Sesaat setelah tiba di rumah siang tadi, Keenan di sambut hangat dan penuh kerinduan oleh kedua orang tua, nya juga keempat adiknya juga oleh dua keponakannya. Keyra dan Al memutuskan menikah setelah mereka lulus SMA, lalu kuliah setelah nya, mereka pun tak menunda untuk memiliki momongan.
Sejenak Keenan menerawang ke masa lalu, jika saja dia tidak menyuruh Arumi menggugurkan kandungan nya. Mungkin kini anaknya berusia kurang lebih, Bisma. Anak sulung sang adik, mungkin lebih tua sedikit.
Setelah berbincang sebentar dengan keluarga nya, keenan pamit untuk beristirahat. Sesampai di kamar, Keenan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Di lirik nya ponsel nya yang bergetar di atas nakan tanpa berniat untuk mengangkat nya. Perjalanan yang panjang membuat Keenan sangat lelah, sebelum benar-benar memejamkan kedua matanya, bayangan Gadis kecil yang dia temui di bandara tadi siang, kembali menghantuinya.
Keenan merasa konyol karena trus terbayang wajah gadis kecil itu. Akhirnya dia benar benar memejamkan matanya dan tertidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Jadi, Elsye sempat menghilang sesaat sebelum aku tiba, begitu Mike? Kenapa tak mengatakan nya padaku tadi? Bagaimana jika Elsye tidak di temukan? Ya ampun , Mike. Kau tau benar jika Elsye itu seperti makhluk teleportasi, yang dalam sekejap bisa berpindah ke mana saja dia mau."
Sejak mengetahui jika putri nya sempat menghilang di bandara, membuat wanita itu tak henti-hentinya mencecar Mike. Walau begitu Mike tidak marah, wajar saja jika Arumi setakut itu. Dirinya pun menyimpan ketakutan yang sama, untung saja putri nya menemukan orang yang baik, jika tidak, entah lah.
"Maaf, Mike. Aku tidak bermaksud untuk menyalahkan mu, aku hanya terlalu ketakutan. Mereka adalah hartaku yang paling berharga, dan aku hanya punya Mereka saja di dunia ini." Arumi merasa bersalah pada pria itu, karena terus mencecar dengan berbagai pertanyaan yang menyudutkan.
"Tidak perlu minta maaf. Dengar kan aku, kau tidak sendirian, aku selalu ada untuk mu dan anak-anak. Aku mencintai kalian bertiga, maaf untuk kelalaian ku hari ini, itu tidak akan terjadi lagi ke depan nya. Sekarang istrahat lah, aku sudah memesan makanan. Kau tidak perlu memasak hari ini, aku pamit, aku akan ke rumah sakit dulu. Setelah pekerjaan ku selesai aku akan menelpon mu." Mike memeluk arumi dengan perasaan bersalah, juga kerinduan yang dalam. Tiga hari tidak melihat wanita itu membuat nya sangat rindu.
"Baiklah, terimakasih Mike. Jangan ambil hati perkataan ku tadi, oke." Arumi menatap Mike dengan wajah bersalah.
"Tidak akan, aku sudah sering kau marahi bukan? Jadi yang ini juga tidak masalah, aku senang kau marahi. Aku jadi merasa seperti menjadi suami-suami takut istri." Ujar Mike terkekeh begitu juga Arumi.
"Pergi lah, atau pasienmu akan memarahi mu seperti ku." Kekeh wanita itu lagi.
"Baiklah, aku pergi dulu. Katakan pada anak-anak, besok Daddy mereka anak menjemput ke sekolah sedikit terlambat." Pesan pria itu pada Arumi.
"Ya, akan ku katakan." setelah kepergian Mike, Arumi terus kepikiran pria yang sudah menemukan putrinya. Apakah dia pria yang sama dengan pria 4 tahun yang lalu, yang telah membuang nya layak seonggok sampah.
Semoga saja bukan, nama itu ada banyak di dunia ini, bukan hanya pria itu saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Berhentilah Letty, jika kau trus seperti ini, aku akan membiusmu dan memper*kosa ku setelah nya." Jordan sudah lelah sejak kemarin sore saat wanita itu terbangun dari tidur nya, terus mengamuk juga memarahi nya tak henti hentinya. Jika tau begitu, dia tidak akan datang untuk merawat wanita itu kemarin siang. Biar saja dia trus sakit dan mati sekalian.
Sesuai permintaan Keenan, pria itu menyembunyikan kunci apartemen Letty agar wanita itu tidak keluar berbuat macam-macam. Lebih parahnya lagi, Jika sampai nekat menyusul Keenan.
"Bilang saja jika kau memang ingin meniduri ku, jangan menggunakan alasan apapun. Sejak dulu kau memang selalu mengejar ku, bukan? Dasar tidak tau malu, sudah di tolak berkali-kali masih memaksa juga." Ucapan Letty hampir memancing emosi Jordan, namun pria itu masih menahan nya. Anggap saja itu adalah ucapan orang yang sedang patah hati.
"Lalu bagaimana dengan mu sendiri?" Balas pria itu santai sambil trus menikmati makanan nya sendiri. Terserah jika wanita itu tidak ingin makan, yang penting dia sudah berbaik hati membelikan nya.
Wajah Letty seketika memerah karena malu, bukankah dirinya juga sama. Letty mendengus lalu duduk kembali dihadapan Jordan, melihat pria itu makan tanpa mempedulikan nya.
"Setelah ini kau boleh pergi, aku tidak akan kemana-mana." Letty hanya berusaha agar tidak canggung jika Jordan masih ada di sana, dia juga malu pada pria itu.
