Bab 15. Permainan Shandy ( POV Shandy )

Namaku Shandy Wijaya,usiaku 45 tahun dan aku mempunyai seorang istri yang bernama Mawar.Aku adalah seorang pengusaha mebel dan punya tiga cafe,untuk usaha mebel aku serahkan pada istriku,sedangkan aku sibuk mengurus cafe yang berada di tiga kota yakni Palangkaraya,Jakarta dan Bandung.

Aku mempunyai seorang anak yang bernama Siska kini usianya menginjak 20 tahun dan sudah kuliah. Mawar istriku setiap harinya sibuk dengan usaha mebelnya,belum lagi kalau ke salon dan kumpul kumpul arisan bersama teman teman sosialitanya,hubungan bisa di katakan kurang harmonis,di karenakan aku sibuk dan istriku juga sibuk,sama sama sibuk jadi jarang untuk berkumpul walaupun hanya sekedar bercengkrama di rumah.

Di Palangkaraya aku punya simpanan yang bernama Shakilla yang sangat cantik,berkulit putih,montok serta sikapnya yang manja dan membuatku sangat gemas.Shakilla biasa memanggilku dengan sebutan Abang, karena menurut Shakilla aku masih sangat muda dan tampan.

Hari ini terbang dengan pesawat menuju Jakarta. Seperti biasa aku akan mengaudit cafe yang ada di Jakarta dan Bandung.

Cafe di Jakarta aku percayakan kepada Aldo orang kepercayaan yang sangat berkompeten di dunia bisnis.

"Kriinggg.... kriinggg.... kriinggg...."

Ponselku berdering dan aku segera meraihnya di sarung hp pinggangku,dan segera aku sentuh tombol hijau.

"Hallo Pak Shandy" terdengar suara Aldo di ujung telepon.

"Iya,hallo Aldo,saya sudah sampai airport Soekarno Hatta" ujarku.

"Iya Pak, Bejo sudah saya suruh untuk menjemput Pak Shandy ke Bandara" sahut Aldo.

"Oke baik terima kasih Aldo" jawabku.

Aku masukkan kembali ponselku ke dalam sarung hp pinggang dan Bejo pun datang menghampiriku.

"Bapak Shandy,mari Pak biar saya yang bawakan koper bapak" Bejo meraih koper kecil dari tangan Shandy.

"Bejo,kamu parkir mobil dimana?" tanyaku pada Bejo.

"Di sebelah sana Pak,mari Pak" Bejo berjalan di depan Pak Shandy sambil menarik koper milik Shandy.

Sesampai di parkiran Bejo segera memasukan koper ke bagasi dan membukakan pintu untuk Shandy.

"Silahkan masuk Pak" ucap Bejo sambil membukakan pintu untuk Shandy.

"Terima kasih jo" sahutku.

Tiga puluh menit kemudian kendaraan yang bawa Bejo telah sampai di cafe milik Shandy. Dan Bejo pun dengan sigap membukakan pintu untuk Shandy.

"Silahkan Pak" Shandy membuka pintu mobil.

"Terima kasih jo" sahutku.

Sesampainya di cafe Shandy langsung naik ke lantai dua,dan langsung ke ruangan staff.Di ruangan tersebut Aldo sedang sibuk menatap layar laptopnya.

"Tok....tok....tok...." terdengar suara Aldo dari dalam.

"Kreeeeekkkk..."

"Hii,Pak Shandy sudah sampai?" Aldo bangun dari tempat duduknya dan menyalami Shandy.

Shandy pun duduk di kursi berseberangan dengan Aldo.

"Bagaimana Aldo,lancar semuanya?" tanyaku.

"Lancar Pak,semuanya Oke" jawab Aldo bersemangat.

"Oke baiklah,kalau misalnya ada masalah dengan cafe terutama karyawan,kamu beritahu saya saja Aldo"sahutku.

"Sejauh ini masih aman Pak" timpal Aldo.

"Good job Aldo,memang tidak salah saya mempercayakan cafe ini sama kamu Al" ucap Shandy seraya mengacungkan dua jempol seraya tersenyum pada Aldo.

"Ya sudah Aldo,kalau begitu saya akan pulang istirahat ke apartemen, kemungkinan besok saya akan langsung ke Bandung bersama Bejo" ujarku.

