13. Meninggalkan Kediaman Mertua

Apartemen milik Lestari pagi itu cukup memanas.

Fatir terlentang diatas ranjang dengan joni agung yang menjulang tinggi. Dia benar - benar tidak tahu bagaimana caranya untuk menenangkan temannya tersebut.

Namun Fatir cukup bersyukur, karena kakak iparnya yang baik hati telah menawarkan bantuan. Lestari menggunakan payudara lembut miliknya untuk membungkus joni agung dan menggodanya terus menerus.

Fatir tidak berharap cara tersebut akan berhasil. Tetapi dia bisa merasakan jika joni agung tidak lama lagi akan muncrat. Tentu saja karena sensasi luar biasa dari payudara milik kakak iparnya.

"Kakak ipar, Aku tidak tahan lagi..." Fatir menggertakan giginya karena terlalu lama menahannya agar tidak muncrat.

"Tunggu!..." Lestari yang menggosokan payudara montok miliknya terkejut karena belum siap dengan perkataan Fatir.

"Crooot..."

Dari mulut kecil joni agung, cairan putih kental menembak seperti air mancur, dengan mengejutkan mengotori keseluruh waktu cantik Lestari.

Akhirnya benar - benar muncrat, dan itu cukup banyak.

"Ahhh!..."

Lestari tersentak ketakutan, untungnya dia tidak jatuh kebelakang.

Dari ujung rambut, wajahnya yang cantik dan juga payudara miliknya. Semuanya memiliki bercak dari cairan putih kental milik Fatir.

"Maaf, apakah kamu baik - baik saja?..." Tanya Fatir dengan panik. Tentunya dia merasa bersalah karena menodai kakak iparnya dengan cairan putih miliknya.

"Hmph... Jangan berfikir jika aku akan melakukannya lagi..." Kata Lestari dengan dingin, dia mengambil tisu lalu mengusap cairan putih lengket yang ada di tubuhnya.

Fatir yang merasa bersalah, dengan cepat mengenakan pakaian dalam dan juga celana miliknya.

Sebelum dia meninggalkan apartemen milik Lestari, dia melihat kebelakang lagi.

"Kakak ipar, terima kasih atas bantuannya..." Kata Fatir dengan tulus.

"Fatir, Apa yang baru saja terjadi, akan menjadi rahasia kecil kita..." Kata Lestari dengan memalingkan wajahnya.

"Kakak ipar, kamu bisa tenang. Aku tidak akan mengatakan masalah ini kepada siapapun..." Fatir menjelaskan kemudian dia meninggalkan Lestari yang masih terdiam membisu.

_

_

_

Dalam perjalanan pulang, Fatir masih terus menerus membayangkan bentuk tubuh matang Lestari dan tentang dirinya yang ejakuasi di seluruh wajah kakak iparnya.

"Sialan, Apa yang aku pikirkan, lupakan itu. Aku tidak ingin mengingatnya lagi..." Fatir benar - benar kacau karena memikirkan hal tersebut.

30 menit kemudian.

Fatir kembali kerumah keluarga istrinya. Dalam tiga tahun ini, dia benar - benar muak dan ingin meninggalkan rumah tersebut.

"Menantu bodoh, akhirnya kamu pulang juga. Kamana kamu semalaman? Pagi ini kamu tidak menyiapkan sarapan untuk kami..." Mertua gemuk, terus menerus mengomel dan itu membuat Fatir semakin ingin meninggalkan rumah tersebut.

Fatir benar - benar mengabaikannya, di berjalan kearah seorang wanita cantik yang baru saja keluar dari pintu rumah.

"Apakah kamu ingin berbicara denganku?..." Wanita cantik tersebut ada Mayangsari. Penampilannya sedikit berbeda dengan Lestari. Namun tidak menutupi jika keduanya adalah saudara.

Mayangsari yang melihat Fatir berdiri di depannya, tentu saja langsung bertanya dengan datar.

Mayangsari tidak peduli jika Fatir tidak pulang kerumah. Namun hari ini Dia merasakan perbedaan besar yang dimiliki suaminya yang dia anggap sebagai pria asing selama 3 tahun.

"Benar, aku ingin berbicara denganmu..." Kata Fitir dengan datar, dia ingin meminta perceraian kemudian pergi meninggalkan rumah mertuanya.

"Maya, jangan dengarkan dia, Lebih baik kamu cepat berangkat jika tidak kamu akan terlambat..." Kata Mertua gemuk dengan tidak puas.

