16. Ciuman Panas

Kedatangan pria muda yang marah dan cemburu terhadap dirinya, di saat Miranda menyebutkan hubungan keduanya sebagai pacar palsu. Membuat Fatir tidak bisa berkata - kata.

Terutama dengan himpitan dua gundukan dada lembut milik Miranda. Fatir yang polos memiliki pemikiran liar.

Dari awal, Fatir merasakan ketidak senangan dari Miranda. Terhadap kencan buta mereka. Fatir jelas memahami jika wanita cantik ini ingin membuat dirinya menyerah.

Siapa sangka jika Miranda memanfaatkan hubungan kencan buta keduanya. Tentunya Fatir tidak akan melewatkan kesempatan untuk membuat Miranda menyesalinya.

"Jangan bercanda denganku!..." Pria muda itu meraung dengan kesal.

"Alex, berhenti mengejarku lagi dan jangan pernah muncul di depanku..." Kata Miranda dengan kesal.

"Miranda, aku sangat mengenalmu. Tentunya tidak mungkin wanita pemilih seperti kamu akan mudah jatuh cinta dengan pria dusun seperti dia..." Alex yang marah langsung memcemoh Fatir yang memiliki penampilan sederhana.

"Haha, aku sekarang mengerti. Kamu pastinya hanya pria beruntung yang menjadi pacar palsunyakan?!..." Melihat Fatir yang terdiam saja sejak awal, Alex membuat tebakan yang tidak sepenuhnya salah.

Miranda langsung panik, dia baru bertemu dengan Fatir dan keduanya hanya melakukan kencan buta.

Selain sederhana dan miskin, Kondisi Fatir tidak terlalu buruk bagi Miranda. Dia sudah muak dengan Alex yang selalu mengejarnya terus menerus. Untuk itu dengan menganggap Fatir sebagai pacarnya, Miranda ingin membuat Alex menyerah.

Miranda yang tertekan menatap wajah tampan Fatir dengan seksama. Dia mulai menentukan antara melakukannya atau tidak.

"Kemarilah..." Dengan malu kedua tangan lembut Miranda menyentuh wajah tampan Fatir.

Miranda menjinjit karena tinggi bandan Fatir yang lebih tinggi darinya. Tetapi dengan sepatu hak tinggi, dia tidak memiliki kesusahan sama sekali.

Dengan cepat dia mencium bibir manis Fatir.

"Chhhuuuussss..."

Diam, Fatir tersentak. Dia terkejut ketika merasakan bibir lembut Miranda bersentuhan dengan miliknya.

Miranda yang memejamkan kedua matanya, tidak peduli lagi dengan rasa malu yang dia miliki. Dia mencium Fatir cukup singkat. Tetapi ketika dia ingin berhenti dan melepaskan dirinya. Fatir menyentuh bagian belakang kepalanya.

Apa!

Miranda membuka kedua matanya dan melihat wajah tampan Fatir yang begitu dekat. Seharusnya dia melepaskan ciuman tersebut, tetapi tindakan Fatir yang sangat kuat membuatnya kesulitan untuk melarikan diri.

Miranda ingin berteriak karena tindakan Fatir yang lancang. Tetapi dia tidak bisa melakukannya.

Lidah lembut Fatir dengan perlahan menerobos bibir Miranda yang berkatup, tidak hanya itu Fatir berusaha untuk menghisap lidah harumnya.

Dengan ciuman yang begitu memanas, Tubuh Miranda seketika itu melunak. Dia tidak menyangka jika Fatir begitu hebat dalam melakukan ciuman.

Hal ini membuat Miranda harus mengakui jika dia merasa kenikmatan. Keduanya tidak peduli dengan Alex yang bengong menjadi penonton.

Mereka berdua semakin memperdalam ciuman tersebut, rasanya dunia dan seisinya hanya miliki keduanya.

Dengan ciuman panas tersebut, tubuh Miranda tidak lagi memiliki perlawanan, pikirannya benar - benar kosong. Menurutnya, pria yang melakukan kencan buta dengannya, terlalu hebat membuat dirinya kesenangan.

Jika keduanya tidak diluar tetapi dia dalam kamar hotel, Miranda akan melepaskan pakaian miliknya dan membuat Fatir melanggar tubuhnya.

Apa yang aku pikirkan ini!

Tidak pernah dalam hidupnya, dia memikirkan perbuatan mesum dengan seorang pria yang baru dikenalnya.

Akan kurang afdol jika Fatir tidak memainkan semangka lembut milik Miranda. Dia mengulurkan tangannya dan mulai meremasnya.