"Silahkan Pak selamat beristirahat,dan semoga besok perjalanannya lancar dan selamat sampai tujuan" sahut Aldo sambil tersenyum.

"Terima kasih Aldo" sahutku.

Kemudian Shandy segera turun ke lantai dasar dan di cafe sedang ramai pengunjung, karena sudah jam makan siang,para pelayan pun sangat sibuk wara wiri melayani pengunjung. Shandy berjalan terburu-buru sehingga ia menabrak seorang pelayan yang sedang membawa makanan.

"Bruaaaakkkkk! suara nampan,piring serta gelas berhamburan pecah di lantai.

"Hah! Shandy terkejut kala dirinya menabrak salah satu karyawannya.

"Ma-maaf Pak,saya tidak sengaja" ucap karyawan tersebut dengan gugup.

"Tidak apa-apa,kamu jangan bergerak banyak pecahan beling di lantai,nanti kakimu bisa berdarah" ujarku.

Aldo yang mendengar keributan di bawah segera turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi.

"Melly! teriak Aldo sambil melotot pada Melly pelayan yang bertabrakan dengan Shandy.

"I-iya Pak Aldo,ma-maaf saya tidak sengaja Pak" Melly gugup dan ketakutan di Bentak Aldo.

"Sudah,jangan marah sama dia,saya yang salah tadi jalan terburu buru hingga menabrak dia" sahutku.

"Parjo! tolong segera bersihkan lantai ini!. Perintah Aldo pada Parjo yang memang kerja sebagai office boy di cafe tersebut.

Parjo dengan sigap membersihkan pecahan beling di lantai.

"Kamu,ikut ke ruangan saya" ujarku pada karyawan yang bernama Melly itu.

Shandy naik segera bergegas naik kembali naik ke lantai dua menuju ruangannya.Ruangan Shandy bersebrangan dengan ruangan Aldo.

Melly pun segera bergegas mengikuti Shandy ke lantai dua dan masuk ke ruangan Shandy.

"Silahkan duduk" ujar Shandy pada Melly.

"Terima kasih Pak" sahut Melly.

"Siapa nama kamu?" Shandy bertanya.

"Melly Pak" Melly menjawab sambil menunduk tak berani menatap ke arah Shandy.

"Sudah berapa lama kamu bekerja di cafe ini?" tanyaku.

"Baru satu minggu Pak" sahut Melly dengan wajah tertunduk ketakutan.

"Atas rekomendasi siapa kamu bekerja disini?" tanyaku.

"Tidak dari siapa siapa Pak,saya melamar sendiri" ucap Melly pelan.

"Motto kamu apa bekerja di cafe ini?" tanyaku.

"Saya akan bekerja dan melayani dengan sepenuh hati Pak" jawab Melly tegas.

Shandy pun mengangguk anggukan kepalanya dan memandangi gadis yang ada di hadapannya tersebut.

"Kamu boleh kembali bekerja,silahkan" ujar Shandy sambil menunjuk ke arah pintu.

"Baik Pak,terima kasih" sahut Melly sambil beranjak dari kursi seraya menganggukkan kepalanya.

Setelah Melly keluar dari ruangan Shandy.Aldo pun segera bergegas menuju ruangan Shandy.

"Tok....tok....tok..." Aldo mengetuk pintu ruangan Shandy.

"Masuk! ujar Shandy.

"Maaf Pak Shandy,itu tadi Melly bikin ulah ya?" tanya Aldo pada Shandy.

"Tidak,saya yang salah,saya yang terburu buru,berjalan tanpa menoleh kanan kiri ya jadinya saya yang menabrak dia" sahutku.

"Kalau bapak tidak merasa nyaman,saya akan memecatnya sekarang juga Pak" timpal Aldo.

"Tidak perlu,biarkan saja dia bekerja disini,toh itu bukan kesalahan dia,tapi saya yang menabraknya" ujarku.

"Oke baik,saya akan kembali ke ruangan saya Pak,permisi" ucap Aldo seraya tersenyum.

"Silahkan" jawabku.

