Namaku Shandy Wijaya,usiaku 45 tahun dan aku mempunyai seorang istri yang bernama Mawar.Aku adalah seorang pengusaha mebel dan punya tiga cafe,untuk usaha mebel aku serahkan pada istriku,sedangkan aku sibuk mengurus cafe yang berada di tiga kota yakni Palangkaraya,Jakarta dan Bandung.
Aku mempunyai seorang anak yang bernama Siska kini usianya menginjak 20 tahun dan sudah kuliah. Mawar istriku setiap harinya sibuk dengan usaha mebelnya,belum lagi kalau ke salon dan kumpul kumpul arisan bersama teman teman sosialitanya,hubungan bisa di katakan kurang harmonis,di karenakan aku sibuk dan istriku juga sibuk,sama sama sibuk jadi jarang untuk berkumpul walaupun hanya sekedar bercengkrama di rumah.
Di Palangkaraya aku punya simpanan yang bernama Shakilla yang sangat cantik,berkulit putih,montok serta sikapnya yang manja dan membuatku sangat gemas.Shakilla biasa memanggilku dengan sebutan Abang, karena menurut Shakilla aku masih sangat muda dan tampan.
Hari ini terbang dengan pesawat menuju Jakarta. Seperti biasa aku akan mengaudit cafe yang ada di Jakarta dan Bandung.
Cafe di Jakarta aku percayakan kepada Aldo orang kepercayaan yang sangat berkompeten di dunia bisnis.
"Kriinggg.... kriinggg.... kriinggg...."
Ponselku berdering dan aku segera meraihnya di sarung hp pinggangku,dan segera aku sentuh tombol hijau.
"Hallo Pak Shandy" terdengar suara Aldo di ujung telepon.
"Iya,hallo Aldo,saya sudah sampai airport Soekarno Hatta" ujarku.
"Iya Pak, Bejo sudah saya suruh untuk menjemput Pak Shandy ke Bandara" sahut Aldo.
"Oke baik terima kasih Aldo" jawabku.
Aku masukkan kembali ponselku ke dalam sarung hp pinggang dan Bejo pun datang menghampiriku.
"Bapak Shandy,mari Pak biar saya yang bawakan koper bapak" Bejo meraih koper kecil dari tangan Shandy.
"Bejo,kamu parkir mobil dimana?" tanyaku pada Bejo.
"Di sebelah sana Pak,mari Pak" Bejo berjalan di depan Pak Shandy sambil menarik koper milik Shandy.
Sesampai di parkiran Bejo segera memasukan koper ke bagasi dan membukakan pintu untuk Shandy.
"Silahkan masuk Pak" ucap Bejo sambil membukakan pintu untuk Shandy.
"Terima kasih jo" sahutku.
Tiga puluh menit kemudian kendaraan yang bawa Bejo telah sampai di cafe milik Shandy. Dan Bejo pun dengan sigap membukakan pintu untuk Shandy.
"Silahkan Pak" Shandy membuka pintu mobil.
"Terima kasih jo" sahutku.
Sesampainya di cafe Shandy langsung naik ke lantai dua,dan langsung ke ruangan staff.Di ruangan tersebut Aldo sedang sibuk menatap layar laptopnya.
"Tok....tok....tok...." terdengar suara Aldo dari dalam.
"Kreeeeekkkk..."
"Hii,Pak Shandy sudah sampai?" Aldo bangun dari tempat duduknya dan menyalami Shandy.
Shandy pun duduk di kursi berseberangan dengan Aldo.
"Bagaimana Aldo,lancar semuanya?" tanyaku.
"Lancar Pak,semuanya Oke" jawab Aldo bersemangat.
"Oke baiklah,kalau misalnya ada masalah dengan cafe terutama karyawan,kamu beritahu saya saja Aldo"sahutku.
"Sejauh ini masih aman Pak" timpal Aldo.
"Good job Aldo,memang tidak salah saya mempercayakan cafe ini sama kamu Al" ucap Shandy seraya mengacungkan dua jempol seraya tersenyum pada Aldo.
"Ya sudah Aldo,kalau begitu saya akan pulang istirahat ke apartemen, kemungkinan besok saya akan langsung ke Bandung bersama Bejo" ujarku.
"Silahkan Pak selamat beristirahat,dan semoga besok perjalanannya lancar dan selamat sampai tujuan" sahut Aldo sambil tersenyum.
"Terima kasih Aldo" sahutku.
Kemudian Shandy segera turun ke lantai dasar dan di cafe sedang ramai pengunjung, karena sudah jam makan siang,para pelayan pun sangat sibuk wara wiri melayani pengunjung. Shandy berjalan terburu-buru sehingga ia menabrak seorang pelayan yang sedang membawa makanan.
"Bruaaaakkkkk! suara nampan,piring serta gelas berhamburan pecah di lantai.