Alex yang melihat pasangan mesum di depannya, benar - benar mendapatkan tekanan batin.

Jika terus menerus melihat keduanya, dia akan kalah mental.

Bagaimanapun juga, wanita yang ada dihatinya berciuman panas dengan pria asing. Tentunya Alex sangat patah hati. Selain itu pria yang bersamanya lebih miskin darinya, Jika Alex tidak marah. Dia bukan lelaki.

"Ummm..." Setelah lebih dari selusin menit berlalu, keduanya dengan enggan berpisah.

Sekarang Miranda dengan lemas berada di pelukan Fatir. Dia benar - benar tidak ingin mengakhirinya.

"Aku akan mengingat ini..." Alex dengan frustasi meninggalkan tempat kejadian, dan menghilang di kejauhan.

Tentunya, dia tidak akan melupakan kejadian ini begitu saja. Di masa depan dia harus mempersulit dan memberikan pelajaran untuk Fatir.

_

_

_

Melihat kepergian Alex, Membuat Miranda bernafas dengan lega.

"Kamu baik - baik saja!..."

Suara Fatir membuat Miranda menyadari, jika dia baru saja melakukan hal yang memalukan.

Sekarang, Miranda menatap Fatir dengan ekspresi yang cukup rumit. Awalnya dia ingin membuat Fatir menyerah dengan permintaannya yang melakukan kencan buta ketempat elite yang tentunya menghabiskan banyak uang.

Tetapi dia memanfaatkan Fatir untuk menjauhkan Alex yang selalu mengejar dirinya.

"Kamu ingin minum lagi?!..." Tanya Miranda dengan malu.

Fatir tidak menyangka, hanya dengan satu kali melakukan ciuman panas. Wanita yang awalnya tidak tertarik dengannya mulai melakukan pendekatan.

Tidak baik menolak kebaikan dari orang lain. Belum lagi keduanya sedang melakukan kencan buta.

"Tidak masalah..." Fatir mengangguk.

Dengan begitu keduanya memasuki hotel tanpa penundaan lagi. Fatir yang mengikuti di belakang tidak menyangka jika dia akan berakhir di hotel bersama dengan wanita cantik.

Satu hal yang Fatir pikirkan sampai sekarang adalah tagihan yang harus dibayarnya nanti. Dia benar - benar menyedihkan ketika menjadi pria miskin.

Berharap saja jika keajaiban datang dan uang jatuh dari langit.

Duduk saling berhadapan, Miranda menuangkan minuman pada dua gelas yang ada di atas meja. Kemudian keduanya bersulang dan meminumnya.

"Apa pendapatmu tentangku?!..." Ekspresi mabuk dapat dilihat di wajah cantik Miranda. Dia menghabiskan beberapa gelas minuman beralkohol.

"Tentunya kamu cantik, selebihnya aku tidak tahu..." Jawab Fatir dengan jujur.

Keduanya dipertemukan melalui teman mereka satu sama lain, tentunya tidak mengetahui apapun tentang kehidupan mereka masing - masing.

"Apakah kamu punya pacar?!..." Sekali lagi Miranda bertanya.

"Tidak..." Jawab Fatir. "Tetapi aku memiliki pernikahan yang cukup rumit..."

"Begitukah!..." Ada rasa kecewa di wajah cantik Miranda. "Apakah kamu ingin bercerita?!..."

"Apakah tidak masalah?! Mungkin kamu akan muak mendengarkan cerita tentangku..." Fatir tersenyum kecut.

Fatir menghela nafas, dia benar - benar frustasi jika harus menceritakan kehidupan kelamnya. "Sejak kecil, tubuhku lemah, dan karena berbagai alasan aku terikat kontrak pernikahan dengan istriku tidak boleh menyentuh, apa lagi bercinta..."

Fatir mengambil minuman dan langsung meminumnya, dia benar - benar ingin mabuk namun tidak bisa melakukannya.

Sedangkan Miranda yang melihat Fatir yang frustasi semakin memiliki senyuman mabuk yang misterius.

"Kamu tidak bercandakan jika sebelumnya ciuman pertamamu?!..." Tanya Miranda dengan heran. Setidaknya melalui setiap perkataan Fatir. Dia menangkap beberapa poin penting.

"Kamu bisa percaya dan tidak..." Di masa lalu, walaupun Fatir memiliki pacar. Namun dia tidak pernah menciumnya. Sedangkan dengan istrinya, itu jelas tidak mungkin terjadi.

