Episode 20

"Apa benar kamu menikahi Zenwa karena Arini sakit, Micheal?" tanya Daddy Gabriel dengan tegas, saat ini mereka semua sudah kembali ke rumah Micheal, sementara Jibril dan Aira dengan sangat terpaksa meng-handle pesta pernikahan yang baru setengah jalan.

"Ceritanya bukan begitu, Dad." Micheal tertunduk lesu.

"Lalu bagaimana ceritanya?" seru Firda dngan suara lantang "Penyakit Arini itu bukan penyakit biasa, Micheal. Bagaimana bisa kamu ikut menyembunyikan hal itu dari keluarganya? Dan yang membuat kami tak habis fikir, kenapa kamu memutuskan menikahi Zenwa jika kamu memang mencintai Arini? Apa benar apa yang di katakan Zenwa? Kamu meninggalkan Arini karena dia sakit?" cecar Mommy Firda yang membuat hati Micheal kembali seperti di remas.

"Kami tidak pernah mengajarimu menjadi lelaki pengecut, Micheal!" sambung Angeline yang juga tampak sangat kecewa pada putranya itu. Micheal semakin merasa terpojok, otaknya blank dan ia tidak tahu harus menjelaskan dari mana.

"Kalian hanya menuduh tanpa memberikan kesempatan pada Micheal untuk berbicara!" seru Daddy Aryan menengahi yang membuat semua orang langsung terdiam.

"Duduk dan ceritakan semuanya dari awal, Micheal! Kami tidak mau ada yang kamu sembunyikan lagi!" titah Daddy Aryan dengan tegas yang tentu saja langsung di patuhi oleh Micheal.

"Jadi, apa benar apa yang Zenwa katakan?" tanya Mommy Firda dengan tatapan yang menusuk.

"Itu tidak benar," lirih Micheal, ia mengucek matanya yang terasa semakin panas dan kembali berkaca-kaca.

"Lalu bagaimana?" tanya Firda dengan lantang yang membuat Micheal terkesiap, karena sebelumnya Ibunya itu tidak pernah berbicara dengan nada setinggi itu "Semua orang bisa melihat betapa paniknya kamu saat Arini pingsan tadi, Micheal. Kamu sangat mencintainya 'kan? Lalu kenapa kamu justru meminang Zenwa?"

"Sayang, tenang dulu." Daddy Gabriel mengusap lengan istrinya dengan lembut.

"Bagaiamana aku bisa tenang? Anak ini sudah mempermainakn dua perempuan, dua keluarga. Coba bilang sama aku, bagaimana aku bisa tenang?" tanyanya yang membuat Micheal tak bisa lagi membendung air matanya.

"Semua terjadi begitu saja, Mom!" seru Micheal akhirnya dengan suara yang bergetar, ia kembali mengucek matanya yang rabun karena airmata yang menggenang. "Aku tidak pernah meninggalkan Arini, aku melamarnya, aku mengajaknya menikah, tapi dia menolakku karena dia tahu dia tidak akan bisa bertahan lama. Dia juga... Hiks..." tanpa sadar isak tangis lolos begitu saja dari bibir Micheal dan Micheal langsung menunduk, ia menutup wajahnya yang sudah basah karena air mata dengan kedua telapak tangannya. Keadaan ini sungguh membuat hatinya porak-poranda, hingga akhirnya ia jatuh pada titik terlemahnya.

Keluarga Firda hanya menganga melihat Micheal yang terlihat begitu lemah untuk pertama kalinya, bahkan ia menangis sampai sesegukan.

Daddy Gabriel beranjak dari tempat duduknya kemudian ia duduk di sisi putranya, Daddy Gabriel langsung menarik putranya itu ke dalam dekapannya dan hal itu membuat tangis Micheal semakin pecah. Daddy Gabriel membiarkan putranya itu menangis sejadi-jadinya, berharap rasa sakit itu keluar bersamaan dengan tetesan air mata dari mata Micheal.

"Menangislah, Son. Jika itu bisa mengurangi rasa sakitmu walau hanya sedikit saja."

.........

Di rumah sakit, Ummi Zainab sudah sadarkan diri dan ia kini hanya bisa menangisi Arini.

"Kenapa kalian merahasiakan ini?" lirih Ummi Zainab pada kedua orangtuanya "Dia putriku, darah dagingku. Bagaimana bisa kalian merahasiakan masalah sebesar ini?"

