Laura terkejut, Ethel juga sama terkejutnya. Namun, keduanya memiliki jalan pemikiran berbeda.
"Tuan, kau masih berani bercanda?"
Saat Noah ingin menjawab, tiba-tiba seseorang muncul dan menyela.
"Ada apa ini?!"
Seorang wanita berumur awal tiga puluhan, datang menghampiri mereka. Dari cara berpakaiannya. Tampaknya wanita itu bukan Sales biasa.
"Nona Bates, aku sedang mencoba menjelaskan pada Laura tipe orang yang hanya pura-pura membeli untuk menarik perhatian sales wanita di showroom ini. Dan Tuan ini lah contoh nyatanya." Jelas Ethel.
"Nona Bates. Tuan Muda ini, ingin membeli mobil namun Ethel terus menghinanya." Jawab Laura membela Noah.
Parish Bates ada manager pemasaran lamborghini di Silverstone. Saat melihat Noah, dia merasa apa yang dikatakan Ethel mungkin ada benarnya. Tapi, Parish ada seorang profesional. Jadi, dia mencoba untuk tetap bersikap ramah.
Showroom itu, sedikit tenang. Keributan kecil itu, segera menarik perhatian orang-orang di sana. Seorang manager tidak mungkin menunjukkan hal yang tidak sopan, meski saat ini dia juga berniat mengusir Noah.
"Tuan, benarkah anda ingin membeli mobil ini?"
Noah menggeleng. Hal itu sempat membuat Laura sedikit putus asa sebelum akhirnya, pemuda itu kembali bersuara.
"Aku ingin tau harganya, dan akan membayarnya saat ini juga."
Mata Parish mengerjap beberapa kali, mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan Noah padanya itu.
"Tuan, apa maksudmu?"
"Nona Bates. Aku akan membeli jika aku tertarik, tapi sepertinya Nona ini meremehkannku." Dengan sedikit mengangkat dagunya, Noah menunjuk Ethel. Lalu dia melanjutkan. "Sekarang, aku ingin bertanya pada kalian bertiga. Di antara semua mobil yang ada di sini. Tunjukkan padaku, mobil mana yang paling mahal?."
"Tuan Muda, maaf karena menyinggungmu." Laura mencoba meredakan Noah yang kini terlihat sangat marah.
Noah menatap Laura tersenyum. "Nona Laura, jika kau mau menunjukkan padaku mobil paling mahal di sini, maka aku langsung membelinya dan aku akan membayar mobil ini, untukmu."
Mata Laura melebar. Dia hanya berusaha menenangkan, namun Noah terlihat semakin marah. "Tuan Muda. Sekali lagi maafkan kami."
"Laura, bawa Tuan Muda ini kelantai atas. Tunjukkan padanya, mobil seri tertinggi yang kita miliki saat ini." Perintah Parish.
Parish merasa tertantang. Dia berniat akan mengusir pemuda ini, dengan menunjukkan mobil di lantai atas. Menurutnya, saat pemuda ini melihat dan mengetahui harga mobil itu, maka semua akan selesai saat itu juga.
Karena dia yakin, di Silverstone, hanya segelintir orang yang mampu membeli mobil edisi terbatas yang kini menjadi koleksi showroom mereka itu. Jelas di antara segelintir orang-orang itu, Noah bukanlah salah satunya.
"Baik Nona Parish." Jawab Laura cepat. "Tuan Muda, Silahkan." Ajak Laura pada Noah, sopan.
Noah mengikuti Laura ke lantai atas. Sementara, Parish dan Ethel mengikutinya dari belakang.
Saat sampai di lantai atas, hanya ada satu mobil di sana. Laura langsung menjelaskan tipe mobil itu serta kelebihannya, masih dengan senyum ramah.
Menurut Laura, itu adalah Lamborgini Veneno Roadster. Edisi terbatas yang hanya dibuat sebanyak sembilan unit di seluruh dunia.
Mobil ini hanya akan dipajang selama satu bukan di Silverstone, guna menarik perhatian pecinta mobil sport di kota itu.
Melihat Noah hanya diam dan seperti tidak memberi reaksi apapun, Ethel tidak tahan untuk tidak bersuara.
"Bagaimana tuan, sudah cukup puas melihat-lihatnya? Sekarang, apakah kau masih ingin bermain-main?"
