"bukanya lebih enak kalau ada teman ya Sya di kamar, ada temen ngobrol??" tanya Hanum karna melihat Syafeera hanya sendiri di kamar nya..
"Lebih menghindari konflik kali ya, takut aja karakter masing-masing gak bisa saling mengerti, yang ada nanti cekcok..." jawab nya sambil meletakkan tas nya di atas meja belajar
"eh Sya,.kak Adrian kayak nya kecewa gitu dech tadi..."
"apa hubungannya sama aku??"
"hello Syafeera... jangan pura-pura gak paham dech...kenapa sih gak coba Deket sama cowok??"
"Deket kok, sama semua Deket gak ada beda nya..."
"tapi kamu tahu kak kak Adrian menaruh hati sama mu Sya..?? apa coba kurang nya dia?? atau mu di PKU udah punya cowok...??"
"temen cowok banyak..."
"trus kenapa gak mau terima perasaan kak Adrian??"
"Hanum Lestari, ni ya kan aku udah pernah bilang, aku mau fokus sama kuliah, ok" jawab nya sambil menangkup pipi Hanum, dan itu membuat Hanum memajukan bibir nya "mau minum apa??" tambanya sembari berlalu keluar kamar
"jus jeruk..."teriak Hanum
"beli Sono di perempatan depan, ada tuh yang jual jeruk peras segar..." jawab nya, dan sesaat kemudian masuk ke kamar dengan membawa es teh.
"ini yang ada...." ujar nya sambil menyodorkan ke Hanum
"ini mah jeruk kelewat Mateng, jadi gelap.. segelap hatiMu Sya, yang gak mau terbuka...hahaha" canda Hanum sambil menyeruput teh es nya, maklum gak ada pipet
"eh Sya....atau kamu punya trauma patah hati, diputusin,. atau di tinggal nikah gitu??"
"patah hati?? diputusin?? ditinggalkan nikah?? pacar aja gak ada gimana mau ngalamin semua itu.." Bagi Syafeera masa lalu tentang perasaan dahulu dengan Yusuf sudah dia kubur, tak perlu di bahas, apalagi di ingat lagi.
"gak percaya, kamu tu cantik Sya..."
"memang gak ada Hanum sayang... Ayah itu melarang anak-anak pacaran, kami di kasih pilihan, fokus sekolah atau pacaran.."
"serius..???"
"serius, kamu belum tahu aja, aku tu bandel tauk..bahkan sholat aja kalau gak di gedor gak bakalan sholat" jujur Syafeera
"gak percaya ah, buktinya sekarang..."
"udah janji sama Allah dan juga Ayah kalau diizinkan ambil beasiswa disini, harus bisa jaga sholat..."
"dan Kamu tahu gak, dulu... pakai jilbab aja aku di paksa"
"What...??" tanya Hanum tak percaya
"serius loh...tahu gak aku tuh bandel, tapi pinter... berprestasi dan di sayang semua nya..hehehe..."
"bandel tapi bisa dapat beasiswa di universitas ternama... gilak mu Sya..."
"hahaha... dulu kalau pakai jilbab pas berangkat aja, pas di jalan jilbab masuk tas, dipakai lagi pas udah mau sampai rumah.. bandel kan...??"
"jadi sekarang dapat hidayah ceritanya..??"
"gak tahu sih hidayah atau apa, tapi berjalannya waktu jilbab buat nyaman juga, walau belum bisa sesuai Syariat, seperti yang kamu lihat, aku aja masih suka pakai celana jeans...hehehe"
"salut deh sama perjuangan kamu Sya..."
"kenapa jadi bahas masa lalu Sya sih ya??....jadi gak ni belajar nya??" tanya Syafeera
"ya jadi lah..." jawab Hanum sambil mengeluarkan buka materi dari dalam tas nya.
