Ujian Penentuan

Masih setia nunggu kelanjutannya nya??

Sambil nunggu Author Up,.mampir dulu aja di karya Author sebelumnya, yang berjudul "Fatimah aZahra itu namanya"

*

*

*

Syafeera masih memilih untuk diam saat dirumah, Ayah pun bingung harus bagaimana, bangga sudah pasti bila Syafeera bisa masuk dalam Posisi yang mendapat beasiswa, tidak tanggung tanggung, beasiswa di universitas ternama, dan di agung-agungkan.

Tak sembarang mahasiswa bisa kuliah di sana, dan ini Syafeera bisa masuk karna prestasi nya, orang tua mana yang tak bangga.. Tapi lagi dan lagi, sang Ayah tak bisa jika harus jauh dari sang anak, dan itu anak perempuan.

Segala kemungkinan buruk pun berseliweran, apalagi Syafeera anak nya cukup aktif dan keras kepala juga. bagaimana jika nanti terbawa pergaulan tidak baik.

Tapi kata-kata Qanita ada benar nya, walaupun dia suka berontak, dia cukup terbilang patuh..

"Apa sudah saat nya aku beri dia kepercayaan untuk jauh dari ku??" batin Ayah

Pagi nya ayah belum berangkat ke toko, dan Syafeera sedang bersiap untuk ke sekolah.

"Yah... Sya izin mau ke UnRi, ada ujian untuk penentuan akhir, terserah

ayah mau izinkan atau tidak, Sya akan tetap berjuang" ujar nya sambil mencium tangan sang ayah lalu ke bunda, lagi-lagi Tampa sarapan

Sebenarnya Syafeera izin atau maksa Sih, kalau izin kok kesan nya maksa gitu ya sya🙄

"Sarapan dulu..." ujar Ayah

"Gak lapar, nanti kalau lapar bisa makan di sana" ujar nya sambil berlalu

Penolakan sang Ayah membuat nya kecewa, ingin membanggakan malah dikecewakan. Sejak usia 17 tahun Qanita dan Syafeera soal uang jajan sudah di transfer ke ATM masing-masing oleh ayah, cukup tidak cukup tergantung Mereke yang mengelola, kecuali urusan sekolah. Mereka di didik untuk bisa bertanggung jawab dan disiplin.

"masih ngambek tuh si geulis.." ujar Bunda

"Ayah bingung Bun, Bangga pasti, tapi jauh Bun, kita gak punya kerabat disana" Ujar Ayah sambil sesekali menyeruput kopi nya

"Bunda pengen nya anak-anak gak jauh.. tapi jika itu demi cita-cita mereka,.dan mereka bisa menjaga diri,. Bunda akan dukung, ya meskipun berat yah..." ujar Bunda dengan wajah sedikit sendu

"gadis kecil kita akan jauh dari kita" tambah bunda

"Biarkan semua berjalan, jika memang Syafeera lulus, kita hanya bisa dukung dan terus ingatkan dia" sambil merangkul Bunda "ayah ke toko dulu"

*

*

Siang ini rombongan Syafeera dan Bu Santi sudah berada di UnRi untuk melakukan ujian akhir tahap penentuan, tidak hanya mereka, ada juga kandidat dari sekolah lain, dari setiap sekolah hanya akan 2 yang terpilih, dengan Syarat Nilai di atas ketentuan,. jika tidak tercapai maka ya tidak masuk.

Dari sekolah Syafeera dia peserta perempuan sendiri, 5 teman nya laki-laki semua. berjalan berdampingan, seperti seorang putri yang di kelilingi pengawal.

Berjalan dengan cuek Tampa peduli sekeliling yang sedang menatapnya, ya begitulah Syafeera, dia begitu cuek, tapi bukan tak peduli. kecuekan nya akan dia tujukan untuk mereka yang sedang mencari perhatian nya. entah karna pesan sang ayah yang melarangnya pacaran, atau mungkin memang sifat asli nya, hanya dia yang tahu.

Paras Syafeera yang cantik jelas membuat para mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki pun pasti akan terpesona.

Memakai Baju Putih abu-abu dengan jilbab putih yang di lilitkan ke leher, dengan tinggi 165cm.

"Cantik banget tu cewek...calon mahasiswa sini??"

"sepertinya bukan, anak-anak seleksi beasiswa ke almamater kuning dan almamater coklat, ya kalau gak lolos nanti tinggal milih aja, mau di UnRi atau UIR.. bebas..."

