Hari ini aku berada di Bandung untuk mengaudit cafe cabang ke tiga.Seperti biasa aku di antar Bejo,supir yang sudah 7 tahun bekerja dan selalu setia menemaniku kemana mana.Aku dan Bejo setiap ke Bandung selalu menginap di hotel selama 2 sampai 3 hari.
Tapi kali ini aku putuskan untuk menginap satu hari saja di Bandung,ah rasanya tak tega meninggalkan Melly sendirian di apartemen. Rasanya ingin sekali dalam sehari pulang pergi Jakarta - Bandung dan tidak menginap disini. Tapi karena badan ini sangat lelah dan Bejo pun butuh istirahat,akhirnya aku putuskan untuk bermalam di hotel selama 1 hari saja.
Keesokan harinya aku dan Bejo kembali ke jakarta.selama perjalanan aku tertidur di dalam mobil,karena perjalanan Bandung - Jakarta sungguh sangat melelahkan,apalagi di dalam perjalanan sempat terjebak macet.
"Pak,kita sudah sampai Pak" suara Bejo membangunkan tidurku.
"Oh,iya Jo,kita sudah sampai ya jo?" tanyaku pada Bejo,sambil mengucek kedua mataku.
"Iya Pak,kita sudah sampai di depan apartemen bapak" sahut Bejo.
"Jo,tong antar saya ke toko mebel sekarang" ujarku.
"Sekarang Pak?" tanya Bejo.
"Iya sekarang,masa tahu depan" sahutku.
"Hehehe,oke siaaap Bos" timpal Bejo sambil terkekeh.
Sesampainya di toko mebel Shandy langsung memesan satu sofa Tantra yang berwarna merah,warna kesukaan Shandy. Menurutnya warna merah bisa membangkitkan gairah yang membara.
"Mas,saya mau yang ini satu ya" ujar Shandy sambil menunjukkan jarinya ke arah sofa Tantra yang berwarna merah tersebut.
"Oke baik Pak,mau di antar kemana Pak?" tanya pelayan toko mebel tersebut.
"Ke apartemen ya dan ini alamatnya,Shandy menyodorkan secarik kertas pada pelayan toko tersebut.
"Oke siaaap Pak, barangnya segera kami antar ke tempat Bapak" timpal pelayan toko.
"Oke saya tunggu ya mas" Shandy pun segera berlalu setelah membayar sofa tersebut.
Sesampainya di apartemen Shandy langsung memeluk Melly dengan erat,berpisah sehari saja rasanya seperti setahun.Shandy benar benar sangat bucin seperti anak ABG yang baru jatuh cinta.
"Sayang,Abang mau mandi dulu ya,selama perjalanan tadi kena macet dan sangat melelahkan" ucap Shandy pada Melly.
"Iya bang" sahut Melly.
Shandy pun segera bergegas ke kamar mandi, tubuhnya kini di guyur air hangat dan sangat membuat Shandy merasa rileks dan segar.
Sementara Shandy sedang mandi,Melly duduk di atas sofa sambil menonton televisi.
"Tok...tok....tok...." terdengar suara pintu di ketuk dari luar.
Melly pun segera bergegas menuju ke arah pintu dan membuka pintunya.
"Kreeeeekkkk....."
"Maaf Mbak,saya mau mengantarkan sofa Tantra pesanan Pak Shandy" ujar seorang laki-laki yang berdiri di depan pintu.
"Oh,iya mas silahkan masuk" ucap Melly dengan ramah.
Kemudian ketiga orang laki laki tersebut memasukkan sofa Tantra ke dalam apartemen Shandy.Tiba-tiba Shandy pun keluar dari dalam kamar dan berujar.
"Mas,mas tolong Sofanya langsung di masukkan saja ke dalam kamar" ujar Shandy.
"Oke baik Pak" sahut salah seorang mas mas tersebut.
"Tolong di letakkan di sebelah sini saja mas" ujar Shandy sambil menunjukkan tempat kosong dekat ranjang.
"Baik Pak" sahut pelayan toko mebel tersebut.
Kemudian Shandy mengambil uang tiga lembar ratusan berwarna merah,lalu di berikan kepada tiga orang pelayan toko tersebut.
"Ini mas buat beli rokok" Shandy menyodorkan uang tersebut.
"Terima kasih banyak Pak" sahut ketiga pelayan toko tersebut dengan kompak.
"Iya sama sama" sahut Shandy.
Setelah ketiga pelayan toko berlalu meninggalkan apartment Shandy, Melly pun bertanya pada Shandy.
