Pertanyaan Miranda membuat Fatir membisu, yang membuatnya kesulitan untuk memberikan jawaban.
"Mengapa kamu diam saja, kamu masih perjaka kan?!..." Tatap Miranda sedikit dingin, walaupun dia telanjang bulat di depat Fatir dia sedikit gugup dihatinya.
"Aku... Tentu saja, Semua yang aku katakan berdasarkan dari... Dari film porno... Bukan pengalaman pribadi..." Jawab Fatir dengan jujur, rasanya cukup frustasi jika di depan wanita dia mengatakan seperti itu.
"Benarkah?!..." Miranda sedikit heran, mengapa semua pria suka menonton film porno dalam hidup mereka.
"Itu benar, aku menontonnya untuk mencari pengalaman sebelum melakukan hubungan seksual sesungguhnya..." Fatir menjelaskan lebih lanjut.
Dia entah mengapa mulai menyalahkan Zaki, Saat itu, dia tidak ingin melihat film porno. Tetapi Zaki menyelipkan DVD film jav tertentu di dalam tas miliknya.
"Hmph!..." Miranda mendengus dingin, rasanya semua pria sama saja. Suka menonton film porno untuk kepuasan mereka sendiri.
"Jangan berpikir jika pria yang menonton film porno adalah pria cabul. Ketahuilah, banyak hikmah dan hidayah di dalam sebuah film porno..." Kali ini Fatir menjelaskan lebih percaya diri dari sebelumnya.
"Hikmah dan hidayah apa yang kamu dapatkan?!..." Tanya Miranda.
"Menonton film porno adalah salah satu pembelajaran tertentu, untuk mengetahui bagaimana cara ngesek yang sebenarnya..." Fatir menatap Miranda dengan serius.
"Bayangkan, jika pria dan wanita tidur bersama tanpa pemahaman dan pembelajaran lebih awal ketika ngesek?! itu akan menjadi tidur tanpa melakukan apapun selain berpegangan tangan. Jika ingin hamil, itu akan sulit..."
Miranda tanpa sadar mulai mengangguk, rasanya ada benarnya juga penjelasan dari Fatir.
"Kamu benar, mari kita lanjutkan ngeseknya..." Dengan wajah memerah, Miranda mendekati Fatir.
Fatir akhirnya bernafas dengan lega, Malam ini dia harus mengucapkan selamat tinggal kepada keperjakaannya. Untuk itu dia tidak boleh gagal.
Tidak peduli apapun, dia harus menjadi pria sejati.
Seorang pria, tidak akan menjadi pria sejati jika terus menerus bermain sabun tanpa merasakan hubungan seksual yang sesungguhnya.
Sekali lagi keduanya berciuman secara mendalam untuk meningkatkan keinginan ngesek mereka.
"Cepat gunakan ini..." Miranda tidak lupa membuka laci meja kamar hotel. Kemudian dia mengambil sebuah kotak kecil dari produk tertentu lalu mengambil isinya.
Hotel yang bijaksana adalah hotel yang menyediakan pengaman secara langsung. Agar dapat menarik lebih banyak pelanggan dikalangan pasangan yang ingin berhubungan seksual tanpa keinginan untuk memiliki anak.
"Cepat gunakan pada temanmu..." Kata Miranda dengan malu, tatapannya tidak lepas pada bagian bawah milik Fatir.
Joni agung, benar - benar menjulang tinggi.
"Maaf, aku tidak pernah menggunakannya..." Jawab Fatir dengan malu. Walaupun keliatannya mudah, namun pemasangan pengaman pada Joni agung membutuhkan ketelitian dan konsentrasi tinggi.
"Cepat gunakan, aku tidak ingin berhubungan seksual tanpa menggunakan pengaman..." Miranda memberikan alasan yang cukup wajar. Bagaimanapun keduanya belum menikah, bagaimana jika Miranda hamil seperti yang ada di sinetron.
"Nona Miranda, sepertinya. Kamu harus membatuku untuk memasangkannya..." Fatir memberikan alasan.
"Apa! Mengapa aku yang memasangkannya?! Aku tidak ingin menyentuh teman menjijikkanmu itu..." Kata Miranda dengan kesal.
"Nona Miranda, teman menjijikkan yang kamu katakan ini, akan masuk kedalam tubuhmu. Apa bedanya jika sedikit menyetuhnya..." Kata Fatir dengan tidak berdaya.
"Baiklah, aku mengerti..." Miranda berjalan mendekat kemudian berlutut didepan Fatir.
Wajahnya sangat dekat dengan joni agung. Miranda dapat mencium bau menyengat darinya. Semakin dia melihat joni agung, dia semakin gugup.
Benda menjijikkan ini sangat besar dan panjang. Apakah bisa masuk kedalam tubuhku?! Miranda memikirkan banyak hal.
