Hari ini Keenan telah di perbolehkan pulang, dua hari setelah sadar, kondisi berangsur membaik. Keenan lebih memilih pulang ke apartemen ayahnya, yang selama ini selalu dia tempati jika sedang ingin menyendiri.
Namun sekarang sepertinya akan menjadi tempat nya untuk pulang. Kegigihan Diana patut di acungi jempol, wanita itu bahkan selalu menggunakan janinnya untuk meluluhkan hati lembut Sarah. Dan berakhir dengan keberhasilan nya untuk tinggal di rumah keluarga Sudibyo.
"Kamu yakin mau pulang ke apartemen, nak?" suara lembut sang ibu sejak tadi memenuhi telinga nya, bukannya dia bosan. Hanya saja jika harus satu rumah dengan wanita tak tau malu itu, dia tidak akan sudi.
"Ya bun, selama perempuan tak punya malu itu juga ikut tinggal di rumah kita. Selama itu pula aku tidak akan pernah pulang." Keenan menjeda ucapannya lalu duduk di sofa, pria itu terlihat frustasi. Keenan meraup kasar wajahnya.
Hati Sarah sebenarnya bimbang, namun sebelum terbukti jika janin itu bukan cucunya. Maka selama itu pula, dia merasa punya tanggung jawab atas Diana dan calon anaknya.
"Maafkan bunda, Ken. Jika membuat mu terbebani seberat ini, mau bagaimana lagi, kita belum punya cukup bukti, jika bayi itu bukan milikmu. Bersabarlah sebentar lagi, ayahmu sedang mencari kebenaran nya. Untuk sementara kau boleh tinggal di apartemen, bunda akan mengirimkan makanan setiap hari kesana. Istirahat lah 2 sampai tiga hari lagi, jangan memaksa kan diri." Nasihat panjang sang ibu mampu menenangkan hati Keenan yang sedang kacau.
Perjuangannya untuk mendapatkan Arumi serta anak-anaknya, terpaksa harus tertunda dulu sementara waktu. Dia berharap wanita itu belum akan menikah dalam waktu dekat. Kalau tidak, lengkap lah sudah penderitaan juga kesialan nya.
"Ken? Bunda boleh bertanya nak?" Sarah terlihat ragu-ragu. Keenan menetap sang ibu, menunggu kelanjutan dari pertanyaan yang ingin ibunya tanyakan.
"Itu... ini soal pernyataanmu dua hari yang lalu. Apa kau masih ingat?" Sarah menatap sang anak dengan wajah harap-harap cemas.
"Maaf bun, itu benar. Jika aku harus bertanggung jawab dan menikah seseorang, bukan Diana orang nya. Tapi wanita lain, wanita yang sangat Keenan cintai bahkan sejak masih SMA. Keenan menjalin hubungan dengannya 3 bulan sebelum kelulusan, dan.." Keenan menggantung kalimat nya, terdengar helaan nafas berat pria tersebut. "Keenan menyakiti nya hanya karena perasaan malu dan gengsi, andai Keenan sudah sedewasa sekarang ini. Mungkin kami sudah bahagia bersama anak-anak kami. Keenan berdosa padanya bun, Keenan memberinya uang agar melenyapkan anak kami. Maafkan Keenan bun, maaf..." Keenan tergugu seraya memeluk kaki sang ibu, pria itu menangisi kebodohan masa mudanya.
Sementara Sarah terdiam mematung, kenapa putranya harus melakukan kesalahan yang sama, seperti yang di lakukan ayahnya di masa lalu. Entah bagaimana menyikapi pengakuan penuh dosa dan sesal sang putra, yang jelas hatinya pun ikut merasakan sakit.
Sarah menghela nafas panjang, ditatapnya sang anak yang masih setia menangis dipangkuan nya.
"Katakan, siapa wanita malang itu nak? Apa bunda mengenalnya?" tanya Sarah setenang mungkin, suara lembutnya terdengar tegas di telinga Keenan.
Dengan sisa keberanian nya, Keenan menatap takut pada sang ibu. " Dia... Arumi bun. Perawat Killa dulu jika bunda masih ingat. Keenan berjanji akan segera kembali dan menikahi nya, namun Keenan ingkar, karena terlalu terlena oleh kehidupan baru yang Keenan jalani di Sydney. Saat Arumi nekat mendatangi Keenan, Keenan malah menolak nya hanya karena malu pada teman-teman. Mereka bilang Arumi terlalu tua untuk Keenan dan tidak pantas. Keenan sangat menyesal bun, sangat. Keenan berharap masih bisa mendapatkan kesempatan, untuk menebus semua dosa-dosa Keenan pada Umi dan anak-anak. Bantu Keenan bun, Keenan mohon." Kejujuran Keenan yang penuh kesungguhan dan penyesalan membuat hati Sarah melunak.
