Aku dan Nova sudah hidup bersama seatap tanpa ikatan pernikahan, hampir pernah akan di gerebek warga sekitar karena aku telah hidup bersama seorang gadis tanpa menikah, tentunya itu menjadi gosip di lingkungan tetangga. Walaupun tetangganya disini berjauhan rumahnya tapi aku bisa merasakan kalau mereka membicarakan aku ketika aku tanpa sengaja lewat di depan ibu ibu yang sedang berkumpul mencari kutu sambil bergosip itu. Jangankan tetangga bahkan saudara saudara dari ayahku sebagian mencemooh terang terangan di hadapanku.
Pernah kakakku Marno melaporkan kejadian ada beberapa warga yang mengadukan kalau aku dan Nova kumpul kebo,mereka bahkan marah marah mendatangi kepala desa dan meminta dukungan supaya di lakukan penggerebekan. Namun kakakku Marno bisa mengatasi masalah tersebut dan berbohong kalau aku dan Nova sudah menikah siri.Aku tahu yang di lakukan kakakku itu salah,tapi kakakku berbohong untuk melindungi aku dan Nova.
" Ino kamu ini bikin malu keluarga saja,kumpul kebo sama anak SMA sampai bertahun tahun " celetuk keponakan ayahku bernada ketus dan menatapku dengan sinis.
Aku hanya terdiam menyimak apa yang di katakan keponakan ayahku tersebut. Padahal dia berpendidikan tinggi dan dia adalah seorang bidan tapi bicaranya tidak sopan di depan banyak orang yang tengah menikmati makanan karena ada acara syukuran keluarga besar di rumah adiknya ayahku.
Menegur boleh saja asal jangan di depan orang ramai,kan bisa bicara empat mata dan baik baik tidak dengan cara seperti itu.tapi ya sudahlah aku sudah tahu kalau keponakan ayahku memang dari dulu kalau ngomong suka ceplas ceplos tidak tahu tempat.
Sesampainya di rumah aku merebahkan tubuhku di atas kasur dan mataku terasa berat hingga memejamkan mata,tiba tiba....
" Kreeeeekkkk......."
Terdengar suara pintu kamarku di buka,dan ternyata Nova baru saja datang dan langsung masuk ke kamar.
" Hii sayang sudah pulang dari rumah ayahmu?" tanyaku pada Nova.
" iya mas " jawab Nova sambil merebahkan tubuhnya di sampingku.
" Lalu apa kata ayahmu?"
" iya ayahku setuju kalau aku sekolah kebidanan di Bandung dan akan membiayai aku hingga lulus tapi........"
" Tapi apa sayang?"
" Tapi kita tidak boleh berhubungan dan kata ayah kita harus putus " ucap Nova lirih sambil memelukku.
" iya aku tahu aku hanyalah seorang karyawan biasa dengan gaji pas pasan,kadang manggung di hari weekend kalau lagi ada job,kadang sepi tidak ada job sama sekali,aku sadar diri kalau aku ini tidak di inginkan eh keluarga ayahmu bahkan ibumu juga tidak setuju kamu hidup bersamaku Nova" ucapku lirih sambil memeluk Nova.
" Tapi mas jangan ngomong seperti itu,aku juga sangat berterima kasih padamu mas,dari kelas satu SMA sampai aku lulus SMA aku di tampung di rumah ini dan di biayai oleh kamu mas,bahkan di saat keluargaku lagi hancur dan berantakan dan tidak ada yang peduli denganku saat itu kamu menyelamatkan aku mas" sahut Nova sambil menenggelamkan kepalanya ke dada Ino.
" Ya sudah kita jalani saja sekarang yang ada di depan mata,kalau kamu mau pura pura putus di depan ayahmu itu artinya kita untuk sementara kamu kuliah kebidanan kita backstreet dulu sayang" timpalku
" iya mas hanya itu jalan satu satunya kita backstreet untuk sementara, supaya ayahku mau membiayai aku kuliah kebidanan " jawab Nova.
" Sayang " bisik ino di telinga Nova.
" Aku lagi pengen nih " bisik ino.
" Hmmm...ayo" jawab Nova manja.
