Layak diperjuangkan

"Mike, kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau selalu saja suka memaksa dan seenaknya? Apa aku serendah itu Dimata mu?" Isak Maura membuat Mike tersadar dari lamunan penuh kenikmatan nya.

"Tidak sayang, bukan seperti itu. Aku pikir kau benar-benar sudah menikah, aku cemburu, hatiku sakit saat kau memuji suami imajinasi mu itu." Jujur Mike merasa bersalah.

"Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku padamu, sayang. Jangan khawatir, aku masih mencintaimu seperti dulu. Tidak berubah sedikit pun," ucap mike penuh keyakinan, 'bahkan Arumi pun tak bisa menggantikan mu di hatiku' lanjut nya dalam hati.

"Tinggallah di apartemen ku, jangan tinggal bersama ayah tiri mu lagi. Apa dia masih suka mengganggu mu?" tanya Mike menyelidik.

"Tidak, dia sudah pergi entah kemana, untuk itulah aku bisa kembali beberapa bulan yang lalu." Jelas Maura.

"Bagus, tapi tetap saja aku tidak suka kau tinggal disana. Tinggal lah di apartemen, jika tidak ditempat ku, tinggal diunit lain. Asal dekat dengan ku," mohon Mike lagi.

"Baiklah, tapi aku tidak ingin menyusahkan mu Mike. Aku sudah mendapatkan pekerjaan di restoran Kumala, aku bekerja hingga jam 10 malam. Gajinya lumayan, aku bisa menabung, tapi jika aku tinggal di apartemen, aku khawatir tidak bisa menabung lagi." Jelas Maura mengungkapkan keresahan, jika menuruti permintaan Mike. Tinggal di apartemen butuh biaya tambahan lain, dia merasa tidak sanggup.

"Apa aku meminta mu untuk membayar nya? Tidak sayang, hidup mu adalah tanggung jawab ku. Bukankah kita akan menikah nantinya, hemm?" Mike menatap Maura dengan tatapan memohon.

"Menurut lah padaku sayang, jika tidak salah perhitungan ku, sesuai tanggal menstruasi mu. Aku khawatir kau akan hamil, aku ingin dekat dengan mu. Mengetahui kondisi mu, aku tidak ingin kau kelelahan. Berhentilah bekerja, cukup turuti aku saja, bisa?" lagi-lagi pria itu memonopoli Maura, Maura hanya bisa mengangguk pasrah meski terlihat ragu-ragu.

"Pintar, sekarang. Aku ingin mengambil jatahku lagi, sayang," ujar Mike dengan suara berat.

Tak lama terjadi kemudian, pertempuran ranjang kembali terjadi. Kedua insan yang sedang di mabuk gelora asmara tersebut, hanyut dalam kenikmatan penuh dosa tanpa mempedulikan apapun. Terutama Mike, Pria itu seolah masa bodoh dengan hubungan nya yang baru terjalin dengan Arumi.

Dia berpikir Arumi sudah berada di bawah kendali nya, mengingat kedua anak wanita itu kini telah dalam pengaruh dan kekuasaan nya. Hanya perlu menekan wanita itu menggunakan anak-anak nya, maka semua nya beres.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Arumi menatap bingung pada ponsel Mike, dapat dia dengar dengan jelas suara isak seorang wanita, yang seperti sengaja ditahan.

Namun dia terlalu malas untuk memikirkan nya, pertengkaran nya dengan Mike sudah menguras energi dan emosi nya. Belum lagi pertemuan nya dengan Keenan yang tak berakhir baik, dia masih dalam perasaan was-was. Bagaimana jika pria itu benar-benar memilih melepaskan nya, dan anak-anak.

Ditengah pikiran nya yang berkecamuk kembali terdengar suara ketukan pintu, Arumi tersenyum lebar. Dia pikir, itu pasti Keenan. Dengan tergesa-gesa dia berjalan menuju pintu, dan membukanya dengan wajah sumringah.

"Ken akhirnya kau kem...bali.." Arumi yang begitu bersemangat, sampai tidak menyadari jika yang berdiri dihadapan nya bukanlah Keenan.

Dengan perasaan malu wanita itu menelan suara nya di akhir kalimat, pasti kedua orang tua Keenan mendengar dengan jelas apa yang dia katakan tadi. Sungguh dia merasa sangat malu sekali.

