Libur semester, jika sebagian yang rumah orang tua nya dekat, ada yang memilih pulang, ada juga menatap di kos, bagi mereka yang anak kos. begitu pun Syafeera, di kos adalah pilihan Satu-satunya, jika harus pulang ke PKu jelas dia tidak akan puas.
Ayah dan Bunda yang mendapat kabar Syafeera mendapat IP 3.7 pun sangat bangga, ya itu sudah pasti, dan di saat memberikan kabar tersebut Syafeera pun mendapat kabar lain, yaitu kabar kehamilan sang kakak Qianita. Sakit??atau Sedih?? Kayaknya sudah tidak, Syafeera berhasil move on. bukan karna sudah mendapatkan tambahan hati, tapi bagaimanapun dia harus move on, karna Yusuf sekarang adalah Abang ipar nya.
Pagi ini seluruh anak BEM harus bergerak, sekalian libur, Group What*sApp mengabarkan bahwa ada bencana alam longsor, dan mereka harus melakukan BanSos.
"Mau kemana Sya..? bukannya libur" tanya ibu kos yang melihat Syafeera buru dan membawa jas almamater nya
"Bu Sya mau BanSos bareng anak BEM di lokasi longsor tadi pagi"
"Astagfirullah.. oh ya ibu juga Baru dengar tadi, hati-hati"
"Sya pamit ya Bu..."
Syafeera pun melajukan motor nya menuju kampus, dan anggota BEM lain juga sudah berkumpul.
"Sya motor nya tinggal aja, bareng sama yang lain naik mobil"Ujar Adrian
"apa gak enakan bawa motor ya??karna di takutkan akan ada lokasi yang gak bisa di masukin sama mobil" jawab Syafeera
"ada kok yang bawa motor, sebagai di mobil aja, bisa bareng yang bawa mobil, nanti yang gak cukup bawa motor, di khusus kan cowok yang bawa motor"
Sesuai instruksi, yang bawa mobil harus mau mobil nya di pakai bersama, plus untuk membawa barang seperti sembako dan lain nya. Syafeera masuk ke dalam mobil Hanum.
perjalanan satu setengah jam mereka lalui.. "Gak kebayang kalau tadi naik motor" ujar salah satu mahasiswi yang baru turun dari salah satu mobil.
Bersama bergotong royong membawa sembako. mereka juga di sambut oleh salah satu wakil dari penduduk di daerah ini, sebagai mahasiswa mendatangi korban, ada yg terluka, dan para mahasiswa jurusan kedokteran juga sudah siap membantu. Longsor di daerah cukup besar, bahkan ada korban jiwa yang belum di temukan.
Syafeera dan Teman-teman nya menyalurkan bantuan. dan Disaat Syafeera akan masuk ke tenda pengungsian, nampak anak kecil laki-laki yang sedang menangis. Syafeera pun menghampiri nya
"ibu....ibu...hiks...hiks...ibu..."
"hei....adek kenapa??" tanya nya sambil mengacak rambut anak laki-laki itu
"hiks...hiks...ibu..." jawab nya dengan masih menangis dan mengucek mata nya
"Ibu adek dimana??"
"gak tau... kak..ibu gak ada..hiks ..hiks..."
"ya udah yok ikut kakak, kita cari ibu ya..!!" Ajak Syafeera, Syafeera menggenggam tangan anak lelaki itu, tapi saat akan berjalan, anak lelaki nya berhenti
"kenapa...??"
"kakiku sakit kak..."
"Ya Allah... ini luka kaki nya" sambil melihat ke kaki yang ditunjuk si anak itu
"Sini biar saya gendong" ujar Aydan, ya Aydan sedari tadi memang memperhatikan Syafeera, Aydan yang baru datang dan menyusul mahasiswa nya tapi terhenti dengan apa yang Syafeera lakukan
"Pak Aydan..." sapa nya, Aydan hanya membalas dengan anggukan, Tampa senyum
Aydan berjongkok di depan anak itu "nama kamu siapa??" tanya nya dengan lembut dan terukir senyuman
"tadi aku sapa dia cuek.. eh ni dia senyum, aneh" Guman Syafeera dalam hari
"Bian.." jawab anak itu
"Om gendong ya, kita obatin dulu, nanti kita cari ibu bareng-bareng" ujar nya dengan lembut dan senyuman itu pun tak lepas
"senyum gitu kan enak di lihat, nampak ganteng nya" lirih Syafeera sangat pelan, tapi masih Bisa di dengar oleh Aydan
"kamu ngomong apa Barusan??" tanya Aydan pura pura tidak mendengar ocehan Syafeera dengan mengangkat alisnya sebelah
"hah... gak ngomong apa-apa pak..." sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "udah buruan pak kita bawa Bian ke tenda pertolongan" lanjut Syafeera mengalihkan pertanyaan Aydan
Aydan pun mengalihkan pandangannya, dan ada senyum tipis yang terukir atas apa yang Syafeera katakan tadi, cukup lirih, tapi mampu di dengar oleh Indra pendengar nya.
Aydan membawa Bian ke tenda pertolongan, diikuti oleh Syafeera, kaki Bian pun langsung di bersihkan dan di perban, sepertinya tergores kayu, namun cukup dalam.
"Sya disini rupanya,di cariin juga" ujar Hanum
"eh ia.. ni tadi nolongin adek ini" jawabnya
"eh ada pak Aydan.. siang pak" sapa Hanum yang baru melihat Dosen killer nya itu berada di depan Syafeera
Aydan hanya membalas dengan anggukan.
