Noah terbangun di bangku taman, saat hari sudah terang. Dia mengingat bagaimana dia bisa tertidur disini. Namun, dia tidak terlalu perduli.
Hanya saja, Noah merasa baru melewati sebuah mimpi yang aneh.
"Sistem? ... " Gumamnya. "Ah! Sepertinya, Aku terlalu banyak berfikir." Serunya, sendiri.
Berjalan menelusuri trotoar kota Silverstone, Noah merasa perutnya sangat lapar. Dia baru ingat bahwa sejak malam, perutnya hanya berisi sekaleng bir.
Noah memutuskan untuk masuk ke sebuah restoran sederhana. Sesaat setelah memilih tempat duduk dan memencet sebuah bel di atas meja, seorang pelayan pun datang menghampirinya.
Tidak butuh waktu begitu lama setelah pelayan itu pergi, pesanannya pun datang.
Sambil menghabiskan makanan, Noah terus memikirkan apa yang akan dia lakukan setelah ini.
Baru saja dia tadi malam putus dengan cara paling menyakitkan, ditambah lagi dengan keadaan dimana dia harus pindah.
Sudah beberapa bulan yang lalu, Noah sudah tidak betah tinggal dengan Robert, temannya.
Itu karena, Silvia pacar Robert sering menginap. Hal itu, membuat Noah tidak nyaman.
Sebenarnya Noah bisa saja kembali ke asrama mahasiswa di kampusnya. Namun ada beberapa aturan ketat yang harus dia ikuti, yang membuatnya tidak leluasa untuk mencari pekerjaan paruh waktu.
Terlebih, saat ini dia benar-benar memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar uang semesternya.
Noah tidak begitu pintar hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Namun, juga tidak begitu bodoh.
Universitas tempatnya belajar saat ini, adalah salah satu universitas terbaik di negaranya.
Hanya orang yang memiliki nilai tinggi saja yang bisa kuliah di sana. Atau, anak-anak yang beruntung. Beruntung karena terlahir di keluarga Kaya-raya.
Ya, universitas Goldwest diisi oleh banyak anak-anak orang kaya dan para pejabat publik.
Lucy, yang sudah sejak tadi malam resmi menjadi mantan pacarnya itu, bisa kuliah di sana karena memiliki otak yang cukup cerdas.
Sedangkan Greg, dia adalah contoh anak yang beruntung itu. Bisa belajar sambil menjaring gadis-gadis sesuka hatinya.
Kali ini, pemuda itu menargetkan Lucy. Dan bisa dipastikan, semua orang di kampusnya, sudah mengetahui itu saat ini.
"Ah, sial. Aku jadi memikirkannya lagi!"
Mengingat apa yang dilakukan Lucy dan Greg tadi malam, membuat nafsu makan Noah menguap begitu saja.
Dia langsung mendorong makanan yang ada di mulutnya dengan minuman dan menyudahi sarapannya.
Akan tetapi, saat dia mencoba merogoh saku untuk mengambil dompetnya, seketika wajahnya berubah.
Dia tidak bisa menemukan apapun di sana. Bahkan setelah dia memeriksa semua saku yang ada di pakaiannya.
"Sial! Sial! Sial!"
Noah benar-benar kesal. Rasanya, kesialan memang tidak pernah menjauh darinya. Saat itu, tiba-tiba dia langsung mengingat orang tua yang malam sebelumnya berbicara padanya.
"Apa dia memasukkan obat bius kedalam bir itu?" Batinnya.
Tentu saja itu masuk akal. Karena, hanya setelah meminum satu kaleng bir pemberian kakek itu, dia langsung pusing dan kehilangan kesadaran.
"Ah, Sial."
Umpatnya, bahkan sekarang dia juga tidak bisa menemukan ponselnya.
Noah mengedarkan pandangan berharap ada seseorang di dalam restoran itu yang dia kenal, agar bisa membantunya.
Namun, karena restoran itu tidak begitu ramai, Noah tidak menemukan siapapun yang dia kenal.
Noah yang sudah begitu putus asanya, menatap meja nanar. Akan tetapi, sebuah tulisan yang tertempel di sebuah benda di atas meja, membuat kening nya berkerut. Seolah dia mengingat sesuatu.
"Bell?!"
Baru saja Noah menggumamkan kata itu, sebuah kejadian mengejutkannya. Tiba-tiba saja di pandangannya muncul panel dengan beberapa pilihan.
Noah segera memejamkan matanya beberapa kali serta menggeleng-gelengkan kepala dengan cepat, berfikir bahwa itu hanyalah ilusi. Namun panel-panel itu tidak hilang juga.
"Apa aku berhalusinasi?" Gumamnya sekali lagi. Namun, setelah beberapa kali kedipan dan beberapa kali gelengan kepala lagi, panel-panel itu tetap tidak hilang.
"Apa ini?"
Noah mulai memperhatikan tulisan-tulisan yang ada di sana. Beberapa bar terbagi di pandangannya.
"Jadi, ini bukan mimpi?!"
Noah pernah melihat panel ini sekali, itu saat dia tertidur di bangku taman, sesaat setelah menghabiskan bir yang di habiskan oleh orang tua gelandngan yang meminta burgernya itu.
Namun, saat itu hanya terasa seperti mimpi baginya. Sekarang, hal ini terlihat nyata. Saat ini, didepannya Noah bisa melihat dengan sangat jelas.