"Hah! Shandy terkejut kala dirinya menabrak salah satu karyawannya.
"Ma-maaf Pak,saya tidak sengaja" ucap karyawan tersebut dengan gugup.
"Tidak apa-apa,kamu jangan bergerak banyak pecahan beling di lantai,nanti kakimu bisa berdarah" ujarku.
Aldo yang mendengar keributan di bawah segera turun ke bawah untuk melihat apa yang terjadi.
"Melly! teriak Aldo sambil melotot pada Melly pelayan yang bertabrakan dengan Shandy.
"I-iya Pak Aldo,ma-maaf saya tidak sengaja Pak" Melly gugup dan ketakutan di Bentak Aldo.
"Sudah,jangan marah sama dia,saya yang salah tadi jalan terburu buru hingga menabrak dia" sahutku.
"Parjo! tolong segera bersihkan lantai ini!. Perintah Aldo pada Parjo yang memang kerja sebagai office boy di cafe tersebut.
Parjo dengan sigap membersihkan pecahan beling di lantai.
"Kamu,ikut ke ruangan saya" ujarku pada karyawan yang bernama Melly itu.
Shandy naik segera bergegas naik kembali naik ke lantai dua menuju ruangannya.Ruangan Shandy bersebrangan dengan ruangan Aldo.
Melly pun segera bergegas mengikuti Shandy ke lantai dua dan masuk ke ruangan Shandy.
"Silahkan duduk" ujar Shandy pada Melly.
"Terima kasih Pak" sahut Melly.
"Siapa nama kamu?" Shandy bertanya.
"Melly Pak" Melly menjawab sambil menunduk tak berani menatap ke arah Shandy.
"Sudah berapa lama kamu bekerja di cafe ini?" tanyaku.
"Baru satu minggu Pak" sahut Melly dengan wajah tertunduk ketakutan.
"Atas rekomendasi siapa kamu bekerja disini?" tanyaku.
"Tidak dari siapa siapa Pak,saya melamar sendiri" ucap Melly pelan.
"Motto kamu apa bekerja di cafe ini?" tanyaku.
"Saya akan bekerja dan melayani dengan sepenuh hati Pak" jawab Melly tegas.
Shandy pun mengangguk anggukan kepalanya dan memandangi gadis yang ada di hadapannya tersebut.
"Kamu boleh kembali bekerja,silahkan" ujar Shandy sambil menunjuk ke arah pintu.
"Baik Pak,terima kasih" sahut Melly sambil beranjak dari kursi seraya menganggukkan kepalanya.
Setelah Melly keluar dari ruangan Shandy.Aldo pun segera bergegas menuju ruangan Shandy.
"Tok....tok....tok..." Aldo mengetuk pintu ruangan Shandy.
"Masuk! ujar Shandy.
"Maaf Pak Shandy,itu tadi Melly bikin ulah ya?" tanya Aldo pada Shandy.
"Tidak,saya yang salah,saya yang terburu buru,berjalan tanpa menoleh kanan kiri ya jadinya saya yang menabrak dia" sahutku.
"Kalau bapak tidak merasa nyaman,saya akan memecatnya sekarang juga Pak" timpal Aldo.
"Tidak perlu,biarkan saja dia bekerja disini,toh itu bukan kesalahan dia,tapi saya yang menabraknya" ujarku.
"Oke baik,saya akan kembali ke ruangan saya Pak,permisi" ucap Aldo seraya tersenyum.
"Silahkan" jawabku.
Shandy pun membuka laptop yang ada di hadapannya dan segera mengaudit usaha cafe miliknya tersebut. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, Shandy pun mematikan laptop dan segera bergegas menuju ke lantai dasar.
"Bejo,tolong antar saya pulang ke apartemen!
"Baik Pak" sahut Bejo.
Shandy dan Bejo pun segera keluar dari parkiran cafe dan berlalu menuju apartemen.
"Jo,Jo kamu lihat gadis yang berjalan di depan mobil,seperti tidak asing?" tanyaku pada Bejo.
"Iya pak,itukan Melly Pak karyawan baru di cafe bapak" sahut Bejo.
"Coba kamu minggir Jo,dan berhenti di depan" ujarku.
"Baik Pak" sahut Bejo.
Setelah Bejo memarkirkan mobil,aku pun segera keluar dan menghampiri Melly.
"Melly,kenapa kamu jalan sendirian?" tanyaku.
Eh,i-iya Pak,ini saya mau pulang ke kostan" jawab Melly gugup.
"Kamu shift pagi ya?" tanyaku.
"Iya Pak" sahut Melly.
"kostan kamu dimana?" tanyaku.
"Di Cipete pak" jawab Melly.
"Ya sudah sebaiknya kamu ikut mobil saya saja,kita searah kok" ajakku.
"Tapi Pak....." jawab Melly ragu.
