Bab.9 Dinda dan Ino ( POV Dinda )

Setelah Dinda Dan Ino puas berjalan jalan dan menikmati suasana pantai,Dinda dan Ino kembali ke hotel.

"Akhirnya,kita sampai juga di kamar, sungguh sangat melelahkan, jalan jalan di pantai panasnya minta ampun" ucap Dinda ketika masuk ke kamar hotel.

"Oh iya beb,kita mandi yuk biar tidak gerah" ajak Ino pada Dinda.

"Hmmm...." Sahut Dinda sambil tersenyum.

"Yuk ah jangan lama-lama,gerah nih" ajak Ino pada Dinda sambil menarik tangan Dinda ke kamar mandi.

"Ini mah bukan mandi,yang ada malah perang di kamar mandi" celetuk Dinda sambil terkekeh.

"Kamu tahu aja apa yang aku mau" jawab Ino sambil mencubit hidung di Dinda sambil menaik turunkan kedua alisnya lalu mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum genit.

Ino membukakan pakaian Dinda satu persatu,dan Ino pun sudah tidak memakai sehelai benang pun.

"Beb" bisik Ino pada Dinda.

"Ya" Sahut Dinda lirih.

"Aku bersihkan badan kamu dengan sabun ya" ucap Ino.

Dinda pun hanya mengangguk tersenyum, Dinda dan Ino saling membersihkan tubuhnya secara bergantian dan membasuhnya di bawah shower yang mengalir di atas kepala mereka.

"Beb" Ino membasuh punggung Dinda, kemudian memeluknya.

"Hmmm..." Dinda hanya tersenyum dan menggeliat ketika ada sesuatu yang menyentuh di bagian bokongnya.

"iiih...udah tegak aja" ucap Dinda manja sambil tersenyum.

"Iya" sahut Ino sambil tersenyum dan menaik turunkan kedua alisnya.

Tangan Ino meraih tangan Dinda dan mengarahkannya ke bagian bawah yang tegak itu,lalu Dinda pun segera melakukan apa yang Ino inginkan.

" Oh,beb aku sudah tidak tahan" Ino memejamkan matanya saat Dinda berlutut di hadapannya dan melahap bagian yang tegak milik Ino.

Kemudian Dinda berhenti melahap dan Ino pun segera duduk di atas closet sambil merenggangkan kedua pahanya.Dinda langsung duduk di atas pangkuan Ino kemudian melakukan penyatuan di iringi dengan gerakan naik turun,hingga akhirnya Ino pun berteriak lirih karena merasakan puncak kenikmatan.Setelah itu keduanya membasuh tubuh mereka kemudian memakai bath robe dan menuju ke atas ranjang.

Dinda dan Ino pun kini sudah berada di atas kasur dan merebahkan tubuh mereka dan di tutupi oleh selimut.

"Beb,tadi kamu waktu di kamar mandi agresif sekali" ucap Ino pada Dinda.

"iiih,kamu mah" sahut Dinda sambil tersenyum malu.

"Tidak usah malu-malu gitu ah, justru aku suka kalau kamu agresif begitu" ucap Ino sambil tersenyum genit.

Lalu keduanya pun tertidur kelelahan,dan menjelang magrib Dinda pun terbangun dan tangannya meraih ponselnya yang berada di atas nakkas di samping ranjang.

"Hah,sudah hampi magrib?" mata Dinda terbelalak saat melihat jam di layar ponselnya.

"Beb,bangun beb,udah mau magrib" Dinda membangunkan Ino dengan mengusap usap bahu Ino.

"uh,udah magrib ya beb?" sahut Ino.

"Belum,tapi sebentar lagi" jawab Dinda.

Dinda pun bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi, setelah itu langsung memakai pakaiannya.

"Beb,ayo bangun magrib magrib tidak boleh tidur pamali" ujar Dinda pada Ino.

"Eh,iya beb" Ino pun bangun dan duduk di tepi ranjang sambil mengucek matanya.

"cuci muka dulu beb,biar segar" ucap dinda pada Ino.

"Oke baiklah" sahut Ino pada Dinda,dan Ino pun segera menuju ke kamar mandi.

