Ketika Ranjangku Kembali Bergoyang
...Happy Reading...
Suasana pesta yang memang sengaja aku pinta kepada suamiku dengan mewah itu masih berlangsung dengan meriah, ratusan tamu undangan hadir, jamuan dari pestaku memang sangat membuat semua para undangan merasa takjub dan istimewa.
Bahkan terdengar bisik-bisik dari mereka tidak ingin segera pulang, dan masih sibuk berfoto ria dan mengupload ke media sosial mereka masing-masing.
Walau pestaku diadakan di halaman rumah kami saja, namun luasnya sudah seperti hotel berbintang, dengan segala hiburan yang membuat suasana pesta semakin terasa mengasyikkan.
" Woiii... Gemintang Lea Prakoso! happy anniversary ya, sory gw agak terlambat, tapi hidangan utamanya belum habis kan?"
Suara yang nyaring dan memekakkan telinga itu akhirnya datang juga, dialah Sabrina, sahabat terbaik dariku yang selalu setia menemani setiap langkahku, hobi dan kebiasaan kami selalu sama, hanya nasip saja yang berbeda, karena dia masih tetap jomblo abadi sampai sekarang dan aku sudah laku duluan.
" Kalau habis, kita pesan lagi, jangan kayak orang susah lah, yang penting mana kadonya."
Tidak pernah ada rahasia diantara kita, apalagi rasa segan, dia selalu ada ketika bahagia dan sedihku, bahkan terkadang dia lebih mengenaliku dari pada diriku sendiri.
" Noh...! udah gw siapain satu kardus, temen loh ini walau tidak konglomerat, tapi tidak pernah pelit dalam hal per kadoan, jadi tenang saja boskuh kamu pasti akan menyukainya."
Ucapnya dengan heboh seperti biasa, dia memang sudah seperti kembaranku, karena sedari dulu kemana-mana sering berdua, bahkan sampai sekarang, walau aku sudah menikah selama lima tahun pun, kami masih intens terus bertemu.
" Hmm... gw kok malah jadi curiga ini?"
Aku menyangga dagu lancipku sambil mengitari kotak besar yang terbungkus rapi itu.
" Lah, suudzon aja elu sama gw sih sob, beneran elu pasti suka deh." Bibiir tipisnya itu langsung nyerocos seperti biasanya, bagaikan burung Beo liar yang baru lepas dari kandangnya.
" Kira-kira kalau barang rijeck bisa ditukar tambah nggak nih?" Aku bahkan sengaja berkacak pinggang dan menggodanya, karena terkadang sewotnya adalah bahagiaku, wajahnya sering terlihat lucu saat sedang marah-marah.
" Elu kira gw toko online berjalan apa? sekate-kate kalau ngomong!"
" Bahahaha... bercanda kali sob, gitu aja koar-koar luu, kayak bebek nggak dikasih makan seminggu aja!"
Hampir saja riasan wajahku yang cetar ini, dirusak oleh sabahat karibku yang satu ini karena kesal mendengar umpatanku, namun dia pasti tahu kalau aku cuma bercanda, karena kehadirannya disini saja sudah cukup membuat hatiku senang.
" Mana laki loe? nggak elu gadein kan? jangan-jangan elu kehabisan bajet buat ngadain pesta se-Megah ini, mana dia? kenapa nggak nampak hidung mancungnya?"
Sabrina terlihat mengedarkan pandangannya diantara ramainya para tamu undangan disana.
" Sembarangan aja kalau ngomong ya, tadi pamit ke kamar sebentar, katanya kliennya minta dikirim file penting gitu."
Tadi dia sempat berpamitan denganku setelah menyalami semua tamu dan keluarga kami berdua.
" Gilak... gw harus bilang WOW apa kasihan sih sama elu? disaat pesta anniversary kalian pun, dia masih gila kerja, pantesan kekayaan kalian sampai menggunung ya?"
Celotehan Sabrina memang selalu blong, karena rem mulutnya memang sering tak terkendali, tapi terkadang kejujuran seperti itu malah terlihat melegakan, dari pada diam-diam tapi menghanyutkan.
" Namanya juga CEO, punya tanggung jawab besar, banyak karyawan yang menggantungkan nasipnya di perusahaan kami, jadi suamiku yang tampannya kebangetan itu, sedang berjuang untuk selalu bisa mensejahterakan ribuan karyawannya." Ucapku yang memang selalu bangga dengan suamiku itu, karena dia selalu nampak sempurna dimataku.
" Ceileh... taulah yang Tampannya kelewat batas, jangan lupa dikekepin terus punya laki model begituan."
" Kenapa?"
" Biasanya orang yang terlihat sempurna banyak peminatnya, bahkan tidak perduli dengan statusnya, mau menikah apa belom, sikat terus, jadi WASPADALAH sob, hehe.."
Dia sahabat yang sering mengejekku, namun jika ada orang lain yang mengejekku, dialah orang yang pertama kali merasa tidak terima.
" Nggak mungkinlah suami gw kayak begitu, dia sih cinta mati sama gw, tidak ada wanita lain yang mampu mengalahkan besarnya rasa sayang dan cintaku kepada suamiku yang tampan itu."
" Okelah kalau begitu incess Gemintang, terserah elu mau ngoceh apaan gw kagak peduli, yang penting anterin gw ke kamar mandi sekarang yuk, kebelet banget nih gw."
