Sesampainya di guild mereka bersiap melaporkan hasilnya. Petualang lain memandang mereka dengan sinis dan meremehkan mereka karena hanya terlihat membawa 3 kepala goblin. Hal ini pada dasarnya wajar dan menjadi tontonan menarik karena melihat pemula yang pertama kali kembali dari misi.
Cih, mungkin mereka hanya main-main, ada juga rupanya yang kembali dari misi pemusnahan hanya membawa 3 ekor
Bahkan luka dan kerusakan yang mereka terima gak seberapa, tapi dah buru-buru balik
Lihat perlengkapan mereka, palingan juga anak orang kaya yg main petualang-petualangan.
Petualang lain di sudut-sudut ruangan saling menggunjing mereka, namun ketiganya tidak mempedulikan, pura-pura tak mendengar dan lebih memilih untuk terus jalan menuju bagian penukaran.
"Permisi, kami mau melaporkan misi."
"Oh jadi 3 goblin ya semua."
"Totalnya 15 perak."
"Eh tunggu, ini belum semuanya."
"Apa ?" Petugas guild bingung dengan apa yang dikatakan Hendry, bagaimanapun ia hanya terlihat membawa 3 kali ini
"Kak…"
"Ok…"
Eliana mengeluarkan sebuah Kantong kain kecil dari dari sakunya, dilihat bagaimanapun itu tidak dapat memuat satupun kepala goblin, namun bukan itu tujuan sebenarnya. Ia membuka sihir penyimpanannya melalui kantong kecil itu yang menutupi lingkaran sihir sehingga tampak terlihat seperti kantong ajaib yang mana kepala goblin terus berjatuhan.
"1...2…3…4…5…. Sudah semua Hendry…."
"A apa… 9 kepala ?", Itu sudah cukup bagus untuk pemula…
Petualang lain di sudut ruangan juga sedikit terkejut dan mulai menarik kata-kata yang telah mereka ucapkan sebelumnya.
Hemm, boleh juga untuk pemula…
Sementara itu di sudut lain dibagian penukaran.
"Siapa bilang itu udah semuanya, Audrey…" Dengan santainya Eliana mengucapkan hal tersebut, lalu Audrey bersiap mengeluarkan nya.
Audrey membuka sihir penyimpanannya dan seperti biasa lingkaran sihir bercahaya muncul di lantai, dengan angin yang berhembus kencang disekitarnya membuat semua orang yang berada di guild menengok ke arah mereka.
Perlahan tumpukan kepala goblin muncul ke permukaan lantai, membuat semua orang yang melihatnya kaget terdiam dengan mulut terbuka.
"Sepertinya sudah semuanya, totalnya 30 goblin."
"TI… tiga puluh ?" Petugas guild yang memeriksa cukup terkejut
"Iya…"
"Jadi berapa sisa goblin di gua itu ?!!"
"Kami tidak tau pasti, tapi kemungkinan besar sudah habis, saat itu kami hanya menemui 30an goblin." Mereka menyembunyikan fakta agar tidak terjadi keributan di guild, dan tidak ada kecurigaan yang mengarah mereka, atau setidaknya agar masalah tidak datang dengan begitu cepat.
"Ahhhh…. Akhirnya ada yang benar-benar menyelesaikan misi ini… pokoknya terimakasih…"
Mereka bertiga mengangguk, beberapa saat kemudian petugas guild mengurus pembayaran mereka. Mereka mendapat pembayaran sejumlah 90 perak atau setara dengan 9 emas lantas mereka membagi sama rata untuk bertiga.
Setelah semua itu selesai mereka bertiga meninggalkan guild dan bermaksud melakukan perayaan kecil-kecilan keberhasilan misi pertama kali ini, lalu kembali ke tempat tinggal masing-masing. Audrey seperti biasa tinggal di rumahnya sendiri sementara saat ini Hendry dan Eliana saat ini menyewa penginapan jangka panjang di kota ini.