"Bang kok Sofanya di taro di kamar,tidak di ruang tamu saja bang?"tanya Melly dengan polosnya.
"Hehehe,iya sayang,di taro di kamar saja" sahut Shandy sambil melingkarkan tangannya di pinggang Melly.
"Oh begitu,kirain sofa buat nonton televisi,tadi aku sempat bilang sama mas mas itu,taro depan televisi saja mas" ucap Melly polos.
"Sayang,kamu tahu tidak kegunaan sofa Tantra?" tanya Shandy.
"Ya untuk duduk kan bang?" jawab Melly polos membuat Shandy gemas.
"Sayang,coba kamu buka google dulu,cari tahu dan apa kegunaan sofa Tantra" ujar Shandy sambil mencubit hidung Melly.
"Oke baik bang,nanti aku buka google,tapi sebelumnya Abang minum teh hangat ini dulu" Melly menyodorkan secangkir teh hangat pada Shandy.
"Terima kasih sayang" sahut Shandy sambil meraih cangkir dari tangan Melly.
Saat Shandy tengah duduk santai di sofa bersama Melly,tiba tiba handphone Shandy berdering.
"Kriinggg.... kriinggg... kriinggg...." Shandy pun segera berlalu menuju ke kamar dan meraih ponselnya yang ada di atas nakkas.
"Hallo Pah" suara Siska terdengar di ujung telepon.
"Iya nak,apa kabarnya?" sahut Shandy.
"Baik Pah,tolong transfer uang ke rekening Siska ya Pah,siska mau bayar uang semester kuliah" ucap Siska.
"Oke baik,sebentar lagi papa transfer ya" sahut Shandy.
Telepon di tutup kemudian Shandy pun membuka aplikasi mobile banking lalu mentransfer uang ke rekening Siska.
Sementara Shandy tengah sibuk mengangkat telepon di kamar, Melly pun di ruang tamu tengah sibuk membuka layar ponselnya dan mencari tahu tentang kegunaan sofa Tantra.
"Hah! Melly membulatkan matanya dengan sempurna,melihat dan membaca kegunaan sofa Tantra di google tersebut.
Melly tengah fokus ke layar ponselnya tiba-tiba Shandy datang dan duduk di sebelah Melly.
"Lagi apa sayang?" tanya Shandy.
"Ini bang" sahut Melly sambil menunjukkan layar ponselnya pada Shandy.
Seketika senyum mengembang di bibir Shandy seraya mendekap tubuh Melly dengan erat.
"Sayang" kita bisa mengeksplor berbagai macam gaya seperti yang ada di gambar ini" ucap Shandy sambil menunjuk ke arah ponsel Melly.
"iiih,Abang tuh memang suka sekali bikin aku babak belur ya hehehe" sahut Melly tersipu malu dengan wajah merona.
"Iya dong sayang,supaya tidak monoton,kita bisa menikmati sensasi yang berbeda hehehe" timpal Shandy menaik turunkan alisnya sambil tersenyum genit.
"Hmmm...." sahut Melly hanya tersenyum dan mengangguk anggukan kepalanya.
"Sayang,nanti kita coba gaya seperti ini ya" ujar Shandy sambil memperlihatkan beberapa foto di ponselnya miliknya.
"Hmmm... Oke siapa takut! sahut Melly menantang Shandy.
Tak banyak bicara lagi Shandy langsung mengangkat tubuh Melly dan membawanya masuk ke dalam kamar.
Sesampainya di kamar Shandy langsung melucuti pakaian Melly dan pakaian miliknya, kemudian di lempar ke sembarang arah.
"Sayang" suara Shandy lirih sambil meraih tangan Melly dan di arahkan ke senjata miliknya yang sudah tegak itu.
Melly pun paham dengan keinginan Shandy. Melly segera berlutut di hadapan Shandy, dengan buas Melly ******* senjata milik Shandy.Shandy pun sesekali mengeluarkan suara lirihnya,sambil memejamkan matanya Shandy merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Kemudian Shandy merangkul Melly dan menggendongnya menuju sofa Tantra.Shandy Duduk si sofa tersebut dan Melly pun duduk di pangkuan Shandy.
Kini posisi keduanya berhadapan dan kini Melly yang memegang kendali,hentakan demi hentakan yang Melly gerakan membuat Shandy merem melek merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa.
Melly yang memegang kendali itu pun semakin agresif dan semakin mempercepat gerakannya hingga akhirnya melakukan pelepasan.