"Ma, biarkan saja dia mengatakan apa yang ingin dia katakan..." Jawab Mayangsari tanpa perubahan apapun di wajahnya yang cantik.

Walaupun enggan, mertua gemuk hanya bisa pergi dengan kesal, meninggalkan keduanya.

"Mama sudah pergi, kamu bisa mengatakan kepentinganmu..." Mayangsari memiliki ketidak pedulian di hatinya.

"Kita sudah melakukan pernikahan selama 3 tahun. Tetapi kita tidak melakukan, Apa yang suami istri lakukan..." Hanya ingin mengatakan bercerai saja, Fatir harus mengatakan sesuatu yang panjang.

Ini tidak seperti Fatir yang biasanya!

"Jadi kamu ingin bercerai?..." Tanya Mayangsari dengan datar.

"Benar, aku ingin bercerai..." Jawab Fatir dengan tekad.

Harus diakui jika dirinya cukup tergoda dengan Mayangsari yang cantik. Tatapi 3 tahun kehidupan pernikahan yang seharusnya indah terpenuhi dengan dusta.

"Kamu harus tahu, aku menikahimu karena kamu impoten. Dulu kamu tidak mempermasalahkannya jika dalam kehidupan pernikahan kita, tidak ada yang namanya bercinta, menyentuh, mencium atau berpelukan. Kamu juga setuju jika kita tidur dengan dua kamar terpisah..."

Kata - kata Mayangsari, adalah kebenaran mutlak. Saat itu tepatnya 3 tahun yang lalu, Fatir berada dalam kondisi terpuruk. Dia harus putus dari pacarnya karena dia ketahuan impoten.

Di saat itulah, Mayangsari menawarkan kontrak pernikahan. Fatir saat itu, seperti pria bodoh yang menerima nasibnya dan harus menjalani pernikahan tersebut.

Sekarang berbeda, dia tidak lagi impoten. Bahkan pagi hari sebelumnya, dia melakukan ejakuasi yang sangat luar biasa.

Karena kejadian saat itu harus menjadi rahasia kecil dirinya dan kakak iparnya. Fatir tidak mungkin menceritakan momen tersebut kepada istrinya.

"Kamu harus membacanya dengan lebih teliti..." Mayangsari baru saja mengambil berkas kontrak tiga tahun lalu.

Fatir akhirnya ingat jika dirinya menandatangani kontrak tertentu dengan Mayangsari. Namun dia tidak membaca isinya saat itu.

5 menit kemudian.

"Apa! Denda 100 juta!..." Fatir langsung terdiam.

Benar - benar pemerasan!

Dalam kontrak tertulis tersebut, memiliki larangan dan batasan tertentu. Dan yang mengejutkan adalah dendanya. Jika salah satu diantara kedua belah pihak memutuskan untuk berpisah maka harus membayar denda.

Seperti, Jika Fatir ingin bercerai. Dia harus membayar denda sebesar 100 juta begitu juga sebaliknya.

"Aku akan sejutu untuk bercerai sesuatu dengan isi kontrak ini. Juga, jika kamu tidak ingin tinggal lagi di rumah, kamu bisa pergi kemanapun kamu suka..." Mayangsari mengabaikan Fatir yang terdiam. Dia pergi menuju ke mobilnya dan dengan cepat menghilang di kejauhan.

Fatir merasa, jika dirinya adalah pria terbodoh didunia. Mengapa dia harus terjebak dengan iblis wanita ini.

"Benar, aku tidak akan tinggal di sini lagi. Mulai sekarang aku akan mencari pekerjaan..." Fatir langsung pergi ke kamar belakang untuk mengemasi semua barang miliknya.

Karena kutukan di tubuhnya, Fatir tidak hanya memiliki kondisi impoten. Dia bahkan memiliki keterbatasan fisik tertentu, kondisi tubuhnya akan melemah setiap kali dia melakukan pekerjaan berat.

Karena itu dia tidak memiliki pekerjaan tetap.

Dengan cincin spasial yang mengubah takdirnya, Fatir dengan cepat menyimpan semua barang miliknya di dalam cincin tersebut.

Sekali lagi Fatir dikejutkan dengan kemampuan dari cincin yang dia beli kemarin lalu. Bisa menyimpan begitu banyak barang benar - benar nyaman.

Selain itu, dia menemukan banyak hal yang tersimpan di dalam cincin tersebut. Dia menemukan sembilan jarum akupunktur. Buku - buku keterampilan tertinggi. Ribuan Pill penyembuhan dan berbagai macam benda yang cukup asing.