"Ini permintaannya, dia memaksa kami untuk tidak memberi tahu siapapun," ucap Omanya sembari menghapus air matanya.

"Tapi ini masalah besar, Oma!" sambung Zenwa yang masih menangis sejak tadi "Seharusnya kalian tidak mengikuti permintaan Kak Arini, sekarang semuanya jadi begini. Kami semua shock, dan apa gunanya menyembunyikan penyakit Kak Arini?" tanyanya dengan suara lantang. Zenwa yang lembut dan kalem seolah tidak ada malam ini, yang ada hanya Zenwa yang terluka dan kecewa.

"Sayang, tenanglah!" ucap Abi Hamka dengan lembut.

"Bagaiamana Zenwa bisa tenang, Abi? Kak Arin sakit, dan Zenwa justru ... Zenwa justru menikahi pria yang..." Zenwa tak sanggup melanjutkan ucapannya, ia langsung memeluk ayahnya dan kembali menangis di pelukan sang ayah. Abi Hamka mengusap kepala Zenwa dengan lembut dan mengecupnya, berharap itu bisa sedikit menenangkan hati putrinya walaupun hatinya sendiri begitu hancur, sakit, seperti di rajam dengan ribuan tombak.

Hingga tak lama kemudian seorang Dokter datang dan memberi tahu bahwa Arini sudah sadar, Zenwa langsung berdiri sembari mengelap airmatanya dengan punggung tangannya.

"Bagaiamana keadaan Kakaku, Dok?" tanyanya.

"Dia ingin bertemu dengan Zenwa," ucap Dokter itu dan tentu tanpa fikri panjag, Zenwa langsung masuk ke ruangan sang Kakak.

Sementara Abi, Ummi dan Opa Oma hanya bisa mengintip dari balik kaca pintu. Mereka memperhatikan Arini yang sedang berbicara pada Zenwa.

"Sudah, jangan menangis," ucap Arini sambil tersenyum tipis.

"Kenapa Kak Arin merahasiakan ini dari kami? Kak Arin mau sok kuat sendirian, hm? Atau apa kak Arin fikir, dengan merahasiakan masalah ini, Kak Arin akan sembuh, begitu?" tanya Zenwa dengan suara yang tercekat di tenggorokannya, namun alih-alih menjawab pertanyaan Zenwa, Arini justru menggenggam tangan Zenwa dan berkata.

"Adikku sayang, maafin Kakak, ya? Karena pesta pernikahanmu jadi berantakan," ucapnya yang tentu saja membuat Zenwa langsung tersenyum masam.

"Zenwa dan semua orang sudah tahu, Kak. Micheal itu mencintai Kakak 'kan? Apa dia meninggalkan Kakak setelah tahu Kakak sakit? Kenapa dia jahat, Kak?"

"Ini tidak seperti dugaanmu, Zenwa." Arini menghela nafas berat kemudian melanjutkan ucapannya "Dia memilihmu, karena kamu pantas menjadi pendampingnya, Dek. Kakak mau, kamu belajar mencintai dia."

"Bagaiamana bisa Zenwa mencintai pria yang mencintai Kakak? Dan Kak Arini juga mencintainya 'kan?"

"Zenwa, kamu tahu kenapa orang bilang cinta itu buta? Karena kamu bisa jatuh cinta pada siapapun tanpa alasan apapun, Dek. Percaya sama Kakak, suatu hari nanti, kamu dan Micheal akan saling mencintai dan..." ucapan Arini terpotong saat tiba-tiba Zenwa manarik tangannya hingga terlepas dari genggaman tangan Arini, dan Arini tercengang saat Zenwa melepaskan cincin pernikahannya kemudian meletakkannya di telapak tangan Arini.

"kalian yang saling mencintai..." lirih Zenwa kemudian ia bergegas keluar dari ruang rawat Arini, tak perduli Arini yang terus memanggilnya.

"Zenwa, ada apa?" tanya Ummi Zainab, namun Zenwa enggan menjawabnya. Kakinya melangkah menjauh dari sana, di iringi air mata yang terus mengalir tanpa henti.

Tbc...

