"Apa benar kamu menikahi Zenwa karena Arini sakit, Micheal?" tanya Daddy Gabriel dengan tegas, saat ini mereka semua sudah kembali ke rumah Micheal, sementara Jibril dan Aira dengan sangat terpaksa meng-handle pesta pernikahan yang baru setengah jalan.
"Ceritanya bukan begitu, Dad." Micheal tertunduk lesu.
"Lalu bagaimana ceritanya?" seru Firda dngan suara lantang "Penyakit Arini itu bukan penyakit biasa, Micheal. Bagaimana bisa kamu ikut menyembunyikan hal itu dari keluarganya? Dan yang membuat kami tak habis fikir, kenapa kamu memutuskan menikahi Zenwa jika kamu memang mencintai Arini? Apa benar apa yang di katakan Zenwa? Kamu meninggalkan Arini karena dia sakit?" cecar Mommy Firda yang membuat hati Micheal kembali seperti di remas.
"Kami tidak pernah mengajarimu menjadi lelaki pengecut, Micheal!" sambung Angeline yang juga tampak sangat kecewa pada putranya itu. Micheal semakin merasa terpojok, otaknya blank dan ia tidak tahu harus menjelaskan dari mana.
"Kalian hanya menuduh tanpa memberikan kesempatan pada Micheal untuk berbicara!" seru Daddy Aryan menengahi yang membuat semua orang langsung terdiam.
"Duduk dan ceritakan semuanya dari awal, Micheal! Kami tidak mau ada yang kamu sembunyikan lagi!" titah Daddy Aryan dengan tegas yang tentu saja langsung di patuhi oleh Micheal.
"Jadi, apa benar apa yang Zenwa katakan?" tanya Mommy Firda dengan tatapan yang menusuk.
"Itu tidak benar," lirih Micheal, ia mengucek matanya yang terasa semakin panas dan kembali berkaca-kaca.
"Lalu bagaimana?" tanya Firda dengan lantang yang membuat Micheal terkesiap, karena sebelumnya Ibunya itu tidak pernah berbicara dengan nada setinggi itu "Semua orang bisa melihat betapa paniknya kamu saat Arini pingsan tadi, Micheal. Kamu sangat mencintainya 'kan? Lalu kenapa kamu justru meminang Zenwa?"
"Sayang, tenang dulu." Daddy Gabriel mengusap lengan istrinya dengan lembut.
"Bagaiamana aku bisa tenang? Anak ini sudah mempermainakn dua perempuan, dua keluarga. Coba bilang sama aku, bagaimana aku bisa tenang?" tanyanya yang membuat Micheal tak bisa lagi membendung air matanya.
"Semua terjadi begitu saja, Mom!" seru Micheal akhirnya dengan suara yang bergetar, ia kembali mengucek matanya yang rabun karena airmata yang menggenang. "Aku tidak pernah meninggalkan Arini, aku melamarnya, aku mengajaknya menikah, tapi dia menolakku karena dia tahu dia tidak akan bisa bertahan lama. Dia juga... Hiks..." tanpa sadar isak tangis lolos begitu saja dari bibir Micheal dan Micheal langsung menunduk, ia menutup wajahnya yang sudah basah karena air mata dengan kedua telapak tangannya. Keadaan ini sungguh membuat hatinya porak-poranda, hingga akhirnya ia jatuh pada titik terlemahnya.
Keluarga Firda hanya menganga melihat Micheal yang terlihat begitu lemah untuk pertama kalinya, bahkan ia menangis sampai sesegukan.
Daddy Gabriel beranjak dari tempat duduknya kemudian ia duduk di sisi putranya, Daddy Gabriel langsung menarik putranya itu ke dalam dekapannya dan hal itu membuat tangis Micheal semakin pecah. Daddy Gabriel membiarkan putranya itu menangis sejadi-jadinya, berharap rasa sakit itu keluar bersamaan dengan tetesan air mata dari mata Micheal.
"Menangislah, Son. Jika itu bisa mengurangi rasa sakitmu walau hanya sedikit saja."
.........
Di rumah sakit, Ummi Zainab sudah sadarkan diri dan ia kini hanya bisa menangisi Arini.
"Kenapa kalian merahasiakan ini?" lirih Ummi Zainab pada kedua orangtuanya "Dia putriku, darah dagingku. Bagaimana bisa kalian merahasiakan masalah sebesar ini?"
"Ini permintaannya, dia memaksa kami untuk tidak memberi tahu siapapun," ucap Omanya sembari menghapus air matanya.
"Tapi ini masalah besar, Oma!" sambung Zenwa yang masih menangis sejak tadi "Seharusnya kalian tidak mengikuti permintaan Kak Arini, sekarang semuanya jadi begini. Kami semua shock, dan apa gunanya menyembunyikan penyakit Kak Arini?" tanyanya dengan suara lantang. Zenwa yang lembut dan kalem seolah tidak ada malam ini, yang ada hanya Zenwa yang terluka dan kecewa.
