Bab 8. Awal pertemuan Ino dan Dinda ( POV Ino

Pesawat telah landing dan para penumpang telah berdiri mengantri untuk keluar dari pesawat, sementara aku masih duduk di kursi pesawat dan segera merogoh saku celana jeans untuk mengambil ponsel dan mengaktifkannya.Segera tatap layar ponselku dan mencari kontak yang bernama Dinda.

"Tuuuuttttt.... tuuuuttttt... tuuuuttttt...."

"Hallo beb pesawat aku sudah landing,kamu jadi jemput aku kan?" tanyaku pada Dinda.

" Oh iya beb aku sudah menunggu kamu di pintu kedatangan ya " jawab Dinda.

" Ok beb tunggu aku ya sebentar lagi keluar dari dalam pesawat hehehe" ucapku.

" Oke" jawab Dinda singkat.

Setelah keluar dari dalam pesawat aku bergegas menuju masuk ke airport dan langsung menuju ke lantai dasar.

Di pintu kedatangan aku melihat banyak sekali orang yang menunggu dan akan menjemput sanak saudara,teman atau bahkan keluarganya.

Pandanganku tertuju pada salah satu wanita cantik bertubuh mungil sekitar 155cm itu.Dan sudah aku pastikan bahwa itu Dinda,aku melambaikan tanganku pada Dinda Sambil tersenyum dan Dinda pun membalas lambaian tanganku.

Kesan pertama aku melihat Dinda sangat cantik sekali,wanita berkulit putih itu tetap ramping walaupun sudah mempunyai tiga orang anak.

" Hii Din sudah lama menunggu?" tanyaku pada Dinda sambil menepuk bahunya dengan pelan.

Dinda terpaku dan seolah olah ada yang di pikirkan, entahlah ia memikirkan apa aku tak tahu.

" Eh i-iya eh gak kok baru dua puluh menit hehe " jawab Dinda sedikit gugup.

" Jadi sekarang kita kemana Din?" tanyaku pada Dinda.

" Oh iya kita langsung naik taksi aja ya no" timpal Dinda mengajakku ke arah supir taksi yang tidak jauh berada di dekat aku dan Nova.

Di dalam taksi selama perjalanan menuju hotel aku menggenggam erat tangan Dinda,dan menatapnya dengan tersenyum seraya memeluknya,ah rasanya tak ingin melepaskan genggaman tangan dan pelukan ini batinku.

Sesampainya di hotel yang telah di rekomendasikan oleh supir taksi, setelah booking satu kamar dan bayar di receptions aku dan Dinda segera menuju ke kamar hotel yang telah aku booking.

Setelah berbincang sebentar dengan Dinda aku segera bergegas menuju ke kamar mandi dan akan membersihkan tubuhku supaya segar dan wangi. Setelah memakai pakaian aku dan Dinda keluar mencari makan dan tidak jauh dari hotel. Sesampainya di kamar hotel aku dan Dinda....

" Beb " aku berbisik di telinga Dinda sambil memeluknya dari belakang.

" iya " jawab Dinda pelan.

" Terima kasih banyak karena kamu sudah mau bertemu dan menjemput aku ke airport " ucapku pelan pada Dinda.

" iya " jawabnya singkat.

"Beb" lagi lagi aku berbisik di telinganya dan Dinda pun segera membalikkan badannya tepat di hadapanku dan aku pun mendekatkan wajahku ke wajah Dinda,lalu kami saling ******* bibir berlanjut memadu kasih di atas ranjang. Setelah sama sama puas bergumul di atas ranjang dan sama sama puas aku dan Dinda melakukan pillow talk.

" Beb terima kasih ya untuk hari ini " aku berbisik di telinga Dinda.

" Iya sama-sama beb,aku juga mau bilang terima kasih sama kamu " ucapnya lirih.

Kemudian aku mendekap tubuh Dinda dan rasanya aku tidak ingin melepaskan pelukanku.