Shandy pun membuka laptop yang ada di hadapannya dan segera mengaudit usaha cafe miliknya tersebut. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, Shandy pun mematikan laptop dan segera bergegas menuju ke lantai dasar.

"Bejo,tolong antar saya pulang ke apartemen!

"Baik Pak" sahut Bejo.

Shandy dan Bejo pun segera keluar dari parkiran cafe dan berlalu menuju apartemen.

"Jo,Jo kamu lihat gadis yang berjalan di depan mobil,seperti tidak asing?" tanyaku pada Bejo.

"Iya pak,itukan Melly Pak karyawan baru di cafe bapak" sahut Bejo.

"Coba kamu minggir Jo,dan berhenti di depan" ujarku.

"Baik Pak" sahut Bejo.

Setelah Bejo memarkirkan mobil,aku pun segera keluar dan menghampiri Melly.

"Melly,kenapa kamu jalan sendirian?" tanyaku.

Eh,i-iya Pak,ini saya mau pulang ke kostan" jawab Melly gugup.

"Kamu shift pagi ya?" tanyaku.

"Iya Pak" sahut Melly.

"kostan kamu dimana?" tanyaku.

"Di Cipete pak" jawab Melly.

"Ya sudah sebaiknya kamu ikut mobil saya saja,kita searah kok" ajakku.

"Tapi Pak....." jawab Melly ragu.

"Sudah,ayo naik saja" ujar Shandy seraya meraih lengan Melly dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.

Kini Shandy dan Melly sudah berada di mobil yang sudah di Kendarai oleh Bejo.

"Kamu tinggal sama siapa di kostan?" tanyaku.

"Sendiri saja Pak" jawab Melly.

"Orang tua kamu?" tanyaku lagi.

"Jauh Pak di kampung" jawabnya.

"Jadi kamu sendirian di Jakarta ini?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi.

"Iya Pak" jawab Melly.

Tiba-tiba mobil yang tumpangi oleng dan sedikit mengeluarkan bunyi.Bejo segera menepikan mobil dan turun untuk mengecek ban mobilnya.

"Maaf Pak ban mobilnya kempes,barusan saya lihat ada paku yang menancap di ban Pak" tiba tiba Bejo muncul membuka pintu mobil belakang dan memberi tahukan kalau ban mobil kempes.

"Ya sudah kalau begitu Jo,kamu urus mobil ini ke bengkel ya,saya dan Melly akan naik taksi saja" ucap Shandy sambil mengeluarkan uang lima lembar kertas merah dan menyodorkannya pada Bejo.

"Baik Pak" sahut Bejo.

Bejo pun segera mengeluarkan koper milik Shandy yang ada di bagasi mobil.Kemudian Shandy pun segera memesan taksi online.

"Ayo Melly, taksinya sudah datang" ajakku pada Melly.

"Tapi pak...." jawab Melly ragu.

"Sudah Melly, tidak apa-apa,nanti taksi ini akan mengantarkan kamu ke kostan kamu dulu,baru ke apartemen saya" ujarku.

Melly pun mengangguk dan langsung masuk ke dalam taksi.Di perjalanan Melly tertidur dan tak sadar kepala Melly bersandar di bahu Shandy. Shandy pun tidak tega melihat Melly tertidur.

Taksi pun kini sudah sampai di apartemen milik shandy.Setelah membayar taksi tersebut, Shandy pun segera menggendong Melly dan masuk ke dalam apartemennya.Melly pun di rebahkan di atas sofa.

Shandy segera masuk ke dalam kamarnya dan bergegas untuk mandi, rasanya seharian sangat melelahkan perjalanan Palangkaraya- Jakarta dan langsung mengaudit cafe. Siraman air hangat shower di atas kepalanya membuat Shandy rileks.

Setelah mandi kemudian Shandy memakai bath robe dan berlalu untuk memakai pakaian.Ketika hendak memakai pakaian,tiba tiba mendengar suara teriakan seorang gadis,Shandy segera bergegas keluar dari kamarnya.

"Tolong...tolong...tolong..." teriak Melly panik.

"Hah! aku dimana?" teriak Melly ketakutan.

"Hey Melly tenang,kamu jangan teriak teriak,kamu sekarang ada di apartemenku" jawabku.