Sementara ino sedang di kamar mandi,Dinda sibuk dengan layar ponselnya dan berselancar di dunia Maya.

"Beb,kamu lagi apa?" tiba tiba Ino menghampiri Dinda dan duduk di belakang Dinda.

"Eh,ini lagi lihat lihat Facebook aja hehe" sahut Dinda sambil membalikkan badannya dan kini Dinda dan Ino pun saling berhadapan.

"Kamu lapar tidak?" tanya Ino pada Dinda.

"iya nih,dari tadi perut aku sudah keroncongan hehe" sahutku.

"Let's go kita cari makan" ajak Ino sambil menarik tangan Dinda.

Dinda dan Ino naik taksi menuju Mall terbesar di Palangkaraya.Sesampainya di Mall Dinda dan Ino memasuki restoran dan memesan makanan pada pelayan yang sudah mendekati ke meja Dinda dan Ino.

"Beb,kamu harus coba ini deh,soup ikannya enak banget" ujar Dinda pada Ino.

"Oh,enak ya beb,suapin dong hehe" ucap Ino sambil tersenyum manja.

"Nih a a!" ucap Dinda sambil menyodorkan sendok soup ikan pada mulut Ino.Ino pun membuka mulutnya dan memakannya.

"Hmm... ternyata enak ya beb, kuahnya segerrrrr" ucap Ino.

"Ya sudah kalau kamu suka,habiskan ya beb,aku sudah kenyang" ujar Dinda seraya menyodorkan mangkuk soup pada Ino.

Ketika Ino hendak melahap soup yang ada di hadapannya tiba tiba mangkuk soup bergeser dan tumpah ke atas paha Ino.

"Aduh,tumpah beb,gimana nih?" ucap Ino panik.

"Hah,kok bisa beb" Dinda segera mengambil tissue dan mengelap celana jeans Ino.

"Iya nih tak tahu tiba tiba mangkuknya bergeser dan tumpah deh" jawab Ino sambil mengelap kedua pahanya dan celana jeans jadi basah.

"Makanya santai aja dong kalau makan,tidak usah grogi gitu ah" bisik Dinda sambil terkekeh meledek pada Ino.

"Hehehe,jadi pengen malu" sahut Ino tersenyum sambil melemparkan candaannya.

Selesai makan Dinda dan Ino langsung jalan jalan keliling mall tersebut.

"Eh,itu ada Boneka monkey lucu banget deh" ucap Ino bersemangat sambil menunjuk ke arah toko boneka.

Ino menarik tangan Dinda menuju ke toko Boneka dan langsung bertanya pada pelayan toko tersebut.

"Yang ini berapa kakak?" tanya Ino pada pelayan toko.

"Oh,yang ini dua ratus lima puluh ribu mas" jawab pelayan toko.

Ino pun segera membayar boneka monkey lalu menuju ke toko oleh-oleh makanan ciri khas Palangkaraya.

"Beb,kita balik ke hotel lagi yuk" ajak Ino pada Dinda setelah berbelanja oleh-oleh dan Dinda pun hanya mengangguk pelan.

Di dalam taksi menuju ke hotel Dinda diam saja tak berbicara sepatah kata pun.Dan sesampainya di hotel Dinda langsung meraih tasnya lalu pamit pada Ino mau pulang ke rumahnya,seperti malam malam sebelumnya Dinda memang tidak bisa tidur hotel kalau malam, Dinda selalu teringat anak-anaknya di rumah.

"Beb,aku langsung pulang ya,ini sudah jam sembilan malam, kasihan anak-anak di rumah" ucapku datar.

"Oke kamu hati hati di jalan ya" jawab Ino.

"Iya" sahutku.

"Tunggu dulu kamu kenapa beb,kok begitu,kamu sakit?" tanya Ino sambil meletakkan punggung telapak tangannya di kening Dinda.

"Tidak apa-apa" jawab Dinda datar.

Kemudian Dinda bergegas keluar dari hotel dan langsung memanggil taksi yang ada di depan hotel.

