...Happy Reading...
Cuaca yang panas tidak menyurutkan semangat Gemintang untuk membujuk CEO dari perusahaan Sabrina bekerja.
Karena hanya itulah yang bisa dia lakukan saat ini, dia butuh Sabrina untuk membantu menyelidiki keuangan perusahaannya, karena hanya sahabatnya itulah yang bisa dia percaya.
Apapun akan dia lakukan asal Sabrina bisa bekerja ditempatnya besok dan bisa terbebas dari perusahaan ini, bahkan jika dia harus membayar loyalti pun tidak masalah pikirnya.
" Apa yang ingin kamu bicarakan?" Chris langsung menarik kursi dan duduk menyilangkan kaki jenjangnya dengan elegan, setelah membuka dua kancing jas nya agar terasa nyaman.
" Apa kita akan bicara serius disini?" Gemintang pikir tadi dia akan dibawa keruangannya yang ber AC dan duduk nyaman dengan kursi yang empuk, namun ternyata dia dibawa ke rooftop yang hanya ada dua kursi dari kayu jati disana, walau angin terasa sepoi-sepoi namun panas terik matahari terasa menyengat disana.
" Sepenting apa rupanya pembicaraanmu itu?" Tanya Chris dengan santai sambil melihat ramainya kota disiang hari dari ketinggian.
" Ini penting banget."
" Penting bagi siapa?"
Chris bukan tipe orang yang mudah dibodohi, dan tidak mau bekerja sama tanpa ada keuntungan baginya.
Sialan.. ternyata dia juga sama kerasnya.
" Terutama sih bagi saya, karena ini..." Gemintang tetap nekad mencobanya.
" Jadi tidak penting untukku? apa aku memang buang-buang waktu saja berbicara denganmu tadi?" Chris langsung memotong pembicaraan Gemintang dan segera bangkit dari sana.
" Tolong... ini demi perusahaanku."
" Apa kamu mau menjalin kerjasama denganku?"
" Owh tidak... ehh, maksudku mungkin belum, bisa saja nanti, tapi aku sangat membutuhkan bantuan Sabrina pak, jadi saya minta tolong agar Sabrina bisa undur diri hari ini juga."
" Atas dasar apa kamu berani meminta karyawanku?"
" Saya akan bayar royalti untuk resign dadakan dari Sabrina, berapapun itu asal masih dalam tahap wajar aku akan memberikannya untukmu." Gemintang langsung mengeluarkan ponselnya untuk mentransfer jika dia setuju.
" Kenapa harus dia?" CEO tampan itu seolah tertarik dengan pembicaraan itu, karena baru pertama kalinya ada kejadian seperti ini.
" Perusahaan saya sedang bermasalah dalam mengelola bagian keuangan kami, sedangkan yang bisa saya percaya hanya sahabat saya itu, tolong pengertiannya." Ucap Gemintang yang langsung saja memberikan alasannya.
" Trus apa hubungannya dengan perusahaan saya?" Dia bahkan tidak mengubah mimik wajahnya yang tanpa ekspresi itu.
Woah... ternyata membujuk pria ini tidak semudah yang aku bayangkan.
" Ya... saya hanya minta pengertiannya saja, karena ini juga menyangkut tentang masalah pribadi saya." Jawab Gemintang sambil menundukkan pandangan, masalah dihidupnya sudah terlalu berat baginya.
" Jangan pernah membawa masalah pribadi ke masalah pekerjaan, harus profesionalisme jadi orang itu, bagaimana perusahaan kamu bisa maju jika pemiliknya berpikiran sepicik itu." Chris masih tetap kekeh dalam pendiriannya.
Fuuh... otakku sudah terlalu full untuk memikirkan cara lain, apa aku harus memohon kepadanya? owh.. tidak, harga diri Gemintang! jangan sampai harga dirimu terinjak kedua kali.
" Apa ada syarat lain agar aku tetap bisa membawa pergi Sabrina baik-baik?"
" Maksudnya?"
" Saya sudah menawarkan uang royalti, apa masih tidak cukup?" Gemintang berusaha bernegosiasi dengannya.
" Kamu pikir saya semiskin itu, harus merelakan karyawan kami demi uang royalti yang kamu berikan?" Chris balik bertanya.
" Loh... bukannya resign kerja itu hak asasi manusia? apa anda melarangnya? apa ada aturannya tidak boleh resign dalam perusahaan anda?" Misi Gemintang maju terus pantang mundur selagi masih bisa.
" Tentu boleh... tapi kan harus ada syarat dan ketentuannya? setelah mengajukan surat resign harus menunggu dan tetap bekerja selama satu bulan bukan?"
" Masak nggak ada pengecualian, aku kan hanya minta satu orang staf saja, yang lain di bagian keuangan kan banyak? kenapa harus dipersulit begini sih?" Walau rasa sebal sudah memenuhi otak Gemintang namun dia tetap mencoba bersabar.
" Sespesial apa rupanya sahabatmu itu? apa kamu tidak mampu mencari dari perusahaan yang lain?"
" Sudah aku bilang berapa kali, karena dia itu sahabatku yang bisa aku percaya, itu saja."
" Kalau begitu tetap patuhi peraturan perusahaan kami, tunggu setelah satu bulan dia menyelesaikan pekerjaannya."
