa mereka harus kesini?
" Hmm... apa ini rumah pria itu?" Tanya William mencoba menginterogasi lewat petugas keamanan itu.
" Ada keperluan apa bapak kemari?"
" Saya cuma mau tanya, ini rumah pria itu atau wanita tadi?" William tetap berusaha, walau sepertinya petugas itu tidak mau menjelaskannya.
" Silahkan tunjukkan dulu identitas anda?"
BedeB@h memang mereka semua!
" Maaf saya lupa membawanya, saya cuma lewat saja tadi." Cari aman saja pikir William daripada repot nanti urusannya.
" Kalau begitu silahkan anda pergi dari sini, karena jalan ini bukan tempat parkir." Ucap petugas itu dengan wajah tidak bersahabat.
" Tapi aku mau menunggu seseorang."
William masih penasaran, sebenarnya tadi dia sudah tidak tahan saat melihat istrinya berduaan dengan seorang pria, namun dia penasaran dengan apa yang ingin dilakukan istrinya dibelakang dirinya, jadi dia memutuskan untuk membuntutinya, ternyata malah masuk kedalam rumah mewah yang penjagaannya sangat ketat.
William pikir tadi mereka akan ke hotel, jadi dengan mudah dia bisa mengintainya, namun ternyata dugaannya salah.
" Kalau begitu silahkan tunjukkan identitas anda atau silahkan pergi dari tempat ini, apa bisa dimengerti?"
Siaal... siapa pria itu? apa-apaan Gemintang, sudah berani dia bermain pria dibelakangku! pantas saja dia tidak mau aku sentuh, awas kamu ya!
" Haish... ya aku pergi!" William langsung menghidupkan kembali mobilnya dan ingin mencari tahu tentang pemilik rumah mewah ini nanti.
Akhirnya mobil William beranjak pergi dari tempat itu.
Dan suasana canggung mulai menyelimuti Gemintang didalam sana saat seorang wanita yang masih terlihat cantik dengan make up tebalnya menghampiri mereka berdua.
" Dia mamaku." Bisik Chris saat seorang wanita menyambut kedatangan mereka dengan senyum yang penuh dengan kepalsuan.
" Owh." Gemintang hanya ber owh ria saja.
" Siapa wanita ini Chris?" Tanya Mama Chris sambil mengamati penampilan Gemintang dari ujung kepala sampai ujung kaki.
" Dia kekasihku." Jawab Chris dengan mantap.
Kekasih KW
" Apa kamu tidak salah pilih?" Tanya Mama Chris yang seolah menyepelekan Gemintang hanya karena penampilan Gemintang yang terlihat biasa saja.
Woah... dasar mak lampir! belum tahu saja dia pesonaku!
" Apa dia lebih bagus daripada gadis yang diperkenalkan oleh ayahmu nak?" Ucapnya kembali yang membuat Gemintang ingin muntah rasanya.
Kalau bukan sandiwara, sudah aku kerjain kamu habis-habisan, dasar mak lampir!
" Tentu.. pilihanku pasti lebih bagus daripada pilihan siapapun." Jawab Chris dengan mantap.
Wuidih... mantep nih, sudah kayak pria sejati dia.
" Owh... kalau begitu coba bawa dia ke ayahmu didalam kamar, biar beliau yang menilainya." Ucap Mama Chris sambil berjalan mendahului mereka.
Sialaan nih Mak lampir, dia kira aku ini barang apa, pakai acara penilaian segala.
" Sst... sepertinya mama kamu tidak suka denganku?" Bisik Gemintang saat mereka berjalan berdampingan sambil naik tangga.
" Biarkan saja!" Jawab Chris dengan santai.
" Apa aku bilang tadi, harusnya biarkan aku ganti baju dulu, biar seleramu tidak direndahkan oleh mamamu, dia belum tau saja penampilanku ketika aku sudah berhias, berani sekali dia menyepelekan diriku!" Gerutu Gemintang sepanjang jalan.
