Beri Aku Kepercayaan

Sudah beberapa hari ini Syafeera disibukan dengan ujian untuk lulus seleksi beasiswa. sedikit membuat perasaan lebih baik, melupakan rasa kecewanya. mulai terbiasa dengan kemesraan Qanita dan Yusuf.

"Assalamualaikum..." salam Syafeera dengan menenteng sepatu dan tas nya masuk ke dalam rumah

"waallaikumusallam....ya Allah Sya.. kok berantakan gitu sih...??" tanya Bunda

"Biasa Bun baru selesai tanding panco..hehehe"

"Syafeera Hadibah Putri..." dengan mata yang sedikit melotot dan membuat Syafeera bergidik, kalau sang bunda sudah memanggil nama nya dengan begitu lengkap, itu udah bisa di pastikan, siap-siap kena jewer

"canda Bun..."

Tatapan bunda penuh selidik

"Tadi cerita nya tuh" dengan gaya sok mikir "pengen lepas sepatu aja hehehe... haredang" jawab nya sambil ngacir ke kamar dan bunda hanya bisa geleng-geleng.

bukan Syafeera jika tidak buat jengkel, tapi dia lah yang membuat rumah ini menjadi berwarna, bersyukur bunda sangat sabar.

Malam hari saat semua sedang duduk bersantai di ruang tamu yang juga tersedia televisi nya, mereka duduk bersantai sembari menonton TV.

"Yah ini..." Sambil menyodorkan amplop putih.

"Apa ini...??" tanya Ayah sambil mengambil amplop yang Syafeera berikan

"Buka aja..."

Ayah pun membuka nya, di ikuti Bunda yang juga penasaran dengan isi amplop itu.

"Sya kamu gak buat masalah kan di sekolah...??"

"ayah mah seudhzon sama anak sendiri.."

Perlahan setelah ayah mengeluarkan kertas yang ada di dalam amplop,. di bukanya perlahan, di baca kata demi kata. Ayah membelalakkan matanya cukup lebar.

"Sya ini beneran..???" tanya Ayah tak percaya

"Seperti apa yang tertera di lembar itu" jawab Syafeera sambil memainkan alisnya.

"kenapa yah...??" tanya Bunda dan Qanita bersamaan

"Syafeera masuk 6 besar seleksi beasiswa, dan dari 6 besar itu hanya akan ada 2 yang terpilih" ujar Ayah memberi tahu isi surat tersebut " ayah menjelaskan isi surat itu "tapi Sya ini pilihan kuliah nya jauh semua??" tambah Ayah

"iya, di Almamater jas kuning , dan almamater jas coklat, kenapa yah..??"

"Sya ini jauh loh..." bunda bersuara, sedang Ayah masih terdiam

"Sya kamu tahu kan ayah gak pernah melepas anak-anak perempuan nya pergi jauh??" ujar Ayah

"Ayah.. Bunda kan Sya belajar..."

"Sya Pekanbaru Jakarta ataupun Pekanbaru jogjakarta itu jauh" ujar bunda, sepertinya bunda juga berat jika nanti Syafeera harus kuliah jauh

"Ayah sama bunda egois, Sya berjuang keras untuk sampai di titik ini, tapi kenapa ayah sama bunda malah meluluh lantakan semua, bahkan sebelum Syafeera selesai memperjuangkan nya" ujar Syafeera dengan nada kecewa

"Sya selalu berusaha nurut kata ayah, gak pacaran dan lain nya, Sya juga nurutin kemauan bunda untuk pakai jilbab, tapi kenapa sya pengen meraih cita-cita, mau Banggain ayah bunda, sekolah di universitas ternama, masuk beasiswa, tapi ini hasil nya? ayah bunda jahat, egois" cecar Syafeera dengan nada marah lalu berlalu meninggalkan mereka semua ke kamar nya

"Setidaknya Beri Aku kepercayaan" teriak nya, dan saat Sampai depan pintu kamar

Jduarr...

Pintu kamar ditutup dengan di banting oleh Syafeera..

Semua yang di ruangan depan hanya bisa menatap kepergian Syafeera, Bunda mengurut dada dengan tingkah Syafeera.