Tetapi, dengan warisan pertapa yang dia dapatkan, Fatir secara cepat memahami setiap kegunaan Pill dan masih banyak hal lainnya

Karena semua urusan di kediaman istrinya telah terselesaikan, Fatir berniat untuk pergi.

"Kemana kamu pergi?..." Mertua gemuk berteriak ketika dia melihat semua barang milik Fatir telah menghilang. Dia menduga jika menantu sampah ini, akan meninggalkan rumahnya.

"Tentu saja aku harus pergi, untuk memiliki kehidupan yang lebih baik..." Tanpa menunggu Mertua gemuk berbicara, Fatir berjalan pergi dan menghilang di kejauhan.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

ide bagus fatir

2024-04-19

0

Kenyang

Kenyang

cerita mirip hmpir serupa dengn sebelah tpi aku yakin cerita ini beda krna karya thoor sendiri semngat seru abis💪💪

2023-06-15

1

Fahrul Fahrul

Fahrul Fahrul

ceritanya makin asik dan enak discs. mantap Jaya

2023-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 01. Membeli Cincin
2 02. Derita Seorang Menatu
3 03. Pertapa Agung
4 04. Mendapatkan Warisan
5 05. Masalah Di Rumah Sakit
6 06. Kesembuhan Sementara
7 07. Keputusan Mendesak
8 08. Tidak Menginginkan Imbalan
9 09. Mengungkapkan Kebenaran
10 10. Undangan Menginap
11 11. Penyelidikan Nagisa
12 12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13 13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14 14. Bertemu Dengan Teman Lama
15 15. Kencan Buta
16 16. Ciuman Panas
17 17. Perjaka Dan Perawan
18 18. Pengaman
19 19. Melanggar
20 20. Pulang
21 21. Pergi Ke Perusahaan
22 22. Menjadi Ketua Baru
23 23. Membalas
24 24. Kehidupan Di Perusahaan
25 25. Perbincangan
26 26. Tumpahan Kopi
27 27. Penolakan Miranda
28 28. Panggilan Dari Istri
29 29. Datang Bersama
30 30. Menghadiri Pertemuan
31 31. Membayar Tagihan
32 32. Kekhawatiran
33 33. Mencengangkan
34 34. Bertengkar
35 35. Pengejaran
36 36. Penyelamatan
37 37. Berbohong
38 38. Tamparan
39 39. Divisi Baru
40 40. Pemeriksaan Pertama
41 41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42 42. Melanggar Dari Belakang
43 43. Memasuki Sungai
44 44. Menolak Niat Baik
45 45. Undangan Pelayanan Medis
46 46. Lumayan
47 47. Pengobatan Mistis
48 48. Keputusan Karina
49 49. Regenerasi Kulit
50 50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51 51. Pergi Ke Restoran
52 52. Masalah Di Depan Restoran
53 53. Menyinggung Orang Yang Salah
54 54. Pendengar Yang Baik
55 55. Pelakor Magang
56 56. Mengunjungi Bar
57 57. Istri Yang Merepotkan
58 58. Berakhir Di Hotel
59 59. Suami Dan Istri
60 60. Rasa Bersalah
61 61. Kembali Bekerja
62 62. Internet Terbakar
63 63. Hari Yang Melelahkan
64 64. Mengambil Sikap
65 65. Memilih Target Yang Salah
66 66. Memesan Minuman
67 67. Mulai Menerima
68 68. Bertamu
69 69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70 70. Memberikan Pemukulan
71 71. Perlakuan Yang Berbeda
72 72. Tidak Sengaja Melihatnya
73 73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74 74. Kamar Mandi Memanas
75 75. Semakin Memanas
76 76. Memberikan Sedikit Uang
77 77. Masalah Lain Datang
78 78. Perselisihan
79 79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80 80. Acara Pertemuan Akbar
81 81. Undangan Dari Ningsih
82 82. Terusir
83 83. Nasehat Yang Penuh Arti
84 84. Terjadi Kekacauan
85 85. Bunuh Diri
86 86. Mereka Yang Datang Terlambat
87 87. Bertemu Lagi
88 88. Memberikan Resep Obat
89 89. Godaan Seorang Pria
90 90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91 91. Mobil Bergoyang
92 92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93 93. Menyetujui
94 94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95 95. Kepanikan
96 96. Perjalanan Ke Kota Malang
97 97. Prantara
98 98. Pembersihan Rumah
99 99. Kejanggalan
100 100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101 101. Memberikan Penjelasan
102 102. Terselesaikan
103 103. Permintaan Kakak Ipar
104 104. Hanya Pengawalnya
105 105. Tawaran Untuk Minum
106 106. Ciuman Intens
107 107. Memilih Pergi