" Tapi aku sangat membutuhkannya dalam waktu dekat ini, ini menyangkut tentang masalah keutuhan keluarga kami, bisakah anda mengerti?" mungkin itulah stok kesabaran Gemintang sesi terakhir.
" Kalau saya tetap menolak bagaimana?"
" Pak tolonglah?"
" Sebagai pemilik perusahaan, seharusnya kamu bisa mencari solusi yang terbaik, bukan mengambil karyawan dari perusahaan lain?"
" Ckk... aku kira anda lebih banyak diam itu karena lebih mudah diajak untuk komunikasi, ternyata sama saja." Gemintang langsung ingin beranjak pergi dari sana.
" Apa masalah keluargamu?"
" Itu adalah urusan saya."
" Tapi karena urusan pribadimu itu, perusahaan kami harus kehilangan karyawan, apa itu adil?"
" Kan cuma satu orang saja pak? astaga... kenapa harus bawa keadilan disini? apa sesulit itu bapak cari karyawan lain?"
" Kalau begitu kamu saja yang cari karyawan lain, jangan dari perusahaan saya?"
" Aish... kalian berdua sama saja, buang-buang waktu saja aku kemari."
Gemintang langsung berdiri dan menyepak kursi kayu itu karena teramat sangat kesal dan ingin segera cepat berlalu dari sana.
" Bagaimana kalau kita bekerja sama saja?"
Langkah Gemintang terhenti, mencoba berpikir sejenak, karena keadaan memang sangat mendesak, jadi mau tidak mau Gemintamg harus menahan egonya.
" Apa syaratnya?" Gemintang langsung menoleh dengan tatapan heran.
" Karena kamu melibatkan perusahaan dengan masalah pribadi, aku juga akan begitu, jadi kita impas nanti."
" Okey... tidak masalah, katakan apa syaratnya?" Gemintang kembali duduk dihadapan Chris yang masih tetap tenang dalam cuaca yang sangat terik siang itu.
" Jadilah kekasihku."
Ini gila...
" WHAT?"
" Hanya pura-pura saja, jangan kege eran kamu, ayahku sedang sakit-sakitan, dan menginginkan aku segera punya pasangan, namun aku tidak tertarik untuk punya pasangan."
Ya ampun? orang setampan dan sekaya dia nggak punya pasangan, apa mungkin tidak ada yang menyukai dia? pantas saja pemikirannya kayak begitu, mana ada yang tertarik? atau jangan-jangan dia Gay? astaga...
" Berapa lama?" Gemintang langsung kembali menyadarkan diri.
" Selama kamu memakai karyawankulah, itu sudah cukup sepertinya."
Hmm... tidak masalah, toh hubunganku dengan mas William juga sudah hancur berantakan, karena hanya perusahaan tempatku bergantung hidup nantinya, jadi aku harus mempertahankannya.
" Satu bulan saja kan?"
" Apa kamu menginginkan lebih?" Dia malah seolah menggoda Gemintang.
" Ciiih... kamu pikir aku tidak punya pasangan?"
" Apa kamu punya pasangan?"
" Punya lah, walau mungkin akan segera berakhir."
" Why?"
" Dia selingkuh."
" Aish... itulah mengapa aku malas punya pasangan, tidak ada yang bisa dipercaya!" Chris seolah sedang mengeluarkan unek-uneknya.
" Tidak semua orang seperti itu kali pak." Gemintang sok bijak, padahal dia pun mengakuinya.
" Kalau tidak mau sakit hati, jangan bermain hati, kalau tidak mau terluka dan kecewa dalam hal cinta, jangan pernah mencoba masuk didalamnya."
" Waaah... berat sepertinya masalah bapak?"
" Aku bukan bapakmu!" Sanggahnya dengan cepat.
" Aku juga bukan anakmu, tapi aku bingung harus memanggil apa?" Jawab Gemintang dengan entengnya.
" Apa kamu setuju."
" Mau gimana lagi, aku tidak punya pilihan lain, jadi setuju sajalah." Gemintang langsung mengulurkan tangan tanda kerja sama mereka akan dimulai.
" Deal."
Akhirnya mereka berdua mencapai hasil yang mufakat, karena kedua-duanya memang sangat membutuhkan.
Berulang kali ayah Chris mencoba untuk menjodohkan dirinya, namun tidak ada yang membuatnya tertarik, semua terlihat seperti memakai topeng dan bersedia menjalani hubungan itu hanya karena bisnis.
Sedangkan Gemintang hanya punya Sabrina yang dia percaya dan hanya dia yang tahu duduk permasalahan yang menimpa dirinya saat ini.
..."Ingatlah selalu, orang lain mungkin membencimu, tetapi mereka yang membencimu tidak akan menang kecuali kamu membenci mereka, dan kemudian kamu menghancurkan dirimu sendiri."...
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Asngadah Baruharjo
majuuuuuuuu gem
2023-10-14
1
Vera Diani
Azas saling memanfaatkan ni namanya ma 😂🤣😂🤣🤣
2022-10-01
0
✪⃟𝔄ʀ sⷡεͬɴͦɢͫᴏͦᴛ ʰᶦᵃᵗ🦈
aku sih berharap SMG saja dgn awalan yg pacar boongaan dikemudian harii jadi pacar beneran
2022-08-10
1