" by the way kamu tahu nomor hp ku dari mana beb,aku mau tanya itu dari kemarin kemarin lupa terus hehe " Ucapku.

" Oh nomor hp ya,aku minta nomor kamu dari Rina teman SMA kamu" jawab Dinda seraya tersenyum padaku.

"Lah kok tahu Rina,memangnya kamu kenal sama Rina Din?" tanyaku heran.

" Tidak,aku tidak mengenalnya,aku hanya melihat Rina sering berkomentar di Facebook kamu,jadi aku kirim messenger sama Rina dan menanyakan nomormu" ucap Dinda menjelaskan.

" Oh begitu toh hehe" jawabku sambil tersenyum

"iya,soalnya aku meminta pertemanan di Facebook kamu,tidak di konfirmasi sampai sekarang" keluh Dinda cemberut dengan wajah di tekuk.

"Iya, maafkan aku ya beb,masalahnya aku jarang sekali online di Facebook,hanya sekali kali saja" ujarku.

"Tapi kata Rina,kamu pernah nembak dia ya" ucap Dinda sambil tersenyum meledek.

"Hehe,itukan dulu Din,sudah lama sekali kejadiannya,kalau tidak salah setelah perpisahan sekolah dan dia sudah mulai kuliah" ucapku menjelaskan pada Dinda.

Dinda hanya menanggapi dengan senyuman meledek setelah aku menjelaskan apa yang terjadi.

"Sebenarnya aku tidak tahu perasaanku sama Rina pada saat itu,karena aku dan Rina sahabatan sewaktu kami masih SMA, selalu bercanda dan bersenda gurau setiap hari di sekolah,ketika lulus SMA kok ada perasaan takut kehilangan,entah itu sebagai sahabat atau sebagai teman dekat,dan entah kenapa tiba-tiba aku bisa ngomong suka sama Rina pada waktu itu, padahal aku sendiri tidak mengerti dengan perasaan aku sendiri,ini tuh sebenernya rasa takut kehilangan sahabat atau atau hanya perasaanku saja mungkin" aku menjelaskan panjang kali lebar sama Dinda.

"Oh begitu" Dinda menanggapi penjelasan aku sambil mengangguk anggukan kepalanya.

"Terus kamu di terima sama Rina?" tanya Dinda padaku.

"Tidak" jawabku singkat.

"Kenapa?" tanyanya lagi.

"Karena dia sudah punya pacar" jawabku

"Oh begitu" ucap Dinda sambil mengangguk anggukan kepalanya seperti tadi.

"by the way aku mau pulang ke rumah ya beb" ucap Dinda.

degh!

"Lah,kok pulang sih beb, tidur di sini saja sama aku ya beb" aku memeluknya dengan erat.

"Maaf,tidak bisa,aku harus pulang sekarang beb,ini sudah pukul delapan malam,nanti anak-anak mencari aku" timpal Dinda.

"Oh begitu,ya sudah tidak apa apa Din,tapi besok kita jadikan jalan jalannya?" tanyaku pada Dinda.

"Jadi dong" sahut Dinda sambil tersenyum dan beranjak dari tempat tidur lalu bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Beberapa menit kemudian Dinda keluar dari kamar mandi dan segera memakai pakaiannya, kemudian ia segera pamit pulang ke rumahnya dengan naik taksi.

Setelah Dinda pulang ke rumahnya kini aku hanya sendirian di kamar hotel ini,dan entah apa yang mau aku perbuat,tiba tiba saja terlintas di benakku bayangan Nova,ya... Nova aku belum menghubunginya.

"Tuuuuttttt.... Tuuuuttttt.... Tuuuuttttt..."

"Hallo" terdengar suara Nova di ujung sana.

"Hallo sayang apa kabarnya,kamu lagi apa?" tanyaku pada Nova.

"Lagi siap siap mau tidur,inikan sudah malam dan besok pagi aku harus kuliah" jawab Nova menjelaskan.

"Oh ya sudah kalau begitu,selama tidur ya" ucapku.

Aku pun segera merebahkan tubuhku di atas ranjang yang empuk dan semakin lama semakin berat mataku dan........

"Tok....tok....tok...."

Samar samar suara pintu di ketuk, semakin lama semakin jelas terdengar,lalu aku membuka mataku dan bangun menuju ke arah pintu.

"Kreeeeekkkk......" Pintu aku buka,dan Dinda sudah berada tepat di hadapanku.

"Eh Din,mari silahkan masuk,maaf ya agak lama buka pintunya hehe" aku pun mempersilahkan Dinda masuk ke dalam kamar.

"Masih tidur ya beb?" tanya Dinda.

"i-iya hehe" jawabku

"Oh,maaf kalau begitu aku mengganggu tidur kamu dong?" sahut Dinda dengan tersenyum.

"Oh tidak beb,kamu tidak mengganggu,aku malah senang di ganggu sama kamu" jawabku sambil tersenyum genit pada Dinda.

"iiih kamu ya,baru bangun saja sudah genit" sahut Dinda sambil terkekeh.

" Oh iya beb,apakah kita pergi jalan-jalan hari ini?" tanyaku pada Dinda.

"iya jadi dong,makanya kamu cepat mandi sana" jawab Dinda sambil mendorong tubuhku dengan manja ke arah kamar mandi.

"Oke,aku akan mandi,kamu sabar ya" ucapku.

"iya,cepat ya,gak pake lama!" sahut Dinda.

Sepuluh menit kemudian Ino sudah keluar dari kamar mandi,dan segera bergegas menuju membuka lemari pakaian,dan bercermin di depan kaca sambil bersiul.

"Beb, sepertinya kita harus pindah dari hotel ini deh" Ucap Dinda yang sedari tadi sibuk memainkan ponselnya di atas sofa.

"Lah, memangnya disini kenapa beb?" tanyaku pada Dinda.

"Disini kamarnya terlalu sempit dan tidak membuat aku nyaman" sahut Dinda.

"Ya sudah kalau begitu,kita check out saja kalau begitu" jawabku.

Setelah beres-beres pakaian Ini dan Dinda check out dan mencari hotel lain yang lebih besar dan nyaman.

"Nah,kita di hotel ini saja"ujar Dinda.

"Oke,mari kita check in" sahut Ino.

Setelah melakukan pembayaran ke receptions Ino dan Dinda segera melangkah masuk ke dalam kamar yang mereka booking.

"Beb,kalau di sini dekat ke mana mana,kalau kamu lapar malam malam di sekitar hotel ini banyak yang jual makanan sampai pagi" ucap Dinda menjelaskan.

"Oh,bagus dong kalau begitu" sahutku.

"Ya sudah,kita berangkat sekarang yuk,tapi sebelum jalan jalan kita cari makan dulu ya" ujar Dinda.

"Siaaap!" sahut Ino sambil tersenyum meletakkan tangan di sebelah kanan kepalanya, seperti orang yang sedang hormat kepada bendera merah putih.

"iiih apaan sih kamu" sahut Dinda sambil mencubit pinggang Ino.

"Hehehe" Ino terkekeh menahan geli karena pinggangnya di cubit Dinda.

Setelah selesai selesai makan siang di salah satu restoran,Dinda dan Ino pun naik taksi dan segera meluncur ke pantai.Ino segera mengeluarkan kamera dari dalam ransel miliknya lalu di kalung kan di atas lehernya.

"Eh beb,kamu coba berdiri disitu deh,biar aku fotoin kayaknya bagus deh pemandangannya" ucap Ino pada Dinda.

Dinda pun berpose dengan berbagai macam gaya,dan dengan latar atau background yang berbeda-beda.

"Beb,suasana pantai di sini sepi ya,serasa pantai ini milik kita berdua" celetuk Ino sambil berjalan di tepi pantai dengan menggenggam tangan Dinda.

"iya beb,sepi kalau hari hari biasa,tapi kalau hari hari besar seperti tahun baru, lebaran atau Natalan pasti ramai" sahut Dinda menanggapi.

BERSAMBUNG....

*******

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

Nino,pria macam apa ya, kok matket

2022-10-16

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

nino metropolitan

2022-07-03

0

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

maraton ini mah KK,😅😅

2022-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Awal komunikasi (POV Dinda)
2 Bab 2. Ino bertemu Nova ( POV ino)
3 Bab 3. Nova Dan Ino ( POV Nova )
4 Bab 4. Konflik Ino dan Nova ( POV Ino )
5 Bab 5. Pertemuan Dinda dan Ino. ( POV Dinda )
6 Bab 6. Nova mulai kuliah ( POV Nova )
7 Bab 7. Ino pamit pada Nova ( POV Ino )
8 Bab 8. Awal pertemuan Ino dan Dinda ( POV Ino
9 Bab.9 Dinda dan Ino ( POV Dinda )
10 Bab 10. Dinda Sakit Hati ( POV Dinda )
11 Bab 11. Shakilla Bersama Om Om ( POV Shakilla)
12 Bab 12. Awal Bertemunya Deddy dan Dinda ( POV Deddy )
13 Bab 13. Bertemu Laki laki Genit ( POV Dinda )
14 Bab 14. Deddy beraksi ( POV Deddy )
15 Bab 15. Permainan Shandy ( POV Shandy )
16 Bab 16. Melly Ternodai ( POV Melly)
17 Bab 17. Shopping Bersama Melly (POV Shandy)
18 Bab 18. Aldo Khawatir Sama Melly ( POV Aldo)
19 Bab 19. Deddy Nekat Datang Ke Rumah Dinda ( POV Dinda)
20 Bab 20. Shandy Memberikan Kejutan Buat Melly ( POV Shandy)
21 Bab 21. Aldo Patah Hati ( POV Melly )
22 Bab 22. Shandy dan Melly Melepas Kangen ( POV Shandy )
23 Bab 23. Pernikahan Melly dan Shandy
24 Bab 24. Deddy Semakin Gila
25 Bab 25. Shakilla Hamil
26 Bab 26. Shandy Cemburu Pada Renaga
27 Bab 27. Shakilla Menggugurkan kandungannya
28 Bab 28. Ulang Tahun Melly
29 Bab 29. Siska Jatuh Cinta Pada Dosen Sombong
30 Bab 30. Bisma Mulai Jatuh Hati
31 Bab 31. Kepulangan Shandy Tak di Sambut
32 Bab 32. Rahasia Mawar Terbongkar
33 Bab 33. Keluarga Melly datang ke Jakarta
34 Bab 34. Deddy Memberikan Surprise
35 Bab 35. Pertemuan Bisma dan Shandy
36 Bab 36. Mendapatkan Restu
37 Bab 37. Deddy Kenalan Dengan Ibunya Dinda
38 Bab 38. Melly Mengajak keluarganya Jalan jalan
39 Bab 39. Pernikahan Siska dan Bisma
40 Bab 40. Shandy Tertarik Pada Dinda
41 Bab 41. Hidup Mawar Memprihatinkan
42 Bab 42.Makan Siang Bersama Shakilla
43 Bab 43. Deddy Pulang Dari Malaysia
44 Bab 44. Maya pingsan
45 Bab 45. Bisma Belajar Mengemudi
46 Bab 46. Shandy Kembali Pulang Ke Jakarta
47 Bab 47. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
48 Bab 48. Tukimin PDKT sama Lasmi.
49 Bab 49. Kejanggalan Laporan keuangan.
