Dea saat ini sedang diperiksa oleh Dokter keluarga mereka, bahkan kabar Dea jatuh sakit sampai terdengar oleh pamannya. Pamannya panik karena, tidak biasanya Dea jatuh sakit. Gimana pun kerasnya Paman Dea tapi dari jauh dia sangat menyayangi keponakannya itu.
"Bagaimana, dia sakit apa?" tanya Paman Dea
Paman Dea menghubungi dr.Eros yang saat ini sedang berbicara dengan Dokter yang sudah memeriksa Dea.
"Pergelangan tangannya retak Tuan, tapi sudah diobati mungkin tiga bulan sudah sembuh dan setelah itu gipsnya sudah bisa dilepas." ucap Dokter Eros menjelaskan
"Retak!!!, Kenapa bisa?" teriak Paman Dea
"Saya juga tidak tahu pastinya Tuan, tapi menurut penelitian saya, sepertinya terbentur dengan benda keras Tuan."ucap Dokter Eros.
"Ok, Saya akan langsung menanyakannya nanti pada Kinan. Makasih banyak Eros ku harap kau selalu perhatikan keadaannya." balas Paman Dea.
"Ada yang tidak beres" gumam Paman Dea sambil memijit pelipis keningnya.
❣️❣️❣️❣️
"Dea, makan ya"
"Tidak kakak, Aku tidak lapar" balas Dea
"Ayo Dea, kamu harus makan agar cepat sembuh" bujuk Kinan
"Kakak, bisa handle perusahaan? Aku mau menginap ke Villa, mood ku sangat buruk kak" pinta Dea sambil memohon
"Baiklah tapi setelah tangan mu pulih" tegas Kinan
"Hemmm,"
Dea akhirnya memakan sarapannya hanya tiga suapan, entahlaj dia juga tidak tahu kenapa dengan dirinya, moodnya berubah dratis macam patah hati, dia merasa seakan sekarang ini bukan dirinya.
Setelah selesai sarapan Dea memilih ke Balkon kamarnya dan termenung, entah apa yang direnunginya dan entah apa yang di inginkannya. Wajah sendu yang dulu kala muncul kembali, wajah sendu kehilangan ayahnya, wajah frustasinya. Kinan jadi sedih melihat adiknya seperti itu, dia rindu Dea yang cerewet dan galak. Kinan merasa jiwa Dea tertinggal di Los Angeles. Kinan keluar dari kamar Dea menuju kamarnya. Kinan langsung mencari nomor Hiro karena dia ingin memberitahu masalah kondisi mental Dea.
"Halo apa kamu sibuk"
"Tidak, kenapa swety?"
"Stop panggil aku Swety, aku tak suka" jawab Kinan kesal.
"Baiklah istriku" ucap Hiro yang sedang merayu Kinan.
"Ck, Hiro dengarkan aku"
"ya ya ya, Ada apa?"
"Tangan Dea sudah mulai membaik, tapi masih memakan banyak waktu tiga bulan baru sembuh total" cerca Kinan.
"Oh my, ku pikir tidak separah ini, bisa kita Vidio Call" tanya Hiro
"Untuk apa" tanya Kinan curiga
"Aku mau lihat kondisi Dea"
"Tapi, kamu jangan berbicara cukup melihatnya saja" ucap Kinan
"Baiklah, setidaknya Aku bisa melihatnya" jawab Hiro
Kinan berjalan pelan ke arah kamar Dea, dan membuka pintu kamarnya dengan hati-hati
Disana terlihat Dea masih betah duduk termenung sambil memandang tangannya yang sakit. Kinan yang sedang menatap adiknya dari tempat tidur Dea, karena Kinan tidak mau Dea sedih kalau Dia tahu Hiro melihatnya tapi, Kinan tidak menyadari bukan hanya Hiro yang melihat Dea tapi Martin juga melihat Dea yang sedang menyeka air matanya dan memandang tangannya.
Martin melihat itu jantungnya seperti diremas dan ingin memeluknya dan merawatnya tapi itu semua hanya angan saja karena, Martin yakin bahwa Dea akan mengusirnya.
"Sorry" gumam Martin pelan sampai tidak ada mendengar suaranya.
Hiro sengaja meminta vidiocall karena unclenya yang meminta, saat itu mereka sedang dikantor membahas pekerjaan tapi Kinan menghubunginya dan Martin menyuruh mengangkat telponnya.
"Hiro atur jadwal ku semuanya dan Aku mau itu sudah ada di mejaku setelah makan siang" ucap Martin
"Beres Paman" balas Hiro dan meninggalkan Pamannya diruangan itu sendirian.
"Sorry Dea, Aku salah" gumam Martin sambil memejamkan matanya.
Saat Dea larut dalam lamunannya, paman Dea menghubunginya dan Dea langsung menjawab telfonnya.
"Paman," lirih Dea dengan manik mata berkaca-kaca.
"Apa itu sangat sakit darling"
"Sangat paman" isak Dea
"Paman, Aku mau ke Villa Kita yang ada di Paris bisakah Paman membatu Kinan masalah perusahaan" tanya Dea.
Pamannya terdiam lama dan akhirnya menyetujui permintaan keponakannya tersebut dengan syarat harus ditemani dokter keluarga mereka yang ada disana. Dan pamannya sendiri yang akan mengantarnya sampai ke Villa.
"Makasih Paman, I love you" ucap Dea senang
"Love You too"
Dea beranjak keluar dari kamarnya wajahnya sedikit berseri dan Kinan melihat Dea turun dan menuju kearah Kinan, Dea langsung memeluk Kakaknya.
"Hei, What Happend?"
"Im happy," balas Dea
"Baguslah, Kakak seneng dengarnya" ucap Kinan
"Kita Makan siang ya" ajak Kinan
"Hem," balas Dea sambil menganggukkan kepalanya.
Mereka sangat menikmati makan siang sambil bercerita, Kinan sengaja tidak menyinggung ke arah Los Angeles karena, dia tidak mau adiknya sedih kembali. Melihat Dea tertawa membuat Kinan bahagia, karena sedari kecil Dea tidak merasakan kasih sayang orangtuanya. Karena itu sifat Dea menjadi dingin dan tertutup.
Hai Selamat Bermalam Minggu, Buat para Pembaca jangan lupa tinggalkan jejak ya, Boom Komen, Like, Vote dan Klik Favorit agar Notif dari Author muncul di Hp kamu 😍😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
ulus imla
lanjut seru baca nya
buat author semangaaaat😍💪
2022-06-20
0
Couple B
jangan lupa dukungannya. thank you
2022-05-01
1
Mega Elerida
lanjut thor..jgn lama2
2022-04-23
1