"Aku akan tetap di sini sampai besok pagi, aku tidak ada jadwal operasi, jadi punya waktu luang untuk menjagamu malam ini. Makanlah jika ingin, kalau tidak, aku akan menghabisi nya. Menjagamu butuh tenaga yang banyak, mendengar mu mengoceh saja sudah menguras banyak energi ku." Ujar pria itu acuh.
Letty hanya mendengus kasar mendengar sindiran telak pria itu. Kemudian dia mulai memakan makanan nya, dia juga sangat lapar. Semalaman dia menangisi kepergian Keenan yang bahkan tak pamit sama sekali padanya. Hatinya kecewa juga sakit di saat bersamaan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Bisakah kau memakai pakaian yang biasa di gunakan oleh manusia normal, berhenti memamerkan tubuhmu padaku, aku ini pria normal. Jika aku sudah tidak bisa mengendalikan diriku, maka jangan salah kan aku." Jordan menarik selimut nya hingga kepalanya tertutup.
Jordan memilih tidur di sofa, agar leluasa mengawasi wanita itu. Bisa saja saat dia tidak di kamar, Letty kabur dari nya diam-diam.
"Bilang saja kau tergoda pada tubuhku, apa kau kira aku tidak tau. Jika selama ini kau diam-diam sering memperhatikan lekuk tubuhku, benar bukan? Kau pasti menjadikan ku sebagai objek fantasi liar mu di kamar mandi." Letty sengaja memprovokasi pria itu, menyulut emosi nya dan berakhir dengan Jordan pergi dari apartemen nya. Itulah harapan nya.
"Kau Benar-benar mengujiku kesabaran ku, Letty." Jordan kembali mendudukan dirinya lalu menatap tajam pada wanita yang sedang duduk di sofa seberang nya.
"Kenapa? Apa aku salah? Bukannya kau memang sering memperhatikan ku selama ini, kenapa kau marah jika tidak merasa." Letty benar benar tau bagaimana membuat seseorang marah besar.
"Ya kau benar, aku memang menjadi kan mu objek fantasi ku. Tapi itu lebih baik, dari pada meniduri banyak wanita hanya untuk sebuah kesenangan sesaat. Aku tidak seperti mu, yang merelakan tubuhnya dijajah oleh banyak pria hanya demi sebuah kesenangan dan kepuasan semata." Jordan berucap dengan rahang yang mengeras, pria itu mengepal kedua tangannya. Dia tidak ingin sampai memukul seorang wanita walau dirinya sudah dipermalukan telak oleh wanita itu.
Letty mengaga mendengar kalimat frontal dan hinaan dari pria di hadapannya itu. Harga diri nya seakan terinjak-injak saat itu juga, wajahnya memerah menahan malu yang amat sangat. Sejauh itukah Jordan mengetahui sepak terjangnya selama ini. Apa pria itu menyelidiki nya, apa Keenan jiga mengetahui nya.
Tidak, Keenan pasti tidak tau apa-apa. Terbukti pria itu hampir saja menggagahi nya di lorong kampus, dan berhenti saat tau jika dirinya sudah tidak virgin lagi. Letty beranjak dari tempat duduknya dan berjalan gontai menuju kamar. Ucapan Jordan membuat nya sangat malu. Sejauh itu pria itu mengetahui banyak hal tentang nya. Dia ingin mengubur dirinya sendiri di dalam tanah saking tak punya muka di hadapan Jordan.
Sementara Jordan tersadar, jika perkataan nya sudah sangat melukai hati wanita yang sangat dia cintai itu. Jordan bergegas menyusul Letty ke kamar untuk meminta maaf.
klek
Letty tak bergeming dari tempat tidurnya, dia tau jika Jordan pasti akan meminta maaf padanya. Dia hanya tidak mau melihat wajah pria itu sekarang.
Setelah duduk di sisi ranjang yang di tiduri oleh Letty, Jordan menghela nafas panjang.
"Maafkan aku, aku sungguh tidak bermaksud berkata seperti itu. Aku hanya reflek karena emosi. Kau memancing ku untuk marah, aku tau kau ingin aku pergi dari sini." Jordan menjeda ucapannya.
"Aku akan pergi sekarang, aku janji tidak akan menggangu mu lagi. Sampai kau sendiri yang meminta bantuan padaku. Jaga diri mu baik-baik, aku pulang sekarang. Ada makanan di dapur, kau hanya perlu memanas kan nya saja." Setelah berkata begitu, Jordan beranjak dari kamar Letty. Dia mengambil barang bawaannya, lalu bersiap untuk pergi.
klek
"Kau juga ingin meninggalkan ku seperti Keenan? Kenapa kalian jahat sekali padaku, mempermainkan perasaan ku, lalu pergi tanpa peduli lagi." Suara serak Letty menghentikan langkah kaki Jordan.
Pria itu berbalik, lalu menatap nanar wanita yang tak terlihat baik di depannya itu. Matanya sembab, dan kusut. Ya, Letty memang belum ada mandi, dia sengaja melakukan nya agat Jordan ilfil padanya.
Jordan berjalan mendekat lalu berhenti tepat dihadapan Letty dengan jarak yang cukup dekat. Mereka saling menatap dengan perasaan yang, entah lah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Nurlela Nurlela
memperkosamu
2022-11-10
0
Fira Ummu Arfi
lanjutttttt
2022-08-27
1
Be___Mei
ya Allah,kau baik sekali mike 😔 sampai bab ini aku dukung kamu, semoga memang hanya kamu yang jadi ayah dua bocah itu
2022-07-13
1