"Ethel, ada apa denganmu? Kenapa kau terus mengganggu Tuan ini?" Sekarang, laura sudah tampak menunjukkan kekesalannya pada Ethel.
Noah, tau rasanya bekerja. Bahkan lebih dari separuh umurnya, dia habiskan untuk itu. Saat melihat Laura yang begitu sabar dan ramah, hatinya tersentuh.
"Nona Bates. Aku sudah mendengar penjelasan dari Nona Laura. Aku memutuskan untuk membelinya."
"Hahahha. Tuan, kau bahkan belum mendengar harganya. Bagaimana kau akan membayarnya?"
Kali ini, Noah benar-benar marah. "Kau, apakah begini caramu bekerja?" Tunjuk Noah pada Ethel.
Mata Ethel melebar. Dia tidak menyangka Noah akan bersikap seperti itu. Namun, gadis itu memberanikan diri. Lagipula, jika pemuda ini mengasarinya, di showroom ini banyak cctv.
"Tidak, ini caraku memberi pelajaran pada pecundang tidak tau diri. Yang berpura-pura ingin membeli mobil, hanya untuk menarik perhatian sales wanita lugu dan tidur dengannya."
Noah mengangguk. "Baiklah kalau begitu! ... Laura, aku akan membayar mobil ini dan yang tadi kau tunjukkan padaku, sekarang."
Mendengar kata-kata Noah, Laura melirik pada Parish sebentar, dan mengangguk pada Noah. "Baiklah tuan, aku akan menyiapkan berkasnya terlebih dahulu."
Noah menggeleng. "Tidak perlu. Kau bisa menyiapkan itu nanti. Sekarang, aku ingin membayarnya."
"Baiklah, anda akan melakukan pembayaran dengan cara seperti apa?"
"Cara yang paling cepat!" Jawab Noah.
Laura melirik pada Parish. "Nona Bates, Tuan ini akan melakukan pembayaran untuk dua unit mobil."
Suasana jadi sedikit hening saat itu. Parish menganggap lelucon Noah yang sudah sangat berlebihan itu, sudah harus diakhiri saat ini juga.
"Baiklah. Jika begitu silahkan scan rekening ini."
Parish menunjukkan layar Ponselnya pada Noah. Tanpa menunggu lebih lama, Noah pun memindai bar kode rekening itu dengan ponselnya.
"Sudah. Sebutkan berapa aku harus membayar untuk kedua mobil ini?"
"Enam juta seratus lima puluh ribu dollar."
"Ting!"
Sebuah suara dentingan langsung terdengar di kepala Noah. Dia tau bahwa itu menunjukkan status Bar nya sudah berubah. Namun, dia memilih untuk melihatnya nanti setelah urusan dengan tiga wanita ini, selesai.
"Sudah. Silahkan periksa sendiri."
Parish tiba-tiba membisu. Noah benar-benar mampu membuktikan ucapannya. Sekarang, di layarnya tertera deretan angka dengan nominal yang sesuai dengan apa yang dikatakannya.
Penasaran, Laura memanjangkan sedikit lehernya untuk melihat apakah yang di sebut noah itu benar. Tidak hanya dirinya saja, Ethel juga melakukan hal yang sama.
"Tidak mungkin ... Bagaimana bisa?!" Ucap Ethel dengan Mata nanar.
"Yes! ... Yes!" Laura melompat-lompat kecil, karena begitu senangnya.
Pelanggannya ini, baru saja membayar lima juta enam ratus dolar untuk dua unit mobil.
Noah melihatnya hanya bisa tersenyum. Dia pernah berada di posisi yang sama dengan gadis itu.
Seorang pekerja yang bekerja keras akan sangat bahagia jika apa yang dikerjakannya dihargai karena mendapatkan hasil yang sangat memuaskan.
"Nona Parish. Apakah kau akan terus diam seperti itu setelah seorang pelanggan baru saja membeli mobil?"
Parish langsung tersentak saat mendengar kata-kata Noah.
"Ya ... Eh, tidak. Maksudku. Tuan muda. Aku ... " Parish bahkan tidak bisa menyusun kata-kata dengan karena kebingungan dengan apa yang terjadi.
Ethel benar-benar kehilangan separuh nyawanya saat ini. Bahkan, Ethel tidak lagi bisa merasakan kakinya.