*****
Sementara itu di sudut lain guild, dimana banyaknya orang tak menyadari berdirilah seorang petualang tak dikenal dengan raut muka yang cukup seram dan bergumam sendirian, lalu berjalan keluar sendirian
Jangan senang dulu pemula, gua itu masihlah tambang emas kami
Yang kalian tidak tau bahwa goblin disana lebih dari 50 ekor dan pasti masih banyak yang tersisa, dan dalam beberapa hari misi yang sama akan kembali dipajang, whahaha hahaha hahaha ohok ohok...
Petualang tadi tertawa tiba-tiba dan akhirnya batuk ,sehingga seisi guild menengok ke arahnya, karena dia masih memiliki rasa lalu ia meninggalkan guild saat itu juga.
Beberapa hari setelahnya, misi yang sama tidak dipajang kembali. Petualang tadi mulai curiga dan mengajak rekan-rekannya untuk mengecek tambang terbengkalai itu. Setelah beberapa saat perjalanan yang melelahkan akhirnya ketiga petualang tak dikenal sampai di gua itu.
saat ini suasana tambang masih sepi seperti biasanya, hampir tidak ada sesuatupun yang berubah. mereka dengan hati-hati memasuki gua di tambang itu untuk memastikan keadaan goblin yang ada dan tentu saja sudah bersiap bila terjadi hal yang tak diinginkan. mereka bertiga masuk semakin dalam namun tak merasakan ada yang aneh, namun juga tak merasakan kehadiran monster sama sekali. mereka semakin bingung hingga akhirnya salah seorang anggota party tersebut menginjak sesuatu.
Yang dia injak bukanlah darah manusia atau goblin seperti yang biasa mereka temui di gua ini. Namun yang dia pijak adalah bekas abu pembakaran, lantas ketiga nya terkejut. abu bekas pembakaran yang kelihatannya masih baru tak mungkin ada di sebuah tambang yang terbengkalai, kecurigaan mereka meningkat, mereka memeriksa sekeliling dan akhirnya terkejut bukan main.
Abu tersebut ternyata berasal dari sisa pembakaran semua mayat goblin yang ada, dengan tulang belulang yang berserakan nyaris tanpa daging sama sekali. mereka menghitung berapa mayat goblin yang terbakar dan hasilnya tetap saja mengejutkan.
sekitar 20 an tengkorak ditemukan dengan 50 an kerangka goblin yang tinggal tulang belulang, yang berarti tidak ada goblin yang tersisa di gua ini.
apa… apaan ini…
*****
Sudah sekitar seminggu Audrey dan kedua orang rekannya menjadi petualang, mereka kini sudah terbiasa menjalani misi, karena misi kedua dan seterusnya ternyata tidak sesulit misi pertama yang mereka jalani. sama seperti hari-hari sebelumnya kali ini mereka akan mengambil misi lagi.
“jadi apa yang akan kita ambil hari ini ?” Audrey bertanya.
“Kalau ini gimana, sekaligus bisa bantu Audrey.” Hendry menyarankan.
“Ah iya ini aja.” Eliana setuju.
“Emangnya ini misi apaan ?” Audrey bertanya.
“Perburuan, Mengambil sepasang tanduk minotaur dengan hadiah 40 koin Perak.”
Memang bayarannya terlihat lebih sedikit daripada misi pertama mereka, namun ini masihlah harga yang wajar karena tidak ada yang mengira waktu itu mereka mampu membawa 30 kepala goblin sekaligus.
“Ah benar sekaligus berburu daging, kan yang dipakai cuma tanduknya aja hehehehe...”
Mereka mengajukan misi tersebut ke resepsionis dan mulai menuju lokasi perburuan. Lokasinya juga tak jauh-jauh hanya di hutan dekat kota, tempat yang sama ketika Audrey pertama kali bertemu mereka berdua.
Biasanya di sepanjang jalan telah dipasang sihir penghalang untuk mencegah hewan dan monster mendekati jalan kecuali dalam kondisi tertentu seperti dikejar sesuatu yang lebih kuat.
Saat mereka sudah sampai di lokasi waktu hampir menunjukkan tengah hari. Mereka keluar dari jalan dan masuk ke pedalaman hutan. Mereka bersiap untuk mencari dan mengalahkan minotaur. Mengingat dalam hal ini yang paling berpengalaman berurusan minotaur adalah Audrey jadi dia yang memimpin.