Di dalam taksi Dinda meneteskan air matanya dan berperang dengan batinnya sendiri.

kenapa rasanya sakit sekali ya?" kenapa lagi jalan sama aku masih sempat-sempatnya Ino ingat sama Nova pacarnya yang katanya sudah mengkhianati Ino,aku tahu boneka monkey itu pasti untuk Nova,karena aku pernah melihat di Facebook Nova banyak mengkoleksi boneka monkey" batin Dinda sedih dan sakit hati sambil terus meneteskan air matanya.

*******

Keesokan harinya pukul sembilan pagi Dinda sudah berangkat menuju ke hotel,karena hari ini adalah hari ke empat di kota Palangkaraya dan Ino akan pulang ke Jakarta.

"Tok....tok....tok...." aku mengetuk pintu kamar hotel dengan perasaan sedih.

"Kreeeeekkkk"......

"Eh,beb ayo masuk" sambut Ino dengan ramah.

" Sudah siap?" tanyaku.

"Iya,sudah beb" jawab Ino.

"Ya sudah ayo kita segera ke airport,takutnya kalau kelamaan disini ketinggalan pesawat" ujarku pada Ino.

Aku dan Ino kini sedang berada di dalam taksi.Sepanjang perjalanan aku tidak mengeluarkan sepatah katapun,aku sibuk dengan pikiranku sendiri.

"Beb,kenapa diam saja,tidak seperti biasanya" tanya Ino padaku.

Ino menyadari kalau dari tadi selama perjalanan menuju airport wajahku murung dan tak bersemangat.

"Tidak kenapa kenapa-kenapa" jawabku sambil menggelengkan kepala.

"Pasti kamu sedih ya,karena kita akan berpisah sebentar lagi" Dengan rasa percaya dirinya Ino berkata sambil memelukku.

Setelah menempuh perjalanan tiga puluh menit dari hotel ke airport, taksi yang kami tumpangi pun telah sampai di airport lalu aku dan Ino segera turun dari taksi lalu berjalan menuju ke tempat duduk sambil menunggu pengumuman keberangkatan Palangkaraya-jakarta.

"Kamu senang gak beb" tanya Ino padaku sambil melemparkan senyum manis terhadapku.

"iya" aku mengangguk dan tersenyum pada Ino.

"Aku masih ingin memeluk tubuhmu,aku masih ingin berada di dekatmu dan aku masih ingin jalan-jalan bersama kamu Dinda" bisik ino sambil memeluk tubuhku.

"iya, berdo'a saja semoga kita di beri umur yang panjang dan kapan kapan kalau ada waktu kita bisa bertemu kembali" ujarku pada Ino.

Rasanya sangat berat melepaskan kepergian Ino untuk kembali ke Jakarta.

"Empat hari bersamamu rasanya masih kurang,dan yang pasti aku akan selalu merindukanmu Dinda" ujar Ino padaku dengan menatap mata sedih, karena akan berpisah denganku.

"Yang penting kita jangan pernah putus komunikasi ya beb" ujarku pada Ino.

"Pastinya beb" sahut Ino sambil memelukku erat.

Waktu keberangkatan pesawat telah di umumkan sama pihak airport announcement.

Ino pun segera bergegas masuk ke dalam airport. Sementara aku langsung memanggil taksi yang ada di depan airport dan langsung pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah aku rebahkan tubuhku di atas ranjang,dan berpikir ternyata sesakit apa pun Ino di khianati sama pacarnya tetap saja masih ingat dan perhatian sampai membelikan boneka monkey buat Nova.

"Rasa cinta sama Ino kini telah berkurang dan sedikit sakit hati,ya aku kecewa sama Ino. Seharusnya sebagai lelaki dia paham peras seorang perempuan,bisa bisanya lagi jalan sama aku tapi masih ingat sama Nova...ah sudahlah harus menepis rasa ini" batinku dalam hati.

"Kriinggg... kriinggg... kriinggg"

Aku tersentak kaget saat ponselku yang berada di atas nakkas berbunyi dan langsung meraihnya dan aku tatap laya ponselku dan di sana bertuliskan "Ino memanggil" segera aku sentuh tombol hijau pada layar ponsel.

"Hallo,beb aku sudah sampai di Jakarta ya" terdengar suara Ino di sebrang sana.

"Alhamdulillah kalau sudah sampai,kamu hati hati ya" jawabku.

"iya beb" jawabnya.