Lima persen. Itulah insentif yang akan di terima oleh Laura setelah transaksi ini selesai.
Mengingat bahwa Noah telah membayarnya, bisa dipastikan gadis itu benar-benar akan mendapatkannya.
"Baiklah, Nona Fanes. Aku rasa, Kau bisa menyiapkan berkasnya sekarang!"
"B-Baik ... Tuan, aku akan segera melakukannya." Jawab Laura girang.
Saat laura hendak berderap pergi, Noah memanggilnya. "Nona Fanes?!"
"Ya tuan?"
"Gunakan identitasmu untuk mobil yang dibawah. Seperti yang aku katakan. Aku membayarnya, untuk dirimu."
Laura tiba-tiba merasa gugup. Tubuhnya seolah melayang. "Tuan, apakah kau bercanda?"
"Apakah sejak tadi, kau juga berfikir bahwa aku bercanda?"
Laura langsung menggeleng. "Tidak. Kau tidak bercanda."
Saking senangnya, tanpa sadar, Laura melompat dan memeluk Noah. "Terimakasih Tuan Muda. Terimakasih."
Noah hanya menepuk punggungnya pelan, beberapa kali, "Ya. Kau pantas mendapatkannya. Sekarang, kau bisa melepaskanku."
"Hah?! ... Oh maaf, " Ucap Laura dengan wajah memerah, saat sadar dan melepas pelukannya dari Noah.
"Tidak apa-apa."
"Baiklah, aku akan menyiapkan berkasnya. Apakah tuan bisa sedikit menunggu? Aku butuh sedikit waktu."
"Baiklah, katakan dimana aku harus menunggu."
"Baik, silahkan ikut aku."
Saat Keduanya hendak pergi, Parish dan Ethel masih berdiri dengan ekspresi yang berbeda, namun sama anehnya. Akan tetapi, Laura segera memanggil Parish.
"Nona Bates, kita tidak bisa menyelesaikan berkas ini, tanpa dirimu."
"Oh iya. Iya." Jawan Parish cepat.
Sebelum berbalik menyusul, Parish mendekatkan wajahnya pada Ethel yang masih dalam keadaan nanar.
"Bahkan, jika pemuda seperti itu menyuruh kita merangkak ketempat tidurnya, maka kita harus melakukannya. Kau mengerti?! ... Sekarang, kemas barang-barangmu dan pergi. Kau aku pecat." Desis, Parish.
Hampir saja dia terbawa oleh sikap amatir karyawannya ini, dan berakhir dengan kehilangan pelanggan yang sangat berharga.
Beruntung Laura memiliki kesabaran ekstra. Dia berjanji akan memperlakukan gadis itu dengan sangat baik di masa depan.
Menjual salah satu mobil koleksi benar-benar sebuah prestasi bagi dirinya dan seluruh Showroom ini. Sebuah promosi dan bonus, sudah menanti.
Ethel terdiam di tempatnya. Dia teringat bahwa dia sudah beberapa kali tidur dengan laki-laki tua gendut, selama seminggu hanya demi mendapatkan insentif dari menjual satu unit mobil.
Bahkan hampir saja itu gagal, karena dia sempat menolak untuk melayani, teman laki-laki tersebut.
Sekarang, mobil yang bertipe sama, di dapat Laura, secara cuma-cuma.
Saat ini, dia benar-benar menyesal. Padahal sejak Noah masuk, dialah yang pertama yang melihatnya.
Namun, karena pakaian Noah tidak meyakinkan, Ethel mengabaikannya bahkan mencurigainya yang tidak-tidak.
Lebih parah lagi, Ethel sampai menghina dan menyebutnya pecundang.
Tidak hanya harus hilang kesempatan mendapatkan apa yang kini Laura dapatkan, Sekarang Ethel juga harus kehilangan pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Andry Lenny
y elah cuma 6jt.... lah sblmnya Uda beli saham 3M loh... receh bgt lah ini.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-02-21
1
AuthorPalsu
Gua kira Ethel cewek ncrit
2024-02-08
0
Ogeg iraeinn
entah kenapa aku baca nama nih cewek dengan aksen British ya. jadi kayak nyebut sesuatu yang begitu kecil tapi bikin nagih. 😂
2024-01-09
0