🌠🌠🌠
"Tiara apa sih maksud kamu marah-marah sama Syafeera..???" tanya Adrian
"siapa yang marah-marah sih Adrian" Jawab Tiara Tampa rasa bersalahnya
"aku minta jangan ganggu-ganggu Syafeera, atau aku gak akan tinggal diam!!" Ujar Adrian dengan tegas
"Adrian apa si bagus nya dia?? segitu nya kamu lindungi dia??"
"gak ada hubungannya sama kamu Tiara...."
"jelas ada,.orang tua kita sudah berencana menjodoh kan kita"
Adrian menyunggingkan senyuman miring, itu orang tua kamu, tidak dengan orang tua ku, bahkan aku sudah jelaskan kepada mereka ,. jadi stop ya jangan berlagak memiliki hak atas diriku" ujar Adrian lalu berlalu pergi Tampa menghiraukan panggilan Tiara
"Adrian berhenti..."
"Adrian..." panggil Tiara dengan kesal dan membanting buku nya ke lantai.
🌠🌠🌠
Sepekan pun berlalu,semua kejadian hanya di anggap angin lalu untuk seorang Syafeera. apa peduli dia tentang penilaian orang, fokus nya pada cita-cita nya. selama dirinya tidak merugikan orang lain, maka dia tak peduli.
"boleh gabung gak Sya...??" tanya Boy yang baru datang
"huusstt" dengan menaruh telunjuk pada bibirnya, agar Boy tidak berisik karna mereka sedang di pustaka
"ia... gua gak berisik" ujar nya lirih sembari mengambil posisi duduk di hadapan Syafeera,. sedangkan Syafeera kembali fokus pada buku nya
"baca apa??" lirih nya, dan Syafeera menampakkan sampul buku sebagai jawaban
"sejarah..???"
Anggukan kepala sebagai Jawaban
"Sya... Boleh tanya gak??"
Lagi-lagi anggukkan yang Syafeera berikan
"Gak lapar...??"
Kali ini gelengan kepala yang Syafeera berikan
"Iih gak asik.. dari tadi anggukan atau gelengan, udah kayak lirik lagu, angguk-angguk geleng-geleng"
"iih kak boy ribut kaya burung cucut, gak bisa diem apa?? Sya lagi cari bahan untuk tugas nih" sarkas nya dengan kesal, tapi masih dengan suara yang rendah
"abis mu serius amat, kantin yuk"
"gak..."
"Ayuk lah.."
"Gak kak Boy..." kali ini dengan nada yang cukup keras dan kesal, karna boy gak mau diam dari tadi
"Huuuftt... berisik" ujar yang lain
"Sorry... sorry" ujar Syafeera sembari menangkupkan tangan nya
"kak boy pergi aja dech.."
"ngusir...???"
"iih bukan gitu, ini itu pustaka, bukan cafee"
"ya udah yok ke caffe"
"kak boy... Sya lagi cari bahan buat tugas" karna boy tak kunjungan pergi, dan malah membuatnya tambah kesal, Syafeera pun memutuskan untuk ke petugas pustaka, meminjam buku yang dia perlukan.
"Sya tunggu...".kejar Boy saat Syafeera sudah keluar dari pustaka
"apa...??" tanya Syafeera agak membentak
"galak amat..."
"abis dari tadi kak boy.. riweh (ribet) "
"kantin yok...ada yang mau ngomong tuch..."
"siapa? kak Adrian??" tebak nya
"iih Syafeera anak dukun ya...?? kok tahu" canda Boy dengan menaikan alis nya
"bukan anak dukun, tapi Sya dukun nya.. puas"
"mau Donk di pelet sama dukun cantik" goda Boy
"kak boy... Sya banyak tugas..."
"ke kantin lah, sebentaaar aja..." mohon Boy
"Gak ada waktu bahas yang gak bermutu, OK..." jawab nya sambil berlalu
"ckckck... susah amat ya bujuk ni perempuan" guman Boy, dan belalu menuju kantin
Sesampainya di kantin sudah ada Adrian dan Doni..