"Hahaha, Kamu sudah menikah tetapi kamu belum pernah melakukan hubungan seksual dengan istrimu..." Untuk pertama kalinya, Miranda tertawa terbahak - bahak.

Siapapun yang mendengarkan kisah Fatir, tentunya akan berpikir sebagai lelucon paling lucu di dunia.

Fatir terus menerus menceritakan kisah hidupnya tanpa mengatakan impoten yang dimilikinya di masa lalu.

"Apakah kamu ingin berhubungan seksual denganku?!..." Pertanyaan Miranda mengejutkan Fatir. Sepertinya wanita cantik ini benar - benar mabuk berat.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

ladeni ferit

2024-04-19

0

Kenyang

Kenyang

lnjut deh 💪💪

2023-06-15

0

Sipitung

Sipitung

kata kata " yang polos" ini yang membuat saya gregetan Thor, sungguh membagongkan 🤔

2023-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 01. Membeli Cincin
2 02. Derita Seorang Menatu
3 03. Pertapa Agung
4 04. Mendapatkan Warisan
5 05. Masalah Di Rumah Sakit
6 06. Kesembuhan Sementara
7 07. Keputusan Mendesak
8 08. Tidak Menginginkan Imbalan
9 09. Mengungkapkan Kebenaran
10 10. Undangan Menginap
11 11. Penyelidikan Nagisa
12 12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13 13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14 14. Bertemu Dengan Teman Lama
15 15. Kencan Buta
16 16. Ciuman Panas
17 17. Perjaka Dan Perawan
18 18. Pengaman
19 19. Melanggar
20 20. Pulang
21 21. Pergi Ke Perusahaan
22 22. Menjadi Ketua Baru
23 23. Membalas
24 24. Kehidupan Di Perusahaan
25 25. Perbincangan
26 26. Tumpahan Kopi
27 27. Penolakan Miranda
28 28. Panggilan Dari Istri
29 29. Datang Bersama
30 30. Menghadiri Pertemuan
31 31. Membayar Tagihan
32 32. Kekhawatiran
33 33. Mencengangkan
34 34. Bertengkar
35 35. Pengejaran
36 36. Penyelamatan
37 37. Berbohong
38 38. Tamparan
39 39. Divisi Baru
40 40. Pemeriksaan Pertama
41 41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42 42. Melanggar Dari Belakang
43 43. Memasuki Sungai
44 44. Menolak Niat Baik
45 45. Undangan Pelayanan Medis
46 46. Lumayan
47 47. Pengobatan Mistis
48 48. Keputusan Karina
49 49. Regenerasi Kulit
50 50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51 51. Pergi Ke Restoran
52 52. Masalah Di Depan Restoran
53 53. Menyinggung Orang Yang Salah
54 54. Pendengar Yang Baik
55 55. Pelakor Magang
56 56. Mengunjungi Bar
57 57. Istri Yang Merepotkan
58 58. Berakhir Di Hotel
59 59. Suami Dan Istri
60 60. Rasa Bersalah
61 61. Kembali Bekerja
62 62. Internet Terbakar
63 63. Hari Yang Melelahkan
64 64. Mengambil Sikap
65 65. Memilih Target Yang Salah
66 66. Memesan Minuman
67 67. Mulai Menerima
68 68. Bertamu
69 69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70 70. Memberikan Pemukulan
71 71. Perlakuan Yang Berbeda
72 72. Tidak Sengaja Melihatnya
73 73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74 74. Kamar Mandi Memanas
75 75. Semakin Memanas
76 76. Memberikan Sedikit Uang
77 77. Masalah Lain Datang
78 78. Perselisihan
79 79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80 80. Acara Pertemuan Akbar
81 81. Undangan Dari Ningsih
82 82. Terusir
83 83. Nasehat Yang Penuh Arti
84 84. Terjadi Kekacauan
85 85. Bunuh Diri
86 86. Mereka Yang Datang Terlambat
87 87. Bertemu Lagi
88 88. Memberikan Resep Obat
89 89. Godaan Seorang Pria
90 90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91 91. Mobil Bergoyang
92 92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93 93. Menyetujui
94 94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95 95. Kepanikan
96 96. Perjalanan Ke Kota Malang
97 97. Prantara
98 98. Pembersihan Rumah
99 99. Kejanggalan
100 100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101 101. Memberikan Penjelasan
102 102. Terselesaikan
103 103. Permintaan Kakak Ipar
104 104. Hanya Pengawalnya
105 105. Tawaran Untuk Minum
106 106. Ciuman Intens
107 107. Memilih Pergi
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113. Skema Sugeng
