Jawaban ketidakpahaman Mike

'Baiklah, selamat berjuang juga untukmu yang selalu menolak cintaku😘😘🥲' Arumi tersenyum geli membaca pesan dari Mike. Pria itu selalu to the point jika menyangkut perasaan nya.

'Terimakaaih sebelumnya, jika anak-anak mulai merepotkan. Bawa pulang saja, jangan terlalu memanjakan mereka. Itu tidak baik, tuan Mike.'

Mike membaca pesan balasan dari arumi, berharap wanita itu sedikit menanggapi pesan nya tadi. Namun seperti biasa, arumi selalu bisa mengalihkan topik dengan mudah. Hatinya sedikit kecewa, namun memaksa, dia juga tidak bisa. Wanita itu berhak menentukan pilihannya sendiri, bukan?

'Siap, nyonya. Perintah anda akan hamba laksanakan 😎😎' Lain di hati lain di ketikan. Mike selalu kalah jika menyangkut wanita itu. Kemudian dia mulai melanjutkan kegiatannya, memotret setiap kegiatan kedua anak itu.

Namun tak lama, terdengar suara tangisan yang berasal dari arah kedua bocah itu bermain. Mike kaget bukan main, saat melihat anak perempuan yang ada tepat di hadapan Elsye. Sudah dalam keadaan terlentang, dengan kedua kaki yang masih melipat kearah belakang. Betapa sakit nya itu jika tidak terbiasa melakukan nya.

Mike segera berlari menuju arah sana, begitu juga dengan gurunya yang entah ada sedang apa dan dimana, hingga meninggal kan anak-anak itu bermain tanpa pengawasan.

"Angel, kau tidak apa-apa sayang, ayo bangun. Tidak apa-apa, mana yang sakit, hmm?" Guru itu dengan telaten memeriksa kepala belakang anak itu yang baru saja mencium ubin.

"Elsye, Kenapa Angel bisa rebah, nak?" Tanya sang guru lembut.

Mike duduk di samping kedua anaknya, kemudian menatap mereka satu persatu.

"Katakan pada daddy, kenapa temanmu bisa rebah ke belakang seperti tadi, hmmm?" Mike bertanya tak kalah lembut dari guru tadi, membuat atensi sang guru beralih pada Mike.

"Apa anda ayah Elsye dan Eiden, tuan?" Tanya nya seramah mungkin, lalu memperbaiki letak duduknya. Nampak nya pesona seorang Mike sudah menghipnotis guru tersebut.

"Ah, ya benar. Aku daddy mereka. Maaf atas kejadian ini, aku yakin putri dan juga putraku pasti tak sengaja mendorong teman mereka. Benarkan sayang?" Mike Menatap keduanya dengan tatapan berharap, agar mereka mendukung statement nya tersebut.

"Dia mengambil bidang angka milik Eiden, makanya aku mendorong nya dad, dia yang nakal terlebih dulu." Jawaban Elsye, membuat Mike ingin menenggelamkan kepalanya kedalam tanah sekarang juga.

Dengan perasaan tidak enak dan malu, pria itu menatap guru yang masih berusaha untuk menenangkan tangisan si bocah perempuan. Yang masih sesenggukan di pelukan wanita muda itu.

"Maaf atas perbuatan anak-anak ku, miss...." Mike menggantung ucapannya.

"Mis Diana, panggil Di saja juga boleh." Jawabnya tersenyum malu-malu.

"Oh, oke. Maaf atas sikap kedua anakku, miss Diana. Aku akan meminta maaf pada orang tua nya, apa mereka ada di sini sekarang?" Tanya Mike tanpa mempedulikan wajah merona miss Diana.

"Mereka tidak ikut acara hari ini, Angel sudah biasa di titipkan hingga sore hari. Dia akan di jemput setelah kedua orang tuanya pulang bekerja. Tidak perlu meminta maaf, namanya juga anak-anak, lagipula kepala nya tidak apa-apa. Mungkin Angel hanya terkejut, makanya dia menangis keras." Jelasnya seruntut mungkin, dengan senyum ala pasta gigi yang terus tersungging sempurna.

"Baiklah, tetap saja perbuatan mereka tidak bisa di benarkan. Sekali lagi, maafkan anak-anak ku. Sampai kan pesan permintaan maafku pada kedua orangtuanya, jika nanti mereka datang menjemput nya." Pesan Mike pada guru tersebut. Dia ingin segera mengajak anak-anak nya pergi dari sana, melihat wanita itu terus tersenyum padanya, membuat Mike risih.

"Baiklah jika anda memaksa tuan...."

"Mike saja, tidak usah pakai tuan." Potong pria itu cepat.