"semoga yang cewek gak lulus, dan masuk sini.." doa nya

"cantik, pinter lagi.. mana mau dia sama Lo...hahaha"

Syafeera dan rombongan peserta beasiswa lain nya masuk ke ruang ujian, ada 36 peserta, di bagi menjadi 2 ruangan.

Duduk di kursi masing-masing, kertas ujian dibagikan, waktu hanya 60 menit. Tak lupa doa, agar Allah berikan kemudahan.

Tak ada suara, ruangan hening seketika, yang terdengar hanya langkah kaki pengawas.

60 menit berlalu, seluruh lembar ujian sudah berada di tangan dosen pengawas. mereka pun segera keluar.

"Sya kekantin yuk sambil nunggu Bu Santi" ajak Bima

"Syafeera aja nih yang diajak, modus Lo....".ujar Dony

Mereka asik dengan candaan mereka menuju ke kantin kampus, tapi tiba-tiba ada yang memanggil nama Syafeera

"Syafeera..." Panggil seseorang

Syafeera dan rombongan pun menoleh.

"Kamu Syafeera kan...??"

Syafeera mengangguk kan kepala

"ada apa ya kak...??" tanya Syafeera, dari penampilannya dia senior, karna menggunakan almamater biru

"dipanggil Bu Santi.."

"Bu Santi nya dimana??"

"mari saya antar..."

"kalian duluan aja ya, Sya ke Bu Santi dulu" ujar Syafeera ke teman-teman nya, mereka hanya bisa mengangguk kan kepala

Syafeera pun mengikuti langkah sang senior. cukup tampan dan berkharisma, kesan pertama seorang wanita menilai laki-laki.

"kenalin Aditya" ujar nya memperkenalkan diri sambil berjalan menelusuri koridor kampus

"oh ya kak Aditya, kalau nama Sya udah tahu kan, jadi gak perlu Sya sebut lagi kan" balas nya, ya begitulah Syafeera

Aditya menyunggingkan senyuman mendengar jawaban Syafeera, biasa cewek kalau di ajak ngobrol oleh Aditya sudah pasti alay... maklum Aditya adalah idola, selain berprestasi juga menjabat sebagai Gubernur Mahasiswa jika di anak SMA istilah nya ketua OSIS.

Tak banyak Obrolan, maklum lah Syafeera. dan merekapun sampai di ruangan yang di tuju. menuju meja dimana Bu Santi berada.

"Syafeera sini..."

"ibu panggilan Sya...??"

"Makasih ya Dit..." ujar Bu Santi sebelum menjawab pertanyaan Syafeera

"sama-sama bu, kalau gitu Adit keluar dulu"

"Disini saja.." pinta Bu Santi

"iya Sya ibu Panggi kamu, barusan hasil ujian di periksa, dan lembar kamu sudah ada bocoran. kamu harus persiapkan semua nya"

"Alhamdulillah Bu jika lulus, tapi kan hasil belum di tentukan, menunggu saja, takut gak sesuai harapan"

"ibu yakin dengan kwalitas kamu, dulu Aditya ini juga hampir jebol, dia juga lulusan sekolah kita.."

Syafeera melirik sambil mengangguk-anggukkan kepalanya nya, "pantas Bu Santi kenal" batin nya

Kok bisa Syafeera gak kenal sama kakak kelas nya, wajar waktu Syafeera masuk, Aditya sudah kelas 12. dan Syafeera kan gak peduli dengan isu cogan (cowok ganteng) jadi wajar jika Syafeera gak kenal atau bahkan gak tahu.

"trus kenapa sekarang disini kak??" tanya Syafeera

"qadarullah, ada yang gak bisa di tinggalkan disini"

Syafeera mengerutkan keningnya.

"kemaren kamu tanya. , jika lulus dan gak bisa pergi, kamu tinggal pilih mau kuliah dimana,. maka kampus akan bantu, asal alasnya jelas"

obrolan kecil sambil menunggu untuk kembali ke sekolah pun mereka lewatin, Aditya cukup terkesan dengan Syafeera, tak hanya cantik tapi juga pintar.

Saat Syafeera dan rombongan akan pulang, Aditya menyempatkan mengejar Syafeera

"Sya tunggu..." panggil Aditya dan itu membuat mahasiswa lain pun melihat mereka

"kenapa kak..??"

"boleh kak Adit minta kontak kamu"

"hmm....maaf ya kak, Sya jarang berbagi kontak"

"jadi gak bisa nih...??"

