Noah tidak berlama-lama di asrama teman-temannya itu. Karena tatapan beberapa siswa lainnya di sana, seolah masih menganggap ketidak hadirannya di kampus masih merasa malu.
Bagaimanapun, dia absen di kelas setelah Lucy pacarnya, baru saja membuangnya seperti sampah.
Setelah meyakinkan tiga temannya itu bahwa dia sudah melunasi biaya kuliahnya, baru lah mereka membiarkannya pergi.
Ketiganya berfikir Noah akan melakukan pekerjaan paruh waktu seperti biasanya dan mereka pun memutuskan untuk tidak menahannya lebih lama lagi.
Saat itu, sudah malam hari. Noah berniat menunggu taksi di halte di depan universitas nya. Akan tetapi, saat Noah baru saja sampai di sana, dia melihat ada seorang gadis dengan dua tas besar dan banyak barang lainnya, duduk sendiri di sana.
Karena tempat itu cukup sepi, Noah menjadi ragu untuk menghampiri halte tersebut. Takut, jika gadis itu berfikir bahwa dia di sangka akan menggoda atau lebih buruk lagi, Noah akan dituduh mencoba memperkosanya.
Saat itu, Kata-kata Silvia pacar Robert terngiang di kepalanya. Akhirnya Noah memutuskan terus berjalan. Namun, siapa menyangka gadis itu malah memanggilnya.
"Hei, teman. Bisakah kau membantuku?"
Noah sedikit terkejut, namun karena gadis itu yang lebih dahulu memanggilnya, perlahan Noah mendekat.
"Ya, apa yang bisa aku lakukan untukmu?"
"Begini, aku baru saja tiba dan membawa banyak barang. Bisakah kau membantuku untuk membawanya?"
"Apakah kau mahasiswi baru di sini?"
"Ya. Aku Jade. Siapa namamu?"
Noah menyambut salam Jade dan memperkenalkan dirinya "Aku, Noah."
"Nama yang bagus. Noah, maukah kau membantuku membawakan ini ke asrama wanita?"
"Oke, baiklah."
"Terimakasih."
"Tidak perlu sungkan."
Universitas Noah cukup besar. Tidak heran jika ada orang yang baru saja datang ke sana, akan tersesat.
Jade mengaku baru saja pindah ke universitas ini dan besok baru memulai kuliahnya. Noah mengantarnya hingga ke Asrama wanita.
"Noah, terimakasih. Suatu saat aku akan membalas kebaikanmu."
"Tidak perlu begitu. Ini bukan masalah besar. baiklah Jade, selamat datang di universitas ini, Aku pergi dulu"
Jade hanya melihat kepergian Noah. Ini hal baru baginya. Biasanya, para pria akan terpesona dengan penampilannya dan memikirkan banyak trik hanya untuk berusaha mengajaknya bicara lebih lama.
Tapi Noah, bahkan Pemuda itu tidak berniat tinggal sama sekali dan pergi begitu saja.
"Pemuda yang menarik." Senyum Jade saat melihat Noah menghilang di gelap malam.
***
Malam itu benar-benar terjadi kehebohan di dunia bisnis kota Silverstone. Antonius dan Alex terasa seperti sedang menginvasi sebagian besar kota.
Perusahaan baru tempat di mana kini mereka bekerja, baru saja membeli tidak hanya sebagian, tapi seluruh pusat bisnis dan hiburan terbesar di kota bahkan negara Bagian Goldwest.
Semua orang seperti sedang menentukan pilihan saat ini. Mereka bisa bertahan dan bersaing atau bergabung dan menjadi bagian dari jaringan perusahan baru tersebut.
Jelas saja dengan mengambil alih DevilHill mereka langsung merajai kota dan negara bagian dalam satu malam.
Pusat bisnis dan hiburan itu benar-benar besar dan merupakan area paling mahal di Silverstone.
Devilhill tidak hanya menyediakan hiburan. Tapi, juga merupakan area utama perputaran bisnis di Silverstone.
Sekarang, Alice, Antonius dan Alex benar-benar menjadi momok besar di belakang Perusahaan Investasi baru, yang diketahui bernama World Order, tersebut.
Yang lebih membuat banyak pihak was-was adalah, keduanya merahasiakan siapa Bos besar mereka.
Banyak dugaan Bahwa, sebuah keluarga kaya kunolah yang memberikan ketiganya kekuatan finansial yang sangat besar tersebut.
Karena kemunculan yang tiba-tiba dan betapa ketiganya berusaha merahasiakannya, Sepertinya itu bukan hanya dugaan mungkin saja itu memang faktanya.
Jadi, Mereka sengaja tidak mencari informasi lebih jauh, agar terhindar dari masalah, hingga semuanya jelas.
Malam itu juga, saat hendak tidur, Noah mendengar beberapa dentingan di kepalanya.
"Bell ... "
Begitu Noah menggumamkan kata itu, seketika Muncul panel bar MBB dan Poin di hadapannya.