[Konfirmasi Pengaktifan Untuk Pertama Kali]
[Nama Pengguna \= Noah Evans]
[Status \= Manusia Bumi]
[Level Pengalaman(LP) \= 50]
[Level Mentalitas(LM) \= 20]
[Level Vitalitas(LV) \= 15]
[Level Sense (LS) \= 10]
[Level Intuisi (LI) \= 2]
[Keahlian Spesial (KS) \= -]
[Poin (P) \= -]
[Poin Spesial (PS) \= -]
[Level Sistem \= 1]
[Minimal Belanja Bulanan (MBB) \= 100.000.000,]
[Mata Uang \= Dollar]
[Saldo \= Tanpa Batas]
[Bank \= Seluruh Dunia]
[Jenis Transaksi \= Semua]
[Jenis Sistem \= Penguasa]
[Nama Sistem Pemandu \= Bell]
[ Aturan Pengguna pada Sistem:
Pada level 1 Pengguna harus menghabiskan MBB $100.000.000,
Setiap $100.000 yang di habiskan, pengguna akan mendapatkan 1 Point Sistem (P).
Setiap Poin yang di dapat, bisa ditukarkan dengan. LP, LM, LV, LI dan KS.
Poin Spesial (PS) adalah poin yang didapat setelah melakukan misi rahasia dari Sistem.
Harga Tukar P dan PS akan disesuaikan dengan Level Sistem Pengguna.
Hukuman kegagalan menghabiskan MBB dan kegagalan misi pada setiap level, adalah pengurangan Level. Saat level menjadi NOL, maka Sistem akan mati dan pengguna juga akan MATI.
Sistem juga akan hilang saat pengguna Mati.
Misi Utama pengguna adalah menjadi Penguasa.]
Noah menelan ludah beberapa kali saat mencoba menganalisa apa yang tertera di sana. Dia melihat pilihan transaksi di sana mencakup semua jenis. Mungkin, sidik jari juga termasuk.
"Apakah ini bisa di gunakan di dunia nyata?" Batinnya.
Karena ini lebih mirip fitur sebuah Game, Noah tidak yakin bahwa Sistem ini berfungsi di dunia nyata.
Akan tetapi, waktu terus berlalu. Beberapa pelayan sudah beberapa kali memperhatikan gelagatnya. Hal itu membuatnya semakin gelisah.
"Apa aku coba saja?"
Noah benar-benar dilema. Mencoba sesuatu yang aneh seperti ini lebih terlihat seperti orang gila. Tapi, semakin lama dia berfikir, akhirnya dia menyerah.
"Jika tidak berhasil, maka aku akan mencari cara lain untuk membayarnya."
Noah berdiri, dan langsung datang kemeja kasir. Saat ini, jika upayanya gagal, dia akan berpura-pura seperti orang bodoh saja.
Mungkin hanya akan disuruh bekerja atau entahlah, Noah tidak perduli.
"Hello, Nona. Aku melupakan ponsel dan dompet ku, Bisakah aku membayar tagihanku dengan sidik jari?"
Meski gugup, Noah memberanikan diri untuk bertanya pada kasir restoran itu.
"Ya, tentu saja. Sebentar!"
"Oh, baik. Terimakasih."
Gadis muda yang berada di sebalik meja kasir itu, segera memasukkan nominal tagihan Noah pada alat pemindai sidik jari.
"Silahkan letakkan jari anda di sana."
Noah semakin gugup saat meletakan jarinya pada alat itu. Namun, begitu jarinya sudah dalam posisi yang benar, tiba-tiba dia mendengar sebuah suara.
"Ting ... "
Suara itu bukan berasal dari alat pemindai. Tapi, saat itu juga, sesuatu juga berubah di pandangannya. Saat dia memeriksa, nominal MBB di sana sudah berubah.
[MBB \= $99.999.992,]
"Terimakasih Tuan, pembayaran anda sudah berhasil."
Noah tersentak saat kasir muda itu mengkonfirmasi bahwa pembayarannya sudah berhasil.
Itu berarti, Sistem ini benar-benar bisa bekerja di dunia nyata. Otak Noah yang tidak terlalu bodoh itu, segera memproses kejadian tersebut.
Mengingat Saldo di Sistemnya tertulis tidak terbatas, Secara tidak langsung, saat ini Noah telah menjadi orang terkaya, di Dunia.
Sebuah senyum mulai terkembang di wajahnya. Dan tak lama, sebuah tawa dan berikutnya, Noah mulai terbahak-bahak.
"Hahahahhahaha!"
"Yes! ... Yes! ... Yes!"
Noah tak memperdulikan tatapan kasir muda itu dan seluruh orang yang ada di dalam restoran tersebut.
Pemuda yang baru saja putus dan di hina mantan pacarnya itu, keluar dari restoran masih dengan tawanya.
Saat ini, jika ada yang melihatnya, Noah benar-benar terlihat seperti orang gila.
Tapi, apa peduli nya. Meski gila sekalipun, itu tidak akan mengubah fakta bahwa, sekarang dia adalah orang terkaya di Dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Hapid228 Hapid
ini nih novel yg di cari"baru nemu
2024-07-02
0
Hapid228 Hapid
ini nih novel yg di cari"baru nemi
2024-07-02
0
Andry Lenny
gile Thor nominal nya ga kira² y..... sebln 1M buat dihabisin... /Curse//Curse//Curse//Curse/ bs beli pulau d tuh...
2024-02-21
1