"Tapi Pak kenapa kesini Pak?" tanya Melly keheranan.

"Iya,tadi kamu ketiduran di taksi,pulas sekali tidurnya,jadi tidak tega mau membangunkan kamu" sahutku.

"Tapi Pak,ini sudah hampir jam enam" jawab Melly bingung.

"Terus kenapa kalau sudah mau jam enam,santai saja dulu Melly, nanti saya pesankan taksi untuk kamu pulang ke kostan" jawabku enteng.

"Bukan begitu Pak,tapi jam 6.15 saya harus masuk kampus" jawab Melly.

"Oh,jadi kamu kuliah, Melly?" tanyaku.

"Iya Pak" jawab Melly.

"Melly,kamu ambil kuliah malam?" tanyaku.

"Iya Pak" jawab Melly singkat.

"Pulang kuliah jam berapa?" tanyaku lagi.

"Keluar kamu jam 10 malam Pak,pulang naik angkot sampai rumah jam 10.30" jawabnya

"Pantas saja tadi kamu tidur di taksi,sepertinya kamu sangat kelelahan" sahutku.

"Tapi Pak bagaimana ini,saya sudah terlambat, sebaiknya saya pamit dulu ya Pak, terima kasih atas tumpangannya"jawab Melly terburu-buru lalu menuju pintu.

Ketika hendak membuka handle pintu,tiba tiba tangan Melly di pegang sama Shandy.

"Melly,percuma kamu buru buru,ini sudah jam enam lewat,tidak akan terkejar waktunya,sekali kali kamu boleh bolos dong" ujarku sambil menahan Melly.

"Tapi Pak...." sahut Melly

"Sudah,kamu duduk saja dulu,untuk hari ini kamu tidak usah masuk kuliah dulu" jawab Shandy enteng dan mengunci pintu apartemen.

BERSAMBUNG......