Ino dan Nova pun bergumul di atas ranjang sampai menuju puncak kenikmatan.Entah sudah berapa kali ini dan Nova melakukannya bahkan sudah tak terhitung karena ini sudah tahun ke empat mereka hidup bersama,sudah seperti suami istri dan bahkan sudah terbiasa melakukannya.
Setelah mencapai puncak kenikmatan Ino terbaring lelah di atas ranjang sambil memejamkan matanya,tiba tiba.....
Derttttt.... Derttttt.... Derttttt....
Ponsel milik Nova bergetar di atas nakkas,Ino pun segera mengambil ponsel Nova.Dengan rasa penasaran Ino membuka pesan singkat tersebut.
{ Sayang makasih ya untuk hari ini }
{ Eh sayang handuk kecil kamu ketinggalan di kamarku kost aku nih }
{ Sayang aku masih ingin berduaan sama kamu dan ingin bercinta lagi sama kamu }
{ Sayang aku tunggu besok di kamar kost aku seperti biasa ya, mis you )
Tanganku bergetar dadaku terasa panas dan mendidih saat membaca pesan di ponsel Nova. pikiran aku kalut ternyata selama ini aku di khianati dan ternyata selama ini Nova oh tidaaaaak......
" Kreeeeekkkk....."
" Mas kamu kenapa kok bengong gitu,kenapa dengan ponselku mas lowbat ya mas?" tanya Nova tanpa dosa mengernyitkan dahi dan bertanya pada ino sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk karena baru saja Nova mandi.
" Tidak kenapa napa " ujarku lirih tanpa melihatnya.
" Iya mas ponselku memang dari tadi lowbat dan belum sempat aku charger " Nova mengambil ponselnya dari tangan Ino hendak menyambungnya dengan kabel charger yang ada di tangannya.
Tiba-tiba Nova menyadari kalau ponselnya ada pesan masuk dan pesan itu sudah di buka sama Ino.
" Mas kenapa kamu buka ponselku tanpa izin?" tanya Nova dengan suara lantang.
Ino masih bergeming diam dan berkaca kaca dengan pikiran yang berkecamuk,dadanya terasa sesak dan panas manakala mengetahui jika Nova gadis kecilnya yang telah iya biayai sekolahnya, kehidupannya sehari-hari itu kini telah berkhianat.
" Maaaasssss " teriak Nova membangunkan lamunan ino.
" iya aku telah membaca pesan di ponselmu,aku sudah tahu semuanya dan sekarang kamu boleh pergi dari rumah ini, bukankah kamu juga sudah lulus SMA dan bukankah ayahmu dari dulu tidak menyetujui hubungan kita bahkan selalu merendahkan aku.Bahkan ayahmu selalu memandang sebelah mata terhadapku.Dan kini kamu sudah penggantimu lelaki itu mengharapkan kehadiranmu pergilah...pergi dari rumahkuuuu" !! ino berteriak lantang di depan Nova.
Nova pun segera bergegas mengemasi pakaiannya ke dalam koper besar milik Ino,lalu pergi begitu saja tanpa pamitan kepada Ino dan neneknya.
***********
Aku baru akan tubuhku sambil menatap langit langit plafon kamarku dan sekarang aku hanya tinggal berdua bersama nenekku,ya nenekku yang sudah sangat sepuh itu sudah renta itu membuat tetap bertahan tinggal di rumah sederhana ini.Aku tidak tega melihat nenek sendirian tinggal di rumah ini tidak ada yang memperhatikannya,kadang aku memandikan dan menyuapinya makan,aku sayang sekali sama nenekku.
" Derttttt..... Derttttt..... Derttttt...."
Ino bangun dari tempat tidurnya lalu tangannya mengambil ponsel di atas nakkas,lalu membuka pesan yang ada di ponselnya.
"Assalamualaikum hii ino apa kabarnya???" pesan masuk dari nomor baru.
"kabar baik,maaf ini dengan siapa ya?" balasku.
"coba tebak siapa,aku teman SD kamu dulu'" balasnya.
"Siapa ya aku lupa???" balasku
"Ayo teman SD perempuan siapa aja yang kamu ingat ino???" balasnya memberikan pertanyaan dengan sebuah tantangan supaya aku menyebutkan nama - nama teman perempuannya karena waktu sekolah dulu kami satu kelas hanya berjumlah dua puluh orang saja,siswa laki-laki berjumlah 10 orang dan siswi perempuan berjumlah 10 orang dan akhirnya aku pun menyebutkan nama satu persatu murid perempuan yang aku ingat saja.
"Oh iya aku baru ingat kamu sekarang" balasku.
degh!
Dinda cewek cantik di kelasku dan tak hanya cantik Dinda juga termasuk cewek cerdas di bidang akademik,bahkan aku dan Dinda selalu bersaing untuk mendapatkan juara kelas.
"Oh ok baik terima kasih sudah mengingatku ino" balas Dinda.
"Oh kamu sekarang tinggal dimana???" aku bertanya pada Dinda.
" Aku sekarang tinggal di pulau seberang dan sudah berkeluarga ini,dan aku juga sudah mempunyai tiga orang anak" balas Dinda.
"Wah jauh juga ya di pulau seberang,kamu udah punya anak aja Din,aku mah belum nikah hehe" balasku.
"Ya gak apa apa no kalau laki-laki mah santai aja mau nikah kapanpun,by the way tapi pacar adakan???" balas dinda.
degh!
Seketika pesan Dinda mengingatkan aku pada Nova dan dadaku langsung terasa sesak dan sakit jika mengingat penghianatanya terhadapku.
"Pacar ada sih tapi sekarang lagi renggang" balasku.
"Oh kenapa renggang gitu no???" tanya Dinda.
"Biasalah lagi ada masalah" balasku.
"Oh ok ya udah dulu ya no,lain waktu kita sambung lagi"balas Dinda.
"Oh Ok Din" balasku.
Seketika aku langsung masa kecil dulu waktu masi sekolah dasar Dinda adalah murid yang berprestasi dan selalu menjadi juara kelas,tapi ketika aku datang dan pindahan dari SD kampung sebelah sejak saat itu posisi Dinda tergeser olehku.Aku selalu juara pertama dari SD sampai SMP hingga masuk SMA pun aku gratis dapat bea siswa karena aku selalu juara satu dan kelas unggulan.
"Ah Dinda sekarang sudah seperti apa ya wajahnya apa mungkin sudah berubah kan sekarang sudah dewasa,Ah kenapa aku tidak bertanya pada Dinda,dari mana dia dapat nomor hp ku ????" batin Ino bertanya tanya.
Keesokan harinya aku memutuskan untuk menghubungi Dinda.
" Tuuuuttttt..... Tuuuutttt..... tuuuuttttt..."
" Hallo Assalamualaikum..." Terdengar suara Dinda dari seberang sana.
" Iya hallo Dinda apa kabarnya ?" tanyaku sambil senyum-senyum sendiri sambil memegang ponsel yang dekatkan ke telingaku.
" Alhamdulillah baik Ino,kamu sendiri apa kabarnya no?" sahut Dinda.
" Eh i-iya Din Alhamdulillah kabarku baik juga Dinda " ujarku.
" Din kok kamu jauh sekali tinggalnya di pulau seberang,apa tidak kangen pulang kampung gitu hehehe " tanyaku pada Dinda.
" Iya no sekarang aku tinggal di sini karena ikut suami,sesekali kadang aku suka ulang kampung juga no tapi tidak sering " Kata Dinda menjelaskan.
" Kapan dong kamu pulang kampung lagi Din,biar bisa reunian kita hehehe..." tanyaku pada Dinda.
" InsyaAllah tunggu libur anak-anak sekolah dulu " jawab Dinda.
Sejak saat itu aku sering berkomunikasi dengan Dinda,sering bertukar pikiran sharing dan lain sebagainya,Dinda orangnya asik di ajak ngobrol apa aja pasti nyambung.
BERSAMBUNG....
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
folback kak sdh ku follow yaa 😍😍
2022-08-20
0
Putri Minwa
Aduuuuh... udah bikin rencana kayak nya ya....
2022-07-12
0
Lina Zascia Amandia
Nova masih SMA udh berani kumpul. kebo, apa gak hamil tuh?
2022-04-22
4