“Jadi apa yang sekarang akan kita lakukan ?”
“Gampang, cari lalu hajar.” jawab Hendry dengan santainya
“Lu kira sesimpel itu ? ” lanjut Eliana dengan jengkel lalu memukul kepala adiknya.
“Ya… intinya cuma gitu sih…”
“Cuma emang perlu waktu aja buat nemuinnya…”
...
“Ah.. ketemu…”
Entah hari ini merupakan hari keberuntungan mereka atau apa, bahkan belum ada 5 menit berjalan menyusuri hutan, mereka sudah menemukan target buruan mereka yaitu minotaur.
Minotaur sendiri merupakan monster yang biasa hidup di hutan, biasanya seekor Minotaur akan memimpin kawanan sapi atau banteng liar, hal inilah yang membuat harga daging sapi liar agak mahal karena sulit diburu. Masalah utamanya bukan hanya dijaga oleh seekor Minotaur saja namun ketika pemburu/petualang tengah fokus berhadapan dengan minotaur, sapi-sapi di sekitarnya akan langsung kabur berpencar dan masuk kedalam lebatnya pepohonan hutan sehingga perlawanan terhadap minotaur sia-sia.
“Jadi sekarang gimana !!?” Teriak Hendry.
“Kalian tahan minotaur nya, aku tak urus sapi sapinya bentar…” Audrey dengan cepat naik ke sapu terbannya, menggiring sapi-sapi liar itu menjauh dari minotaur dan semakin menjauh dari mereka berdua. sementara minotaur besar sudah ada di belakang mereka berdua dan bersiap menyerang.
“Hah ?...”
…
…
Beberapa saat ketika Audrey meninggalkan mereka, mereka berdua menyadari ada yang aneh, mereka menengok kebelakang dan…
…
…
“Waaaaaaaaaaaaaaaaaa…”
Mereka berdua lari terbirit-birit dikejar minotaur karena terlalu terkejut dan belum siap hingga mereka lupa bisa terbang dan menyerang. Perlahan Eliana lari semakin cepat karena ia memakai sepatu sihir meninggalkan Hendry seorang diri di belakang. Tepat 1 meter di belakang Hendry larilah seekor Minotaur setinggi 2 setengah meter yang mengejarnya dengan tatapan membunuh. Hendry merasakan perasaan yang sama ketika pertama kali bertemu Audrey namun kali ini dia sadar keberuntungan tak datang dua kali.
Hendry terus berlari dan mencoba menyerangnya, tapi malah tambah ngamuk. Sehingga sekarang dia hanya bisa terus berlari namun…
Brukkkk….
Dia tersandung batu lalu terjatuh, sementara minotaur itu bersiap untuk memukulnya. Secara reflek Hendry mengambil sedikit tanah lalu melemparkannya ke mata monster itu sehingga pengelihatannya kabur. Hendry mengambil pedangnya dan langsung menusukkan nya ke leher monster itu hingga akhirnya tewas.
“Hendryyyy… kamu gpp ?” Eliana berlari mendekat dan berniat membantu Hendry.
“TELAT…”
“Hah…”
Wajah Eliana menjadi gelap dan seperti biasa dan pertengkaran saudara ini kembali terjadi hingga mengganggu ketentraman penduduk hutan. Setelah beberapa saat Audrey datang dan menjadi sasaran amukan mereka berdua, namun untunglah setelah audrey menjelaskan situasinya mereka berdua mengerti dan akhirnya mereka semua saling memaafkan.
Karena semua sapi liar sudah diurus Audrey dan masuk kedalam sihir penyimpannya, berarti sekaran tugas mereka di hutan sudah selesai, tinggal memotong sepasang tanduk itu dan membawanya ke guild tak lupa juga dengan mayat minotaur itu yang akan diambil Audrey.
Semua kekacauan yang mereka buat di hutan sudah dibereskan, sekarang saatnya kembali ke guild, menyerahkan hasilnya dan menerima pembayarannya. Lalu kembali ke tempat tinggal masing-masing, beristirahat hari ini dan bersiap untuk hari esok yang seperti biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments