Sejak dua bulan terakhir ini aku dan Ino sangat intens berkomunikasi bahkan hampir tiap hari kami telponan dan berkirim pesan melalui aplikasi hijau.
" Kriinggg.... kriinggg.... kriinggg...."
Ponselku berdering dan aku di layar ponselku dan ternyata Ino.
" Hallo beb pesawat aku sudah landing,kamu jadi jemput aku kan ? " tanya Ino padaku.
" Oh iya beb aku sudah menunggu kamu di pintu kedatangan ya " ujarku.
" Ok beb tunggu aku ya sebentar lagi keluar dari dalam pesawat hehehe" ucap Ino.
" Ok " jawabku singkat.
Setelah dua bulan berkomunikasi terus menerus dengan Ino dan akhirnya untuk memutuskan bertemu di pulau Kalimantan, perjalanan dari Jakarta ke Kalimantan kota Palangkaraya di tempuh dengan satu jam empat puluh menit.
Aku menunggu di pintu kedatangan dengan jantung berdebar debar.jantungku seakan tak menentu manakala akan bertemu dengan pria pujaanku sejak kecil itu,tapi aku tidak pernah mengungkapkan hal itu pada ino,yang ada nanti ino malah besar kepala kalau mengetahui aku mengaguminya.
Alasan ino untuk datang ke Palangkaraya adalah selain kangen sama aku juga pengen jalan jalan keliling kota Palangkaraya.Ino memang hobi traveling dan suka mengabadikan setiap momen jalan jalannya dengan kamera miliknya.
" Hii Din " Ino melambaikan tangannya kepadaku sambil tersenyum.
degh!
Seketika detak jantungku berhenti berdetak melihat sosok pria yang keluar dari pintu kedatangan airport itu,pria tinggi dan berambut gondrong ala anak band jaman now alias kekinian,aku terkesima saat dia di hadapanku ya tuhaaaan benarkah Ino sekarang di hadapanku.
" Hii Din sudah lama menunggu?" tanya Ino padaku sambil memegang bahuku.
Seketika dadaku berdesir dan jantungku berdetak dengan cepat dak dik Duk tak menentu.
" Eh i-iya eh gak kok baru dua puluh menit hehe " ucapku.
" Jadi sekarang kita kemana Din?" Ino bertanya padaku.
" Oh iya kita langsung naik taksi aja ya no" ucapku pada ino seraya menghampiri supir taksi yang jaraknya tak jauh dari tempat kami berdiri.
" Taksi " ujar bapak setengah baya sambil melambaikan tangannya pada kami.
Lalu aku dan ino pun langsung menuju ke pusat kota dan mencari hotel atas recommended bapak supir taksi tersebut dan sesampainya di kamar hotel.
" Akhirnya aku sampai juga di kota ini Din" ucap ino sambil tersenyum padaku.
" iya besok kita jalan jalan ya beb, sekarang kamu mandi dan istirahat dulu" ujarku pada ino.
" Beb aku senang banget bisa ketemu sama kamu" ucap ino seraya memeluk tubuhku.
Aku hanya diam dan tersenyum di dalam pelukan ino.
" Beb kamu kangen gak sama aku?" ucap Ino padaku.
" Pertanyaan macam apa itu,kamu sudah pasti tahu jawabannya " aku mencubit pinggang Ino sambil terkekeh.
" Hehehe kirain cuma aku doang yang kangen beb" balas Ino sambil memelukku erat.
" Beb sekarang kamu mandi dulu ya biar segar bersihkan tubuhmu dulu,habis itu kita pergi makan keluar" ucapku seraya melepaskan pelukannya.
" Oh Ok baiklah Dinda,aku akan mandi dulu ya hehehe" lalu Ino mencubit hidungku dengan tatapan genit dan bergegas ke kamar mandi.
Sementara ino sedang membersihkan tubuhnya di kamar mandi,aku sibuk dengan ponselku mengirimkan pesan kepada babysitter supaya jangan lupa untuk memberi anak-anak makan dan memberinya susu.Kedua anakku walaupun sudah berusia lima tahun itu masih suka di suapin kalau makan,lain hal dengan kakaknya yang sudah kelas enam SD itu sudah mandiri.
" Hii beb kamu tidak mandi sekalian?" ujar Ino padaku sambil keluar dari dalam kamar mandi menggunakan bath robe berwarna putih.
" Eh aku sudah mandi tadi sebelum berangkat ke bandara jemput kamu" ucapku.
" Aku pakai baju dulu ya beb " ucap Ino padaku.
" Oh Oke silahkan beb " jawabku sambil asik memainkan ponselku sembari duduk di sofa.
Beberapa menit kemudian Ino pun sudah selesai memakai pakaian dan menghampiriku ke sofa.
degh!
Aku memandangi Ino dari atas sampai bawah,Ino berpakaian ala anak band dengan kaos oblong santai berwarna putih dan celana jeans robek robek dan memakai sepatu hitam bertali putih.
" Yuk kita jalan,aku sudah siap nih " ajak ino padaku sambil menatap dan tersenyum padaku.
" Yuk " jawabku sambil beranjak dari sofa.
" Beb kamu mau makan apa?" tanyaku pada Ino.
" Terserah kamu aja beb,aku mah ikut aja " sahut ino.
Akhirnya kami memutuskan untuk makan ayam penyet yang jaraknya tidak jauh dari hotel.Dan setelah makan kami langsung menuju ke hotel kembali.
" Beb " bisik ino di telinga kananku sambil memelukku dari belakang.
" iya " jawabku pelan setengah berbisik.
" Terima kasih banyak karena kamu sudah mau bertemu dan menjemput aku ke airport " ucap Ino lirih terdengar di telingaku.
" iya " jawabku sambil tersenyum seraya membalikkan badan menghadap ke arah Ino.
degh!
Dan kini jarak aku dan Ino hanya beberapa centimeter saja,melihat Ino dari kedekatan seperti ini membuat jantungku meronta-ronta dan rasanya ingin pingsan.Pria di hadapanku sekarang sudah menjadi idola banyak wanita di luaran sana banyak yang mengidolakannya.
Laki laki kecil dulu yang aku kagumi diam diam sejak SD kini telah tumbuh dewasa dan menjadi sosok pria yang banyak di idolakan baik laki-laki maupun perempuan,ya Ino telah menjelma menjadi seorang vokalis yang ganteng,cool dan sedikit humoris telah membuat jantungku berdetak kencang.
" Beb " Ino memanggilku dengan lirih dan menatapku dengan mata sayu sambil mendekatkan wajahnya padaku.
Aku hanya terdiam dan tersenyum pada Ino sambil memejamkan mata,dan bibir Ino mencium bibirku,dengan lembut Ino menciumi seluruh wajahku. Hingga akhirnya aku dan Ino menyelesaikannya di tempat di atas ranjang, setelah sama sama puas aku dan Ino pun terbaring lemah sambil telentang menatap atap plafon hotel.
" Beb terima kasih ya untuk hari ini " bisik nya di telingaku.
" Iya sama-sama beb,aku juga mau bilang terima kasih sama kamu " ucapku setengah berbisik pada ino.
Ino langsung mendekatkan tubuhnya dan memelukku dengan erat sekali.
" Beb " ucapku pelan.
" Ya " jawabnya.
" Maaf ya aku tidak bisa bawa mobil pribadiku untuk menjemput kami ke airport, karena aku takut ada tetangga atau yang kenal denganku kalau aku mengendarai mobilku takut ada yang membuntuti kita,sebaiknya kita jaga jaga saja buat keamanan kita berdua " ucapku menjelaskan pada ino.
" iya aku mengerti kok beb,kamu tenang saja mau naik angkot atau naik taksi tidak masalah bagiku,asalkan sama kamu" jawab Ino sambil mencubit hidungku seraya menaikan turunkan alisnya lalu mengedipkan mata sebelah dengan genit.
" iiiiih kamu genit deh " aku mendorong tubuhnya pelan seraya terkekeh.
" Beb,hari ini kamu senang gak?" tanya Ino padaku.
" iya senang dong " ucapku sambil tersenyum manja dan menenggelamkan kepala ke dadanya.
" Serious are you happy now?" Ino menatapku dalam.
" Yes i'm very happy" jawabku
" Beb, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?" tanya Ino padaku.
" Tentu saja boleh dong " jawabku.
" Perasaan kamu bagaimana sih sama aku sekarang beb?" lagi lagi Ino bertanya padaku.
" Hmmm...Gimana ya " Aku menyunggingkan sebelah bibirku sambil mengeringkan kedua bola mataku ke atas seolah olah berpikir.
" iiiiih kamu gitu ya beb,berarti gak ada rasa ya sama aku,kamu gak cinta ya sama aku dan kamu gak sayang sama aku?" aku di berondong pertanyaan sama ino.
" Hmmm.....jawab gak ya " ucapku sambil tersenyum meledek pada ino.
" iiiiih kok kamu gitu sih ngeselin deh meledek aku terus dari tadi " ucap Ino sambil menggelitik pinggangku.
Aku hanya terkekeh menahan geli karena karena tangan ino menggelitik pinggangku dan aku sangat puas sudah meledek ino.
BERSAMBUNG.....
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
💙💙💙💙💙
2022-08-20
0
Fira Ummu Arfi
likeeeee
2022-08-20
0
Putri Minwa
waduh....
2022-07-12
0