Tadinya, Arini ingin tinggal lebih lama lagi di Jakarta sampai keadaannya benar-benar jauh lebih baik. Namun karena pernikahan Zenwa sebentar lagi, Arini terpaksa harus pulang dan ia hanya bisa berdoa ia akan bertahan sampai hari pernikahan Zenwa tiba.
Sesampainya di rumah, Arini di sambut hangat oleh Zenwa dan keluarganya.
"Kak Arini kok pucat?" tanya Zenwa kemudian.
"Mungkin karena habis perjalanan jauh, Dek," jawab Arini melemparkan senyum manisnya.
"Kan cuma perjalanan dari luar desa, Kak. bukan luar kota," kata Zenwa yang membuat Arini langsung menatap Oma dan Opanya, karena faktanya, mereka memang dari luar kota.
"Oh ya, bagaimana persiapan pernikahanmu, Dek?" tanya Arini kemudian untuk mengalihkan topik pembicaraan mereka.
"Berjalan dengan baik, sudah hampir selesai, undangan juga sudah di sebar," kata Zenwa sambil tersenyum tipis.
"Kamu bahagia 'kan?" tanya Arini kemudian, Zenwa menatap kedua orang tuanya dan Opa Omanya bergantian sebelum akhirnya ia berkata.
"Zenwa bahagia jika kalian bahagia, dan tentu Zenwa juga akan bahagia jika memang pernikahan ini adalah jalan yang baik dalam hidup Zenwa." Arini tersenyum, ia pun menarik tangan Zenwa dan menggenggamnya.
"Kamu adalah pasangan yang terbaik untuk Micheal, Kakak akan selalu mendoakan kamu dan merestui kamu, Dek," ucap Arini dan Zenwa hanya menanggapinya dengan senyum samar.
"Sebaiknya kamu istirahat dulu, Arin. Kamu terlihat sangat lelah," ujar Abi Hamka kemudian yang juga merasa Arini pucat. Arini mengangguk, kemudian ia bergegas ke kamarnya.
"Zenwa juga mau ke kamar," tukas Zenwa kemudian.
Kini tinggal orang tua mereka dan lagi-lagi mereka membicarakan pernikahan Zenwa dan Micheal yang akan di adakan dua minggu lagi.
...
Keesokan harinya, Micheal pergi ke bawah pohon dimana itu adalah tempat favoritnya dan Arini. Dan Micheal sangat terkejut karena ia melihat Arini disana. Pasalnya, seharusnya Arini masih di rawat di rumah sakit.
"Arin...!" seru Micheal dan Arini yang saat ini duduk di bawah pohon langsung menoleh dan ia tersenyum lembut pada Micheal.
"Kamu sudah pulang?" tanya Micheal tak percaya dan Arini hanya menegdikan bahunya.
"Pengobatan kamu belum selesai, kenapa kamu pulang?" tanya Micheal dan ia pun duduk di samping Arini.
"Aku tidak mau melewatkan pernikahan adikku," kata Arini dengan tenangnya.
"Pernikahannya masih dua minggu lagi, kenapa kamu bertindak bodoh sekali?"
"Aku bahkan tidak mau melewatkan persiapan pernikahannya, dia satu-satunya adikku," jawab Arini yang membuat Micheal menghela nafas berat.
"Tapi kesehatanmu juga penting, Arini." geram Micheal kemudian, namun alih alih menjawab apa yang di katakan Micheal, Arini justru berkata.
"Tolong jaga adikku, ya!" ucapnya lirih bersamaan dengan air mata yang mengalir di pipinya. Sakit rasanya membayangkan pria yang di cintainya akan menikahi adiknya sendiri, namun lebih sakit lagi membayangkan ia akan berpisah dengan orang-orang tercintanya.
"Kenapa kamu menyerah secepat ini, Arini? padahal masih banyak cara yang bisa kita cari supaya kamu bisa sembuh," kata Micheal lirih.
"Aku sudah berjuang selama ini, Micheal. Satu-satunya yang bisa aku lakukan hanya berjuang bertahan, bukan terbebas dari penyakit ini. Pada akhirnya, penyakit ini akan menang." lirih Arini.
"Aku kecewa sama kamu, aku kecewa karena kamu menyerah!"
Arini hanya tersenyum samar mendengar apa yang di ucapkan Micheal. Keduanya pun sama-sama diam dengan pandangan yang lurus ke depan, memutar kembali kenangan indah mereka yang selama ini mereka lewati bersama. Kedekatan mereka telah terjalin sejak keduanya kecil, dan kedekatan itu semakin intens saat usia keduanya menginjak remaja. Sehingga tak salah jika keluarga mereka mengira mereka akan menjalin hubungan asmara, bahkan sudah sangat merestui keduanya.
Namun siapa yang bisa menebak jalannya takdir?
Lupakan tentang hari esok, bahkan tidak ada yang bisa menebak apa yang akan terjadi di detik selanjutnya.
Tbc...
✅Iklan...
*Promosi lagi, gaess... Genre yang ehem ehem neh, cocok di baca emak emak. Tapi bacanya kalo dah malam ya. 😘
Judul : Ranjang Tuan Lumpuh
Author : Kay_21
Rate : 22++
Demi dendam, demi meluapkan segala amarah dan rasa sakitnya. Aishe, gadis yang tidak mengenal fashion, rela melakukan apapun demi balas dendamnya. Mengirim tunangan yang sudah membunuhnya merasakan neraka tingkat ke-7.
Novel dari karangan Kay_21 dengan judul Ranjang Tuan Lumpuh, akan menghadirkan kisah seru yang tidak dapat ditebak kelanjutannya*.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
💫R𝓮𝓪lme🦋💞
micheal,tapi kamu harus bener2 buka hati dan mencoba mencintai zenwa sepenuhnya y,jngan mikirin Arin terus,,,kasihan zenwa
2022-07-06
2
Ucci Gibran
selama pernikahan itu akan selalu ada kata" bukan aku yg dia cinta melaikan KK ku.
kisah ini saya mengalami
2022-06-26
2
Lina Susilo
jangan putus asa arini, semuanya akn baik2 saja tidak ada yg tidak mungkin jika Allah sudah berkendak arin
2022-06-24
1