"Kak Arin..." Zenwa memanggil nama kakaknya itu dengan begitu lembut, ia mengetuk pintu kamar sang kakak namun tak ada jawaban dari dalam yang membuat Zenwa merasa cemas.
"Kak Arin, sudah bangun? Kak Arin tidak sarapan?" tanya Zenwa dengan begitu cemas akan keadaan sang kakak, tak lama kemudian pintu terbuka yang membuat Zenwa langsung bernapas lega.
"Ada apa, Dek?" tanya Arini sambil tersenyum, namun Zenwa bisa melihat senyum itu tak sampai ke matanya.
"Kak Arin, ada yang mau Zenwa tanyakan," kata Zenwa kemudian.
"Soal Micheal lagi?" tanya Arini kemudian ia berjalan mendekati ranjangnya yang masih berantakan, Zenwa pun mengekorinya dari belakang dan Arini kini mulai membersihkan ranjangnya.
"Iya, sebenarnya ada apa sih, Kak? Kenapa kalian putus?" tanya Zenwa yang membuat Arini langsung menghentikan aktifitasnya, raut wajahnya pun berubah namun itu hanya sepersekian detik, di detik selanjutnya Arini justru terkekeh dan melanjutkan aktifitasnya.
"Putus bagaimana? Kita bahkan belum pacaran, Dek. Kamu ini, ada-ada saja," ucap Arini namun Zenwa tak bodoh, ia menarik tangan kakaknya yang kini menarik ujung seprei.
"Tatap mata Zenwa, Kak Arin!" tegas Zenwa dan Arini pun menatap mata Zenwa "Dan bilang sama Zenwa, apa Kak Arin tidak mencintai Lora Micheal?" tanya Zenwa yang membuat pandangan Arini seperti tak fokus namun Arini segera menyembunyikan hal itu, Arini memaksakan bibirnya tersenyum dan berkata.
"Kakak tidak pernah merasa jatuh cinta sama Micheal, Dek." Arini langsung berbalik badan untuk menyembunyikan luka yang tersirat di matanya, bibirnya dengan lancar berbohong, namun tidak dengan matanya, dan sayangnya, Zenwa tetap tak mempercayai apa yang keluar dari mulut sang kakak.
"Oh ya, bagaimana? Apa kamu sudah memutuskan untuk menerima pinangan Micheal?" tany Arini kemudian dan hatinya teriris saat pertanyaan itu terlontar dari bibirnya.
"Zenwa tidak mungkin menerima laki-laki yang Kak Arin cintai!" tegas Zenwa yang membuat Arini tersenyum masam.
"Kata siapa Kakak mencintai Micheal, Dek? Kami hanya teman," elak Arini meskipun ia tahu kebohongan itu sangat sulit untuk di percaya.
"Teman? Oh ya?" pekik Zenwa kemudian ia menarik boneka Arini dari ranjang "Terus ini apa?" tanya Zenwa namun Arini justru kembali terkekeh.
"Boneka," jawab Arini sambil tertawa kecil membuat Zenwa menggeram tertahan.
"Zenwa tahu ini boneka," ujar Zenwa "Tapi boneka ini dari Lora Micheal 'kan?" tanya Zenwa menatap mata Arini, Arini mencoba mengalihkan tatapannya dari tatapan Zenwa yang seolah ingin mengintrogasinya.
"Iya, katanya waktu itu lagi diskon," jawab Arini kemudian "Karena dia tidak punya teman wanita selain Kakak, ya dia kasih itu buat kakak." lanjutnya yang membuat Zenwa tertawa sinis.
"Alasan yang garing, Kak." tegas Zenwa kemudian ia melempar boneka itu ke lantai membuat Arini terkejut.
"Zenwa, apa yang kamu lakukan?" pekik Arini dan dengan cepat ia ia memungut bonekanya, hal itu kembali membuat Zenwa tersenyum sinis.
"sesayang itu Kak Arin sama boneka ini?" tanya Zenwa kemudian yang membuat Arini langsung mengalihkan tatapannya dari Zenwa karena ia tak mampu menjawab pertanyaan sang adik.
"Zenwa tidak mau menikah sama Lora Micheal, Kak Arin!" tegas Zenwa kemudian.
"Tapi aku sangat ingin menikahimu, Zenwa!" Zenwa dan Arini tersentak kaget saat mendengar suara berat dari pria yang sejak tadi menjadi topik pembicaraan mereka.
Micheal berdiri di ambang dengan tatapan yang sangat sulit di artikan.
"Maaf Aku lancang," kata Micheal kemudian ia berbalik badan karena Zenwa hanya memakai piayam dan jilbab kecil sementara Arini memakai dress kebesaran namun tak memakai jilbab.
"Bagaiamana bisa kamu masuk ke rumah ini? Ada dua gadis di rumah ini, Lora Micheal!" seru Zenwa kesal. Sementara Arini langsung menarik pashmina yang ia gantung di belakang pintu dan segera memasangnya.
"Maaf, aku datang kesini untuk mengajakmu berbicara, Zenwa!" jawab Micheal.
"Apa kau tidak bisa menunggu di luar? Kamu memasuki kamar seorang gadis, dimana etikamu?" seru Zenwa lagi.
"Aku tadi ingin buang hajat, kata Om Hamka, toiletnya lurus kemudian belok kanan," jawab Micheal yang masih memunggungi kedua gadis itu.
"Belok kiri!" seru Zenwa lagi kesal.
"Maaf, kalau begitu aku permisi," kata Micheal, ia pun melangkah menjauh namun kemudian Micheal menghentikan langkahnya "Aku menunggumu di luar, Zenwa. Ada yang aku ingin bicarakan," ucapnya kemudian Micheal bergegas pergi dari depan kamar Arini.
"Kak Arin, aku..."
"Kembali ke kamarmu, Dek. Temui Micheal," ucap Arini bahkan ia mendorong Zenwa supaya keluar dari kamarnya dan Arini langsung menutup pintu kamarnya bahkan menguncinya, membuat Zenwa hanya bisa tercengang.
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
❤muslimah❤
apakah jibril menyukai arin?
2022-11-24
0
❤️Rizka Aulia ❤️
penasaran kenapa zenwa yg di pilih michael
2022-09-14
1
manda_
masih teka teki nih
2022-08-20
2