Kedatangan pria muda yang marah dan cemburu terhadap dirinya, di saat Miranda menyebutkan hubungan keduanya sebagai pacar palsu. Membuat Fatir tidak bisa berkata - kata.
Terutama dengan himpitan dua gundukan dada lembut milik Miranda. Fatir yang polos memiliki pemikiran liar.
Dari awal, Fatir merasakan ketidak senangan dari Miranda. Terhadap kencan buta mereka. Fatir jelas memahami jika wanita cantik ini ingin membuat dirinya menyerah.
Siapa sangka jika Miranda memanfaatkan hubungan kencan buta keduanya. Tentunya Fatir tidak akan melewatkan kesempatan untuk membuat Miranda menyesalinya.
"Jangan bercanda denganku!..." Pria muda itu meraung dengan kesal.
"Alex, berhenti mengejarku lagi dan jangan pernah muncul di depanku..." Kata Miranda dengan kesal.
"Miranda, aku sangat mengenalmu. Tentunya tidak mungkin wanita pemilih seperti kamu akan mudah jatuh cinta dengan pria dusun seperti dia..." Alex yang marah langsung memcemoh Fatir yang memiliki penampilan sederhana.
"Haha, aku sekarang mengerti. Kamu pastinya hanya pria beruntung yang menjadi pacar palsunyakan?!..." Melihat Fatir yang terdiam saja sejak awal, Alex membuat tebakan yang tidak sepenuhnya salah.
Miranda langsung panik, dia baru bertemu dengan Fatir dan keduanya hanya melakukan kencan buta.
Selain sederhana dan miskin, Kondisi Fatir tidak terlalu buruk bagi Miranda. Dia sudah muak dengan Alex yang selalu mengejarnya terus menerus. Untuk itu dengan menganggap Fatir sebagai pacarnya, Miranda ingin membuat Alex menyerah.
Miranda yang tertekan menatap wajah tampan Fatir dengan seksama. Dia mulai menentukan antara melakukannya atau tidak.
"Kemarilah..." Dengan malu kedua tangan lembut Miranda menyentuh wajah tampan Fatir.
Miranda menjinjit karena tinggi bandan Fatir yang lebih tinggi darinya. Tetapi dengan sepatu hak tinggi, dia tidak memiliki kesusahan sama sekali.
Dengan cepat dia mencium bibir manis Fatir.
"Chhhuuuussss..."
Diam, Fatir tersentak. Dia terkejut ketika merasakan bibir lembut Miranda bersentuhan dengan miliknya.
Miranda yang memejamkan kedua matanya, tidak peduli lagi dengan rasa malu yang dia miliki. Dia mencium Fatir cukup singkat. Tetapi ketika dia ingin berhenti dan melepaskan dirinya. Fatir menyentuh bagian belakang kepalanya.
Apa!
Miranda membuka kedua matanya dan melihat wajah tampan Fatir yang begitu dekat. Seharusnya dia melepaskan ciuman tersebut, tetapi tindakan Fatir yang sangat kuat membuatnya kesulitan untuk melarikan diri.
Miranda ingin berteriak karena tindakan Fatir yang lancang. Tetapi dia tidak bisa melakukannya.
Lidah lembut Fatir dengan perlahan menerobos bibir Miranda yang berkatup, tidak hanya itu Fatir berusaha untuk menghisap lidah harumnya.
Dengan ciuman yang begitu memanas, Tubuh Miranda seketika itu melunak. Dia tidak menyangka jika Fatir begitu hebat dalam melakukan ciuman.
Hal ini membuat Miranda harus mengakui jika dia merasa kenikmatan. Keduanya tidak peduli dengan Alex yang bengong menjadi penonton.
Mereka berdua semakin memperdalam ciuman tersebut, rasanya dunia dan seisinya hanya miliki keduanya.
Dengan ciuman panas tersebut, tubuh Miranda tidak lagi memiliki perlawanan, pikirannya benar - benar kosong. Menurutnya, pria yang melakukan kencan buta dengannya, terlalu hebat membuat dirinya kesenangan.
Jika keduanya tidak diluar tetapi dia dalam kamar hotel, Miranda akan melepaskan pakaian miliknya dan membuat Fatir melanggar tubuhnya.
Apa yang aku pikirkan ini!
Tidak pernah dalam hidupnya, dia memikirkan perbuatan mesum dengan seorang pria yang baru dikenalnya.
Akan kurang afdol jika Fatir tidak memainkan semangka lembut milik Miranda. Dia mengulurkan tangannya dan mulai meremasnya.
Alex yang melihat pasangan mesum di depannya, benar - benar mendapatkan tekanan batin.
Jika terus menerus melihat keduanya, dia akan kalah mental.
Bagaimanapun juga, wanita yang ada dihatinya berciuman panas dengan pria asing. Tentunya Alex sangat patah hati. Selain itu pria yang bersamanya lebih miskin darinya, Jika Alex tidak marah. Dia bukan lelaki.
