Namaku Melly Anjani,usiaku 20 tahun dan aku kuliah di jurusan administrasi bisnis.Untuk biaya kuliah aku harus bekerja, karena aku bukan anak orang kaya seperti teman temanku.
Aku berasal dari pelosok daerah yang sangat jauh dari ibu kota Jakarta,ayahku sudah meninggal tujuh tahun yang lalu dan ibuku hanyalah seorang penjual gado gado.Karena cita citaku tinggi dan ingin merubah perekonomian keluarga,maka aku nekat datang ke ibu kota Jakarta untuk kuliah sekaligus bekerja jadi pelayan di sebuah cafe milik Pak Shandy.
Sebenarnya aku mempunyai seorang kakak laki-laki,tapi ia sudah beristri dan kehidupannya pun sangat pas pasan, jangankan untuk membantu biaya kuliahku,untuk anak istrinya saja,jauh dari kata cukup.
Ketika tragedi tadi siang di cafe,aku sedang sibuk membawa makanan untuk di antar ke meja pemesan makanan,tiba tiba ada seorang pria menabrak aku dan ternyata ia adalah owner cafe tempat aku bekerja.
Karena kejadian tersebut aku di panggil ke atas ke ruangan Pak Shandy.Aku pun sangat cemas dan ketakutan,ya aku takut di pecat karena aku baru saja membuat kesalahan,ya walaupun bukan aku yang menabraknya.
Setelah di interogasi dan aku pun di perbolehkan untuk bekerja kembali,aku pun sangat lega,itu artinya aku tidak di pecat.
Aku hidup sebatang kara di ibu kota ini, hanya dengan modal nekat aku berangkat ke Jakarta.Kuliah pun aku ikut program beasiswa, sementara untuk kehidupan sehari-hari dan bayar kos-kosan aku harus bekerja.
Tidak mudah memang hidup di Jakarta ini, semuanya serba mahal beda dengan di desa, biaya hidup sangatlah murah.
Ketika itu aku sedang berjalan menuju ke tempat di mana aku selalu menunggu angkot.
Tiba-tiba Pak Shandy datang menawarkan untuk pulang bersamanya naik mobil.Aku berusaha menolak tapi Pak Shandy memaksa. Akhirnya aku putuskan untuk ikut dengan Pak Shandy dan Bejo supir Pak Shandy.
Di dalam taksi mataku sangat berat dan rasa ngantuk menyerang,dan badanku rasanya sangat lelah. tidak terasa aku tertidur,dan pas aku bangun aku kaget,aku melihat sekeliling ruangan yang sangat asing bagiku,aku berteriak teriak minta tolong.
"Tolong... tolong...tolong....
Saat aku panik berteriak minta tolong,tiba tiba keluar Pak Shandy dari dalam kamarnya dengan menggunakan bath robe,rambutnya terlihat basah,sepertinya ia habis mandi,lalu menghampiriku seraya tersenyum.
Ketika aku memegang handle pintu hendak keluar,tanganku di tahan dan tak boleh keluar dari apartemen miliknya, terpaksa aku duduk di sofa kembali.Benar kata Pak Shandy, percuma saja aku lari,toh tidak akan terkejar juga,jam masuk kuliahku hanya tinggal sepuluh menit lagi,sementara jarak apartemen ke kampus memakan waktu tiga puluh menit.
"Melly,ini teh hangat untukmu" Shandy menyodorkan cangkir teh hangat pada Melly.
"Terima kasih Pak" sahut Melly sambil meraih cangkir teh dari tangan Shandy.
"Hmmm... kamu cantik sekali Melly" tangan Shandy mencolek dagu Melly sambil tersenyum genit.
Melly gelagapan antara gugup dan cemas ketakutan,melihat tingkah Bos nya itu.
"Melly,malam ini kamu disini saja ya"bisik Shandy di telinga kanan Melly.
Melly pun segera menjauh dari tempat duduknya,karena Melly merasa risih.
"Pak,kepala saya kok pusing ya,mata saya juga ngantuk banget" ucap Melly lalu terkulai lemah di atas sofa.
Shandy tersenyum mengembang melihat seorang gadis di hadapannya kini telah terbaring tidak sadarkan diri.
Shandy pun segera mengangkat tubuh Melly dan dan bergegas masuk ke dalam kamarnya. Dengan penuh semangat Shandy melucuti pakaian Melly satu persatu.
Shandy ternganga melihat keindahan tubuh Melly.Dengan semangat yang membara Shandy mencumbui Melly dari ujung kaki hingga ujung kepala,Melly yang tak sadarkan diri itu terlihat pasrah.