*******

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

lanjut

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal komunikasi (POV Dinda)
2 Bab 2. Ino bertemu Nova ( POV ino)
3 Bab 3. Nova Dan Ino ( POV Nova )
4 Bab 4. Konflik Ino dan Nova ( POV Ino )
5 Bab 5. Pertemuan Dinda dan Ino. ( POV Dinda )
6 Bab 6. Nova mulai kuliah ( POV Nova )
7 Bab 7. Ino pamit pada Nova ( POV Ino )
8 Bab 8. Awal pertemuan Ino dan Dinda ( POV Ino
9 Bab.9 Dinda dan Ino ( POV Dinda )
10 Bab 10. Dinda Sakit Hati ( POV Dinda )
11 Bab 11. Shakilla Bersama Om Om ( POV Shakilla)
12 Bab 12. Awal Bertemunya Deddy dan Dinda ( POV Deddy )
13 Bab 13. Bertemu Laki laki Genit ( POV Dinda )
14 Bab 14. Deddy beraksi ( POV Deddy )
15 Bab 15. Permainan Shandy ( POV Shandy )
16 Bab 16. Melly Ternodai ( POV Melly)
17 Bab 17. Shopping Bersama Melly (POV Shandy)
18 Bab 18. Aldo Khawatir Sama Melly ( POV Aldo)
19 Bab 19. Deddy Nekat Datang Ke Rumah Dinda ( POV Dinda)
20 Bab 20. Shandy Memberikan Kejutan Buat Melly ( POV Shandy)
21 Bab 21. Aldo Patah Hati ( POV Melly )
22 Bab 22. Shandy dan Melly Melepas Kangen ( POV Shandy )
23 Bab 23. Pernikahan Melly dan Shandy
24 Bab 24. Deddy Semakin Gila
25 Bab 25. Shakilla Hamil
26 Bab 26. Shandy Cemburu Pada Renaga
27 Bab 27. Shakilla Menggugurkan kandungannya
28 Bab 28. Ulang Tahun Melly
29 Bab 29. Siska Jatuh Cinta Pada Dosen Sombong
30 Bab 30. Bisma Mulai Jatuh Hati
31 Bab 31. Kepulangan Shandy Tak di Sambut
32 Bab 32. Rahasia Mawar Terbongkar
33 Bab 33. Keluarga Melly datang ke Jakarta
34 Bab 34. Deddy Memberikan Surprise
35 Bab 35. Pertemuan Bisma dan Shandy
36 Bab 36. Mendapatkan Restu
37 Bab 37. Deddy Kenalan Dengan Ibunya Dinda
38 Bab 38. Melly Mengajak keluarganya Jalan jalan
39 Bab 39. Pernikahan Siska dan Bisma
40 Bab 40. Shandy Tertarik Pada Dinda
41 Bab 41. Hidup Mawar Memprihatinkan
42 Bab 42.Makan Siang Bersama Shakilla
43 Bab 43. Deddy Pulang Dari Malaysia
44 Bab 44. Maya pingsan
45 Bab 45. Bisma Belajar Mengemudi
46 Bab 46. Shandy Kembali Pulang Ke Jakarta
47 Bab 47. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
48 Bab 48. Tukimin PDKT sama Lasmi.
49 Bab 49. Kejanggalan Laporan keuangan.
50 Bab 50. Shinta Terancam Di Penjara.
51 Bab 51. Menempuh Jalur Hukum
52 Bab 52. Siska Menghajar Shinta.
53 Bab 53. Siska Merajuk.
54 Bab 54. Bunga Bunga Cinta Mulai Bersemi.
55 Bab 55. Dinda Menemui Tia.
56 Bab 56. Dinda Bertemu Herman.
57 Bab 57. Dinda shopping Bersama Herman.
58 Bab 58. Dinda Pulang Dari Singapore.
59 Bab 59. Dinda Mulai Berbisnis.
60 Bab 60. Sidang Tindak Pidana Korupsi.
61 Bab 61. Jualan Online Dinda laris Manis.
62 Bab 62. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
63 Bab 63. Facebook Dinda di Kuasai Deddy.
64 Bab 64. Dinda Meminta Bantuan Ino.
65 Bab 65. Kehidupan Shakilla Setelah Menikah.
66 Bab 66. Bisma dan Siska Bulan Madu.
67 Bab 67. Indahnya Pulau Dewata Bali.
68 Bab 68. Mengeksplorasi Villa Dengan Cinta.
69 Bab 69. Memperalat Ibunya Dinda.
70 Bab 70. Nonton Tenggelamnya kapal Van Der Wijck.
71 Bab 71. Shandy Merayu Dinda.
72 Bab 72. Deddy Mengajak Dinda Mampir ke Hotel.