Ino pun menutup telponnya dan aku pun bangun dan segera masuk ke kamar mandi untuk mandi sore. Setelah mandi aku bermain bersama kedua putriku yang cantik dan menggemaskan kembar berusia lima tahun, sedangkan Rani kakaknya kembar lagi asik menonton televisi bersama babysitter nya si kembar.

Hari ini sudah hari ketiga Ino berada di Jakarta, seperti yang ia katakan bahwa Ino akan demo VCD recording lagu lagu miliknya dan mengajukan proposal ke produser dan label yang menaungi banyak penyanyi terkenal di ibukota Jakarta.Di kala Ino sedang sempat pasti akan mengabari Dinda kalau dirinya sedang melakukan aktivitas apapun.

Namun di hari ke empat Ino tidak ada kabar dari pagi sampai malam.Ino yang biasa mengirimkan pesan atau telepon sekedar ngobrol ngobrol bersama Dinda,kini menghilang.

"Tuuuuttttt.... tuuuuttttt.... tuuuuttttt..."

Di hari kelima Dinda mencoba menghubungi Ino berulang kali,akan tetapi nomornya tidak aktif dan hanya operator saja yang menjawab "Maaf nomor yang anda hubungi sedang di alihkan". Awalnya Dinda khawatir apa apa apa sama Ino, takutnya kecelakaan atau bagaimana keadaannya Dinda sangat mencemaskan Ino.

Karena berulang kali di telepon tidak aktif, akhirnya Dinda memutuskan untuk log in ke Facebook dan apa yang Dinda lihat membuatnya tercengang.

BERSAMBUNG.....

********

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

Dinda sampai lupa pulang, karena asyik bercinta

2022-10-16

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

semangat kak

2022-07-06

1

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Kenapa, apa yang dilihat Dinda.?