Setelah puas mencumbunya,Shandy segera beraksi menghujamkan senjata miliknya ke dalam goa milik Melly.
Setelah di coba berulang kali gagal terus, akhirnya senjata Shandy bisa menembus ke dalam goa milik Melly.
Setelah berpacu selama satu jam,Shandy akhirnya melakukan pelepasan dan terkulai lemas di sebelah Melly.
Saking capeknya Shandy pun tertidur di sebelah Melly dan mendengkur keras.Satu jam kemudian Melly tersadar dan samar samar Melly mendengar suara dengkuran,semakin lama semakin keras dan nyaring suara dengkuran itu.Dan Melly pun membuka matanya perlahan walaupun kepalanya masih sangat berat.
"Hah! tolong...tolong..." Melly berteriak teriak panik ketakutan minta tolong.
Shandy pun terbangun dan kaget mendengar Melly teriak teriak.Shandy segera menutup mulut Melly supaya tidak berisik.
"Ssssstttttt ! Shandy memberikan kode dengan telunjuknya di tempelkan ke bibir Melly supaya jangan berteriak-teriak.
"Jangan berisik sayang,ada aku disini" peluk Shandy menenangkan Melly.
"Tapi Pak hu..hu..hu..." Melly menangis karena sadar kalau dirinya telah di nodai Bos nya.
"Kamu tenang sayang,jangan takut,aku akan bertanggung jawab" Shandy memeluk tubuh Melly dengan erat.
"Tapi Pak, bagaimana kalau saya hamil hu..hu..hu.." suara tangisan Melly semakin menjadi.
"Tenang sayang,kalau kamu hamil aku akan menikahi kamu sayang,kamu jangan takut" ujar Shandy menenangkan.
"Tapi aku tidak mau menikah dulu,aku mau kuliah, bagaimana dengan cita citaku hu...hu...hu..." tangisan Melly belum berhenti.
"Kamu masih tetap bisa kuliah,dan kamu mulai hari ini tinggal disini dan apartemen ini buat kamu sayang" ucap Shandy sambil menenangkan Melly.
"Masalah biaya kuliah tidak usah kamu pikirkan,aku akan transfer uang untuk semua kebutuhan kamu" ujar Shandy.
Melly pun akhirnya terdiam dan isak tangisnya kini perlahan mulai berhenti.
"Mulai sekarang,aku panggil kamu sayang ya" bisik Shandy sambil membelai rambut Melly.
Melly pun hanya mengangguk dan terdiam.lalu tangan Melly meraih selimut untuk menutupi tubuhnya.
Shandy pun melepaskan pelukannya dan kini Melly sudah mulai tenang dan terbaring dengan selimut yang menutupi tubuhnya.
Dengan langkah gontai Shandy berlalu menuju kamar mandi,untuk mencuci senjata miliknya.
Setelah dari kamar mandi,Shandy mendekat ke arah Melly.
"Sayang,kamu tidak ke kamar mandi?" tiba tiba suara Shandy mengagetkan Melly yang sedang melamun.
"Eh,iya Pak" jawab Melly gugup.
"Jangan panggil Pak dong dan jangan panggil om juga ketuaan,aku kan masih muda hehe" Jawab Shandy sambil terkekeh menggoda Melly supaya tersenyum.
"Jadi panggilnya apa dong?" tanya Melly.
"Panggil abang saja" ucap Shandy sambil tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.
Melly pun segera berlalu ke kamar mandi.Di bawah guyuran shower Melly kembali menangis teringat ibunya di kampung "Maafkan aku Bu" batin Melly sambil menangis.
Melly lama di kamar mandi,sehingga membuat Shandy cemas dan khawatir.
"Kenapa Melly lama sekali di kamar mandi? apa yang dia lakukan,masa mandi selama itu" gumam Shandy.
Karena penasaran akhirnya pintu kamar mandi di ketuk oleh Shandy.
"Melly,sayang kenapa mandinya lama sekali?" tanya Shandy setengah berteriak.
Saking penasarannya Shandy membuka pintu kamar mandi yang memang tidak di kunci itu. Shandy pun ternganga melihat Melly sedang menangis di bawah guyuran shower.
Dengan cepat Shandy langsung mengambil handuk,kemudian merangkul tubuh Melly dan menutupi badan Melly dengan handuk supaya tidak masuk angin.
Shandy mematikan shower lalu memapah Melly menuju ke tempat tidur,dan Melly pun sangat kedinginan.
"Ini bajunya,pakailah sayang,nanti kamu masuk angin" Shandy menyodorkan kaos oblong warna putih miliknya.
