Panel Bar MBB Noah berubah namun tidak dengan yang lainnya. Tapi, dia cukup puas bahwa dia bisa melewati batas MBBnya.
Saat ini, Noah hanya bisa berharap pada ketiganya. Jika mereka bisa memulai membentuk jaringan bisnis dan membangun kekuatan untuknya. Maka, permainan akan terus di lanjutkan.
Tujuh Dosa besar tidak ada. Itulah kata-kata pria tua yang dia yakini yang memberikan Noah Sistem yang ada di dalam dirinya saat ini.
"Kebodohan, huh?!"
Noah menggunakan waktunya untuk berkeliling kota Silverstone. Namun, kali ini dia memandangnya tidak seperti biasa lagi.
Tiga tahun yang lalu, dia datang ke kota ini dengan penuh harapan untuk mengubah hidupnya yang sangat sulit agar bisa jadi lebih mudah. Berkuliah dan akan mencari kerja atau memulai usaha setelah lulus.
Namun saat ini, Noah melihat kota ini sebagai sesuatu Target yang ingin dia taklukkan.
"Kita lihat, apakah saat aku menguasai kota ini, masih adakah yang merendahkanku?"
Noah memutuskan untuk tidak kembali lagi ke apartemen Robert. Sebaliknya, dia pergi pusat perbelanjaan. Tempat itu cukup besar dan terkenal.
Saat ini, Noah berniat untuk membeli beberapa pakaian. Karena memiliki jumlah uang tidak terbatas, dia sengaja memilih tempat ini untuk mendapatkan barang yang lebih berkualitas daripada apa yang selama ini dia pakai.
Namun siapa menyangka, hari ini Lucy juga tengah berada di sana. Dan seperti biasanya, jika kita berusaha menghindari sesuatu maka sesuatu itu akan menghampiri kita dengan mudahnya.
Itulah apa yang terjadi dengan Noah saat ini. Entah apa yang membuat Lucy berdiri di depannya dan menatapnya penuh emosi.
"Noah, aku tidak menyangka kau akan mengikutiku kemana saja. Bukankah sudah aku katakan, sekarang aku bersama Greg. Dan kita tidak ada hubungan apa-apa lagi."
"Lucy, aku kesini tidak untuk mengikutimu. Silahkan teruskan apa yang ingin kau lakukan. Aku tidak peduli, aku punya urusanku sendiri disini."
"Tentu saja kau punya urusan di sini dan urusan itu, pastinya juga bukan belanja, bukan?"
Tidak perlu menoleh sedikitpun untuk mengetahui siapa yang menyela kata-katanya itu.
Lagi-lagi Greg muncul. Ini sudah ketiga kalinya pemuda ini datang dengan cara dramatis seperti ini di depan Noah.
Akan tetapi, Noah tidak berpikir sama dengan sebelumnya. Saat dia melihat Greg, sebuah ide terlintas di kepalanya.
"Yo, Greg. Kau ingin berbelanja? Aku rasa uangmu pasti banyak sekali." Pancing Noah.
Intuisi Noah kembali bekerja. Saat ini, dia yakin memang ada sedikit perubahan dalam caranya menilai keadaan dan bertindak.
Greg sendiri bahkan Lucy sedikit heran dengan cara Noah menyapa Greg. Dari nada pemuda itu, jelas bagi keduanya bahwa saat ini Noah sedang tidak memuji.
"Yah, Tentu saja. Aku tidak berbelanja untukku melainkan gadis cantik ini." Jawab Greg bangga sambil menatap Lucy.
Lucy yang merasa begitu tersanjung, menjadi sedikit salah tingkah. Hal itu membuat Noah menjadi benci pada gadis yang beberapa tahun memenuhi kepalanya itu.
"Oh begitukah, baguslah. Aku rasa dia pantas bersama denganmu. Silahkan teruskan, aku masih ada urusan lain."
Saat Noah hendak berbalik, Greg kembali berbicara. "Noah, kau tidak perlu berpura-pura kuat seperti itu. Aku menawarkanmu kompensasi dan kau malah mencari pekerjaan di sini. Itu kenapa kau tidak bisa mempertahankan wanitamu sendiri. Kau begitu sombong dengan kemiskinanmu, sedangkan Kau tidak tau betapa uang memberi begitu banyak perbedaan antara kita."
Noah tersenyum karena itu tepat seperti dugaannya. Greg tidak akan melepaskannya begitu saja. Noah memang tidak berniat pergi dan sengaja menunggu saat seperti ini.