"Yah..Bun..biarkan Syafeera berjuang meraih impian nya.." Qanita bersuara

"kota itu jauh dari jangkauan ayah,. bahkan kita tidak punya kerabat disana, Syafeera anak perempuan, mana mungkin ayah melepaskan, bagaimana nanti dia, pergaulan nya, itu kota besar"

"Yah.... Syafeera bukan wanita lemah, dia udah bisa jaga diri, bahkan dia buktikan itu, walau dia suka berontak, tapi dia berusaha menuruti arahan Ayah dan bunda, beri dia kepercayaan"

Ayah terdiam... karna memang benar kata Qanita, Syafeera memang berbeda dengan Qanita, wataknya yang keras, suka protes, tapi arahan sang ayah dan bunda dia ikuti, walau ada perdebatan sebelum menuruti titah sang ayah, bahkan dia bisa membuktikan dirinya bisa berprestasi

Pagi ini Syafeera sudah bersiap untuk ke sekolah, tapi Tampa menyentuh sarapan yang sudah Bunda sediakan, mengambil kunci motor dan langsung berlalu pergi.

Begitulah jika sudah marah, orang rumah di anggap patung, jika dulu saat dia gundah gulana, bahu Yusuf adalah sandaran, mengadu, berteriak,. menangis di hadapan Yusuf, tapi tidak dengan kali ini, Yusuf yang baru sampai untuk menjemput Qanita pun di anggap patung

"berangkat Sya...." sapa Yusuf

Tapi sayang, Syafeera gak merespon, malah langsung melajukan motor nya

Yusuf masuk kerumah, memberi salam ke bunda, dan ada Qanita juga sedang sarapan.

"kenapa sama Syafeera?? kok kayak marah??"

"panjang ceritanya, sarapan dulu mas, nanti aku ceritakan"

"mas udah sarapan..."

*

"tu muka ditekuk gitu...??" tanya Fitri

"aku pengen kabur..."

"kabur...?? kenapa lagi sih Sya.. selangkah lagi loh mu bisa dapat beasiswa dan aku optimis sama kemampuan kamu"

"nah itu masalah nya, Ayah sama Bunda tu egois, buat ga semangat, anak nya lagi berjuang malah Semangat nya di hancurkannya" oceh nya sambil melipat tangan di atas meja dengan pandangan keluar jendela

"maksudnya, ayah sama bunda gak izinin...??"

Syafeera tak menjawab hanya memutar mata malas nya.

"jangan kendor, buktikan aja dulu, mu mampu masuk 2 besar, soal gimana nanti, ya mu harus yakinkan mereka"

"hai Sya..." sapa Riko

"apa...??" jawab Syafeera jutek

"jutek amat... pulang sekolah jalan yok..."

"dari tadi aku jalan, dari parkiran ke kelas, dan udah jelas lah nanti selesai jam bakal jalan lagi keparkiran, trus mau jalan kemana lagi hah...??

"ke Cafe kek... ke mall sebelah kek... kemana Syafeera mau,. Abang Riko jabanin..hehehe"

"Sya di panggil Bu Santi" ujar salah satu murid yang kebetulan lewat

"ok..." jawab nya lalu berlalu meninggalkan Riko dan Fitri

"Jutek amat hari ini??"

"kan kamu dah biasa di jutekin...udah sana balik ke Kursi" ujar Fitri yang juga malas meladeni Riko

Sesampainya di ruangan Bu Santi semua peserta beasiswa sudah berkumpul, dimana Bu Santi memberikan arahan, jika Lusa semua harus datang ke Universitas yang ada di Pekanbaru untuk melakukan ujian akhir. Serta setelah selesai ujian, mereka harus segera menghadapi UAN juga..jadi harus extra.

saat semua sudah keluar, tapi Syafeera masih duduk di kursi nya.

"kenapa Syafeera, ada yang kurang jelas??"

"Buk... jika lulus masuk 2 besar, trus gak jadi berangkat gimana??"dan

"kenapa...??"

"iseng aja Bu pengen tahu kemungkian yang terjadi..hehehe" jawabnya sambil menggaruk kepalanya nya yang tertutup jilbab itu

"kamu ini... sudah sana masuk kelas, kamu itu berprestasi, ibu yakin kamu mampu"

"hehehe... ibu ini buat Sya melambung aja, Sya ke kelas Bu..." pamit nya

*

Gimana,. masih perlu lanjut???