"ya udah dech, tapi jangan di sebar luaskan ya," Ujar Syafeera sambil mengambil handphone Aditya lalu, memencet no nya.

"gak mungkin lah...ok.. makasih ya"

Syafeera mengangguk kan kepala, lalu segera menuju mobil.

*

*

Gimana?? masih lanjut??

Jangan lupa tekan 💙 tanda favorit agar gak ketinggalan Update dari author ya

dan Selalu author tunggu dukungan nya.

Terpopuler

Comments

anak_ultramen

anak_ultramen

hiks kan baru aja gw berdoa supaya move on sama mantan ee tau2 pas baca novel ini ada nama mantan ,aditya hiks sedih auto mewek poll

2023-01-29

2

Chandra Dewi

Chandra Dewi

Sekarang udah ganti Gubernur Mahasiswa ya ka? Jamannaku dulu Presiden Mahasiswa soalnya,maklum udh 17thn lulus kuliah 😊

2022-12-09

1

Gina Savitri

Gina Savitri

Biasanya klo masih ada turunan tanah jawa kemungkinan bakal balik lagi ke tanah leluhur
Kaya sodara saya lahir di bekasi dari kecil pindah ke padang tapi saat kuliah malah minta di jakarta dan akhirnya pindah lah ketiga nya ke jakarta ✌