Setelah Melly melakukan pelepasan,Shandy bergerak cepat dan sigap menidurkan Melly di atas sofa Tantra, kemudian hujaman demi hujaman di lakukan oleh Shandy,sampai Melly pun melakukan pelepasan untuk yang kedua kalinya.
Tak sampai disitu saja,Shandy langsung merangkul tubuh Melly dan menyuruh Melly membungkukkan badannya sambil memegang sofa Tantra,kini posisi Shandy di belakang melly.kemudian Shandy memasukkan senjatanya dari belakang,hujaman demi hujaman terus di lakukan oleh Shandy dan sampailah pada puncaknya,tubuh Shandy bergetar dengan hebat dan Shandy pun melakukan pelepasan.
Setelah Shandy melakukan pelepasan,tangan Shandy menggandeng lengan Melly menuju kamar mandi.
Di kamar mandi Shandy memandikan tubuh Melly dan membersihkannya dengan sabun,dan sebaliknya Melly pun begitu.
Setelah keduanya selesai mandi kemudian berlalu menuju tempat tidur,Shandy memakai kaos oblong dan celana bokser santai,Melly pun memakai lingerie yang di belikan oleh Shandy.
Dengan sigap Shandy langsung meraih hair dryer dan mengeringkan rambut Melly. Setelah rambut Melly kering keduanya tertidur di atas ranjang dan kepala Melly di letakkan atas lengan Shandy.
"Sayang" ucap Shandy.
"Ya" jawab Melly.
"Sayang,kamu tadi hebat sekali,lincah dan sangat agresif, Abang suka sekali sayang" ucap Shandy sambil mengecup kening Melly.
Melly pun hanya tersenyum dan tersipu malu. kemudian Shandy pun memeluk tubuh Melly dengan erat.
"Sayang,kamu mau tak menikah sama Abang?" tanya Shandy.
Melly terdiam sesaat seperti sedang berpikir dan dengan ragu ragu Melly pun menjawab.
"Tapi bang,bagaimana dengan kuliahku?" tanya Melly.
"Kamu masih tetap bisa kuliah sayang,Abang tidak akan pernah mengekang kamu.
"Lalu bagaimana dengan anak istri Abang?" kalau mereka tahu,apakah aku akan di tinggalkan begitu saja sama Abang?" tanya Melly cemas.
"Tenang sayang,Abang tidak akan pernah meninggalkan kamu sampai kapanpun,Abang janji sama kamu,asalkan kamu nurut sama Abang ya" ujar Shandy pada Melly.
"Terus kalau suatu saat ketahuan dan anak istri Abang menyerang aku bagaimana?" tanya Melly dengan nada cemas.
"Itu tidak akan pernah terjadi sayang,istri Abang itu terlalu sibuk dengan dunianya sendiri,terlalu sibuk ke salon,arisan,shopping dan jalan jalan ke luar negeri bersama teman teman sosialitanya, sampai sampai Abang merasa terabaikan" ucap Shandy menjelaskan.
"Oh begitu ya bang" sahut Melly.
"Kamu juga boleh sekali kali ke salon atau ke klinik kecantikan,kalau ada Abang di sini Abang antar,tapi kalau Abang tak di Jakarta,kamu di antar Bejo ya sayang" ujar Shandy.
Melly pun hanya mengangguk dan tersenyum manja pada Shandy.
"Berarti selama aku kuliah,kita pending dulu untuk punya anak ya bang?' tanya Melly.
"Iya sayang,biar kita puas pacaran dulu,nanti setelah kamu selesai kuliah,kamu baru boleh hamil" ucap Shandy sambil tersenyum.
Melly pun memeluk erat tubuh Shandy dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang milik Shandy.
"Sayang jadi kapan kita bisa pulang ke kampung kamu,biar Abang bisa bertemu ibu dan kakak kamu?" tanya Shandy.
"Hmm....kapan ya,mungkin minggu depan bang,Sabtu Minggu kan libur kuliah" sahut Melly.
"Oh,ya sudah kalau begitu, bagaimana kalau Abang besok pulang dulu ke Palangkaraya, nanti hari Jum'at,Abang kembali lagi ke Jakarta" timpal Shandy.
"Iya bang, terserah Abang saja" sahut Melly.
Kemudian Shandy dan Melly pun tertidur dengan pulas,kecapekan karena habis main kuda-kudaan.
BERSAMBUNG......
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Putri Minwa
keasikan tuh,main ku
2022-10-29
0
tukang sablon
ada ga ya wanita kya melly
2022-07-07
1