Melly pun diam saja di tepi ranjang tak bergeming.kemudian Shandy memakaikan kaos miliknya ke tubuh Melly.
Kemudian Shandy pun memakaikan ****** ***** miliknya,Melly pun hanya pasrah terdiam melamun dengan tatapan mata kosong.
Shandy segera meraih hair dryer dan mengeringkan rambut Melly supaya cepat kering dan Melly tidak masuk angin.
"Sayang,kamu mau makan apa,biar Abang pesan melalui aplikasi ya?" tanya Shandy sambil terus mengeringkan rambut Melly.
Melly hanya menggelengkan kepalanya dengan tatapan mata kosong,seperti tidak semangat hidup.
"Abang akan pesan pizza dan spaghetti ya,kamu mau sayang?" tanya Shandy.
Melly masih tetap diam tak bergeming,seolah tak mempedulikan pertanyaan Shandy.
"Atau mau makan nasi,pasti kamu lapar kan belum makan dari tadi siang ya?" tanya Shandy lagi.
Kemudian Shandy membuka layar ponselnya dan memesan pizza,beef spaghetti dan black paper chicken rice.
Lima belas menit kemudian pesanan sudah datang di antar kurir.Shandy menggandeng Melly untuk duduk di kursi meja makan.
"Ayo di makan sayang,kalau tak makan nanti kamu masuk angin" Shandy menyuapkan black paper chicken rice ke mulut Melly.
"Nah gitu dong makan yang banyak ya" ujar Shandy sambil tersenyum dan terus menyuapi Melly.
"Mulai sekarang kamu tinggal disini ya,dan besok kita ke Mall untuk belanja semua keperluan kamu ya" ucap Shandy.
"Barang barang kamu yang ada di kostan,biar abang suruh Bejo ambil kesana" ucap Shandy lagi.
Melly hanya mengangguk pelan dan meneteskan air matanya masih dengan tatapan mata kosong.Shandy pun memeluk Melly dengan erat.
"Sudah jangan sedih, dan jangan khawatir pokoknya abang tidak akan menyia-nyiakan kamu sayang,apapun yang kamu butuhkan akan abang kasih, asalkan kamu nurut sama abang ya" ucap Shandy sambil mengecup kepala Melly.
"Sekarang sudah malam,ayo kita tidur lagi,besok kan kita mau shopping" ajak Shandy sambil meraih tangan Melly.
Kemudian Shandy membopong tubuh Melly dan membawanya ke tempat tidur,lalu merebahkan tubuh Melly di atas kasur kemudian menyelimutinya.
"Tuuuuttttt.... tuuuuttttt... tuuuuttttt..."Shandy menghubungi Bejo.
"Hallo Bejo" ucap Shandy.
"Hallo Pak,ini ban mobilnya sudah beres Pak" terdengar suara Bejo di ujung telepon.
"Bejo,besok jam sepuluh kamu ke apartemen ya" ujar Shandy.
"Loh bukannya kata bapak jam tujuh pagi kita ke Bandung nya Pak,di undur jadi jam sepuluh ya Pak?" tanya Bejo.
"Sudah jangan banyak tanya, pokoknya kamu besok jam sepuluh kesini ya" ujar Shandy.
"Oke baik,siap Pak" sahut Bejo.
Melly pun sudah tertidur dengan nyenyak. Shandy pun memandangi gadis belia yang seumuran dengan anaknya itu.
"Hmmm.... Melly gadis desa yang sangat polos dan lugu,aku telah menodainya,ternyata dia masih perawan,aku harus membuatnya bahagia,supaya dia tidak trauma" gumam Shandy.
"Entah kenapa rasa sayang ini tumbuh pada Melly. Sepertinya aku harus menikahinya dan menjadikan Melly istri kedua,toh istriku di Palangkaraya juga tidak akan tahu kalau aku menikah lagi disini,Mawar terlalu sibuk dengan bisnisnya, terlalu sibuk dengan arisan bersama teman teman sosialitanya,sampai aku pun sering di abaikan olehnya,jadi tidak salahkan kalau aku menikah lagi disini" batin Shandy.
"Masalah Shakilla gampang,toh dia juga awal ketemu sama aku sudah tidak perawan,bahkan aku dapat laporan dari Deddy kalau Shakilla selingkuh dengan orang lain,ya sudahlah aku akan lupakan Shakilla dan sekarang aku akan fokus sama Melly saja.
BERSAMBUNG.....
********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Putri Minwa
aduh Melly, di nodai siapa sih
2022-10-29
0
Lina Zascia Amandia
Gila si Shandy, kasian Melly..
2022-08-22
0
Hildet Tatanging
mantap
2022-06-23
1