Jangan lupa dukungan nya ya...

Terpopuler

Comments

nurul jannah

nurul jannah

lanjut terus Thor🤗🤗

2024-01-03

0

Gina Savitri

Gina Savitri

Biasa nya anak bontot emang rame lucu dan gak bisa marah lama2 sama anggota keluarga, adek bontot saya pun gitu
Tapi ya persis sya gak bisa di bilangin dan pulang gak tepat waktu 😁

2022-07-09

1

Mmh Rilfa

Mmh Rilfa

mantap sya,,.pelampiasan yg positif&mebuat bangga..setidaknya utk dri s3ndri..ini yg sya suka,...

2022-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 tunangan kakak ku
3 Beri Aku Kepercayaan
4 Ujian Penentuan
5 Hasil
6 Syarat dari Ayah
7 pesan Ayah
8 Menemani Bunda belanja
9 resepsi
10 welcome kota pelajar "Kampus Biru"
11 Mahasiswi Berprestasi
12 Di antar Adrian
13 Dosen Killer
14 pemilihan organisasi BEM
15 Jadikan dia menantu Bunda
16 mereka kali..aku mah kagak
17 bukan prangko tapi lem tembak
18 saya masih normal ya
19 hutang dengan pak Dosen
20 Hasil yang memuaskan
21 menagih janji sang dosen
22 ketiduran
23 kelakuan bobi
24 pulang
25 masakan pertama
26 Idul Fitri
27 ujian akhir semester
28 Salah Kamar
29 Ucapan adalah Doa
30 bagai makan buah simalakama
31 jadilah istri saya
32 SAH
33 sekamar
34 saya suami kamu, kamu istri saya
35 kulkas
36 Mr. Perfeksionis
37 manut sama suami
38 ngambek
39 cemburu?
40 menghindar
41 sikap aneh Aydan
42 Cilok ala Syafeera
43 green Coffe
44 cantik
45 sikap Aydan
46 Bukan Pujangga
47 berangkat bareng
48 Momen Lebaran
49 My Lecturer My Husband
50 Pertanyaan Syafeera
51 bolehkah
52 Nyonya Aydan Atthallah
53 Kita Umumkan
54 Dua pria
55 Pekanbaru
56 anak yang tertukar
57 Dia Istri Saya
58 My Husband
59 Romantis di atas motor
60 tour guide cantik
61 mancing
62 Hideung
63 wedding organizer
64 Sah Dimata Hukum dan Agama
65 langkah awal
66 Jawaban Syafeera
67 Pedihnya sebuah Penghargaan
68 mie aceh
69 My Husband You Lecturer
70 Resepsi
71 Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh
72 Cita-cita Syafeera
73 Kemarahan Bobi
74 ketakutan Syafeera
75 parenting
76 Kadal Buntung
77 Satu Frekuensi
78 sisi lain Aydan
79 mood naik turun
80 Kamu Cinta Ke dua
81 Aroma Parfum
82 Serba salah
83 prediksi Bunda
84 tujuh minggu
85 Kena Jewer
86 bakso bakar
87 ngidam
88 kekuasan tertinggi di green
89 ke Gesrekan mereka
90 Hutan Pinus pengger
91 Takaran Cemburu
92 Nasgor perdana
93 Semua kembali ke niat dan usaha
94 Green 2
95 Menepikan Ego
96 Janji Hari untuk baby Boy
97 Menunggu Kedatangan Bunda
98 mendadak seperti pasar
99 Rasa panas di Pinggang
100 Kontraksi
101 Baby Boy
102 Muhammad Syahdan Atthallah
103 Back to Home
104 Berjemur
105 Mommy Hangseur
106 persiapan Aqiqah
107 Menyesal?? sudah tiada Guna!!
108 Acara Aqiqah Syahdan
109 Perpisahan
110 Bos Kecil nya Green
111 Nyonya nya Green
112 Syahdan mulai bosan
113 rindu sang kakek
114 Syahdan otw PKU
115 Suasana Baru
116 kasih sayang kakek
117 Ada Pengeran terjun ke lumpur
118 Dua dulu ya