"Sya ke depan yok, bagikan sembako" ajak Hanum
"ya udah yok..." baru akan melangkah, tapi di cegah oleh Bian
"kakak mau kemana?? katanya mau temenin cari ibu..hiks..hiks" tanya nya dengan kembali menangis
"kak Sya kedepan sebenar ya, mau bantu teman kakak..."
"hiks..hiks...gak mau Bian mau nya sama kakak, Bian takut"
"Ya udah Sya.. kamu temenin adek ini aja, kita bisa kok, aku tadi cuma khawatir aja karna gak nampak kamu dimana2"
Syafeera melirik ke arah Aydan.. memberi kode kepada Hanum...
"nikmati aja" lirih Hanum seolah tahu arti kode dari Syafeera
"gila....gak ada senyum Num...di tanya juga datar" balas nya tapi dengan berbisik
"aku yakin kamu bisa naklukin dia...hehehe"
"dikira kucing..."
"bukan kucing Sya.. tapi macan..hahaha" masih dengan bisik-bisik
"nah kamu tau dia macan...."
"udah nikmati aja, aku mau kedepan dulu..bey..." sambil melambaikan tangan nya ke Syafeera
Setelah selesai kaki Bian di obati, Aydan pun menggendong Bian.. "kita cari ibu ya.."
"tadi terakhir ibu lagi dimana??" tanya Syafeera
"dirumah kak, Bian lagi main, tapi tadi Bian lihat kerumah gak ada, dan rumah juga udah kemasukan tanah"
"kita cari ke tenda-tenda posko saja, semoga ada" ujar Aydan
Syafeera pun menurut, mengecek satu persatu tenda, tapi belum ketemu juga, dan ini tenda terakhir
"hiks..hiks..ibu..."
"hei... anak laki-laki kok nangis" ujar Syafeera Tampa dia sadari kini dia sedang berhadapan langsung dengan sang dosen, hanya saja mata nya tertuju pada Bian, jadi dia tidak sadar, berbeda dengan Aydan, Aydan menatap dengan intens, Syafeera begitu akrab dengan anak-anak sama di saat dia melihat Syafeera bersama anak jalanan
"gak boleh nangis donk..kita doa ya, ibu ada di dalam sini..."
Syafeera memutar tubuh nya, ingin segera masuk ke dalam tenda, tapi sebelum tubuhnya Bener-bener berbalik arah, baru berapa derajat, terhenti karna nampak Aydan menatap nya dengan senyuman kecil
"bapak ngapain lihatin saya, senyum lagi"
mendengar pertanyaan Syafeera, Aydan langsung merubah expresi wajah nya menjadi datar " siapa yang lihat kamu, kepedean"
"iih jelas-jelas bapak lihatin saya"
"mau ke dalam gak??"
Syafeera memilih Masuk kedalam, karna percuma juga berdekatan dengan sang dosen
"kak...itu ibu kak..itu ibu" sorak Bian dengan antusias sambil menujuk sang ibu yang sedang duduk bersandar.
Aydan pun menuju ke ibu Bian, melewati sekelompok korban yang lain...
"Ibu..." Sambil menghampiri Sang ibu dengan kaki pincang setelah lepas dari gendongan Aydan
"Ya Allah Bian.. ibu kira kamu gak ketemu..." ujar sang ibu sambil memeluk erat Bian, dengan uraian air mata kebahagiaan.
"Bian di tolongin sama kakak dan om itu" tunjuk Bian
"Terimakasih saya gak tau jika tidak ada kalian"
"senang bisa membantu Bian Bu, Alhamdulillah sekarang kan Bian udah sama ibu, kak Sya pamit ya" sambil mengacak-acak rambut Bian
"makasih kak... makasih om" ucapnya
"Bian jangan lasak ya, biar luka nya cepet sembuh"
"ia om..."
Merekapun keluar tenda, ada senyum terukir di kedua nya.. "pak kalau senyum gitu kan bagus" ujar Syafeera memberanikan diri
"siapa yang senyum...??"
"pak Aydan lah..."
"saya gak senyum..."
"bapak tu aneh... senyum itu ibadah..."
"saya tahu di mana saya harus tersenyum..."
"OOO... seperti saat senyum sama Bian ya pak?? kenapa gak ke semua orang seperti itu??" tanya Syafeera dengan menghentikan langkah nya
"Takut banyak yang naksir" jawab nya narsis dengan tetap melangkah meninggalkan Syafeera, yang pastinya dengan senyuman yang tak Syafeera lihat
"HAH...." Syafeera cukup kaget dengan jawaban sang dosen... "mereka Kali.. aku mah kagak.."
"yakin...??" tanya Aydan dengan membalikkan badannya, ternyata Aydan masih bisa mendengar apa yang Syafeera katakan
refleksi Syafeera menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.
🌠🌠🌠
Makasih yang udah mampir di karya receh author... jangan lupa dukungan nya ya...
Jazaakumullah khairon..
Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Budyparyanti
sy syuka....isi dan jalan cerota xa 👍🏻
2023-12-15
1
Sadiah
pasangan kocak nie kayanya 😂😂
2022-10-13
0
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
hahaha...ati-ati lho sya, ntar kamu kepincut beneran lho sama pak aydan
2022-10-05
1