"Maaf, aku pikir.. Itu, temanku. Ya temanku, Kenaya." Ujarnya gugup.

Sementara Reegan dan Sarah hanya tersenyum, melihat wanita dihadapan mereka terlihat salah tingkah.

"Oh, maaf. Kami tidak tau jika kau sedang menunggu temanmu, pasti dia sangat spesial sekali. Kau begitu bersemangat menyambut nya tadi," kekeh Sarah mencairkan suasana.

"Eh, tidak juga. Hanya teman biasa, maksud ku..."

"Tidak apa-apa, apa kami boleh masuk?" potong Sarah cepat.

"Ah, ya. Tentu saja, maafkan aku, silahkan masuk. Maaf rumah nya tidak nyaman, anda pasti gerah ya. Mau aku ambilkan kipas angin, nyonya?" ujar Arumi masih di dera kegugupan.

"Tidak perlu, rumah mu nyaman. Dimanapun asal berada di dekat orang-orang yang kita cintai, pasti rasanya akan selalu nyaman dan aman. Bukan begitu, Rumi?" ucap Sarah ambigu sambil melontarkan pertanyaan penuh makna.

Arumi hanya mengangguk pelan, meski diapun meragu kan kenyamanan dan keamanan nya, saat tinggal bersama Mike nantinya.

"Kau pasti mengerti dengan maksud kedatangan kami kemari, jadi tidak perlu ku jelas kan panjang lebar." Sarah menghela napas kemudian menghembus nya perlahan. " Kami tau sedikit kisahmu dan Keenan, maaf, kami baru saja mengetahui nya hari ini. Andai kami tau sedari awal, kau dan anak-anak mu pasti akan kami terima dengan senang hati. Walau," Sarah kembali menjeda ucapannya

"Walau Keenan telah menolakmu, namun kami tidak pernah mendukung apapun tindakan nya yang sangat tidak terpuji itu. Andai saja kau datang pada kami saat itu, aku dan suami ku dengan suka cita menyambut mu dikeluarga kami. Bahkan bila perlu, kami rela menukar Keenan demi dirimu Dan anak-anak." Ujar Sarah panjang lebar dengan suara bergetar menahan tangis.

Terlalu sakit jika mengingat dosa sang anak pada wanita sebaik Arumi.

"Maafkan putraku, aku tau dosanya pada mu sangatlah besar. Namun sebagai orang tuanya, kami akan merasa sangat berdosa, apabila menelantarkan darah daging kami sendiri. Cucu-cucu kami," sambung Reegan melanjutkan kalimat sang istri.

"Jika kau tidak bisa menerima Keenan kembali, dan belum bisa memaafkan nya. Tidak masalah, tapi bolehkah orang tua ini memohon belas kasihanmu. Ijinkan kamk bertemu dan dekat dengan anak-anak mu, sebagai nenek dan kakek mereka." Pinta Reegan mengiba.

Arumi terperangah tak percaya, kedua orang yang sangat dia hormati itu berlutut di hadapannya dengan sangat menyedihkan.

"Tidak, jangan seperti ini nyonya, tuan. Bangunlah, tidak masalah bagiku jika kalian ingin bertemu dan bermain bersama Elsye dan Eiden. Bangulah nyonya, anda tidak pantas berlutut seperti ini padaku." Arumi membantu Sarah berdiri dan membawa nya kembali duduk di sofa, begitu juga dengan Reegan.

Arumi baru saja datang dari dapur, membawa kan tamunya minuman juga makanan kecil.

"Silahkan tuan, nyonya. Hanya ini yang ada, aku tidak membuat banyak kue dan roti hari ini." Jelas Arumi mempersilahkan tamunya menyantap minuman dan makanan yang dia suguhkan.

"Kau membuat nya sendiri, nak?" tanya Sarah lembut, dia terlihat sangat menyukai kue buatan Arumi.

"Benar nyonya, kebetulan aku menjual nya dan menitipkan di warung-warung." Balas Arumi apa adanya.

"Kau suka membuat kue rupanya, ini enak sekali. Apa aku boleh membawa sisanya pulang?" tanya Sarah lagi. Bukan basa-basi, dia benar benar menyukai nya.

"Boleh nyonya, tidak masalah." Jawab Arumi senang.

"Tapi aku sedikit bermasalah denganmu, Rumi." Balas Sarah membuat Arumi menegang, apa dia sudah menyinggung perasaan wanita baik hati ini.

Arumi terlihat gelisah, dari caranya meremas kedua tangan nya sendiri. Sarah tersenyum melihat kepolosan wanita muda itu.

"Aku bermasalah dengan panggilan mu pada ku, tidak bisa kah kau memanggilku dengan sebutan bunda saja. Aku rasa aku butuh satu anak perempuan lagi, sayangnya aku sudah terlalu tua untuk bisa memiliki anak kembali." Terang Sarah terkekeh pelan, membuat Arumi merasa lega sekaligus tercengang dengan permintaan Sarah.

Pantas kah dia memanggil wanita itu dengan sebutan itu, dia hanya merasa ragu dan tidak pantas.

"Istri ku benar, Rumi. Kami adalah orang tuamu sekarang, jangan merasa sungkan. Kecuali, kau tidak mau menerima kedua paruh ini sebagai orang tuamu. Maka kami bisa apa," ucap Reegan melanjutkan dengan wajah sendu.

Arumi jadi serba salah, di sisi lain dia merasa tak pantas namun disudut hatinya, dia merasa tak tega pada dua orang baik hati ini.

"Tidak begitu tuan maksud ku... Aku hanya merasa tidak pantas jika memanggil tuan dan nyonya dengan sebutan seperti itu. Aku bukan siapa siapa, hanya wanita biasa. Aku tidak ingin keluarga anda dipermalukan karena diriku." Jelas Arumi meluruskan maksud nya.

"Tidak ada kata tidak pantas untuk mu, Umi" suara intrupsi yang berasal dari arah pintu membuat mereka semua menoleh.

"Kau itu sangat pantas, dan juga layak untuk diperjuangkan. Maaf, jika aku pernah meninggalkan mu dengan cara paling laknat, dan bersikap seperti seorang bajingan. Aku sungguh sangat menyesali nya," ucapan tulus Keenan membuat Arumi menitikkan air mata haru.

Keenan mendekati nya lalu memeluk Arumi dengan penuh sayang dan kerinduan. Tubuh nya bergetar hebat menahan tangis, Arumi hanya bisa menerima pelukan hangat Keenan. Diapun merindukan pria laknat itu, tangis keduanya membuat Sarah dan Reegan turut menitikkan air mata. Keduanya sangat berharap, Arumi dan Keenan dapat bersatu kembali tanpa harus melukai hati siapapun.

Namun mengetahui fakta jika arumi akan segera menikah, membuat harapan indah itu pupus seketika.