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113. Skema Sugeng
114 114. Memulai Pertarungan
115 Bab 115.
116 116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117 117. Fakta Yang Terungkapkan
118 118. Pergi Untuk Penyelamatan
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 125
123 Bab 126
124 Bab 127
125 Bab 128
126 Bab 129
127 Bab 130
128 Bab 131
129 Bab 132
130 Bab 133
131 Bab 134
132 Bab 135
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Membeli Cincin
2
02. Derita Seorang Menatu
3
03. Pertapa Agung
4
04. Mendapatkan Warisan
5
05. Masalah Di Rumah Sakit
6
06. Kesembuhan Sementara
7
07. Keputusan Mendesak
8
08. Tidak Menginginkan Imbalan
9
09. Mengungkapkan Kebenaran
10
10. Undangan Menginap
11
11. Penyelidikan Nagisa
12
12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13
13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14
14. Bertemu Dengan Teman Lama
15
15. Kencan Buta
16
16. Ciuman Panas
17
17. Perjaka Dan Perawan
18
18. Pengaman
19
19. Melanggar
20
20. Pulang
21
21. Pergi Ke Perusahaan
22
22. Menjadi Ketua Baru
23
23. Membalas
24
24. Kehidupan Di Perusahaan
25
25. Perbincangan
26
26. Tumpahan Kopi
27
27. Penolakan Miranda
28
28. Panggilan Dari Istri
29
29. Datang Bersama
30
30. Menghadiri Pertemuan
31
31. Membayar Tagihan
32
32. Kekhawatiran
33
33. Mencengangkan
34
34. Bertengkar
35
35. Pengejaran
36
36. Penyelamatan
37
37. Berbohong
38
38. Tamparan
39
39. Divisi Baru
40
40. Pemeriksaan Pertama
41
41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42
42. Melanggar Dari Belakang
43
43. Memasuki Sungai
44
44. Menolak Niat Baik
45
45. Undangan Pelayanan Medis
46
46. Lumayan
47
47. Pengobatan Mistis
48
48. Keputusan Karina
49
49. Regenerasi Kulit
50
50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51
51. Pergi Ke Restoran
52
52. Masalah Di Depan Restoran
53
53. Menyinggung Orang Yang Salah
54
54. Pendengar Yang Baik
55
55. Pelakor Magang
56
56. Mengunjungi Bar
57
57. Istri Yang Merepotkan
58
58. Berakhir Di Hotel
59
59. Suami Dan Istri
60
60. Rasa Bersalah
61
61. Kembali Bekerja
62
62. Internet Terbakar
63
63. Hari Yang Melelahkan
64
64. Mengambil Sikap
65
65. Memilih Target Yang Salah
66
66. Memesan Minuman
67
67. Mulai Menerima
68
68. Bertamu
69
69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70
70. Memberikan Pemukulan
71
71. Perlakuan Yang Berbeda
72
72. Tidak Sengaja Melihatnya
73
73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74
74. Kamar Mandi Memanas
75
75. Semakin Memanas
76
76. Memberikan Sedikit Uang
77
77. Masalah Lain Datang
78
78. Perselisihan
79
79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80
80. Acara Pertemuan Akbar
81
81. Undangan Dari Ningsih
82
82. Terusir
83
83. Nasehat Yang Penuh Arti
84
84. Terjadi Kekacauan
85
85. Bunuh Diri
86
86. Mereka Yang Datang Terlambat
87
87. Bertemu Lagi
88
88. Memberikan Resep Obat
89
89. Godaan Seorang Pria
90
90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91
91. Mobil Bergoyang
92
92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93
93. Menyetujui
94
94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95
95. Kepanikan
96
96. Perjalanan Ke Kota Malang
97
97. Prantara
98
98. Pembersihan Rumah
99
99. Kejanggalan
100
100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101
101. Memberikan Penjelasan
102
102. Terselesaikan
103
103. Permintaan Kakak Ipar
104
104. Hanya Pengawalnya
105
105. Tawaran Untuk Minum
106
106. Ciuman Intens
107
107. Memilih Pergi
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113. Skema Sugeng
114
114. Memulai Pertarungan
115
Bab 115.
116
116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117
117. Fakta Yang Terungkapkan
118
118. Pergi Untuk Penyelamatan
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 125
123
Bab 126
124
Bab 127
125
Bab 128
126
Bab 129
127
Bab 130
128
Bab 131
129
Bab 132
130
Bab 133
131
Bab 134
132
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!