Terpopuler

Comments

sari emilia

sari emilia

😃😃zenwa benaran lulusan pasantren ga sih ko kelakuanya ga ky santri jgn2 slm nyantri tidur aja atau topeng doang...bc nya bkn jd sedih jd lucu aja dgn zenwa....tp jujur byk ko d tempat ku yg jebolan pasantren kelakuanya lbh bejat dr yg g nyantri....pahkan byk yg ga pake hijab nongkrong d depan rmh pake celana pendek...ko ga ada kagum2 nya sm nezwa...

2022-10-22

0

Iradina F

Iradina F

aku rasa ini nantinya akan menjadi sebucin dady gabriel dan momy firda

2022-09-23

0

Suhaini Majid

Suhaini Majid

kalau dari sisi negetif nyaa arini tu selfiesh kata nya mau ikhlas c mekel nikah sama zenwa tp ridho blm sih krna masih ada rasa cemburu d hati nya pas lihat pernikan zenwa sama mekel .. kalau sudah tau jika tdk sngup mnyaksikan knpa mau brkorban skli melihat khbgian yg buat dia skit menangis. trs pingsan lg di situ.. aduhaiii.. mekel tu egois kerna terpaksa.. mohon maaf ya thor sakitku mewakili sakit hati nyaa zenwa yg di jdi pengganti tanpa tahu sbb nyaa... tp aku msih jdi pembca setia mu ya thorr.. mohon maf ya thor ats komentar ku hehe

2022-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Lamaran
2 Episode 2 - Pilihan
3 Episode 3 - Keinginan
4 Episode 4 - Makmum Pilihan
5 Episode 5
6 Episode 6 - Flashback
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75 - Pengakuan
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84 - Malam Pertama
85 Episode 85 - Malam Pertama 2
86 Episode 86 - Unboxing
87 Episode 87 - Unboxing 2
88 Episode 88 - Kabar Baik
89 Episode 89 - Obrolan Santai
90 Episode 90 - Mau Anak Berapa?
91 Episode 91 - Dari Masa Lalu
92 Episode 92 - Pillow Talk
93 Episode 93 - Serangan
94 Episode 94 - Panik
95 Episode 95 - Siapa?
96 Episode 96 - Kabar Buruk
97 Episode 97 - Sisi Yang Terpendam
98 Episode 98 - Kabar Buruk Lagi
99 Episode 99- Petunjuk
100 Episode 100 - Aira
101 Episode 101 - Aku Cinta Kamu
102 Episode 102 - Masih Mencari Tah
103 Episode 103 - Petunjuk Lagi
104 Episode 104 - Menuju Penangkapan
105 Episode 105 - Terjebak
106 Episode 106 - Dia Di Penjara
107 Episode 107 - Pertanggung Jawaban
108 Episode 108 - Zenwa Sadar
109 Episode 109 - Di Balik Kebahagiaan
110 Episode 110
111 Episode 111 - Ungkapan Cinta
112 Episode 112 - Cemburu
113 Episode 113 - Dari Masa Lalu
114 Episode 114 - Memburu
115 Episode 115 - Bidadari
116 Episode 116 - Kena Kau
117 Episode 117 - Ternyata....
118 Episode 118 - Sang Pelaku
119 Episode 119 - Dengan Atau Tanpa Micheal?
120 Episode 120 - Pilihan Zenwa
121 Episode 121 - Itu Namanya Cinta!
122 Episode 122 - Bahagia Bersama Meski Tak Bersama
123 Episode 123 - Tinggal Berdua
124 Episode 124 - Mesra
125 Episode 125 - Rencana Bulan Madu
126 Episode 126 - Kejutan
127 Episode 127 - Semoga Jadi Bayi
128 Episode 128 - Manja & Konyol
129 Episode 129 - Hati Yang Lapang
130 Episode 130 - Tuan Posesif
131 Episode 131 - Ketika Wanita Sensi
132 Episode 132 - Datang Bulan Atau Hamil?
133 Episode 133 - Sepertinya Misi Berhasil
134 Episode 134 - Kehamilan
135 Episode 135 - Masa Kehamilan
136 Episode 136 - Cinta Yang Sempurna
137 Episode 137 - Mirip Siapa?
138 Episode 138 - Sang Ratu
139 Episode 139 - Kehormatanmu Kehormatanku
140 Episode 140 - Kangen
141 Episode 141 - Melepas Rindu
142 Episode 142 - Hari Kelahiran
143 Episode 146 - Sebuah Kehidupan Yang Baru
144 Episode 143- Sang Pewaris Pertama
145 Episode 144 - Welcome To Our Heaven
146 Episode 145 - Makmum Pilihan Yang Terbaik (Tamat)
147 BonChap (About Tanvir)
148 Takdir Terbaik Di Balik Air Mata
149 Promo Beautiful Affair
150 Promo Married To Daddy's Friend
151 Promo Author Ramanda
152 Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson
153 Promo Author Rini Sha
154 Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
155 Istikharah Cinta Jibril Emerson
156 Promo Novel Baru SkySal
Episodes