50 Bab 50. Shinta Terancam Di Penjara.
51 Bab 51. Menempuh Jalur Hukum
52 Bab 52. Siska Menghajar Shinta.
53 Bab 53. Siska Merajuk.
54 Bab 54. Bunga Bunga Cinta Mulai Bersemi.
55 Bab 55. Dinda Menemui Tia.
56 Bab 56. Dinda Bertemu Herman.
57 Bab 57. Dinda shopping Bersama Herman.
58 Bab 58. Dinda Pulang Dari Singapore.
59 Bab 59. Dinda Mulai Berbisnis.
60 Bab 60. Sidang Tindak Pidana Korupsi.
61 Bab 61. Jualan Online Dinda laris Manis.
62 Bab 62. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
63 Bab 63. Facebook Dinda di Kuasai Deddy.
64 Bab 64. Dinda Meminta Bantuan Ino.
65 Bab 65. Kehidupan Shakilla Setelah Menikah.
66 Bab 66. Bisma dan Siska Bulan Madu.
67 Bab 67. Indahnya Pulau Dewata Bali.
68 Bab 68. Mengeksplorasi Villa Dengan Cinta.
69 Bab 69. Memperalat Ibunya Dinda.
70 Bab 70. Nonton Tenggelamnya kapal Van Der Wijck.
71 Bab 71. Shandy Merayu Dinda.
72 Bab 72. Deddy Mengajak Dinda Mampir ke Hotel.
73 Bab 73. Arisan Istri Istri Pelaut.
74 Bab 74. Dinda Karaokean Bersama Bestie.
75 Bab 75. Deddy Ngajak Nikah.
76 Bab 76. Deddy Ingin Punya Anak dari Dinda.
77 Bab 77. Deddy Pulang Kampung.
78 Bab 78. Siti izin Pulang Kampung.
79 Bab 79. Dinda Pergi Arisan.
80 Bab 80. Deddy Bermain Sendirian.
81 Bab 81. Deddy Selalu Bikin Kesal.
82 Bab 82. PERTEMUAN TAK TERDUGA.
83 Bab 83. Merajut Asmara Secara Diam-diam.
84 Bab 84. Tukimin Mengajak Lasmi Menikah.
85 Bab 85. Dinda Menemukan Alat Kontrasepsi.
86 Bab 86. Arisan Ajang Pamer.
87 Bab 87. Deddy Datang Membawa Oleh-oleh.
88 Bab 88. Rani Kecelakaan Sepeda Motor.
89 Bab 89. Rani Masuk UGD
90 Bab 90. Rani Pindah ke Ruang Perawatan.
91 Bab 91. Dinda dan Ani Terkejut.
92 Bab 92. Steven Datang Lagi.
93 Bab 93. Si Penabrak Datang Meminta Maaf.
94 Bab 94. Della Datang ke Rumah Sakit Bersama Ibunya.
95 Bab 95. Group ibu-ibu Arisan Datang Menjenguk Rani.
96 Bab 96. Rani Pulang dari Rumah Sakit.
97 Bab 97. Pesan Dinda Untuk Steven.
98 Bab 98. Deddy Menghubungi Dinda.
99 Bab 99. Een Selingkuh dengan Sepupunya.
100 Bab 100. Deddy Mendekati Bu Yanti.
101 Bab 101. Ani Menghajar Pelakor.
102 Bab 102. Asuransi Rani Tidak Jelas.
103 Bab 103. Bertemu Manager Asuransi.
104 Bab 104. Shandy Menyatakan Perasaannya Sama Dinda.
105 Bab 105. Yudi Menggoda Dinda.
106 Bab 106.Tukimin dan Lasmi Menikah.
107 Bab 107. Malam Pertama Gagal.
108 Bab 108. Lasmi Benar-benar Polos.
109 Bab 109. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 1)
110 Bab 110. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 2)
111 Bab 111. Wajah Tukimin Berseri-seri.