[MBB \= Komplit]
[Poin \= 20.060]
Noah merasa sedikit heran. Dengan adanya dua puluh ribu poin, itu sama dengan bahwa Antonius dan Alex sudah menghabis kan masing-masing lima ratus juta dollar, sedangkan Alice menghabiskan satu Milyar.
Noah memang menambahkan dana pada rekening Alice dengan angka yang lebih besar. Namun dia tidak menyangka bahwa mereka benar-benar menghabiskan semuanya, untuk mengakuisisi beberapa usaha.
"Mereka benar-benar bisa di andalkan." Gumamnya, senang.
Saat ini, Noah tidak terlalu mementingkan jenis bisnis apa saja yang sudah di ambil alih oleh perusahaannya.
Jujur saja, pemuda itu bahkan belum tau nama perusahaan investasi yang didirikan ketiganya.
"Hmm ... Sebaiknya, sekarang aku mencoba menukarkan poin-poin ini."
Noah melihat panel Bar yang ada di depannya.
[Nama Pengguna \= Noah Evans]
[Pengalaman(P) \= 50]
[Mentalitas(M) \= 20]
[Vitalitas(V) \= 15]
[Sense (S) \= 10]
[Intuisi (I) \= 3]
[Keahlian Spesial (KS) \= -]
[Poin (P) \= 20.060]
[Poin Spesial (PS) \= -]
[Level (L) \= 1]
Noah sudah merasakan perubahan Intuisinya saat ini. Meski tidak terlalu besar tapi dia rasa itu cukup hebat.
Saat ini, untuk berfikir cepat Noah merasa bahwa dia harus menaikkan Level Sense nya.
"Baiklah, mari kita coba."
"Ting!"
Seperti yang dia ketahui sebelumnya, satu level memiliki harga 100 poin. Saat ini, Level Sense nya naik satu tingkat. Namun, saat dia mencoba menaikkan sekali lagi, ternyata harganya sudah berubah. Sekarang untuk mendapatkan satu tingkat lagi, Noah perlu menukarkan dua ratus poin dan itu berlaku untuk Level intuisi juga.
"Ting!"
"Ting!"
Noah menaikkan keduanya. Kini dia mengerti setiap satu tingkat, maka harga Levelnya akan naik seratus poin. Noah menaikkan masing-masing satu kali lagi. Kini dia sudah menghabiskan lima ratus poin untuk itu.
"Sekarang, mari kita coba yang lainnya."
...
...
"F**k ... !" tiba-tiba dia berseru.
Saat dia melihat harga level vitalitas, itu tidak terlalu mahal karena hanya perlu seribu poin saja untuk menaikkannya. Namun, saat melihat harga Level pengalaman dan Mental, dia benar-benar terkejut.
Satu level pengalaman berharga sepuluh ribu poin sedangkan untuk mentalitas Seharga lima ribu poin.
Noah menelan ludah. Tapi, tak lama dia mengerti. Pengalaman tentu saja sangat mahal dan mental juga tak kalah mahalnya.
Karena mental dan pengalaman bukan sesuatu yang bisa didapat berdasarkan keberuntungan saja.
Menurut Noah, mungkin karena sebelum mendapatkan Sistem dia sudah banyak menjalani pekerjaan, maka dia memiliki level dasar yang sangat tinggi.
Begitu juga dengan mental. Noah merasa bahwa dia tidak takut apapun sebelumnya. Karena sejak kecil, dunia yang dia jalani, cukup keras.
Akhirnya, untuk mempermudahnya, Noah menaikkan level Intuisi dan Sense dua kali lagi, sisanya dia habiskan untuk habiskan menaikkan vitalitas.
[Nama Pengguna \= Noah Evans]
[Pengalaman(P) \= 50]
[Mentalitas(M) \= 20]
[Vitalitas(V) \= 20]
[Sense (S) \= 14]
[Intuisi (I) \= 7]
[Keahlian Spesial (KS) \= -]
[Poin (P) \= 2.160]
[Poin Spesial (PS)
[Level (L) \= 1]
Noah berfikir bahwa hal tersebut akan menaikkan levelnya, namun tidak. Tidak ada perubahan apapun dengan levelnya.
Saat dia menutup Sistemnya, tiba-tiba Noah merasakan ada reaksi aneh dalam dirinya. Seolah setiap inci tubuhnya bergerak-gerak. Tak lama, Noah merasa mual dan berlari ke kamar mandi.
Di sana, dia juga mendapati dari setiap pori-porinya keluar kotoran yang memiliki bau yang sedikit menyengat. Setelah memuntahkan apa yang membuatnya mual itu, Noah pun membersihkan diri.
Saat semua selesai, malam itu Noah merasa badannya sangat segar dan penuh energi.
"Hmm ... Rasanya, aku bisa mengirim Greg ke rumah sakit hanya dengan satu jentikan jari saja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Win Kuncung
Greg siap" Kao kerumah sakit😅
2023-12-27
1
rizky nandala
maellee kita ini
2023-12-26
0
Harman LokeST
kuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Noah
2023-12-21
0