73 Bab 73. Arisan Istri Istri Pelaut.
74 Bab 74. Dinda Karaokean Bersama Bestie.
75 Bab 75. Deddy Ngajak Nikah.
76 Bab 76. Deddy Ingin Punya Anak dari Dinda.
77 Bab 77. Deddy Pulang Kampung.
78 Bab 78. Siti izin Pulang Kampung.
79 Bab 79. Dinda Pergi Arisan.
80 Bab 80. Deddy Bermain Sendirian.
81 Bab 81. Deddy Selalu Bikin Kesal.
82 Bab 82. PERTEMUAN TAK TERDUGA.
83 Bab 83. Merajut Asmara Secara Diam-diam.
84 Bab 84. Tukimin Mengajak Lasmi Menikah.
85 Bab 85. Dinda Menemukan Alat Kontrasepsi.
86 Bab 86. Arisan Ajang Pamer.
87 Bab 87. Deddy Datang Membawa Oleh-oleh.
88 Bab 88. Rani Kecelakaan Sepeda Motor.
89 Bab 89. Rani Masuk UGD
90 Bab 90. Rani Pindah ke Ruang Perawatan.
91 Bab 91. Dinda dan Ani Terkejut.
92 Bab 92. Steven Datang Lagi.
93 Bab 93. Si Penabrak Datang Meminta Maaf.
94 Bab 94. Della Datang ke Rumah Sakit Bersama Ibunya.
95 Bab 95. Group ibu-ibu Arisan Datang Menjenguk Rani.
96 Bab 96. Rani Pulang dari Rumah Sakit.
97 Bab 97. Pesan Dinda Untuk Steven.
98 Bab 98. Deddy Menghubungi Dinda.
99 Bab 99. Een Selingkuh dengan Sepupunya.
100 Bab 100. Deddy Mendekati Bu Yanti.
101 Bab 101. Ani Menghajar Pelakor.
102 Bab 102. Asuransi Rani Tidak Jelas.
103 Bab 103. Bertemu Manager Asuransi.
104 Bab 104. Shandy Menyatakan Perasaannya Sama Dinda.
105 Bab 105. Yudi Menggoda Dinda.
106 Bab 106.Tukimin dan Lasmi Menikah.
107 Bab 107. Malam Pertama Gagal.
108 Bab 108. Lasmi Benar-benar Polos.
109 Bab 109. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 1)
110 Bab 110. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 2)
111 Bab 111. Wajah Tukimin Berseri-seri.
112 Bab 112. Lasmi Berjalan Seperti Pinguin.
113 Bab 113. Spekulasi Yudi Terhadap Dinda.
114 Bab 114. Ternyata Yudi Hanya Modus.
115 Bab 115. Yudi Mencium pipi Dinda.
116 Bab 116. Dinda Semakin Kesal Sama Yudi.
117 Bab 117. Hari Terakhir Bertemu dengan Yudi.
118 Bab 118. Yudi Menghubungi Dinda Kembali.
119 Bab 119. Rani di Tembak Steven.
120 Bab 120. Rani di putusin Steven.
121 Bab 121. Dinda di Tawarin Susuk.
122 Bab 122. Istri Deddy Selingkuh.
123 Bab 123. Kokom Berpacaran Sama Jenny.
124 Bab 124. Pacar Della Jatuh Cinta Sama Rani.
125 Bab 125. Dinda Terkejut Mendengar Pengakuan Kevin.
126 Bab 126. Deddy Kesal Sama Kokom.
127 Bab 127. Deddy Kembali Lagi Ke Garut.
128 Bab 128. Deddy Menceraikan Kokom.
129 Bab 129. Deddy Membawa Ketiga Anaknya.
130 Bab 130. Deddy Bertengkar Dengan Endang.
131 Bab 131. Endang Kabur Dari Rumah.
132 Bab 132. Deddy Menjadi Single parents.
133 Bab 133. Go publik.
134 Bab 134. Dinda Marah Sama Rani.
135 Bab 135. Kevin Kabur dari Rumah.
136 Bab 136. Deddy Ngajak Ketemuan.
137 Bab 137. Deddy Curhat.
138 Bab 138. Deddy Mau Memeluk Dinda.
139 Bab 139. Menjemput Herman di Airport.
140 Bab 140.Melepas Rindu.
141 Bab 141. Dinda Bertemu Mantan Kekasih.
142 Bab 142. Makan Malam Bersama Aska.
143 Bab 143.Makan Siang Bersama Aska.
144 Bab 144.Aska Curhat Sama Dinda.
145 Bab 145. Mengingat Masa Lalu.
146 Bab 146. Flashback.
147 Bab 147. Mantan ART Dinda Datang.
148 Bab 148.Dinda Ke Jakarta.
149 Bab 149. Kedatangan Tamu.
150 Bab 150. Bahagia itu Sederhana (Tamat)