112 Bab 112. Lasmi Berjalan Seperti Pinguin.
113 Bab 113. Spekulasi Yudi Terhadap Dinda.
114 Bab 114. Ternyata Yudi Hanya Modus.
115 Bab 115. Yudi Mencium pipi Dinda.
116 Bab 116. Dinda Semakin Kesal Sama Yudi.
117 Bab 117. Hari Terakhir Bertemu dengan Yudi.
118 Bab 118. Yudi Menghubungi Dinda Kembali.
119 Bab 119. Rani di Tembak Steven.
120 Bab 120. Rani di putusin Steven.
121 Bab 121. Dinda di Tawarin Susuk.
122 Bab 122. Istri Deddy Selingkuh.
123 Bab 123. Kokom Berpacaran Sama Jenny.
124 Bab 124. Pacar Della Jatuh Cinta Sama Rani.
125 Bab 125. Dinda Terkejut Mendengar Pengakuan Kevin.
126 Bab 126. Deddy Kesal Sama Kokom.
127 Bab 127. Deddy Kembali Lagi Ke Garut.
128 Bab 128. Deddy Menceraikan Kokom.
129 Bab 129. Deddy Membawa Ketiga Anaknya.
130 Bab 130. Deddy Bertengkar Dengan Endang.
131 Bab 131. Endang Kabur Dari Rumah.
132 Bab 132. Deddy Menjadi Single parents.
133 Bab 133. Go publik.
134 Bab 134. Dinda Marah Sama Rani.
135 Bab 135. Kevin Kabur dari Rumah.
136 Bab 136. Deddy Ngajak Ketemuan.
137 Bab 137. Deddy Curhat.
138 Bab 138. Deddy Mau Memeluk Dinda.
139 Bab 139. Menjemput Herman di Airport.
140 Bab 140.Melepas Rindu.
141 Bab 141. Dinda Bertemu Mantan Kekasih.
142 Bab 142. Makan Malam Bersama Aska.
143 Bab 143.Makan Siang Bersama Aska.
144 Bab 144.Aska Curhat Sama Dinda.
145 Bab 145. Mengingat Masa Lalu.
146 Bab 146. Flashback.
147 Bab 147. Mantan ART Dinda Datang.
148 Bab 148.Dinda Ke Jakarta.
149 Bab 149. Kedatangan Tamu.
150 Bab 150. Bahagia itu Sederhana (Tamat)
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Bab 1. Awal komunikasi (POV Dinda)
2
Bab 2. Ino bertemu Nova ( POV ino)
3
Bab 3. Nova Dan Ino ( POV Nova )
4
Bab 4. Konflik Ino dan Nova ( POV Ino )
5
Bab 5. Pertemuan Dinda dan Ino. ( POV Dinda )
6
Bab 6. Nova mulai kuliah ( POV Nova )
7
Bab 7. Ino pamit pada Nova ( POV Ino )
8
Bab 8. Awal pertemuan Ino dan Dinda ( POV Ino
9
Bab.9 Dinda dan Ino ( POV Dinda )
10
Bab 10. Dinda Sakit Hati ( POV Dinda )
11
Bab 11. Shakilla Bersama Om Om ( POV Shakilla)
12
Bab 12. Awal Bertemunya Deddy dan Dinda ( POV Deddy )
13
Bab 13. Bertemu Laki laki Genit ( POV Dinda )
14
Bab 14. Deddy beraksi ( POV Deddy )
15
Bab 15. Permainan Shandy ( POV Shandy )
16
Bab 16. Melly Ternodai ( POV Melly)
17
Bab 17. Shopping Bersama Melly (POV Shandy)
18
Bab 18. Aldo Khawatir Sama Melly ( POV Aldo)
19
Bab 19. Deddy Nekat Datang Ke Rumah Dinda ( POV Dinda)
20
Bab 20. Shandy Memberikan Kejutan Buat Melly ( POV Shandy)
21
Bab 21. Aldo Patah Hati ( POV Melly )
22
Bab 22. Shandy dan Melly Melepas Kangen ( POV Shandy )
23