114 114. Memulai Pertarungan
115 Bab 115.
116 116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117 117. Fakta Yang Terungkapkan
118 118. Pergi Untuk Penyelamatan
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 125
123 Bab 126
124 Bab 127
125 Bab 128
126 Bab 129
127 Bab 130
128 Bab 131
129 Bab 132
130 Bab 133
131 Bab 134
132 Bab 135
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Membeli Cincin
2
02. Derita Seorang Menatu
3
03. Pertapa Agung
4
04. Mendapatkan Warisan
5
05. Masalah Di Rumah Sakit
6
06. Kesembuhan Sementara
7
07. Keputusan Mendesak
8
08. Tidak Menginginkan Imbalan
9
09. Mengungkapkan Kebenaran
10
10. Undangan Menginap
11
11. Penyelidikan Nagisa
12
12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13
13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14
14. Bertemu Dengan Teman Lama
15
15. Kencan Buta
16
16. Ciuman Panas
17
17. Perjaka Dan Perawan
18
18. Pengaman
19
19. Melanggar
20
20. Pulang
21
21. Pergi Ke Perusahaan
22
22. Menjadi Ketua Baru
23
23. Membalas
24
24. Kehidupan Di Perusahaan
25
25. Perbincangan
26
26. Tumpahan Kopi
27
27. Penolakan Miranda
28
28. Panggilan Dari Istri
29
29. Datang Bersama
30
30. Menghadiri Pertemuan
31
31. Membayar Tagihan
32
32. Kekhawatiran
33
33. Mencengangkan
34
34. Bertengkar
35
35. Pengejaran
36
36. Penyelamatan
37
37. Berbohong
38
38. Tamparan
39
39. Divisi Baru
40
40. Pemeriksaan Pertama
41
41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42
42. Melanggar Dari Belakang
43
43. Memasuki Sungai
44
44. Menolak Niat Baik
45
45. Undangan Pelayanan Medis
46
46. Lumayan
47
47. Pengobatan Mistis
48
48. Keputusan Karina
49
49. Regenerasi Kulit
50
50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51
51. Pergi Ke Restoran
52
52. Masalah Di Depan Restoran
53
53. Menyinggung Orang Yang Salah
54
54. Pendengar Yang Baik
55
55. Pelakor Magang
56
56. Mengunjungi Bar
57
57. Istri Yang Merepotkan
58
58. Berakhir Di Hotel
59
59. Suami Dan Istri
60
60. Rasa Bersalah
61
61. Kembali Bekerja
62
62. Internet Terbakar
63
63. Hari Yang Melelahkan
64
64. Mengambil Sikap
65
65. Memilih Target Yang Salah
66
66. Memesan Minuman
67
67. Mulai Menerima
68
68. Bertamu
69
69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70
70. Memberikan Pemukulan
71
71. Perlakuan Yang Berbeda
72
72. Tidak Sengaja Melihatnya
73
73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74
74. Kamar Mandi Memanas
75
75. Semakin Memanas
76
76. Memberikan Sedikit Uang
77
77. Masalah Lain Datang
78
78. Perselisihan
79
79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80
80. Acara Pertemuan Akbar
81
81. Undangan Dari Ningsih
82
82. Terusir
83
83. Nasehat Yang Penuh Arti
84
84. Terjadi Kekacauan
85
85. Bunuh Diri
86
86. Mereka Yang Datang Terlambat
87
87. Bertemu Lagi
88
88. Memberikan Resep Obat
89
89. Godaan Seorang Pria
90
90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91
91. Mobil Bergoyang
92
92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93
93. Menyetujui
94
94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95
95. Kepanikan
96
96. Perjalanan Ke Kota Malang
97
97. Prantara
98
98. Pembersihan Rumah
99
99. Kejanggalan
100
100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101
101. Memberikan Penjelasan
102
102. Terselesaikan
103
103. Permintaan Kakak Ipar
104
104. Hanya Pengawalnya
105
105. Tawaran Untuk Minum
106
106. Ciuman Intens
107
107. Memilih Pergi
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113. Skema Sugeng
114
114. Memulai Pertarungan
115
Bab 115.
116
116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117
117. Fakta Yang Terungkapkan
118
118. Pergi Untuk Penyelamatan
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 125
123
Bab 126
124
Bab 127
125
Bab 128
126
Bab 129
127
Bab 130
128
Bab 131
129
Bab 132
130
Bab 133
131
Bab 134
132
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!