2022-05-06

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal komunikasi (POV Dinda)
2 Bab 2. Ino bertemu Nova ( POV ino)
3 Bab 3. Nova Dan Ino ( POV Nova )
4 Bab 4. Konflik Ino dan Nova ( POV Ino )
5 Bab 5. Pertemuan Dinda dan Ino. ( POV Dinda )
6 Bab 6. Nova mulai kuliah ( POV Nova )
7 Bab 7. Ino pamit pada Nova ( POV Ino )
8 Bab 8. Awal pertemuan Ino dan Dinda ( POV Ino
9 Bab.9 Dinda dan Ino ( POV Dinda )
10 Bab 10. Dinda Sakit Hati ( POV Dinda )
11 Bab 11. Shakilla Bersama Om Om ( POV Shakilla)
12 Bab 12. Awal Bertemunya Deddy dan Dinda ( POV Deddy )
13 Bab 13. Bertemu Laki laki Genit ( POV Dinda )
14 Bab 14. Deddy beraksi ( POV Deddy )
15 Bab 15. Permainan Shandy ( POV Shandy )
16 Bab 16. Melly Ternodai ( POV Melly)
17 Bab 17. Shopping Bersama Melly (POV Shandy)
18 Bab 18. Aldo Khawatir Sama Melly ( POV Aldo)
19 Bab 19. Deddy Nekat Datang Ke Rumah Dinda ( POV Dinda)
20 Bab 20. Shandy Memberikan Kejutan Buat Melly ( POV Shandy)
21 Bab 21. Aldo Patah Hati ( POV Melly )
22 Bab 22. Shandy dan Melly Melepas Kangen ( POV Shandy )
23 Bab 23. Pernikahan Melly dan Shandy
24 Bab 24. Deddy Semakin Gila
25 Bab 25. Shakilla Hamil
26 Bab 26. Shandy Cemburu Pada Renaga
27 Bab 27. Shakilla Menggugurkan kandungannya
28 Bab 28. Ulang Tahun Melly
29 Bab 29. Siska Jatuh Cinta Pada Dosen Sombong
30 Bab 30. Bisma Mulai Jatuh Hati
31 Bab 31. Kepulangan Shandy Tak di Sambut
32 Bab 32. Rahasia Mawar Terbongkar
33 Bab 33. Keluarga Melly datang ke Jakarta
34 Bab 34. Deddy Memberikan Surprise
35 Bab 35. Pertemuan Bisma dan Shandy
36 Bab 36. Mendapatkan Restu
37 Bab 37. Deddy Kenalan Dengan Ibunya Dinda
38 Bab 38. Melly Mengajak keluarganya Jalan jalan
39 Bab 39. Pernikahan Siska dan Bisma
40 Bab 40. Shandy Tertarik Pada Dinda
41 Bab 41. Hidup Mawar Memprihatinkan
42 Bab 42.Makan Siang Bersama Shakilla
43 Bab 43. Deddy Pulang Dari Malaysia
44 Bab 44. Maya pingsan
45 Bab 45. Bisma Belajar Mengemudi
46 Bab 46. Shandy Kembali Pulang Ke Jakarta
47 Bab 47. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
48 Bab 48. Tukimin PDKT sama Lasmi.
49 Bab 49. Kejanggalan Laporan keuangan.
50 Bab 50. Shinta Terancam Di Penjara.
51 Bab 51. Menempuh Jalur Hukum
52 Bab 52. Siska Menghajar Shinta.
53 Bab 53. Siska Merajuk.
54 Bab 54. Bunga Bunga Cinta Mulai Bersemi.
55 Bab 55. Dinda Menemui Tia.
56 Bab 56. Dinda Bertemu Herman.
57 Bab 57. Dinda shopping Bersama Herman.
58 Bab 58. Dinda Pulang Dari Singapore.
59 Bab 59. Dinda Mulai Berbisnis.
60 Bab 60. Sidang Tindak Pidana Korupsi.
61 Bab 61. Jualan Online Dinda laris Manis.
62 Bab 62. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
63 Bab 63. Facebook Dinda di Kuasai Deddy.
64 Bab 64. Dinda Meminta Bantuan Ino.
65 Bab 65. Kehidupan Shakilla Setelah Menikah.
66 Bab 66. Bisma dan Siska Bulan Madu.
67 Bab 67. Indahnya Pulau Dewata Bali.
68 Bab 68. Mengeksplorasi Villa Dengan Cinta.
69 Bab 69. Memperalat Ibunya Dinda.
70 Bab 70. Nonton Tenggelamnya kapal Van Der Wijck.
71 Bab 71. Shandy Merayu Dinda.
72 Bab 72. Deddy Mengajak Dinda Mampir ke Hotel.
73 Bab 73. Arisan Istri Istri Pelaut.