"Sayang, tenanglah!" ucap Abi Hamka dengan lembut.
"Bagaiamana Zenwa bisa tenang, Abi? Kak Arin sakit, dan Zenwa justru ... Zenwa justru menikahi pria yang..." Zenwa tak sanggup melanjutkan ucapannya, ia langsung memeluk ayahnya dan kembali menangis di pelukan sang ayah. Abi Hamka mengusap kepala Zenwa dengan lembut dan mengecupnya, berharap itu bisa sedikit menenangkan hati putrinya walaupun hatinya sendiri begitu hancur, sakit, seperti di rajam dengan ribuan tombak.
Hingga tak lama kemudian seorang Dokter datang dan memberi tahu bahwa Arini sudah sadar, Zenwa langsung berdiri sembari mengelap airmatanya dengan punggung tangannya.
"Bagaiamana keadaan Kakaku, Dok?" tanyanya.
"Dia ingin bertemu dengan Zenwa," ucap Dokter itu dan tentu tanpa fikri panjag, Zenwa langsung masuk ke ruangan sang Kakak.
Sementara Abi, Ummi dan Opa Oma hanya bisa mengintip dari balik kaca pintu. Mereka memperhatikan Arini yang sedang berbicara pada Zenwa.
"Sudah, jangan menangis," ucap Arini sambil tersenyum tipis.
"Kenapa Kak Arin merahasiakan ini dari kami? Kak Arin mau sok kuat sendirian, hm? Atau apa kak Arin fikir, dengan merahasiakan masalah ini, Kak Arin akan sembuh, begitu?" tanya Zenwa dengan suara yang tercekat di tenggorokannya, namun alih-alih menjawab pertanyaan Zenwa, Arini justru menggenggam tangan Zenwa dan berkata.
"Adikku sayang, maafin Kakak, ya? Karena pesta pernikahanmu jadi berantakan," ucapnya yang tentu saja membuat Zenwa langsung tersenyum masam.
"Zenwa dan semua orang sudah tahu, Kak. Micheal itu mencintai Kakak 'kan? Apa dia meninggalkan Kakak setelah tahu Kakak sakit? Kenapa dia jahat, Kak?"
"Ini tidak seperti dugaanmu, Zenwa." Arini menghela nafas berat kemudian melanjutkan ucapannya "Dia memilihmu, karena kamu pantas menjadi pendampingnya, Dek. Kakak mau, kamu belajar mencintai dia."
"Bagaiamana bisa Zenwa mencintai pria yang mencintai Kakak? Dan Kak Arini juga mencintainya 'kan?"
"Zenwa, kamu tahu kenapa orang bilang cinta itu buta? Karena kamu bisa jatuh cinta pada siapapun tanpa alasan apapun, Dek. Percaya sama Kakak, suatu hari nanti, kamu dan Micheal akan saling mencintai dan..." ucapan Arini terpotong saat tiba-tiba Zenwa manarik tangannya hingga terlepas dari genggaman tangan Arini, dan Arini tercengang saat Zenwa melepaskan cincin pernikahannya kemudian meletakkannya di telapak tangan Arini.
"kalian yang saling mencintai..." lirih Zenwa kemudian ia bergegas keluar dari ruang rawat Arini, tak perduli Arini yang terus memanggilnya.
"Zenwa, ada apa?" tanya Ummi Zainab, namun Zenwa enggan menjawabnya. Kakinya melangkah menjauh dari sana, di iringi air mata yang terus mengalir tanpa henti.
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
sari emilia
😃😃zenwa benaran lulusan pasantren ga sih ko kelakuanya ga ky santri jgn2 slm nyantri tidur aja atau topeng doang...bc nya bkn jd sedih jd lucu aja dgn zenwa....tp jujur byk ko d tempat ku yg jebolan pasantren kelakuanya lbh bejat dr yg g nyantri....pahkan byk yg ga pake hijab nongkrong d depan rmh pake celana pendek...ko ga ada kagum2 nya sm nezwa...
2022-10-22
0
Iradina F
aku rasa ini nantinya akan menjadi sebucin dady gabriel dan momy firda
2022-09-23
0
Suhaini Majid
kalau dari sisi negetif nyaa arini tu selfiesh kata nya mau ikhlas c mekel nikah sama zenwa tp ridho blm sih krna masih ada rasa cemburu d hati nya pas lihat pernikan zenwa sama mekel .. kalau sudah tau jika tdk sngup mnyaksikan knpa mau brkorban skli melihat khbgian yg buat dia skit menangis. trs pingsan lg di situ.. aduhaiii.. mekel tu egois kerna terpaksa.. mohon maaf ya thor sakitku mewakili sakit hati nyaa zenwa yg di jdi pengganti tanpa tahu sbb nyaa... tp aku msih jdi pembca setia mu ya thorr.. mohon maf ya thor ats komentar ku hehe
2022-09-02
2