Terpopuler

Comments

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

paruh baya😊

2022-11-10

0

Senajudifa

Senajudifa

pasti ngga jd nikah

2022-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 Pagi yang sibuk
2 Jawaban ketidakpahaman Mike
3 Kesalahan yang menyadarkan
4 Keras kepala
5 Tak ingin mengulang kesalahan yang sama
6 Kau benar-benar mengujiku
7 Beri aku kesempatan
8 Menyelidiki
9 Aku sudah memaafkan mu!
10 Memahami arti sebuah perjuangan
11 bukan Up
12 Anak-anak ku
13 Ingin sedikit egois
14 Pendarahan?
15 Penolakan tegas
16 Terkuak secara perlahan
17 Inikah sifat aslinya
18 Kehilangan
19 Alasan kau meninggalkanku
20 Layak diperjuangkan
21 Situasi tak kondusif
22 Situasi tak kondusif part II
23 Wanita tak tau malu
24 Tertangkap basah
25 Gelap mata
26 Menyerahkan diri
27 Di luar kendali
28 Nikah yuk
29 Bukti
30 Bisakah untuk tidak memenjarakan, Mike
31 Numpang aja sombong
32 Cemburu bilang aja
33 Boleh?
34 Aku suka ini
35 Itulah akibat rakus dan pelit
36 Mulut beracun
37 Galaknya bikin jantungan
38 Gagal unboxing
39 Tidak peka
40 Maaf
41 Sekali celup saja
42 Dia bukan bayimu
43 Calon gebetan
44 Mau kawin
45 Memungut sepah
46 Pesan nakal
47 Kontraksi
48 ?
49 Pelajaran berharga
50 Mata kepo
51 Pikirkan lah
52 Wawancara yang tak biasa
53 penyesalan
54 Cemburu gelap
55 Frank mematikan
56 Maksud terselubung
57 Kejutan
58 Penumpang gelap
59 Salahkah hatinya
60 Miris
61 Pandangan pertama
62 Tamu spesial
63 Penasaran
64 Melunak
65 Semakin Intens
66 Lamaran dapat bonus
67 Anak sulung
68 Awal baru
69 Kebimbangan hati Alisya
70 Nasihat pedas level akhir
71 Menyadari Kesalahan
72 Gadis cerewet
73 Protect tingkat tinggi
74 Pedofil Tak Tahu Diri
75 Bertemu Mantan
76 Pedekate Ala Om Daru
77 Menunggumu Dengan Caraku
78 Rini yang Menyebalkan
79 Rini yang tidak peka
80 Kau Lagi
81 Calon mertua
82 Melunak walau terpaksa
83 Gemoy
84 Ruang Panas
85 Calon Suami
86 Mantan Laknat
87 Cemburu
88 Benih Kecambah
89 Sarang Macan
90 Setitik penyesalan
91 Musibah
92 Tembakan, peringatan!
93 Harmonis
94 Opa dan oma
95 Sedikit Pelajaran
96 Tidak memyesal
97 kegiatan Wajib
98 Gejolak Eiden
99 Akhir Bahagia
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Pagi yang sibuk
2
Jawaban ketidakpahaman Mike
3
Kesalahan yang menyadarkan
4
Keras kepala
5
Tak ingin mengulang kesalahan yang sama
6
Kau benar-benar mengujiku
7
Beri aku kesempatan
8
Menyelidiki
9
Aku sudah memaafkan mu!
10
Memahami arti sebuah perjuangan
11
bukan Up
12
Anak-anak ku
13
Ingin sedikit egois
14
Pendarahan?
15
Penolakan tegas
16
Terkuak secara perlahan
17
Inikah sifat aslinya
18
Kehilangan
19
Alasan kau meninggalkanku
20
Layak diperjuangkan
21
Situasi tak kondusif
22
Situasi tak kondusif part II
23
Wanita tak tau malu
24
Tertangkap basah
25
Gelap mata
26
Menyerahkan diri
27
Di luar kendali
28
Nikah yuk
29
Bukti
30
Bisakah untuk tidak memenjarakan, Mike
31
Numpang aja sombong
32
Cemburu bilang aja
33
Boleh?
34
Aku suka ini
35
Itulah akibat rakus dan pelit
36
Mulut beracun
37
Galaknya bikin jantungan
38
Gagal unboxing
39
Tidak peka
40
Maaf
41
Sekali celup saja
42
Dia bukan bayimu
43
Calon gebetan
44
Mau kawin
45
Memungut sepah
46
Pesan nakal
47
Kontraksi
48
?
49
Pelajaran berharga
50
Mata kepo
51
Pikirkan lah
52
Wawancara yang tak biasa
53
penyesalan
54
Cemburu gelap
55
Frank mematikan
56
Maksud terselubung
57
Kejutan
58
Penumpang gelap
59
Salahkah hatinya
60
Miris
61
Pandangan pertama
62
Tamu spesial
63
Penasaran
64
Melunak
65
Semakin Intens
66
Lamaran dapat bonus
67
Anak sulung
68
Awal baru
69
Kebimbangan hati Alisya
70
Nasihat pedas level akhir
71
Menyadari Kesalahan
72
Gadis cerewet
73
Protect tingkat tinggi
74
Pedofil Tak Tahu Diri
75
Bertemu Mantan
76
Pedekate Ala Om Daru
77
Menunggumu Dengan Caraku
78
Rini yang Menyebalkan
79
Rini yang tidak peka
80
Kau Lagi
81
Calon mertua
82
Melunak walau terpaksa
83
Gemoy
84
Ruang Panas
85
Calon Suami
86
Mantan Laknat
87
Cemburu
88
Benih Kecambah
89
Sarang Macan
90
Setitik penyesalan
91
Musibah
92
Tembakan, peringatan!
93
Harmonis
94
Opa dan oma
95
Sedikit Pelajaran
96
Tidak memyesal
97
kegiatan Wajib
98
Gejolak Eiden
99
Akhir Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!