"Oh benarkah," Seru Noah,
Hal itu tentu saja membuat Lucy semakin heran. Gadis itu begitu mengenal pemuda ini, jika Noah memiliki sedikit saja keberuntungan, Lucy tidak pernah sekalipun berfikir untuk meninggalkannya.
Akan tetapi, semakin dia dewasa, semakin jelas di matanya bahwa Noah tidak memiliki masa depan yang cerah. Dan Greg muncul di saat pikirannya sedang kacau.
Tidak terlalu mempertimbangkan perasaan Noah, Lucy langsung menerimanya dan meninggalkan pemuda yang selalu memperlakukannya sangat baik ini.
"Noah, sepertinya ada yang salah denganmu. Sebaiknya kau pergi saja bekerja. Kami tidak ada waktu untuk dihabiskan denganmu." Usir Lucy cepat.
"Tidak sayang. Kita punya banyak waktu untuk bermain dengan pemuda tidak tau diri ini. Sepertinya dia meminta bukti dan aku akan menunjukkannya." Bantah Greg.
"Greg, sudahlah. Dia tidak tau apapun tentang dirimu."
Tidak mengindahkan kata-kata Lucy, Greg kembali bicara. "Sayang, silahkan pilih barang apapun yang kau mau ditempat ini, dan aku akan membayarnya."
"Greg, apa maksudmu? Aku sudah selesai."
Entah kenapa Lucy merasa menjadi bahan persaingan antara kedua pemuda yang memiliki cara untuk menyombongkan diri dengan cara berbeda seperti itu.
"Tidak! Tidak, kau bisa membawa lebih banyak. Pilih saja." Jawab Greg sedikit memaksa.
Lucy menjadi salah tingkah. Tentu saja dia senang jika Greg memang mau membelikan apa saja untuknya, tapi entah kenapa saat ini, dia merasa jika dia melakukannya, maka Noah akan memenangkan sesuatu yang akan membuatnya terasa sangat rendah.
Lucy sangat cerdas, tapi tidak terbiasa dengan kondisi seperti ini. Kecanggungannya, langsung di ketahui oleh Noah.
Sama seperti Lucy padanya, Noah juga mengetahui bagaimana sifat Lucy sebenarnya.
"Greg, aku rasa uangmu tidak sebanyak itu. Kau hanya bisa mendapatkan gadis yang sekarang seperti sedang kebingungan hanya untuk memilih satu barang saja untuk membuktikan seberapa hebat dirimu. Aku rasa, kau hanya bermain aman dengan mencari seseorang yang memiliki status jauh di bawahmu, hanya karena ingin tidur dengan wanita dengan biaya lebih murah."
Lucy langsung membeku sesaat setelah Noah mengatakan hal itu, sedangkan Greg langsung memerah. Seolah Noah baru saja menamparnya.
"Aku tebak, kau pasti sudah sering ditolak wanita yang sekelas denganmu. karena selain uangmu, sama sekali tidak ada yang menarik dari dirimu. Dan jelas, uangmu itu, tidak cukup untuk sekedar membawa mereka kencan apalagi, tidur."
Setelah mengatakan hal itu, Noah pun berbalik dan berlalu. Dia meninggalkan Lucy dan Greg yang masih sangat terkejut dengan apa yang dikatakannya.
Jelas sekali pemuda itu baru saja mempermalukan keduanya sekaligus. Noah benar-benar puas. Setidaknya, dia bisa sedikit membalas rasa sakit hatinya.
"Kebodohan adalah dosa. Dan aku tidak akan melakukan dosa itu lagi." Gumamnya.
Selanjutnya Noah membeli beberapa pasang pakaian. Dia tidak membeli pakaian yang sangat mahal, karena tidak terlalu ingin mencolok saat ini.
Masih butuh banyak hal yang harus dia lakukan, sebelum akhirnya dia memiliki kekuatan untuk menunjukkan siapa dirinya.
Noah juga tidak kembali ke apartemen Alice. Dia sengaja membiarkan tiga orang itu menentukan pilihan mereka saat ini.
Tentu saja Noah berharap Ketiganya benar-benar mau bekerja padanya.
Sebaliknya, saat ini Noah mencari hotel untuk tempat tinggalnya. Seminggu ini, akan dia gunakan untuk mempelajari kehidupan di kota Silverstone dan mencari tau apa yang bisa dia lakukan untuk bisa cepat menyelesaikan quest sistemnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
AuthorPalsu
min kalo charnya bicara, dijelasin juga dong kalau yg lagi bicara siapa
2024-02-08
1
Ogeg iraeinn
sudah beli mobil? atau kemana-mana naik taksi?
2024-01-09
0
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Noah
2023-12-21
0