Updated 156 Episodes

1
Episode 1 - Lamaran
2
Episode 2 - Pilihan
3
Episode 3 - Keinginan
4
Episode 4 - Makmum Pilihan
5
Episode 5
6
Episode 6 - Flashback
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75 - Pengakuan
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84 - Malam Pertama
85
Episode 85 - Malam Pertama 2
86
Episode 86 - Unboxing
87
Episode 87 - Unboxing 2
88
Episode 88 - Kabar Baik
89
Episode 89 - Obrolan Santai
90
Episode 90 - Mau Anak Berapa?
91
Episode 91 - Dari Masa Lalu
92
Episode 92 - Pillow Talk
93
Episode 93 - Serangan
94
Episode 94 - Panik
95
Episode 95 - Siapa?
96
Episode 96 - Kabar Buruk
97
Episode 97 - Sisi Yang Terpendam
98
Episode 98 - Kabar Buruk Lagi
99
Episode 99- Petunjuk
100
Episode 100 - Aira
101
Episode 101 - Aku Cinta Kamu
102
Episode 102 - Masih Mencari Tah
103
Episode 103 - Petunjuk Lagi
104
Episode 104 - Menuju Penangkapan
105
Episode 105 - Terjebak
106
Episode 106 - Dia Di Penjara
107
Episode 107 - Pertanggung Jawaban
108
Episode 108 - Zenwa Sadar
109
Episode 109 - Di Balik Kebahagiaan
110
Episode 110
111
Episode 111 - Ungkapan Cinta
112
Episode 112 - Cemburu
113
Episode 113 - Dari Masa Lalu
114
Episode 114 - Memburu
115
Episode 115 - Bidadari
116
Episode 116 - Kena Kau
117
Episode 117 - Ternyata....
118
Episode 118 - Sang Pelaku
119
Episode 119 - Dengan Atau Tanpa Micheal?
120
Episode 120 - Pilihan Zenwa
121
Episode 121 - Itu Namanya Cinta!
122
Episode 122 - Bahagia Bersama Meski Tak Bersama
123
Episode 123 - Tinggal Berdua
124
Episode 124 - Mesra
125
Episode 125 - Rencana Bulan Madu
126
Episode 126 - Kejutan
127
Episode 127 - Semoga Jadi Bayi
128
Episode 128 - Manja & Konyol
129
Episode 129 - Hati Yang Lapang
130
Episode 130 - Tuan Posesif
131
Episode 131 - Ketika Wanita Sensi
132
Episode 132 - Datang Bulan Atau Hamil?
133
Episode 133 - Sepertinya Misi Berhasil
134
Episode 134 - Kehamilan
135
Episode 135 - Masa Kehamilan
136
Episode 136 - Cinta Yang Sempurna
137
Episode 137 - Mirip Siapa?
138
Episode 138 - Sang Ratu
139
Episode 139 - Kehormatanmu Kehormatanku
140
Episode 140 - Kangen
141
Episode 141 - Melepas Rindu
142
Episode 142 - Hari Kelahiran
143
Episode 146 - Sebuah Kehidupan Yang Baru
144
Episode 143- Sang Pewaris Pertama
145
Episode 144 - Welcome To Our Heaven
146
Episode 145 - Makmum Pilihan Yang Terbaik (Tamat)
147
BonChap (About Tanvir)
148
Takdir Terbaik Di Balik Air Mata
149
Promo Beautiful Affair
150
Promo Married To Daddy's Friend
151
Promo Author Ramanda
152
Mahligai Cinta Zeda Humaira Emerson
153
Promo Author Rini Sha
154
Pengumuman Terbit Novel My Ustadz My Husband
155
Istikharah Cinta Jibril Emerson
156
Promo Novel Baru SkySal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!