119 Reuni
120 Pertemuan Pertama
121 Tugas Baru Agung
122 Pesan Syafeera
123 Pergi Undangan
124 Melamar Adinda
125 Kita nih udah SAH
126 Tak Berujung
127 Promosi - Pernikahan Semalam
128 Promosi : Tak Ingin Pisah
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Prolog
2
tunangan kakak ku
3
Beri Aku Kepercayaan
4
Ujian Penentuan
5
Hasil
6
Syarat dari Ayah
7
pesan Ayah
8
Menemani Bunda belanja
9
resepsi
10
welcome kota pelajar "Kampus Biru"
11
Mahasiswi Berprestasi
12
Di antar Adrian
13
Dosen Killer
14
pemilihan organisasi BEM
15
Jadikan dia menantu Bunda
16
mereka kali..aku mah kagak
17
bukan prangko tapi lem tembak
18
saya masih normal ya
19
hutang dengan pak Dosen
20
Hasil yang memuaskan
21
menagih janji sang dosen
22
ketiduran
23
kelakuan bobi
24
pulang
25
masakan pertama
26
Idul Fitri
27
ujian akhir semester
28
Salah Kamar
29
Ucapan adalah Doa
30
bagai makan buah simalakama
31
jadilah istri saya
32
SAH
33
sekamar
34
saya suami kamu, kamu istri saya
35
kulkas
36
Mr. Perfeksionis
37
manut sama suami
38
ngambek
39
cemburu?
40
menghindar
41
sikap aneh Aydan
42
Cilok ala Syafeera
43
green Coffe
44
cantik
45
sikap Aydan
46
Bukan Pujangga
47
berangkat bareng
48
Momen Lebaran
49
My Lecturer My Husband
50
Pertanyaan Syafeera
51
bolehkah
52
Nyonya Aydan Atthallah
53
Kita Umumkan
54
Dua pria
55
Pekanbaru
56
anak yang tertukar
57
Dia Istri Saya
58
My Husband
59
Romantis di atas motor
60
tour guide cantik
61
mancing
62
Hideung
63
wedding organizer
64
Sah Dimata Hukum dan Agama
65
langkah awal
66
Jawaban Syafeera
67
Pedihnya sebuah Penghargaan
68
mie aceh
69
My Husband You Lecturer
70
Resepsi
71
Kudu silih asih, silih asah jeung silih asuh
72
Cita-cita Syafeera
73
Kemarahan Bobi
74
ketakutan Syafeera
75
parenting
76
Kadal Buntung
77
Satu Frekuensi
78
sisi lain Aydan
79
mood naik turun
80
Kamu Cinta Ke dua
81
Aroma Parfum
82
Serba salah
83
prediksi Bunda
84
tujuh minggu
85
Kena Jewer
86
bakso bakar
87
ngidam
88
kekuasan tertinggi di green
89
ke Gesrekan mereka
90
Hutan Pinus pengger
91
Takaran Cemburu
92
Nasgor perdana
93
Semua kembali ke niat dan usaha
94
Green 2
95
Menepikan Ego
96
Janji Hari untuk baby Boy
97
Menunggu Kedatangan Bunda
98
mendadak seperti pasar
99
Rasa panas di Pinggang
100
Kontraksi
101
Baby Boy
102
Muhammad Syahdan Atthallah
103
Back to Home
104
Berjemur
105
Mommy Hangseur
106
persiapan Aqiqah
107
Menyesal?? sudah tiada Guna!!
108
Acara Aqiqah Syahdan
109
Perpisahan
110
Bos Kecil nya Green
111
Nyonya nya Green
112
Syahdan mulai bosan
113
rindu sang kakek
114
Syahdan otw PKU
115
Suasana Baru
116
kasih sayang kakek
117
Ada Pengeran terjun ke lumpur
118
Dua dulu ya
119
Reuni
120
Pertemuan Pertama
121
Tugas Baru Agung
122
Pesan Syafeera
123
Pergi Undangan
124
Melamar Adinda
125
Kita nih udah SAH
126
Tak Berujung
127
Promosi - Pernikahan Semalam
128
Promosi : Tak Ingin Pisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!