"Ummm..." Setelah lebih dari selusin menit berlalu, keduanya dengan enggan berpisah.
Sekarang Miranda dengan lemas berada di pelukan Fatir. Dia benar - benar tidak ingin mengakhirinya.
"Aku akan mengingat ini..." Alex dengan frustasi meninggalkan tempat kejadian, dan menghilang di kejauhan.
Tentunya, dia tidak akan melupakan kejadian ini begitu saja. Di masa depan dia harus mempersulit dan memberikan pelajaran untuk Fatir.
_
_
_
Melihat kepergian Alex, Membuat Miranda bernafas dengan lega.
"Kamu baik - baik saja!..."
Suara Fatir membuat Miranda menyadari, jika dia baru saja melakukan hal yang memalukan.
Sekarang, Miranda menatap Fatir dengan ekspresi yang cukup rumit. Awalnya dia ingin membuat Fatir menyerah dengan permintaannya yang melakukan kencan buta ketempat elite yang tentunya menghabiskan banyak uang.
Tetapi dia memanfaatkan Fatir untuk menjauhkan Alex yang selalu mengejar dirinya.
"Kamu ingin minum lagi?!..." Tanya Miranda dengan malu.
Fatir tidak menyangka, hanya dengan satu kali melakukan ciuman panas. Wanita yang awalnya tidak tertarik dengannya mulai melakukan pendekatan.
Tidak baik menolak kebaikan dari orang lain. Belum lagi keduanya sedang melakukan kencan buta.
"Tidak masalah..." Fatir mengangguk.
Dengan begitu keduanya memasuki hotel tanpa penundaan lagi. Fatir yang mengikuti di belakang tidak menyangka jika dia akan berakhir di hotel bersama dengan wanita cantik.
Satu hal yang Fatir pikirkan sampai sekarang adalah tagihan yang harus dibayarnya nanti. Dia benar - benar menyedihkan ketika menjadi pria miskin.
Berharap saja jika keajaiban datang dan uang jatuh dari langit.
Duduk saling berhadapan, Miranda menuangkan minuman pada dua gelas yang ada di atas meja. Kemudian keduanya bersulang dan meminumnya.
"Apa pendapatmu tentangku?!..." Ekspresi mabuk dapat dilihat di wajah cantik Miranda. Dia menghabiskan beberapa gelas minuman beralkohol.
"Tentunya kamu cantik, selebihnya aku tidak tahu..." Jawab Fatir dengan jujur.
Keduanya dipertemukan melalui teman mereka satu sama lain, tentunya tidak mengetahui apapun tentang kehidupan mereka masing - masing.
"Apakah kamu punya pacar?!..." Sekali lagi Miranda bertanya.
"Tidak..." Jawab Fatir. "Tetapi aku memiliki pernikahan yang cukup rumit..."
"Begitukah!..." Ada rasa kecewa di wajah cantik Miranda. "Apakah kamu ingin bercerita?!..."
"Apakah tidak masalah?! Mungkin kamu akan muak mendengarkan cerita tentangku..." Fatir tersenyum kecut.
Fatir menghela nafas, dia benar - benar frustasi jika harus menceritakan kehidupan kelamnya. "Sejak kecil, tubuhku lemah, dan karena berbagai alasan aku terikat kontrak pernikahan dengan istriku tidak boleh menyentuh, apa lagi bercinta..."
Fatir mengambil minuman dan langsung meminumnya, dia benar - benar ingin mabuk namun tidak bisa melakukannya.
Sedangkan Miranda yang melihat Fatir yang frustasi semakin memiliki senyuman mabuk yang misterius.
"Kamu tidak bercandakan jika sebelumnya ciuman pertamamu?!..." Tanya Miranda dengan heran. Setidaknya melalui setiap perkataan Fatir. Dia menangkap beberapa poin penting.
"Kamu bisa percaya dan tidak..." Di masa lalu, walaupun Fatir memiliki pacar. Namun dia tidak pernah menciumnya. Sedangkan dengan istrinya, itu jelas tidak mungkin terjadi.
"Hahaha, Kamu sudah menikah tetapi kamu belum pernah melakukan hubungan seksual dengan istrimu..." Untuk pertama kalinya, Miranda tertawa terbahak - bahak.
Siapapun yang mendengarkan kisah Fatir, tentunya akan berpikir sebagai lelucon paling lucu di dunia.
Fatir terus menerus menceritakan kisah hidupnya tanpa mengatakan impoten yang dimilikinya di masa lalu.
"Apakah kamu ingin berhubungan seksual denganku?!..." Pertanyaan Miranda mengejutkan Fatir. Sepertinya wanita cantik ini benar - benar mabuk berat.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Anonymous
ladeni ferit
2024-04-19
0
Kenyang
lnjut deh 💪💪
2023-06-15
0
Sipitung
kata kata " yang polos" ini yang membuat saya gregetan Thor, sungguh membagongkan 🤔
2023-02-04
1