"Sudah,ayo naik saja" ujar Shandy seraya meraih lengan Melly dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.
Kini Shandy dan Melly sudah berada di mobil yang sudah di Kendarai oleh Bejo.
"Kamu tinggal sama siapa di kostan?" tanyaku.
"Sendiri saja Pak" jawab Melly.
"Orang tua kamu?" tanyaku lagi.
"Jauh Pak di kampung" jawabnya.
"Jadi kamu sendirian di Jakarta ini?" tanyaku sambil mengernyitkan dahi.
"Iya Pak" jawab Melly.
Tiba-tiba mobil yang tumpangi oleng dan sedikit mengeluarkan bunyi.Bejo segera menepikan mobil dan turun untuk mengecek ban mobilnya.
"Maaf Pak ban mobilnya kempes,barusan saya lihat ada paku yang menancap di ban Pak" tiba tiba Bejo muncul membuka pintu mobil belakang dan memberi tahukan kalau ban mobil kempes.
"Ya sudah kalau begitu Jo,kamu urus mobil ini ke bengkel ya,saya dan Melly akan naik taksi saja" ucap Shandy sambil mengeluarkan uang lima lembar kertas merah dan menyodorkannya pada Bejo.
"Baik Pak" sahut Bejo.
Bejo pun segera mengeluarkan koper milik Shandy yang ada di bagasi mobil.Kemudian Shandy pun segera memesan taksi online.
"Ayo Melly, taksinya sudah datang" ajakku pada Melly.
"Tapi pak...." jawab Melly ragu.
"Sudah Melly, tidak apa-apa,nanti taksi ini akan mengantarkan kamu ke kostan kamu dulu,baru ke apartemen saya" ujarku.
Melly pun mengangguk dan langsung masuk ke dalam taksi.Di perjalanan Melly tertidur dan tak sadar kepala Melly bersandar di bahu Shandy. Shandy pun tidak tega melihat Melly tertidur.
Taksi pun kini sudah sampai di apartemen milik shandy.Setelah membayar taksi tersebut, Shandy pun segera menggendong Melly dan masuk ke dalam apartemennya.Melly pun di rebahkan di atas sofa.
Shandy segera masuk ke dalam kamarnya dan bergegas untuk mandi, rasanya seharian sangat melelahkan perjalanan Palangkaraya- Jakarta dan langsung mengaudit cafe. Siraman air hangat shower di atas kepalanya membuat Shandy rileks.
Setelah mandi kemudian Shandy memakai bath robe dan berlalu untuk memakai pakaian.Ketika hendak memakai pakaian,tiba tiba mendengar suara teriakan seorang gadis,Shandy segera bergegas keluar dari kamarnya.
"Tolong...tolong...tolong..." teriak Melly panik.
"Hah! aku dimana?" teriak Melly ketakutan.
"Hey Melly tenang,kamu jangan teriak teriak,kamu sekarang ada di apartemenku" jawabku.
"Tapi Pak kenapa kesini Pak?" tanya Melly keheranan.
"Iya,tadi kamu ketiduran di taksi,pulas sekali tidurnya,jadi tidak tega mau membangunkan kamu" sahutku.
"Tapi Pak,ini sudah hampir jam enam" jawab Melly bingung.
"Terus kenapa kalau sudah mau jam enam,santai saja dulu Melly, nanti saya pesankan taksi untuk kamu pulang ke kostan" jawabku enteng.
"Bukan begitu Pak,tapi jam 6.15 saya harus masuk kampus" jawab Melly.
"Oh,jadi kamu kuliah, Melly?" tanyaku.
"Iya Pak" jawab Melly.
"Melly,kamu ambil kuliah malam?" tanyaku.
"Iya Pak" jawab Melly singkat.
"Pulang kuliah jam berapa?" tanyaku lagi.
"Keluar kamu jam 10 malam Pak,pulang naik angkot sampai rumah jam 10.30" jawabnya
"Pantas saja tadi kamu tidur di taksi,sepertinya kamu sangat kelelahan" sahutku.
"Tapi Pak bagaimana ini,saya sudah terlambat, sebaiknya saya pamit dulu ya Pak, terima kasih atas tumpangannya"jawab Melly terburu-buru lalu menuju pintu.
Ketika hendak membuka handle pintu,tiba tiba tangan Melly di pegang sama Shandy.
"Melly,percuma kamu buru buru,ini sudah jam enam lewat,tidak akan terkejar waktunya,sekali kali kamu boleh bolos dong" ujarku sambil menahan Melly.
"Tapi Pak...." sahut Melly
"Sudah,kamu duduk saja dulu,untuk hari ini kamu tidak usah masuk kuliah dulu" jawab Shandy enteng dan mengunci pintu apartemen.
BERSAMBUNG......
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Putri Minwa
lanjut
2022-10-17
0