Bab 23. Pernikahan Melly dan Shandy
24
Bab 24. Deddy Semakin Gila
25
Bab 25. Shakilla Hamil
26
Bab 26. Shandy Cemburu Pada Renaga
27
Bab 27. Shakilla Menggugurkan kandungannya
28
Bab 28. Ulang Tahun Melly
29
Bab 29. Siska Jatuh Cinta Pada Dosen Sombong
30
Bab 30. Bisma Mulai Jatuh Hati
31
Bab 31. Kepulangan Shandy Tak di Sambut
32
Bab 32. Rahasia Mawar Terbongkar
33
Bab 33. Keluarga Melly datang ke Jakarta
34
Bab 34. Deddy Memberikan Surprise
35
Bab 35. Pertemuan Bisma dan Shandy
36
Bab 36. Mendapatkan Restu
37
Bab 37. Deddy Kenalan Dengan Ibunya Dinda
38
Bab 38. Melly Mengajak keluarganya Jalan jalan
39
Bab 39. Pernikahan Siska dan Bisma
40
Bab 40. Shandy Tertarik Pada Dinda
41
Bab 41. Hidup Mawar Memprihatinkan
42
Bab 42.Makan Siang Bersama Shakilla
43
Bab 43. Deddy Pulang Dari Malaysia
44
Bab 44. Maya pingsan
45
Bab 45. Bisma Belajar Mengemudi
46
Bab 46. Shandy Kembali Pulang Ke Jakarta
47
Bab 47. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
48
Bab 48. Tukimin PDKT sama Lasmi.
49
Bab 49. Kejanggalan Laporan keuangan.
50
Bab 50. Shinta Terancam Di Penjara.
51
Bab 51. Menempuh Jalur Hukum
52
Bab 52. Siska Menghajar Shinta.
53
Bab 53. Siska Merajuk.
54
Bab 54. Bunga Bunga Cinta Mulai Bersemi.
55
Bab 55. Dinda Menemui Tia.
56
Bab 56. Dinda Bertemu Herman.
57
Bab 57. Dinda shopping Bersama Herman.
58
Bab 58. Dinda Pulang Dari Singapore.
59
Bab 59. Dinda Mulai Berbisnis.
60
Bab 60. Sidang Tindak Pidana Korupsi.
61
Bab 61. Jualan Online Dinda laris Manis.
62
Bab 62. Ino Menghubungi Dinda Kembali.
63
Bab 63. Facebook Dinda di Kuasai Deddy.
64
Bab 64. Dinda Meminta Bantuan Ino.
65
Bab 65. Kehidupan Shakilla Setelah Menikah.
66
Bab 66. Bisma dan Siska Bulan Madu.
67
Bab 67. Indahnya Pulau Dewata Bali.
68
Bab 68. Mengeksplorasi Villa Dengan Cinta.
69
Bab 69. Memperalat Ibunya Dinda.
70
Bab 70. Nonton Tenggelamnya kapal Van Der Wijck.
71
Bab 71. Shandy Merayu Dinda.
72
Bab 72. Deddy Mengajak Dinda Mampir ke Hotel.
73
Bab 73. Arisan Istri Istri Pelaut.
74
Bab 74. Dinda Karaokean Bersama Bestie.
75
Bab 75. Deddy Ngajak Nikah.
76
Bab 76. Deddy Ingin Punya Anak dari Dinda.
77
Bab 77. Deddy Pulang Kampung.
78
Bab 78. Siti izin Pulang Kampung.
79
Bab 79. Dinda Pergi Arisan.
80
Bab 80. Deddy Bermain Sendirian.
81
Bab 81. Deddy Selalu Bikin Kesal.
82
Bab 82. PERTEMUAN TAK TERDUGA.
83
Bab 83. Merajut Asmara Secara Diam-diam.
84
Bab 84. Tukimin Mengajak Lasmi Menikah.
85
Bab 85. Dinda Menemukan Alat Kontrasepsi.
86
Bab 86. Arisan Ajang Pamer.
87
Bab 87. Deddy Datang Membawa Oleh-oleh.
88