" Kebiasaan deh luu, kena hawa AC sedikit aja langsung beser deh, rusak apa gimana tuh onderdil luu, butuh diservise kali? masak masih prawan sudah turun mesin?" Aku langsung mengejeknya, karena memang itulah kelemahannya, namun aku mengantarkannya juga ke kamar mandi tamu.
" Enak aja tuh bibiir kalau mengoceh, masih orisinil nih, segelnya masih kuat, terbungkus rapi, anti kerut dan anti bocor!"
" Hahaha... udah kayak iklan pemb@lut aja luu mah!" Aku langsung menggandeng Sabrina masuk kedalam, namun ternyata kamar mandinya sedang ada yang menggunakan.
" Haduh... siapa sih didalam, lama banget, mana aku udah sesak kali nih, kalau bocor disini gimana Gem?" Dia bahkan sudah seperti cacing kepanasan yang menarik-narik gaun pestanya.
" Bener-bener minta di service tuh mesin, ya sudah.. kita ke kamar mandi di dalam kamar gue aja kalau gitu."
Aku yang nggak tega melihatnya, langsung mengajak keatas, kedalam kamarku dan mas William.
William Austin, suamiku tercinta, nama William bermakna prajurit yang berkemauan keras, sama seperti tekadnya yang keras, maka dari itu dia selalu sukses memenangkan tender perusahaan kami.
Dan nama Austin bermakna mulia dan besar, yang selalu menyayangiku apa adanya juga selalu sabar menghadapi tingkahku yang selalu manja dengannya, walau kenyataannya aku tidak bisa apa-apa.
Aku memang terlahir dari keluarga yang kaya, bahkan perusahaan itupun saham terbesar adalah milikku, namun aku sama sekali tidak berminat menjalankannya, jadi setelah aku wisuda aku langsung dilamar oleh William, dan dialah yang membantuku mengurus semua pekerjaanku dikantor.
" Hmpth.. @rgh.. umm.. fast.. faster bebih."
Namun saat aku dan Sabrina baru sampai didepan kamarku, kami berdua saling pandang dengan curiga, antara terkejut dan juga penasaran pastinya, namun kami kembali mendekatkan kedua telinga kita untuk lebih memperjelas suara yang terdengar samar-samar dari dalam kamarku.
" Emh... kamu memang hebat beb, tidak ada yang kurang dari dirimu, aku bahkan selalu menantikan malam-malam indah hanya berdua bersamamu seperti ini bebih. Umm... owh, aku sudah tidak tahan lagi bebih."
Suara gencatan senjata semakin meruntuhkan benteng kekuatan diriku.
" Sshh.. kamu pun selalu membuatku pengen nambah lagi dan lagi beb, bahkan setiap malam aku selalu menginginkan dirimu sayang, eurmh!"
Suara des@h@n itu terus saja terngiang-ngiang ditelingaku, bagai badai yang menghantam jiwaku, seakan langit menjadi suram, petir saling bersautan dan sebentar lagi akan runtuh menyambar diriku dan menghancurkan segala yang ada pada diriku.
" Itu bukan suara mas William kan Na!"
Tanganku mulai bergetar, lututku seolah sudah tak bertulang lagi, kalau tidak Sabrina tahan, pasti aku sudah roboh dan ambruk di lantai saat itu.
" Gem... yang kuat Gem, kamu wanita kuat okey?" Aku yakin Sabrina pun merasakan apa yang aku rasakan, namun dia tetap mencoba kuat agar aku tidak tumbang disana.
" Beb aku... eurmh... aku sudah mau sampai beb, i love you beb.." Lagi-lagi suara des@h@n mereka terasa memekakkan telinga.
" Love you too beb, kamu memang selalu bisa memvaskan aku dan membuat aku terbang melayang ke langit ke tujuh." Bahkan aku ingin muntah saat mendengarnya lama kelamaan.
Suara sahutan des@h@n mereka, seolah menamparku ke Lautan lepas dengan diterjang ombak besar yang meluluh lantahkan jiwa dan ragaku, apalagi saat mendengar jeritan panjang yang sering aku dengar selama lima tahun ini.
Dia yang sangat aku puja, dia yang sangat aku banggakan didepan temanku, keluargaku bahkan didepan semua orang, kini terasa seperti sampah yang berbau dan menjijikkan.
Kehidupan dalam hubungan rumah tangga memang nggak selalu berjalan mulus. Ada banyak hal persoalan dalam rumah tangga, nggak semua masalah dapat terpecahkan dengan mudah.
Karena memperjuangkan biduk rumah tangga nggak semudah membalikkan telapak tangan. Kesetiaan pasangan terkadang diuji dengan kehadiran sosok orang ketiga.
HALLO SEMUA... JUMPA LAGI DENGAN OTHOR DI KARYA BARU YANG TAK KALAH SEMLEHOT INI YAA... JANGAN LUPA DUKUNGAN KALIAN SELALU OTHOR TUNGGU...🤗
Jangan lupa juga tekan tombol 💙 FAVORIT, agar dapat notifikasi jika othor update ya?
BIG HUG BUAT KALIAN PEMBACA SETIAKU... 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Atoen Bumz Bums
sabrina napa hp lu gak lu amvil trus direkam
2024-08-10
0
Asngadah Baruharjo
aku mpir thoorrr 🌹🌹🌹
2023-10-14
1
Rahmawaty❣️
Ah baru baca udh bikin sakit hatii aja😡😡
2022-10-04
0