74 Bab 74. Dinda Karaokean Bersama Bestie.
75 Bab 75. Deddy Ngajak Nikah.
76 Bab 76. Deddy Ingin Punya Anak dari Dinda.
77 Bab 77. Deddy Pulang Kampung.
78 Bab 78. Siti izin Pulang Kampung.
79 Bab 79. Dinda Pergi Arisan.
80 Bab 80. Deddy Bermain Sendirian.
81 Bab 81. Deddy Selalu Bikin Kesal.
82 Bab 82. PERTEMUAN TAK TERDUGA.
83 Bab 83. Merajut Asmara Secara Diam-diam.
84 Bab 84. Tukimin Mengajak Lasmi Menikah.
85 Bab 85. Dinda Menemukan Alat Kontrasepsi.
86 Bab 86. Arisan Ajang Pamer.
87 Bab 87. Deddy Datang Membawa Oleh-oleh.
88 Bab 88. Rani Kecelakaan Sepeda Motor.
89 Bab 89. Rani Masuk UGD
90 Bab 90. Rani Pindah ke Ruang Perawatan.
91 Bab 91. Dinda dan Ani Terkejut.
92 Bab 92. Steven Datang Lagi.
93 Bab 93. Si Penabrak Datang Meminta Maaf.
94 Bab 94. Della Datang ke Rumah Sakit Bersama Ibunya.
95 Bab 95. Group ibu-ibu Arisan Datang Menjenguk Rani.
96 Bab 96. Rani Pulang dari Rumah Sakit.
97 Bab 97. Pesan Dinda Untuk Steven.
98 Bab 98. Deddy Menghubungi Dinda.
99 Bab 99. Een Selingkuh dengan Sepupunya.
100 Bab 100. Deddy Mendekati Bu Yanti.
101 Bab 101. Ani Menghajar Pelakor.
102 Bab 102. Asuransi Rani Tidak Jelas.
103 Bab 103. Bertemu Manager Asuransi.
104 Bab 104. Shandy Menyatakan Perasaannya Sama Dinda.
105 Bab 105. Yudi Menggoda Dinda.
106 Bab 106.Tukimin dan Lasmi Menikah.
107 Bab 107. Malam Pertama Gagal.
108 Bab 108. Lasmi Benar-benar Polos.
109 Bab 109. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 1)
110 Bab 110. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 2)
111 Bab 111. Wajah Tukimin Berseri-seri.
112 Bab 112. Lasmi Berjalan Seperti Pinguin.
113 Bab 113. Spekulasi Yudi Terhadap Dinda.
114 Bab 114. Ternyata Yudi Hanya Modus.
115 Bab 115. Yudi Mencium pipi Dinda.
116 Bab 116. Dinda Semakin Kesal Sama Yudi.
117 Bab 117. Hari Terakhir Bertemu dengan Yudi.
118 Bab 118. Yudi Menghubungi Dinda Kembali.
119 Bab 119. Rani di Tembak Steven.
120 Bab 120. Rani di putusin Steven.
121 Bab 121. Dinda di Tawarin Susuk.
122 Bab 122. Istri Deddy Selingkuh.
123 Bab 123. Kokom Berpacaran Sama Jenny.
124 Bab 124. Pacar Della Jatuh Cinta Sama Rani.
125 Bab 125. Dinda Terkejut Mendengar Pengakuan Kevin.
126 Bab 126. Deddy Kesal Sama Kokom.
127 Bab 127. Deddy Kembali Lagi Ke Garut.
128 Bab 128. Deddy Menceraikan Kokom.
129 Bab 129. Deddy Membawa Ketiga Anaknya.
130 Bab 130. Deddy Bertengkar Dengan Endang.
131 Bab 131. Endang Kabur Dari Rumah.
132 Bab 132. Deddy Menjadi Single parents.
133 Bab 133. Go publik.
134 Bab 134. Dinda Marah Sama Rani.
135 Bab 135. Kevin Kabur dari Rumah.
136 Bab 136. Deddy Ngajak Ketemuan.
137 Bab 137. Deddy Curhat.
138 Bab 138. Deddy Mau Memeluk Dinda.
139 Bab 139. Menjemput Herman di Airport.
140 Bab 140.Melepas Rindu.
141 Bab 141. Dinda Bertemu Mantan Kekasih.
142 Bab 142. Makan Malam Bersama Aska.
143 Bab 143.Makan Siang Bersama Aska.
144 Bab 144.Aska Curhat Sama Dinda.
145 Bab 145. Mengingat Masa Lalu.
146 Bab 146. Flashback.
147 Bab 147. Mantan ART Dinda Datang.
148 Bab 148.Dinda Ke Jakarta.
149 Bab 149. Kedatangan Tamu.
150 Bab 150. Bahagia itu Sederhana (Tamat)