Bab 88. Rani Kecelakaan Sepeda Motor.
89
Bab 89. Rani Masuk UGD
90
Bab 90. Rani Pindah ke Ruang Perawatan.
91
Bab 91. Dinda dan Ani Terkejut.
92
Bab 92. Steven Datang Lagi.
93
Bab 93. Si Penabrak Datang Meminta Maaf.
94
Bab 94. Della Datang ke Rumah Sakit Bersama Ibunya.
95
Bab 95. Group ibu-ibu Arisan Datang Menjenguk Rani.
96
Bab 96. Rani Pulang dari Rumah Sakit.
97
Bab 97. Pesan Dinda Untuk Steven.
98
Bab 98. Deddy Menghubungi Dinda.
99
Bab 99. Een Selingkuh dengan Sepupunya.
100
Bab 100. Deddy Mendekati Bu Yanti.
101
Bab 101. Ani Menghajar Pelakor.
102
Bab 102. Asuransi Rani Tidak Jelas.
103
Bab 103. Bertemu Manager Asuransi.
104
Bab 104. Shandy Menyatakan Perasaannya Sama Dinda.
105
Bab 105. Yudi Menggoda Dinda.
106
Bab 106.Tukimin dan Lasmi Menikah.
107
Bab 107. Malam Pertama Gagal.
108
Bab 108. Lasmi Benar-benar Polos.
109
Bab 109. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 1)
110
Bab 110. Malam Pertama Tukimin Sukses (Part 2)
111
Bab 111. Wajah Tukimin Berseri-seri.
112
Bab 112. Lasmi Berjalan Seperti Pinguin.
113
Bab 113. Spekulasi Yudi Terhadap Dinda.
114
Bab 114. Ternyata Yudi Hanya Modus.
115
Bab 115. Yudi Mencium pipi Dinda.
116
Bab 116. Dinda Semakin Kesal Sama Yudi.
117
Bab 117. Hari Terakhir Bertemu dengan Yudi.
118
Bab 118. Yudi Menghubungi Dinda Kembali.
119
Bab 119. Rani di Tembak Steven.
120
Bab 120. Rani di putusin Steven.
121
Bab 121. Dinda di Tawarin Susuk.
122
Bab 122. Istri Deddy Selingkuh.
123
Bab 123. Kokom Berpacaran Sama Jenny.
124
Bab 124. Pacar Della Jatuh Cinta Sama Rani.
125
Bab 125. Dinda Terkejut Mendengar Pengakuan Kevin.
126
Bab 126. Deddy Kesal Sama Kokom.
127
Bab 127. Deddy Kembali Lagi Ke Garut.
128
Bab 128. Deddy Menceraikan Kokom.
129
Bab 129. Deddy Membawa Ketiga Anaknya.
130
Bab 130. Deddy Bertengkar Dengan Endang.
131
Bab 131. Endang Kabur Dari Rumah.
132
Bab 132. Deddy Menjadi Single parents.
133
Bab 133. Go publik.
134
Bab 134. Dinda Marah Sama Rani.
135
Bab 135. Kevin Kabur dari Rumah.
136
Bab 136. Deddy Ngajak Ketemuan.
137
Bab 137. Deddy Curhat.
138
Bab 138. Deddy Mau Memeluk Dinda.
139
Bab 139. Menjemput Herman di Airport.
140
Bab 140.Melepas Rindu.
141
Bab 141. Dinda Bertemu Mantan Kekasih.
142
Bab 142. Makan Malam Bersama Aska.
143
Bab 143.Makan Siang Bersama Aska.
144
Bab 144.Aska Curhat Sama Dinda.
145
Bab 145. Mengingat Masa Lalu.
146
Bab 146. Flashback.
147
Bab 147. Mantan ART Dinda Datang.
148
Bab 148.Dinda Ke Jakarta.
149
Bab 149. Kedatangan Tamu.
150
Bab 150. Bahagia itu Sederhana (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!