"Oh, baiklah Mike. Akan aku sampai kan nanti." Ujarnya kembali tersenyum. Mike benar-benar ingin ingin punya kekuatan gaib sekarang, agar bisa segera menghilang dari sana.

"Apakah anak-anak sudah boleh pulang sekarang, miss Diana?" Tanya Mike dengan senyum dipaksakan.

"Jika mereka ingin pulang, tidak masalah, hari ini adalah hari bebas. Bawa anak-anak ke meja yang di ujung sana, ada hampers yang sudah di siapkan khusus untuk anak-anak." Wanita itu menunjuk ke arah meja, yang sedang di tunggui oleh dua guru yang terlihat sedang mengobrol manja.

"Baiklah, miss Diana. Kalau begitu kami permisi duluan." Mike kemudian menggendong sekaligus kedua bocah pembuat masalah tersebut, menuju meja yang di maksud oleh guru tadi. Dia sudah tidak betah dengan tatapan genit guru tersebut, yang seperti ingin melahapnya hidup-hidup.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kini ketiganya sedang berkendara menuju ke sebuah mall, untuk membelikan hadiah atas kenakalan kedua bocah tersebut.

"Kenapa tadi harus di dorong sayang, itu tidak baik. Bagaimana jika kepalanya terluka, apa kalian tidak kasihan melihatnya menangis seperti itu. Hmmm?" Pria itu selalu selembut itu, pada kedua bocah yang memiliki sifat keras kepala tersebut. Marah baginya tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan membuat keduanya semakin bebal.

"Karena dia nakal, ibu selalu memarahi kami jika kami berbuat nakal." Elsye selalu punya dalih atas perbuatan nya, sangat susah untuk membuat anak itu mengalah dan mengaku salah.

"Apa ibu akan langsung menyakiti kalian, jika kalian berbuat nakal, hemm?" Dengan sabar pria itu kembali bertanya.

"Tidak, tapi kata miss Diana, jika orang jahat harus di berikan hukuman. Bukankah mengambil barang milik orang lain itu jahat? Berarti dia harus di hukum, bukan?" Oh, Elsye. Jawabanmu selalu membuat Mike tak bisa berkutik. Kenapa juga guru itu harus memberikan pelajaran seberat itu, untuk bisa di cerna dengan baik, oleh anak-anak usia kritis seperti Elsye.

"Tetap saja itu salah, Elsye. Daddy tidak suka jika nanti Elsye melakukan nya lagi. Berjanji lah pada daddy, atau daddy tidak akan datang bermain bersama kalian dalam waktu yang lama. Apa kalian mengerti?" Mike melirik sekilas pada Elsye yang nampak sedang berpikir. Pria itu juga tidak tega, namun demi kebaikan kedua anaknya itu, dia harus bisa sedikit lebih tegas lagi mulai sekarang.

"Baiklah, dad. Tapi jika kami disakiti lebih dulu, maka kami akan membalas nya saat itu juga." Jawaban yang tidak Mike harapkan, namun cukuplah dulu. Dia hanya berharap, tidak ada anak-anak di sekolah yang mencari masalah dengan kedua anaknya. Atau mereka akan berakhir di UKS sekolah, dan dirinya akan berakhir di ruang BP. Untuk menjamin dan mendengarkan serentetan daftar kenakalan anak-anak nya itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Kalian ingin makan dulu atau langsung bermain?" Mike kini sedang berjalan memasuki area bermain, dengan menggendong Elsye dan Eiden yang setia menggenggam jari nya sejak turun dari mobil tadi.

Terpopuler

Comments

Yuli Fitria

Yuli Fitria

😂wadaww gawat juga ya kau princess ...

2022-11-15

1

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

maaf, bukannya telentang ya jatuhnya, koq bisa nyium ubin? atau jatuhnya telungkup?