" Sudahlah, jangan dipikirkan, biarkan saja apapun penilaiannya, aku membawamu kesini bukan untuk menyenangkan dia." Chris tidak terkejut sama sekali karena dia sudah menduganya tadi.
" Trus gimana kalau nanti ayahmu juga menilaiku dengan sama?"
" Nggak mungkin." Chris tahu benar bagaimana sifat ayahnya itu, lagian dia juga tidak berpikir terlalu jauh, karena menurutnya ini hanya kisah sementara yang tidak ada ujungnya.
" Kenapa nggak mungkin, mama kamu aja ekspresinya begitu lihat pakaianku yang tidak mewah dan seksi,dia langsung saja menghinaku?"
" Tak perlu risau, dia hanya mama tiriku."
" Owh... pantesan."
Kirain rasa sombongnya menurun dari mak lampir tadi, ternyata dia cuma mama tiri?
" Tapi dia berkuasa dirumah ini, makanya aku malas pulang kerumah." Jawabnya dengan jujur, karena memang itu alasannya.
" Sayang... lihat anakmu datang bawa siapa?" Lain didepan mereka berdua, lain pula sikap wanita itu saat didepan ayah Chris.
" Chris? siapa gadis itu?" Ayah Chris langsung tersenyum kearah Gemintang.
" Dia kekasihku yah." Chris pun tak kalah menebar senyum seolah Gemintang itu memang pacarnya sesungguhnya.
" Sini say... kenalan dulu sama ayah." Chris merangkul tubuh Gemintang dan membawanya mendekat ke arah ayahnya.
" Kenapa panggil aku say? kayak bencong manggil temennya aja." Bisik Gemintang disamping telinga Chris.
" Jadi harus panggil apa?" Bisik Chris yang memang tidak pernah bermesraan dengan seorang wanita itu memilih untuk bertanya.
" Astaga... yank gitu kan lebih enak didengar!" Umpat Gemintang yang hanya bisa menatap jengah pria disampingnya itu.
" Ribet banget dah, sama aja itu!" Gerutu Chris kembali.
" Selamat malam Om, perkenalkan nama saya Gemintang, senang bisa berkenalan dengan Om." Gemintang langsung memperkenalkan diri dengan sopan.
" Iya nak, saya ayah dari pria dingin disampingmu itu, apa dia memperlakukan kamu dengan baik nak?"
Gemintang sempat tertegun sejenak, ternyata sikap ayah Chris diluar pemikirannya, sangat hangat dan terlihat begitu ramah, padahal penampilannya biasa-biasa saja, juga belum tahu siapa identitas dirinya.
" Iya Om, mas Chris sangat baik hati orangnya, hehe..."
Tapi bohong!
Gemintang menampilkan senyum terindahnya walau sambil mengumpat didalam hatinya.
" Baguslah kalau begitu, owh ya... panggil saja aku ayah, sama seperti Chris." Ucapnya kembali yang malam membuat Gemintang sangat merasa bersalah.
Apa ini tidak keterlaluan? sepertinya ayah Chris orangnya sangat baik, aku jadi merasa menjadi wanita pendosa deh.
Akhirnya hanya anggukan kepala dan senyuman manis saja yang bisa Gemintang tampilkan, dia sungguh tidak menyangka akan diperlakukan sebaik itu oleh ayah Chris.
..." Hidup adalah sebuah jejak, ketika jejak telah terbentuk, tentu akan sulit untuk menghapuskannya."...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
zhafieera
ngaakaaak d bagian ini....🤣🤣🤣😉
2022-09-16
1
✪⃟𝔄ʀ sⷡεͬɴͦɢͫᴏͦᴛ ʰᶦᵃᵗ🦈
saat nya mak lampir keluar hhhhh
sereeeeeeem
2022-08-10
0
gracerinny ☘️
nggak pp, gem, ntar dijadiin beneran biar nggak berdosa kelamaan 🤣🤣
2022-07-28
0