Tanpa sadar dia mengulurkan tangannya untuk memberikan sentuhan. Tidak hanya itu, jari - jari lembut Miranda mulai meremas dengan melingkari joni agung.
"Itu berdenyut, mengapa seperti akan meledak kapan saja?..." Tanja Miranda dengan heran.
"Nona Miranda kamu harus memberikan sedikit gerakan..." Fatir memberikan perintah.
"Seperti ini?..." Dengan tangannya Miranda memberikan gerakan naik turun.
"Ah!..." Fatir sedikit mengerang. Bagaimanapun, rasanya sangat luar biasa.
15 menit berlalu, dan Miranda sedikit lelah karena kedua tangannya terus bergerak.
"Apakah sudah cukup?!..." Tanya Miranda.
"Ya, kamu bisa memasangkannya..." Jawab Fatir.
Miranda merobek pembungkusnya lebih dulu, kemudia memakaikannya kepada joni agung.
Setelah beberapa waktu, akhirnya pengaman benar - benar membungkus joni agung.
"Baiklah, kamu bisa memasukannya..." Miranda berdiri dengan perlahan. Dia berjalan menuju keranjang hotel dengan sprei putih di atasnya.
Warna putih, banar - benar sangat tepast untuk mendapatkan noda merah.
"Aku mengerti..." Dengan joni agung berjirah seperti jendral perang. Fatir mendekati Miranda.
Fatir sedikit gugup, bagaimanapun juga. Ini kali pertama dia akan memasukan miliknya kedalam tubuh seorang wanita. Dia sedikit tidak nyaman di hatinya.
"Nona Miranda, mengapa kamu tidak memisahkan kedua kakimu. Jika seperti ini, bagaimana temanku bisa masuk kedalam tubuhmu..." Kata Fatir.
"Tapi aku malu..." Miranda yang malu, mengalihkan wajannya kesamping.
Bentuk tubuh yang indah, tubuh putih saljunya yang menggoda. Benar - benar sulit untuk membuat siapapun menolaknya.
Fatir akhirnya akan mencapai finis, tetapi dengan sikap Miranda, itu akan sulit.
Pemasangan pengaman berhasil di lakukan, akhirnya hubungan seksual akan mencapai final.
Melihat Miranda yang terlentang diatas ranjang, Fatir merasa bersemangat. Wanita ini begitu cantik, rambutnya mengalir seperti air, wajahnya yang mabuk sangat indah. Turun kebawah ada payudaran yang cukup besar dan lembut. Perutnya juga cukup rata dengan pinggul besar.
Sayangnya, Fatir cukup kesulitan untuk melihat bagian bawahnya, karena kedua paha putih salju tersebut menyatuh dengan rapat.
"Ini memalukan..." Miranda dengan perlahan membuka kedua kalinya.
Setelah kedua kaki Miranda terpisah berjauhan, Fatir dapat melihat semak segitiga terbalik dan celah lembah tersembunyi.
Fatir mendekatkan Joni agung ke pintu lembah tersembunyi. Tetapi di saat dia berniat memasukannya, Teriakan Miranda terdengar sangat jelas.
"Ahhhh!... Itu menyakitkan..." Kata Miranda dengan merintih kesakitan.
"Non Miranda, ini terlalu sulit untuk memasukannya. Sepertinya kamu harus basah terlebih dahulu..." Kali ini Fatir tersenyum kecut.
"Lakukan saja..." Miranda memintanya.
Fatir menggunakan jari tangannya untuk menyentuh bagian sensitifnya. Sensasinya cukup hangat dan lembut. Juga terdapat gimik suara air terciprat saat dia memainkan jarinya.
"Ah!... Oh!..." Miranda mendesah dan mengerang saat tangan Fatir begerak, serta jari - jarinya keluar masuk dari lembah sempit milik Miranda.
Dengan lengan kanan di bagian bawahnya, lengan kirinya bergerak kearah payudara lembut dan Fatir memberikan hisapan kuat hingga membuat tubuh Miranda bergetar hebat.
"Nona Miranda, kamu sangat basah kuyup sekali di sini..." Fatir membentuk senyuman di wajahnya. Dia tahu jika wanita ini yang pertama untuk dirinya, sayang sekali jika harus menjadi cinta satu malam saja.
Karena hanya cinta satu malam, Fatir harus memberikan kenangan terindah untuk Miranda. Malam ini keduanya, tidak memiliki halangan apapun untuk memberi dan menerima.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Gan Gian
mcnya terlalu dibuat polos sehingga terkesan guoblok...
2024-08-23
0
Anonymous
ini para thor
2024-04-20
1
Nanik Purba
fatir parah
2023-09-08
1