2022-11-10

0

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

lanjuttttttt

2022-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 Pagi yang sibuk
2 Jawaban ketidakpahaman Mike
3 Kesalahan yang menyadarkan
4 Keras kepala
5 Tak ingin mengulang kesalahan yang sama
6 Kau benar-benar mengujiku
7 Beri aku kesempatan
8 Menyelidiki
9 Aku sudah memaafkan mu!
10 Memahami arti sebuah perjuangan
11 bukan Up
12 Anak-anak ku
13 Ingin sedikit egois
14 Pendarahan?
15 Penolakan tegas
16 Terkuak secara perlahan
17 Inikah sifat aslinya
18 Kehilangan
19 Alasan kau meninggalkanku
20 Layak diperjuangkan
21 Situasi tak kondusif
22 Situasi tak kondusif part II
23 Wanita tak tau malu
24 Tertangkap basah
25 Gelap mata
26 Menyerahkan diri
27 Di luar kendali
28 Nikah yuk
29 Bukti
30 Bisakah untuk tidak memenjarakan, Mike
31 Numpang aja sombong
32 Cemburu bilang aja
33 Boleh?
34 Aku suka ini
35 Itulah akibat rakus dan pelit
36 Mulut beracun
37 Galaknya bikin jantungan
38 Gagal unboxing
39 Tidak peka
40 Maaf
41 Sekali celup saja
42 Dia bukan bayimu
43 Calon gebetan
44 Mau kawin
45 Memungut sepah
46 Pesan nakal
47 Kontraksi
48 ?
49 Pelajaran berharga
50 Mata kepo
51 Pikirkan lah
52 Wawancara yang tak biasa
53 penyesalan
54 Cemburu gelap
55 Frank mematikan
56 Maksud terselubung
57 Kejutan
58 Penumpang gelap
59 Salahkah hatinya
60 Miris
61 Pandangan pertama
62 Tamu spesial
63 Penasaran
64 Melunak
65 Semakin Intens
66 Lamaran dapat bonus
67 Anak sulung
68 Awal baru
69 Kebimbangan hati Alisya
70 Nasihat pedas level akhir
71 Menyadari Kesalahan
72 Gadis cerewet
73 Protect tingkat tinggi
74 Pedofil Tak Tahu Diri
75 Bertemu Mantan
76 Pedekate Ala Om Daru
77 Menunggumu Dengan Caraku
78 Rini yang Menyebalkan
79 Rini yang tidak peka
80 Kau Lagi
81 Calon mertua
82 Melunak walau terpaksa
83 Gemoy
84 Ruang Panas
85 Calon Suami
86 Mantan Laknat
87 Cemburu
88 Benih Kecambah
89 Sarang Macan
90 Setitik penyesalan
91 Musibah
92 Tembakan, peringatan!
93 Harmonis
94 Opa dan oma
95 Sedikit Pelajaran
96 Tidak memyesal
97 kegiatan Wajib
98 Gejolak Eiden
99 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pagi yang sibuk
2
Jawaban ketidakpahaman Mike
3
Kesalahan yang menyadarkan
4
Keras kepala
5
Tak ingin mengulang kesalahan yang sama
6
Kau benar-benar mengujiku
7
Beri aku kesempatan
8
Menyelidiki
9
Aku sudah memaafkan mu!
10
Memahami arti sebuah perjuangan
11
bukan Up
12
Anak-anak ku
13
Ingin sedikit egois
14
Pendarahan?
15
Penolakan tegas
16
Terkuak secara perlahan
17
Inikah sifat aslinya
18
Kehilangan
19
Alasan kau meninggalkanku
20
Layak diperjuangkan
21
Situasi tak kondusif
22
Situasi tak kondusif part II
23
Wanita tak tau malu
24
Tertangkap basah
25
Gelap mata
26
Menyerahkan diri
27
Di luar kendali
28
Nikah yuk
29
Bukti
30
Bisakah untuk tidak memenjarakan, Mike
31
Numpang aja sombong
32
Cemburu bilang aja
33
Boleh?
34
Aku suka ini
35
Itulah akibat rakus dan pelit
36
Mulut beracun
37
Galaknya bikin jantungan
38
Gagal unboxing
39
Tidak peka
40
Maaf
41
Sekali celup saja
42
Dia bukan bayimu
43
Calon gebetan
44
Mau kawin
45
Memungut sepah
46
Pesan nakal
47
Kontraksi
48
?
49
Pelajaran berharga
50
Mata kepo
51
Pikirkan lah
52
Wawancara yang tak biasa
53
penyesalan
54
Cemburu gelap
55
Frank mematikan
56
Maksud terselubung
57
Kejutan
58
Penumpang gelap
59
Salahkah hatinya
60
Miris
61
Pandangan pertama
62
Tamu spesial
63
Penasaran
64
Melunak
65
Semakin Intens
66
Lamaran dapat bonus
67
Anak sulung
68
Awal baru
69
Kebimbangan hati Alisya
70
Nasihat pedas level akhir
71
Menyadari Kesalahan
72
Gadis cerewet
73
Protect tingkat tinggi
74
Pedofil Tak Tahu Diri
75
Bertemu Mantan
76
Pedekate Ala Om Daru
77
Menunggumu Dengan Caraku
78
Rini yang Menyebalkan
79
Rini yang tidak peka
80
Kau Lagi
81
Calon mertua
82
Melunak walau terpaksa
83
Gemoy
84
Ruang Panas
85
Calon Suami
86
Mantan Laknat
87
Cemburu
88
Benih Kecambah
89
Sarang Macan
90
Setitik penyesalan
91
Musibah
92
Tembakan, peringatan!
93
Harmonis
94
Opa dan oma
95
Sedikit Pelajaran
96
Tidak memyesal
97
kegiatan Wajib
98
Gejolak Eiden
99
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!