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Bab 1. Awal komunikasi (POV Dinda)
2
Bab 2. Ino bertemu Nova ( POV ino)
3
Bab 3. Nova Dan Ino ( POV Nova )
4
Bab 4. Konflik Ino dan Nova ( POV Ino )
5
Bab 5. Pertemuan Dinda dan Ino. ( POV Dinda )
6
Bab 6. Nova mulai kuliah ( POV Nova )
7
Bab 7. Ino pamit pada Nova ( POV Ino )
8
Bab 8. Awal pertemuan Ino dan Dinda ( POV Ino
9
Bab.9 Dinda dan Ino ( POV Dinda )
10
Bab 10. Dinda Sakit Hati ( POV Dinda )
11
Bab 11. Shakilla Bersama Om Om ( POV Shakilla)
12
Bab 12. Awal Bertemunya Deddy dan Dinda ( POV Deddy )
13
Bab 13. Bertemu Laki laki Genit ( POV Dinda )
14
Bab 14. Deddy beraksi ( POV Deddy )
15
Bab 15. Permainan Shandy ( POV Shandy )
16
Bab 16. Melly Ternodai ( POV Melly)
17
Bab 17. Shopping Bersama Melly (POV Shandy)
18
Bab 18. Aldo Khawatir Sama Melly ( POV Aldo)
19
Bab 19. Deddy Nekat Datang Ke Rumah Dinda ( POV Dinda)
20
Bab 20. Shandy Memberikan Kejutan Buat Melly ( POV Shandy)
21
Bab 21. Aldo Patah Hati ( POV Melly )
22
Bab 22. Shandy dan Melly Melepas Kangen ( POV Shandy )
23
Bab 23. Pernikahan Melly dan Shandy
24
Bab 24. Deddy Semakin Gila
25
Bab 25. Shakilla Hamil
26
Bab 26. Shandy Cemburu Pada Renaga
27
Bab 27. Shakilla Menggugurkan kandungannya
28
Bab 28. Ulang Tahun Melly
29
Bab 29. Siska Jatuh Cinta Pada Dosen Sombong
30
Bab 30. Bisma Mulai Jatuh Hati
31
Bab 31. Kepulangan Shandy Tak di Sambut
32
Bab 32. Rahasia Mawar Terbongkar
33
Bab 33. Keluarga Melly datang ke Jakarta
34
Bab 34. Deddy Memberikan Surprise
35
Bab 35. Pertemuan Bisma dan Shandy
36
Bab 36. Mendapatkan Restu
37
Bab 37. Deddy Kenalan Dengan Ibunya Dinda
38
Bab 38. Melly Mengajak keluarganya Jalan jalan
39
Bab 39. Pernikahan Siska dan Bisma
40
Bab 40. Shandy Tertarik Pada Dinda
41
Bab 41. Hidup Mawar Memprihatinkan
42
Bab 42.Makan Siang Bersama Shakilla
43
Bab 43. Deddy Pulang Dari Malaysia
44
Bab 44. Maya pingsan
45
Bab 45. Bisma Belajar Mengemudi
46
Bab 46. Shandy Kembali Pulang Ke Jakarta
47
Bab 47. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
48
Bab 48. Tukimin PDKT sama Lasmi.
49
Bab 49. Kejanggalan Laporan keuangan.
50
Bab 50. Shinta Terancam Di Penjara.
51
Bab 51. Menempuh Jalur Hukum
52
Bab 52. Siska Menghajar Shinta.
53
Bab 53. Siska Merajuk.
54
Bab 54. Bunga Bunga Cinta Mulai Bersemi.
55
Bab 55. Dinda Menemui Tia.
56
Bab 56. Dinda Bertemu Herman.
57
Bab 57. Dinda shopping Bersama Herman.
58
Bab 58. Dinda Pulang Dari Singapore.
59
Bab 59. Dinda Mulai Berbisnis.
60
Bab 60. Sidang Tindak Pidana Korupsi.
61
Bab 61. Jualan Online Dinda laris Manis.
62
Bab 62. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
63
Bab 63. Facebook Dinda di Kuasai Deddy.
64
Bab 64. Dinda Meminta Bantuan Ino.
65
Bab 65. Kehidupan Shakilla Setelah Menikah.
66
Bab 66. Bisma dan Siska Bulan Madu.
67
Bab 67. Indahnya Pulau Dewata Bali.
68
Bab 68. Mengeksplorasi Villa Dengan Cinta.
69
Bab 69. Memperalat Ibunya Dinda.
70
Bab 70. Nonton Tenggelamnya kapal Van Der Wijck.
71
Bab 71. Shandy Merayu Dinda.
72
Bab 72. Deddy Mengajak Dinda Mampir ke Hotel.
73
Bab 73. Arisan Istri Istri Pelaut.
74
Bab 74. Dinda Karaokean Bersama Bestie.
