Episode 12

Waktu yang telah berlalu tak bisa di putar kembali, apa yang hilang tak bisa di cari lagi, apa yang telah di ucapkan, tak bisa di tarik lagi.

Jika kemarin adalah masa lalu, esok adalah misteri, maka hari ini adalah apa yang di miliki.

Micheal telah memutuskan untuk meminang Zenwa, walaupun awalnya itu hanya karena spontan yang menuju pada sebuah gertakan pada Arini. Namun apa yang telah Micheal ucapkan pada orang tua Zenwa tak bisa Micheal tarik kembali dan itu bukan lagi gertakan apalagi hanya spontan.

Micheal telah menghabiskan sebagian dari hidupnya untuk mencintai Arini, merindukannya dan menjaganya, melalui masa-masa yang begitu indah, namun waktu itu telah berlalu, entah apa yang terjadi esok, karena itu masih misteri. Namun yang Micheal miliki adalah hari ini. Hari dimana ia telah memutuskan dengan sangat yakin untuk menikahi Zenwa Fahira, adik dari pujaan hatinya.

Begitu pun dengan Zenwa, ia telah memutuskan dengan sadar, bahwa ia menerima pinangan Lora Micheal.

Baik Zenwa maupun Micheal telah membicarakan hal itu pada keluarga mereka, dan keluarga mereka sangat merestui hubungan mereka. Bagi keluarga Micheal, Zenwa adalah bidadari tak bersayap yang sangat pantas menjadi pendamping putra mereka. Sementara bagi keluarga Zenwa, Micheal adalah pengeran pujaan untuk putri mereka.

Dan kabar pernikahan mereka pun telah sampai ke telinga Arini yang masih ada di Jakarta. Saat mendengar kabar itu, air mata Arini mengalir begitu saja dari pipinya dan Arini tidak tahu, apakah itu air mata kesedihan atas hilangnya cintanya, ataukah air mata kebahagiaan untuk melepas sang adik pada pria terbaik yang pernah ia kenal.

Dan saat ini, kedua keluarga calon pengantin itu sedang membicarakan hal yang sangat serius, tentang kapan terlaksananya pernikahan anak-anak mereka dan mereka sepakat akan menggelar pesta pernikahan itu di desa saja.

"Aku ingin ini secepatnya tapi aku juga ingin pernikahan putra pertamaku berlangsung dengan sangat meriah," kata Mommy Firda dengan antusias.

"Aku setuju," sambung Mommy Angeline "Sejak dulu aku ingin merayakan pernikahan Micheal dengan sangat mewah, dia satu-satunya putraku." lanjutnya.

Sementara Micheal, sejak tadi ia hanya diam, begitu juga dengan Zenwa. Mereka tidak tahu harus memberikan masukan seperti apa, karena keduanya sama-sama tidak begitu antusias dengan pernikahan ini.

"Oh ya, bagaimana dengan dekorasinya? Dan juga gaunnya?" tanya Mommy Firda yang kini menatap Zenwa.

"Em, Zenwa ikut saja apa kata Ummi dan Tante," ucap Zenwa lembut.

"Ada apa dengan kalian berdua?" tanya Mommy Angeline, ia menatap Zenwa dan Micheal bergantian.

"Ini pernikahan kalian, jadi kalian juga harus memutuskan, kalian ingin pernikahan yang seperti apa?" tanya Ummi Zainab.

"Zenwa tidak bisa berfikir kesana, Ummi. Zenwa bingung," ujar Zenwa dengan jujur yang justru membuat Micheal tersenyum samar.

"Memang apa yang membuatmu bingung, Zenwa?" tanya Micheal kemudian.

"Aku tidak pernah memikirkan tentang pernikahan, jadi aku tidak tahu harus bagaimana." Micheal kembali tersenyum samar mendengar jawaban Zenwa.

"Coba kamu tanya pendapat kakakmu, Zenwa." sarannya kemudian dengan maksud tertentu, sementara Zenwa yang polos justru tersenyum sumringah, karena menurutnya, saran Micheal sangat tepat.

Zenwa pun segera menghubungi Arini, dan tak lama kemudian terdengar suara sang Kakak yang membuat Zenwa tersenyum lebih lebar.

Tbc....

...............

Iklan...

Sky bawain cerita seru neh, judulnya aja menarik. Apalagi isinya, jangan lupa Intip, dan tinggalkan jejak 😊

Judul : Duda Vs Anak Perawan

Penulis : Santi Suki

Blurb:

*Yusuf, seorang duda beranak satu yang baru saja ditinggal oleh Aisha–istrinya yang meninggal karena kecelakaan. Dia harus membesarkan Asiah–putrinya– seorang diri karena ibunya harus merawat ayahnya yang sakit stroke. Yusuf dan Asiah tinggal di apartemen milik perusahaan yang khusus diberikan oleh Sarah, CEO sekaligus putri pemilik perusahaan tempat dia bekerja sebagai Direktur Keuangan. Yusuf juga bertetangga dengan Zulaikha, seorang siswi SMA yang kurang kasih sayang orang tua dan suka menggoda dirinya, tetapi begitu sayang kepada Asiah. Zulaikha juga selalu terang-terangan bilang cinta dan sayang sama Yusuf. Namun, Yusuf selalu menganggapnya angin lalu*.

*Asiah selalu dititipkan di sebuah penitipan anak yang merangkap dengan lembaga pendidikan anak dini. Di sana mereka bertemu dengan Bilqis, mahasiswi magang yang mengingatkan pada sosok Aisha. Membuat Yusuf mulai terpaut hatinya karena kealiman dan kelembutan sifatnya. Namun, cintanya mendapat pertentangan dari keluarga Bilqis karena statusnya duda beranak satu*.