Dua minggu kemudian...
"Jaga adikku, ya?"
Kata-kata itu terus terngiang dalam benak Micheal, seolah Arini terus membisikan kata-kata itu setiap saat di telinganya.
Hari terus berlalu, menggiring Micheal dan Zenwa semakin dekat pada hari dimana keduanya akan resmi menjadi suami istri. Dan juga menggiring Arini pada hari dimana ia akan di hadapkan pada ujian terbesar cintanya, yaitu ikhlas melepaskan.
Dan hari ini pun tiba, tentunya setelah persiapan yang sangat cepat dan matang.
Baik Micheal ataupun Zenwa tidak tahu, apakah ini memang pernikahan impian mereka atau tidak. Yang mereka tahu, pernikahan ini akan menjadi awal yang baru dalam hidup baru mereka.
Dan malam ini, merupakan akad sekaligus resepsi pernikahan. Tamu undangan telah memenuhi rumah Zenwa karena di sana lah acara akan di gelar.
Keluarga Micheal dan juga keluarga Zenwa tampak sangat bahagia malam ini, begitu juga dengan kedua adik Micheal yang pulang dari pesantren untuk menyaksikan janji suci Micheal bersama pengantinnya.
"Aira tidak sabar untuk melihat mempelai wanitanya, Kak. Pasti sangat cantik," ujar Aira pada Jibril.
"Aku dengar, Zenwa akan memakai niqob karena dia tidak ingin memamerkan kecantikannya di depan banyak orang seperti ini," kata Jibril yang membuat Aira mencebik di balik cadarnya.
"Kalau begitu, Aira akan masuk ke kamar Kak Zenwa dan melihat dia tanpa niqob," kata Aira dengan semangat yang membuat Jibril hanya tersenyum samar kemudian menganggukan kepalanya, mengizinkan Aira pergi.
Di kamarnya, Zenwa masih di rias, ia di temani Ummi dan dan Arini.
"Ma Shaa Allah, kamu sangat cantik, Sayang. Calon suamimu akan pangling melihatmu," puji Ummi nya sementara Zenwa hanya bisa menunduk tersipu malu.
"Micheal akan sangat beruntung memiliki adikku yang cantik dan sholehah ini," sambung Arini sembari memegang dagu Zenwa dan mendongakan wajahnya. "Semoga Allah melimpahkan segala Rahmat-Nya dalam rumah tanggamu, Dek. Semoga Allah menghujanimu dan Micheal dengan cinta-Nya." Zenwa tentu sangat terharu mendengar doa sang Kakak yang begitu tulus.
"Zenwa fikir, Zenwa masih bisa belajar atau mengajar setelah lulus dari pesantren, Kak. Tidak pernah terfikir sedikitun Zenwa akan menikah secepat ini," lirih Zenwa yang membuat Arini langsung melemparkan senyum lembutnya.
"Inilah takdir, Dek. Terkadang kita berencana, tapi Allah justru memiliki rencana lain. Terkadang kita tidak mengharapkan apapun, tapi Allah justru memberikan apa yang tak pernah kita duga." Zenwa tersenyum lembut dan ia mengangguk mengerti atas apa yang di katakan Kakaknya.
Hingga tak lama kemudian terdengar suara ketukan pintu yang di susul ucapan salam dengan suara yang begitu lembut.
"Assalamualaikum, Kak..."
"Itu Aira," kata Arini sambil tersenyum, ia sangat hafal suara Aira. Arini pun segera bergegas membuka pintu "Waalaikum salam, Aira."
"Kak Arin, bolehkah Aira melihat mempelai wanitanya?" tanya Aira kemudian yang membuat Arini terkekeh.
"Tentu saja, silakan masuk." Arini membuka pintu kamar Zenwa sedikit lebih lebar untuk mempersilahkan Aira masuk.
"Ma Shaa Allah..." seru Aira saat ia melihat Zenwa yang tampak sangat cantik dalam balutan gaun pengantin berwarna putih dengan model yang begitu elegan dan tentunya tak mencetak lekuk tubuh Zenwa. Riasan Zenwa juga tentu sangat berbeda dari biasanya, Zenwa yang cantik kini semakin cantik.
"Kak Zenwa, Mas Sha Allah. Cantik sekali," puji Aira lagi yang begitu takjub dengan kecantikan Zenwa.
"Terimakasih, Ning, Aira," ucap Zenwa dengan pipi yg bersemu mereh, tak lama kemudian Abi Hamka datang untuk memberi tahu bahwa akad akad akan di laksanakan sebentar lagi dan ia meminta Zenwa untuk bersiap.
Jantung Zenwa berdetak lebih kencang, membayangkan beberapa detik lagi ia akan menjadi seorang Makmum dari imam yang telah memilihnya
Tbc...
.........
Iklan...
*Promo Novel hari ini engga kalah kerennya dari pada novel-novel sebelumnya lho, kita Intip blurbnya dulu ya, jangan lupa mampir kesana dan tinggalkan jejak 😘
Judul : Protagonist laki-laki terlalu mencintaiku.
Penulis : Mommynya Judy
Blurb : Judy yang meninggal karena terlalu sedih menonton film dimana melihat akhir cerita Milea dan dilan tak bersama membuat dirinya sesak nafas karena terlalu sedih hingga meninggal dunia dan terpaksa mengikat jiwa ke system 174 dan harus membuat protagonis laki-laki di setiap dunia mencintainya.
Dilan : aku tak bisa merangkai kata, tapi akan aku katakan dengan pasti bahwa aku mencintaimu .
Nathan : kau suka laki-laki yang baik?, maka akan aku wujudkan keinginanmu.
Boy : Sepertinya aku mulai menyukai motor bebek.
Roman : ketika diriku bertemu denganmu, disitulah aku tahu , jika cinta itu bisa membuatku menjadi gila*.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
manda_
ada senang dan sedih
2022-08-20
1
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
aku deg2 an takut abis akad Arin pingsan
2022-07-06
1
Lina Susilo
ko aku yg deg degan ya
2022-06-24
0