2022-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 tunangan kakak ku
3 Beri Aku Kepercayaan
4 Ujian Penentuan
5 Hasil
6 Syarat dari Ayah
7 pesan Ayah
8 Menemani Bunda belanja
9 resepsi
10 welcome kota pelajar "Kampus Biru"
11 Mahasiswi Berprestasi
12 Di antar Adrian
13 Dosen Killer
14 pemilihan organisasi BEM
15 Jadikan dia menantu Bunda
16 mereka kali..aku mah kagak
17 bukan prangko tapi lem tembak
18 saya masih normal ya
19 hutang dengan pak Dosen
20 Hasil yang memuaskan
21 menagih janji sang dosen
22 ketiduran
23 kelakuan bobi
24 pulang
25 masakan pertama
26 Idul Fitri
27 ujian akhir semester
28 Salah Kamar
29 Ucapan adalah Doa
30 bagai makan buah simalakama
31 jadilah istri saya
32 SAH
33 sekamar
34 saya suami kamu, kamu istri saya
35 kulkas
36 Mr. Perfeksionis
37 manut sama suami
38 ngambek
39 cemburu?
40 menghindar
41 sikap aneh Aydan
42 Cilok ala Syafeera
43 green Coffe
44 cantik
45 sikap Aydan
46 Bukan Pujangga
47 berangkat bareng
48 Momen Lebaran
49 My Lecturer My Husband
50 Pertanyaan Syafeera
51 bolehkah
52 Nyonya Aydan Atthallah
53 Kita Umumkan
54 Dua pria
55 Pekanbaru
56 anak yang tertukar
57 Dia Istri Saya
58 My Husband
59 Romantis di atas motor
60 tour guide cantik
61 mancing
62 Hideung
63 wedding organizer
64 Sah Dimata Hukum dan Agama
65 langkah awal
66 Jawaban Syafeera
67 Pedihnya sebuah Penghargaan
68 mie aceh
69 My Husband You Lecturer
70 Resepsi
71 Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh
72 Cita-cita Syafeera
73 Kemarahan Bobi
74 ketakutan Syafeera
75 parenting
76 Kadal Buntung
77 Satu Frekuensi
78 sisi lain Aydan
79 mood naik turun
80 Kamu Cinta Ke dua
81 Aroma Parfum
82 Serba salah
83 prediksi Bunda
84 tujuh minggu
85 Kena Jewer
86 bakso bakar
87 ngidam
88 kekuasan tertinggi di green
89 ke Gesrekan mereka
90 Hutan Pinus pengger
91 Takaran Cemburu
92 Nasgor perdana
93 Semua kembali ke niat dan usaha
94 Green 2
95 Menepikan Ego
96 Janji Hari untuk baby Boy
97 Menunggu Kedatangan Bunda
98 mendadak seperti pasar
99 Rasa panas di Pinggang
100 Kontraksi
101 Baby Boy
102 Muhammad Syahdan Atthallah
103 Back to Home
104 Berjemur
105 Mommy Hangseur
106 persiapan Aqiqah
107 Menyesal?? sudah tiada Guna!!
108 Acara Aqiqah Syahdan
109 Perpisahan
110 Bos Kecil nya Green
111 Nyonya nya Green
112 Syahdan mulai bosan
113 rindu sang kakek
114 Syahdan otw PKU
115 Suasana Baru
116 kasih sayang kakek
117 Ada Pengeran terjun ke lumpur
118 Dua dulu ya
119 Reuni
120 Pertemuan Pertama
121 Tugas Baru Agung
122 Pesan Syafeera
123 Pergi Undangan
124 Melamar Adinda
125 Kita nih udah SAH
126 Tak Berujung
127 Promosi - Pernikahan Semalam
128 Promosi : Tak Ingin Pisah
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Prolog
2
tunangan kakak ku
3
Beri Aku Kepercayaan
4
Ujian Penentuan
5
Hasil
6
Syarat dari Ayah
7
pesan Ayah
8
Menemani Bunda belanja
9
resepsi
10
welcome kota pelajar "Kampus Biru"
11
Mahasiswi Berprestasi
12
Di antar Adrian
13
Dosen Killer
14
pemilihan organisasi BEM
15
Jadikan dia menantu Bunda
16
mereka kali..aku mah kagak
17
bukan prangko tapi lem tembak
18
saya masih normal ya
19
hutang dengan pak Dosen
20
Hasil yang memuaskan
21
menagih janji sang dosen
22
ketiduran
23
kelakuan bobi
24
pulang
25
masakan pertama
26
Idul Fitri
27
ujian akhir semester
28
Salah Kamar
29
Ucapan adalah Doa
30
bagai makan buah simalakama
31
jadilah istri saya
32
SAH
33
sekamar
34
saya suami kamu, kamu istri saya
35
kulkas
36
Mr. Perfeksionis
37
manut sama suami
38
ngambek
39
cemburu?
40
menghindar
41
sikap aneh Aydan
42
Cilok ala Syafeera
43
green Coffe
44
cantik
45
sikap Aydan
46
Bukan Pujangga
47
berangkat bareng
48
Momen Lebaran
49
My Lecturer My Husband
50
Pertanyaan Syafeera
51
bolehkah
52
Nyonya Aydan Atthallah
53
Kita Umumkan
54
Dua pria
55
Pekanbaru
56
anak yang tertukar
57
Dia Istri Saya
58
My Husband
59
Romantis di atas motor
60
tour guide cantik
61
mancing
62
Hideung
63
wedding organizer
64
Sah Dimata Hukum dan Agama
65
langkah awal
66
Jawaban Syafeera
67
Pedihnya sebuah Penghargaan
68
mie aceh
69
My Husband You Lecturer
70
Resepsi
71
Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh
72
Cita-cita Syafeera
73
Kemarahan Bobi
74
ketakutan Syafeera
75
parenting
76
Kadal Buntung
77
Satu Frekuensi
78
sisi lain Aydan
79
mood naik turun
80
Kamu Cinta Ke dua
81
Aroma Parfum
82
Serba salah
83
prediksi Bunda
84
tujuh minggu
85
Kena Jewer
86
bakso bakar
87
ngidam
88
kekuasan tertinggi di green
89
ke Gesrekan mereka
90
Hutan Pinus pengger
91
Takaran Cemburu
92
Nasgor perdana
93
Semua kembali ke niat dan usaha
94
Green 2
95
Menepikan Ego
96
Janji Hari untuk baby Boy
97
Menunggu Kedatangan Bunda
98
mendadak seperti pasar
99
Rasa panas di Pinggang
100
Kontraksi
101
Baby Boy
102
Muhammad Syahdan Atthallah
103
Back to Home
104
Berjemur
105
Mommy Hangseur
106
persiapan Aqiqah
107
Menyesal?? sudah tiada Guna!!
108
Acara Aqiqah Syahdan
109
Perpisahan
110
Bos Kecil nya Green
111
Nyonya nya Green
112
Syahdan mulai bosan
113
rindu sang kakek
114
Syahdan otw PKU
115
Suasana Baru
116
kasih sayang kakek
117
Ada Pengeran terjun ke lumpur
118
Dua dulu ya
119
Reuni
120
Pertemuan Pertama
121
Tugas Baru Agung
122
Pesan Syafeera
123
Pergi Undangan
124
Melamar Adinda
125
Kita nih udah SAH
126
Tak Berujung
127
Promosi - Pernikahan Semalam
128
Promosi : Tak Ingin Pisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!