75
Bab 75. Deddy Ngajak Nikah.
76
Bab 76. Deddy Ingin Punya Anak dari Dinda.
77
Bab 77. Deddy Pulang Kampung.
78
Bab 78. Siti izin Pulang Kampung.
79
Bab 79. Dinda Pergi Arisan.
80
Bab 80. Deddy Bermain Sendirian.
81
Bab 81. Deddy Selalu Bikin Kesal.
82
Bab 82. PERTEMUAN TAK TERDUGA.
83
Bab 83. Merajut Asmara Secara Diam-diam.
84
Bab 84. Tukimin Mengajak Lasmi Menikah.
85
Bab 85. Dinda Menemukan Alat Kontrasepsi.
86
Bab 86. Arisan Ajang Pamer.
87
Bab 87. Deddy Datang Membawa Oleh-oleh.
88
Bab 88. Rani Kecelakaan Sepeda Motor.
89
Bab 89. Rani Masuk UGD
90
Bab 90. Rani Pindah ke Ruang Perawatan.
91
Bab 91. Dinda dan Ani Terkejut.
92
Bab 92. Steven Datang Lagi.
93
Bab 93. Si Penabrak Datang Meminta Maaf.
94
Bab 94. Della Datang ke Rumah Sakit Bersama Ibunya.
95
Bab 95. Group ibu-ibu Arisan Datang Menjenguk Rani.
96
Bab 96. Rani Pulang dari Rumah Sakit.
97
Bab 97. Pesan Dinda Untuk Steven.
98
Bab 98. Deddy Menghubungi Dinda.
99
Bab 99. Een Selingkuh dengan Sepupunya.
100
Bab 100. Deddy Mendekati Bu Yanti.
101
Bab 101. Ani Menghajar Pelakor.
102
Bab 102. Asuransi Rani Tidak Jelas.
103
Bab 103. Bertemu Manager Asuransi.
104
Bab 104. Shandy Menyatakan Perasaannya Sama Dinda.
105
Bab 105. Yudi Menggoda Dinda.
106
Bab 106.Tukimin dan Lasmi Menikah.
107
Bab 107. Malam Pertama Gagal.
108
Bab 108. Lasmi Benar-benar Polos.
109
Bab 109. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 1)
110
Bab 110. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 2)
111
Bab 111. Wajah Tukimin Berseri-seri.
112
Bab 112. Lasmi Berjalan Seperti Pinguin.
113
Bab 113. Spekulasi Yudi Terhadap Dinda.
114
Bab 114. Ternyata Yudi Hanya Modus.
115
Bab 115. Yudi Mencium pipi Dinda.
116
Bab 116. Dinda Semakin Kesal Sama Yudi.
117
Bab 117. Hari Terakhir Bertemu dengan Yudi.
118
Bab 118. Yudi Menghubungi Dinda Kembali.
119
Bab 119. Rani di Tembak Steven.
120
Bab 120. Rani di putusin Steven.
121
Bab 121. Dinda di Tawarin Susuk.
122
Bab 122. Istri Deddy Selingkuh.
123
Bab 123. Kokom Berpacaran Sama Jenny.
124
Bab 124. Pacar Della Jatuh Cinta Sama Rani.
125
Bab 125. Dinda Terkejut Mendengar Pengakuan Kevin.
126
Bab 126. Deddy Kesal Sama Kokom.
127
Bab 127. Deddy Kembali Lagi Ke Garut.
128
Bab 128. Deddy Menceraikan Kokom.
129
Bab 129. Deddy Membawa Ketiga Anaknya.
130
Bab 130. Deddy Bertengkar Dengan Endang.
131
Bab 131. Endang Kabur Dari Rumah.
132
Bab 132. Deddy Menjadi Single parents.
133
Bab 133. Go publik.
134
Bab 134. Dinda Marah Sama Rani.
135
Bab 135. Kevin Kabur dari Rumah.
136
Bab 136. Deddy Ngajak Ketemuan.
137
Bab 137. Deddy Curhat.
138
Bab 138. Deddy Mau Memeluk Dinda.
139
Bab 139. Menjemput Herman di Airport.
140
Bab 140.Melepas Rindu.
141
Bab 141. Dinda Bertemu Mantan Kekasih.
142
Bab 142. Makan Malam Bersama Aska.
143
Bab 143.Makan Siang Bersama Aska.
144
Bab 144.Aska Curhat Sama Dinda.
145
Bab 145. Mengingat Masa Lalu.
146
Bab 146. Flashback.
147
Bab 147. Mantan ART Dinda Datang.
148
Bab 148.Dinda Ke Jakarta.
149
Bab 149. Kedatangan Tamu.
150
Bab 150. Bahagia itu Sederhana (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!