"Gimana...??" tanya Adrian
"nihil...." jawab nya sambil meneguk minuman nya. merayu Syafeera membuat nya kehausan.
Sedangkan Syafeera sudah berada di kelas, dengan tumpukan buku yang baru dia bawa.
"Gak kekantin Sya..???"
Syafeera mengerutkan dahi nya, kenapa Hanum malah bertanya soal kantin, bukanya tadi Dia bilang ke Hanum akan ke pustaka
"OOO.... jadi dirimu yang kasih tahu kak Boy, kalau Sya di pustaka"
"dia maksa Sya...maaf"
"dia itu udah kaya hantu, ganggu..."
"hahaha.. kak boy bukan hantu sya, tapi memedi"
"hantu jeung memedi mah sarua, memedi mah bahasa Jawa, hantu bahasa indonesia Hanum..." (hantu dan memedi itu sama, memedi bahasa Jawa, hantu bahas Indonesia Hanum...)
"hahaha... iya ya...."
"tadi kak Adrian nyariin tuch..."
"Bodok..."
"eh kak Adrian itu pintar ya...kok dibilang bodoh sih..??"
"Hanum.. jangan sampai masuk ke daftar orang menyebalkan hari yang aku temui"
"nyebelin tapi ngangenin kan..hahaha"
"tauk ah..."
"hidup jangan berlalu serius Sya.."
"kalau aku gak serius, gimana mau kejar cita-cita..."
"tapi serius dech kak Adrian tu pengen banget loh ngomong sama kamu Sya"
Tak ada jawaban, Syafeera hanya bisa memijat pangkal hidung nya, yang mulai merasa pusing dengan tingkah Hanum
Setelah mata kuliah terakhir selesai, Syafeera bergegas untuk pulang, tak tahu kenapa baru kali ini gak betah di Kampus.
"Sya tunggu..."
"apa sich...??" tanya Syafeera sambil berbalik badan dengan nada dan wajah jengkelnya
"kamu marah saya panggil??" tanya nya
"eh maaf pak saya kira siapa..." jawab nya sambil nyengir kuda
"emang kamu kira siapa...?? pacar kamu..?? kamu lagi berantem sama pacar kamu...??"
"iih pak Aydan kenapa jadi bahas pacar, gak minat pak...bapak ngapain Panggi saya...??"
"gak minat...??" tanya Aydan dengan memicingkan mata nya
"iih bapak jangan mikir macam-macam, saya masih norma ya, saya masih suka sama yang berjenis kelamin laki-laki, tapi gak untuk sekarang" jelas nya pajang lebar
"kirain...."
"jangan mikir aneh-aneh pak, dosa..." balas nya "bapak ngapain Panggi saya" tanya nya kembali
"ikut ke ruangan saya..."
"pak...saya bawa buku banyak loh.. berat, iya kali saya harus masuk lagi..." beo nya
"taruh ke mobil saya..."sambil memencet tombol pada kunci mobil, mobil pun berbunyi, menandakan itu adalah mobil nya.
"taruh kesana..." titah sang dosen
Syafeera menghentakkan kaki nya karna kesal, tapi dia juga tidak bisa membantah titah sang dosen. selesai meletakkan buku nya, Syafeera pun menyusul sang dosen si muka datar.. muka dingin apa muka datar ya tepat nya??
🌠🌠🌠
Makasih yang udah mampir di karya receh author... jangan lupa dukungan nya ya...
Jazaakumullah khairon..
Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah Al-Qur'an
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
mbu winda
sya ini asli manaa ya? tinggal di pekanbaru tp ko bisa bahasa sunda 😁😁
2023-04-08
0
Ilah Alfiah
da ceuk orang Sunda mah atuh eta Aya jurig atuh 🤣🤣🤣🤣
2022-11-11
1
Mmh Rilfa
biarpun bacaanya ga religi bgt...tp othornya org yg religi d3ch,...semangka thorrr
2022-06-21
0