Namun untuk membantu putranya, dia tidak tau harus memulai dari mana. Hak Arumi jika masih berkenan, memberikan kesempatan dan mau menerima Keenan kembali. Dia hanya bisa mendoakan dan membantu sebisanya sebagai seorang ibu sekaligus nenek. Hatinya tiba-tiba menghangat dengan kata 'nenek', astaga.. Tanpa dia sadari, selama dia sudah menjadi seorang nenek.
"Bunda tidak bisa berjanji, untuk membantu mu mendapatkan Arumi dan anak-anak mu kembali. Namun untuk memohon pengampunan atas namamu, bunda bisa melakukan nya, tidak masalah jika harus merendahkan diri bunda di hadapan nya. Itu tidak sebanding dengan penderitaan dan pengorbanan nya, dalam membesarkan anak-anak nya seorang diri. Sekarang benahi hidup mu, pikirkan akibat dari perbuatanmu jika kau akan melakukan dan memutuskan sesuatu. Penyesalan itu harganya sangat mahal nak, hanya orang-orang terpilih saja, yang bisa mendapatkan kesempatan kedua." Sarah berujar panjang lebar, untuk menenangkan hati sang anak. Juga memberikan sedikit nasihat dan petuah di ujung kalimatnya.
Tangis Keenan semakin menjadi, mendengar sang ibu yang bahkan rela merendahkan dirinya, agar dia mendapatkan pengampunan atas kesalahan yang dia perbuat.
Diluar ruangan, seseorang kembali tanpa sengaja, menguping pembicaraan ibu dan anak itu sejak tadi. Air matanya pun luruh tak tertahankan, namun untuk memberikan pria itu kesempatan, sudah tidak mungkin lagi. Kurang dari seminggu lagi dirinya akan segera menikah.
Mike mempercepat pernikahan mereka, dengan alasan anak-anak yang tidak ingin kembali ke rumah Arumi dan Ingin segera mengajak tinggal bersama. Arumi terlalu lemah untuk mendebat dan menolak jika menyangkut anak-anak nya.
Arumi berbalik dari sana, dia memang tidak berniat untuk masuk, setiap hari dia akan datang dan melihat keadaan Keenan dari balik pintu, jika tidak sengaja dalam keadaan terbuka. Jika tidak, dia akan memastikan pria itu dalam keadaan tidur, maka dia bisa melihat nya dari dekat.
Saat akan memasuki elevator turun, dia tanpa sengaja melihat wanita yang mengaku hamil anak Keenan menuju arah lain. Dengan hati diliputi rasa penasaran, Arumi memutuskan untuk mengikuti nya.
Kini arumi berdiri tak jauh dari sebuah ruangan, tertera di papan nama, Dr, spesialis kandungan. Kenapa wanita itu pergi sendiri, bukankah Keenan dan ibunya masih ada di rumah sakit yang sama. Arumi mendekati ruangan yang kebetulan sepi pengunjung tersebut, tak lupa dia menyetel kamera video nya. Entahlah, dia tiba-tiba terpikirkan ke arah sana tanpa terencana.
Saat mendekat ke arah pintu, telinga nya menangkan suara dua orang sedang berbicara. Lebih tepatnya mendiskusikan sesuatu dengan cara menego satu sama lain. Arumi menyelipkan ponselnya di celah pintu yang tak tertutup rapat. Dapat dia lihat bagaimana kedua makhluk itu sedang berpangkuan, siwanita duduk dipangkuan sang dokter, sambil membuka kancing si pria satu persatu.
Arumi menutup mulutnya tak percaya, dengan apa yang dia lihat. Jadi benar jika anak yang dikandung wanita itu bukan anak Keenan. Meski Keenan pernah menolak kehamilan nya, namun dia bisa menilai, jika kali ini, penolakan itu berdasar.
Arumi harus merelakan kedua telinga nya, mendengar suara-suara laknat dari dalam ruangan tersebut. Di sela percintaan panas itu, Diana masih sempat nya untuk menego kembali si dokter. Dan di jawab dengan yakin oleh dokter tersebut, kemudian terus memacu tubuhnya pada si wanita, yang terbaring penuh gelora di atas meja kerja sang dokter.
Setengah jam sudah Arumi berada di posisi nya yang tak mengenakan itu. Tak lama terdengar suara lenguhan panjang keduanya, pertanda permainan penuh peluh dan dan lendir dosa itu telah usai.
Segara Arumi beranjak dari tempat nya, hampir saja dia menabrak seorang perawat yang sedang mendorong kursi roda kosong. Mungkin habis mengantar pasien pikirnya, namun saat melihat arah langkah sang perawat. Tubuh Arumi membeku, apakah kedua insan di dalam sama sudah mengenakan pakaian mereka. Kemudian dia masa bodoh, toh bukan saudara nya juga, kenapa harus perduli. Setelah sempat berhenti sejenak, Arumi meninggalkan lorong itu dengan perasaan lega. Entah kenapa dia bisa merasa seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Senajudifa
penyesalan kadang datang terlambat
2022-07-06
1
Buna Seta
Aku mampir lagi thor
2022-04-27
1