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Bab 1. Awal komunikasi (POV Dinda)
2
Bab 2. Ino bertemu Nova ( POV ino)
3
Bab 3. Nova Dan Ino ( POV Nova )
4
Bab 4. Konflik Ino dan Nova ( POV Ino )
5
Bab 5. Pertemuan Dinda dan Ino. ( POV Dinda )
6
Bab 6. Nova mulai kuliah ( POV Nova )
7
Bab 7. Ino pamit pada Nova ( POV Ino )
8
Bab 8. Awal pertemuan Ino dan Dinda ( POV Ino
9
Bab.9 Dinda dan Ino ( POV Dinda )
10
Bab 10. Dinda Sakit Hati ( POV Dinda )
11
Bab 11. Shakilla Bersama Om Om ( POV Shakilla)
12
Bab 12. Awal Bertemunya Deddy dan Dinda ( POV Deddy )
13
Bab 13. Bertemu Laki laki Genit ( POV Dinda )
14
Bab 14. Deddy beraksi ( POV Deddy )
15
Bab 15. Permainan Shandy ( POV Shandy )
16
Bab 16. Melly Ternodai ( POV Melly)
17
Bab 17. Shopping Bersama Melly (POV Shandy)
18
Bab 18. Aldo Khawatir Sama Melly ( POV Aldo)
19
Bab 19. Deddy Nekat Datang Ke Rumah Dinda ( POV Dinda)
20
Bab 20. Shandy Memberikan Kejutan Buat Melly ( POV Shandy)
21
Bab 21. Aldo Patah Hati ( POV Melly )
22
Bab 22. Shandy dan Melly Melepas Kangen ( POV Shandy )
23
Bab 23. Pernikahan Melly dan Shandy
24
Bab 24. Deddy Semakin Gila
25
Bab 25. Shakilla Hamil
26
Bab 26. Shandy Cemburu Pada Renaga
27
Bab 27. Shakilla Menggugurkan kandungannya
28
Bab 28. Ulang Tahun Melly
29
Bab 29. Siska Jatuh Cinta Pada Dosen Sombong
30
Bab 30. Bisma Mulai Jatuh Hati
31
Bab 31. Kepulangan Shandy Tak di Sambut
32
Bab 32. Rahasia Mawar Terbongkar
33
Bab 33. Keluarga Melly datang ke Jakarta
34
Bab 34. Deddy Memberikan Surprise
35
Bab 35. Pertemuan Bisma dan Shandy
36
Bab 36. Mendapatkan Restu
37
Bab 37. Deddy Kenalan Dengan Ibunya Dinda
38
Bab 38. Melly Mengajak keluarganya Jalan jalan
39
Bab 39. Pernikahan Siska dan Bisma
40
Bab 40. Shandy Tertarik Pada Dinda
41
Bab 41. Hidup Mawar Memprihatinkan
42
Bab 42.Makan Siang Bersama Shakilla
43
Bab 43. Deddy Pulang Dari Malaysia
44
Bab 44. Maya pingsan
45
Bab 45. Bisma Belajar Mengemudi
46
Bab 46. Shandy Kembali Pulang Ke Jakarta
47
Bab 47. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
48
Bab 48. Tukimin PDKT sama Lasmi.
49
Bab 49. Kejanggalan Laporan keuangan.
50
Bab 50. Shinta Terancam Di Penjara.
51
Bab 51. Menempuh Jalur Hukum
52
Bab 52. Siska Menghajar Shinta.
53
Bab 53. Siska Merajuk.
54
Bab 54. Bunga Bunga Cinta Mulai Bersemi.
55
Bab 55. Dinda Menemui Tia.
56
Bab 56. Dinda Bertemu Herman.
57
Bab 57. Dinda shopping Bersama Herman.
58
Bab 58. Dinda Pulang Dari Singapore.
59
Bab 59. Dinda Mulai Berbisnis.
60
Bab 60. Sidang Tindak Pidana Korupsi.
61
Bab 61. Jualan Online Dinda laris Manis.
62
Bab 62. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
63
Bab 63. Facebook Dinda di Kuasai Deddy.
64
Bab 64. Dinda Meminta Bantuan Ino.
65
Bab 65. Kehidupan Shakilla Setelah Menikah.
66
Bab 66. Bisma dan Siska Bulan Madu.
67
Bab 67. Indahnya Pulau Dewata Bali.
68
Bab 68. Mengeksplorasi Villa Dengan Cinta.
69
Bab 69. Memperalat Ibunya Dinda.
70
Bab 70. Nonton Tenggelamnya kapal Van Der Wijck.
71
Bab 71. Shandy Merayu Dinda.
72
Bab 72. Deddy Mengajak Dinda Mampir ke Hotel.
73
Bab 73. Arisan Istri Istri Pelaut.
74
Bab 74. Dinda Karaokean Bersama Bestie.
75
Bab 75. Deddy Ngajak Nikah.
76
Bab 76. Deddy Ingin Punya Anak dari Dinda.
77
Bab 77. Deddy Pulang Kampung.
78
Bab 78. Siti izin Pulang Kampung.
79
Bab 79. Dinda Pergi Arisan.
80
Bab 80. Deddy Bermain Sendirian.
81
Bab 81. Deddy Selalu Bikin Kesal.
82
Bab 82. PERTEMUAN TAK TERDUGA.
83
Bab 83. Merajut Asmara Secara Diam-diam.
84
Bab 84. Tukimin Mengajak Lasmi Menikah.
85
Bab 85. Dinda Menemukan Alat Kontrasepsi.
86
Bab 86. Arisan Ajang Pamer.
87
Bab 87. Deddy Datang Membawa Oleh-oleh.
88
Bab 88. Rani Kecelakaan Sepeda Motor.
89
Bab 89. Rani Masuk UGD
90
Bab 90. Rani Pindah ke Ruang Perawatan.
91
Bab 91. Dinda dan Ani Terkejut.
92
Bab 92. Steven Datang Lagi.
93
Bab 93. Si Penabrak Datang Meminta Maaf.
94
Bab 94. Della Datang ke Rumah Sakit Bersama Ibunya.
95
Bab 95. Group ibu-ibu Arisan Datang Menjenguk Rani.
96
Bab 96. Rani Pulang dari Rumah Sakit.
97
Bab 97. Pesan Dinda Untuk Steven.
98
Bab 98. Deddy Menghubungi Dinda.
99
Bab 99. Een Selingkuh dengan Sepupunya.
100
Bab 100. Deddy Mendekati Bu Yanti.
101
Bab 101. Ani Menghajar Pelakor.
102
Bab 102. Asuransi Rani Tidak Jelas.
103
Bab 103. Bertemu Manager Asuransi.
104
Bab 104. Shandy Menyatakan Perasaannya Sama Dinda.
105
Bab 105. Yudi Menggoda Dinda.
106
Bab 106.Tukimin dan Lasmi Menikah.
107
Bab 107. Malam Pertama Gagal.
108
Bab 108. Lasmi Benar-benar Polos.
109
Bab 109. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 1)
110
Bab 110. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 2)
111
Bab 111. Wajah Tukimin Berseri-seri.
112
Bab 112. Lasmi Berjalan Seperti Pinguin.
113
Bab 113. Spekulasi Yudi Terhadap Dinda.
114
Bab 114. Ternyata Yudi Hanya Modus.
115
Bab 115. Yudi Mencium pipi Dinda.
116
Bab 116. Dinda Semakin Kesal Sama Yudi.
117
Bab 117. Hari Terakhir Bertemu dengan Yudi.
118
Bab 118. Yudi Menghubungi Dinda Kembali.
119
Bab 119. Rani di Tembak Steven.
120
Bab 120. Rani di putusin Steven.
121
Bab 121. Dinda di Tawarin Susuk.
122
Bab 122. Istri Deddy Selingkuh.
123
Bab 123. Kokom Berpacaran Sama Jenny.
124
Bab 124. Pacar Della Jatuh Cinta Sama Rani.
125
Bab 125. Dinda Terkejut Mendengar Pengakuan Kevin.
126
Bab 126. Deddy Kesal Sama Kokom.
127
Bab 127. Deddy Kembali Lagi Ke Garut.
128
Bab 128. Deddy Menceraikan Kokom.
129
Bab 129. Deddy Membawa Ketiga Anaknya.
130
Bab 130. Deddy Bertengkar Dengan Endang.
131
Bab 131. Endang Kabur Dari Rumah.
132
Bab 132. Deddy Menjadi Single parents.
133
Bab 133. Go publik.
134
Bab 134. Dinda Marah Sama Rani.
135
Bab 135. Kevin Kabur dari Rumah.
136
Bab 136. Deddy Ngajak Ketemuan.
137
Bab 137. Deddy Curhat.
138
Bab 138. Deddy Mau Memeluk Dinda.
139
Bab 139. Menjemput Herman di Airport.
140
Bab 140.Melepas Rindu.
141
Bab 141. Dinda Bertemu Mantan Kekasih.
142
Bab 142. Makan Malam Bersama Aska.
143
Bab 143.Makan Siang Bersama Aska.
144
Bab 144.Aska Curhat Sama Dinda.
145
Bab 145. Mengingat Masa Lalu.
146
Bab 146. Flashback.
147
Bab 147. Mantan ART Dinda Datang.
148
Bab 148.Dinda Ke Jakarta.
149
Bab 149. Kedatangan Tamu.
150
Bab 150. Bahagia itu Sederhana (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!